Karna obsesinya pada seorang pria tampan, Kimmy nekad menjebak pria itu untuk menjadi suaminya, sampai sang pria tidak memiliki pilihan untuk melarikan diri.
Sipatnya yang bar-bar, ceroboh, dan semaunya, membuatnya merasa terperangkap dengan jebakannya sendiri, ia merasa terpenjara di tempat suci bernama pondok pesantren.
Tempat itu tak lantas langsung merubah diri Kimmy dengan cepat, berbagai tingkah ajaibnya selalu mewarnai orang-orang sekitarnya.
Lantas bagai mana dengan kisah cintanya bersama pria tampan?, yang merupakan seorang anak dari pemilik pondok pesantren. Semua orang memanggilnya Gus Ridwan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis pemberani
"Lalu?"
"Lalu?" Kimmy malah membeo.
"Siapa kau?."
"Namaku Kimmy." Kimmy menjawab malas, "Pak saya pegal, saya duduk dula ya nanti lanjut tanya-tanyanya."
Semua mata memandang takjub gadis pemberani ini, Tidak hanya paras cantiknya begitu mencolok tapi tindakannya juga berbeda dari santri-santri lainnya.
Zaki adalah ustadz killer yang terkenal dengan ketegasannya, tidak hanya itu bahkan ustadz muda itu di gadang-gadang sebagai pemegang tahta kedua idola setelah Ustadz Ridwan.
"Tunggu tetaplah kau berdiri di sana sampai kelas saya selesai." Ucapan itu terdenar tegas.
"Hey, apa kau waras, menyuruhku berdiri selama kelasmu selesai?"
"Pertama saya sangat tidak menyukai saat ada santri datang terlambat memasuki kelas saya, dan kedua semua yang mau mengikuti kelas saya harus mengikuti setiap aturan yang saya buat."
Bukan Kimmy namanya jika ia hanya pasrah, Karakternya jelas pembangkang dan pemberontak, lihat saya apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Dengarkan aku baik-baik, pertama aku tidak memaksamu untuk menyukaiku, kedua aku bukan santri dikelasmu, dan yang ketiga aku juga sebenarnya tidak ingin mengikuti kelasmu jika bukan si Agus yang menyuruh." Kimmy kembali ke mode songongnya yang nyata.
"Agus?"
"Ya, si Agus, eh ngomong-ngomong di mana dia? ". kimmy celingukan mencari pria yang di maksud tapi tidak menemukan batang hidup pria itu, ia hanya melihat beberapa ustadz dan Ustadza di sana yang lainnya hanya santri-santri saja yang memadati aula itu.
"Siapa Agus?"
"Si Agus juga Ustadz di sini."
"Tidak ada Ustadz yang namanya Agus di sini, jangan mengada-ngada." Zaki mulai jengkel dengan gadis di hadapannya, yang ia akui gadis itu luar biasa cantiknya.
"Itu dia." saat pintu aula itu terbuka menampilkan Ridwan yang tengah berjalan ke arah mereka dengan satu buah laptop di tangannya.
"Dek kamu ngapain berdiri di sini?"
"Gak tau, Agus, tanya saja sama Ustadz aneh ini. " selorohnya. Semua orang tergelak tidak dapat menahan tawa masing-masing karna ucapan gadis itu, bukan kalimat terakhir yang mengatakan Ustadz Zaki aneh yang membuat mereka terngakak-ngakak, melainkan kata Agus yang di tunjukan untuk Gus mereka, ternyata Ustadz yang bernama Agus yang di maksud gadis itu adalah Gus Ridwan.
Bahkan Zaki yang terkenal pelit ekspresipun tak dapat menahan tawanya.
"Gus Ridwan mengenal anak ini?".
"Hey, jaga bicaramu!, yang sopan jika berbicara, mengatakan aku anak ini, apa kau tuli atau pikun bukankah kau sudah menanyakan siapa aku, dan aku sudah menjawabnya." Kimmy emosi sekarang, biar saja dia di katakan pemarah atau apapun.
"Ini Kimmy, istri saya Ustazd." Ridwan cepat-cepat menjawab tak ingin mulut blong istrinya beratraksi di saksikan seluruh orang, cukup hanya untuknya saja pertunjukan mulut ajaib sang istri, biarlah Ridwan di katakan tamak karna tak ingin berbagi tawa dengan orang lain.
"Istri, kapan Gus Ridwan menikah? mengapa saya tidak tau Gus?" Zaki benar-benar takjub mendengar kebenaran Gus-nya.
"sudah empat hari yang lalu, kami baru nikah resmi tapi belum acara resepsi, nanti juga Ustadz Zaki akan mendapatkan undangannya setelah acara resepsi akan di gelar."
Kimmy melenggang pergi menjauh dan duduk dari tempatnya tadi ia berdiri.
Ridwanpun bergabung di bangkunya sendiri.
Kali ini Ustadz Zaki tengah menjelaskan tatacara bersuci dari hadits besar, Kimmy memperhatikan dengan seksama meskipun ia nampak bingung dengan penjelasan Ustadznya, "sepertinya aku akan minta di jelaskan ulang sama si Agus. "