Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.
Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.
Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.
bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prince Family
"AYANG!!!!"
Margaret menghela nafas kasar, ia berjalan menghampiri Prince dkk yang sedang duduk di parkiran, begitu sampai Prince langsung berhambur kedalam pelukan Margaret.
"Ayang kok lama sih, gue udah kangen banget loh" ujar nya kesal.
Margaret tak membalas pelukan Prince, ia melepaskan pelukan Prince menatap nya dengan tajam sembari bersedekap dada.
"Itu lo kan kak" ujar Margaret.
"Apa nya Yang?" tanya Prince bingung.
"Ketiga mantan lo yang saat ini koma dirumah sakit, itu lo yang nge lukai mereka kan" ujar Margaret.
Prince melototkan mata lalu menggeleng cepat sembari mengibaskan tangan nya.
"Bukan Yang, bukan gue gak ada ngelakuin itu" Kalo pun gue pelaku nya langsung gue bunuh gak gue buat koma" Lanjut Prince dalam hati.
Margaret menatap curiga Prince, ia menatap kedalam mata pemuda iitu dan memang tidak menemukan kebohongan disana, lalu kalau bukan Prince lalu siapa?
Tanpa sengaja tatapan Margaret bertubruk dengan Arkan, Pemuda imut itu tersenyum manis pada nya, namun bukan nya terpesona Margaret malah dibuat merinding dengan senyuman itu.
'Aneh' batin Margaret.
"Yaudah Ayo yang, kita pulang" ujar Prince.
Margaret memutuskan pandangan nya telebih dahulu, ia kembali menatap prince lalu mengangguk.
_______________
Prince melepaskan helm nya dan turun dari motor diikuti Margaret. Margaret menatap Prince, dia bingung kenapa Prince membawa nya kemari, perasaan rumah Prince tidak sebesar ini, meskipun mewah.
"'Ayo masuk"
Prince menggenggam tangan Margaret membawa nya masuk kerumah besar itu, sesampai nya dipintu, Prince menendang pintu rumah itu dengan keras hingga membuat margaret terkejut.
"Kak kan ada bel kenapa harus ditendang" ujar Margaret.
"Males, mereka gak pantas untuk itu" ujar Prince dingin.
Mereka memasuki rumah mansion mewah itu, saat melewati ruang tamu Mereka berhenti.
"Masih ingat pulang Kamu" terdengar suara dingin dari ruang tamu.
Prince mendengus kasar dan siap untuk pergi dari sana, namun urung saat suara lembut terdengar.
"Pangeranku sudah pulang, aku sangat merindukan mu" Prince berjalan menuju ruang tamu.
"Jalang mana lagi yang kamu bawa Prince" ucapan dingin itu begitu menusuk Margaret.
Prince menatap tajam seorang Pria yang sedang duduk sembari sibuk dengan laptop nya.
"Jaga ucapan Lo" ujar Prince marah.
"Kenapa kalian selalu bertengkar saat bertemu" ujar seorang wanita paru baya namun tetap cantik yang duduk disebalah wanita baya yang Prince panggil nenek.
"Ajarkan Putra anda untuk bersikap sopan " ujar Prince dingin menatap datar wanita paru baya itu.
"Jaga sopan santun mu Prince D'vuer Lyxander!" bentak Pria paru baya yang masih terlihat tampan itu.
"seharus nya anda mengatakan itu pad_"
"YANG!" Prince reflek berteriak saat Margaret mencubit pingang nya.
"Jangan bertengkar" bisik Margaret.
"Tapi dia dulu Yangg" rengek Prince.
"auhh ah malas!" ujar Prince lalu pergi dari sana meninggalkan Margaret.
Margaret sendiri memijit kepala nya yang terasa sakit, kenapa dengan Prince ini dan siapa pula orang-orang didepan nya ini.
"Kenapa lagi?" tanya Margaret saat melihat Prince menghampiri nya.
"Lupa Ayang ketinggalan" ujar nya langsung menarik Margaret kelantai dua.
Tidak tau saja, bahwa kelakuan Prince itu mengundang tatapan cengoh orang-orang disana.
"Apa dia salah minum obat?" ujar Pria yang tadi menghina Margaret.
"Ptfff Prince ku sudah dewasa"
"Aiihhh aku tak sabar memiliki cicit"
"Kau kapan menikah, adik mu saja sudah punya pasangan"
"Tidak ada niat, wanita terlalu merepotkan"
_____
Di dalam kamar Margaret sedang duduk sembari bermain ponsel, sedangkan Prince di kamar mandi sedang mandi.
tok tok tok
Margaret turun dari tempat tidur, berjalan menuju pintu, ia membuka pintu dan terlihatlah seorang wanita cantik yang sedang berdiri dengan tote bag di tangan nya.
"ah iya tan?" tanya Margaret.
"Prince, dimana dia?" tanya Wanita itu lembut.
"ah, dia lagi mandi, masuk dulu tan" ujar Margaret.
"Tidak perlu, Mama disini saja. Ini untuk mu ,nanti ajak Prince turun ya" ujar Wanita itu.
"Iya" jawab Margaret
"Siapa nama mu Sayang?" tanya wanita itu.
"Margaret, tan" jawab Margaret.
"Panggil Mama saja, Mama Rea juga boleh" ujar wanita itu.
Margaret tak menjawab, ia hanya tersenyum canggung, Rea mengelus pipi chubby Margaret.
Rea tersenyum lalu pergi dari sana, Margaret kembali masuk tak lupa menutup pintu.
"Siapa Yang?" tanya Prince yang baru kelur dari kamar mandi dan langsung menghampiri Margaret.
"Tante Rea" jawab Margaret.
Prince mengambil tote bag ditangan Margaret, lalu membuang nya.
"Biar gue beliin Yang, jangan terima barang sampah itu" ujar Prince marah.
Margaret mengambil tote bag itu, lalu menatap Prince.
"Dia mama kakak, jangan kurang ajar gitu" ujar Margaret.
"Dia bukan mama gue Yang, dia orang asing" ujar Prince dingin.
Margaret meletakan tote bag itu diatas sofa lalu menghampiri Prince.
"Kakak marah?" tanya Margaret.
Prince duduk disofa dan menarik Margaret hingga terduduk diatas pangkuan nya.
"Apa gue gak berhak marah Yang?" tanya Prince menatap Margaret.
Margaret mengusap rahang Prince, menatp nya dengan tenang.
"Gue gak tau apa yang udah lo alami, dan sakit apa yang udah lo rasain, tapi yang gue tau Prince itu kuat, Lo seorang pangeran kak, tanggung jawab lo setara dengan seorang Kaisar, lo punya keluarga yang harus lo lindungi, meski gue gak tau apa yang sudah mereka perbuat sama lo sehingga lo benci sama mereka_ "
"Namun satu yang ga bisa lo pungkiri, yaiitu keluarga lo, mereka keluarga lo, darah Lyxander mengalir di badan lo" ujar Margaret.
"Yang mereka_" Margaret menutup mulut Prince dengan tangan nya, lalu mengusap rahang Prinnce.
"Gue cuma oran luar Kak, gue gak berhak tau masalah keluarga lo"
"Tante Rea ngasih itu ke gue dengan tulus, gue gak bisa nolak, gue juga gak tau apa-apa tentang masalah keluarga kalian" ujar Margaret.
Margaret berdiri dan hendak pergi, namun lagi-lagi Prince menarik tangan Margaret dan langsung menyambar bibir Margaret.
Margaret mengalungkan tangan nya dileher Prince, membalas ciuman pemuda itu dan membuat Prince terdiam beberapa detik sebelum tersenyum di sela ciuman mereka.
Margaret memukul dada Prince saat ia kehabisan nafas, Prince melepaskan ciuman nya, ia tersenyum manis menatap Margaret.
"Nanti Ayang cium gue duluan ya ya ya" ujar senang.
Margaret mendengus kasar sembari mengambil nafas banyak-banyak, Margaret berdiri dan mengambil tote bag dan masuk kedalam kamar mandi.
________
Di meja makan kini semua sudah berkumpul, namun mereka belum memulai makan, suara langkah kaki terdengar, Rea tersenyum melihat putra bungsu nya ikut makan malam bersama, sudah hampir 10 tahun Prince selalu menolak makan bersama bahkan 5 tahun lalu Prince memutuskan untuk tinggal sendiri dan hanya pulang jika dipanggil.
Dan setelah 10 tahun itu, akhir nya Prince mau untuk duduk berkumpul dan makan bersama lagi, Prince menarik kursi untuk Margaret setelah Margaret duduk, Prince duduk disamping Margaret.
Merekapun memulai makan dengan tenang, Semua makan dengan lahap, namun tidak dengan Prince, pemuda itu hanya memperhatikan Margaret makan, bahkan piring pemuda itu masih kosong. Margaret yang sadar bahwa Prince terus memperhatikan nya menatap Prince.
"Kenapa?" tanya Margaret.
"Lapar Yang" jawab Prince.
"Yaudah makan" ujar Margaret.
"Suap Yang" ujar Prince.
Sebuah tangan terulur didepan mulut Prince, pemuda itu menatap tangan itu lalu menatap orang yang mengulurkan tangan nya.
Wajah Rea menyenduh saat Prince tak mau membuka mulut nya, ia menarik kembali tangan nya, namun sebelum benar-benar turun seseorang menahan tangan nya.
Prince menatap Margaret yang menahan tangan Rea, Margaret memberi isyarat untuk membuka mulut nya, Prince menurut lalu membuka mulut nya. Rea menyuapi Prince tanpa bisa dicegah air mata wanita cantik itu menetes.
Rea berdiri dari duduk nya, memutari meja dan berdiri di samping Prince, Rea kembali menyuapi Prince dan kali ini di terima oleh pemuda itu. Tangan nya yang tidak kotor terulur memegang wajah putr nya, Rea tersenyum lalu mencium kening Prince.
'Mar kangen Papa'
"Sudah kenyang" setelah mengatakan itu, Prince pergi dari meja makan menuju kkamar nya.
Margaret menyelesaikan makan nya dan ikut berdiri, ia pamit kepada semua orang lalu menyusul Prince.
Margaret masuk kedalam kamar Prince, ia melihat Prince yang sedang berbaring diatas tempat tidur dengan posisi tengkurap. Margaret naik keatas tempat tidur, ia mengusap kepala Prince.
"sudah tidur?" tanya Margaret meski dia tau Prince tidak tidur.
Margaret ikut berbaring, ia memeluk Prince, Prince berbalik dan langsung memeluk Margaret, pemuda itu menangis, Margaret menepuk-menepuk kepala Prince pelan.
"Makasih Yang hikss" isak Prince.
"Badan aja tatoan, tapi cengeng" ejek Margaret.
"AAAA AYang ihhhhh" rengek pemuda itu.
"Sudah sekrang tidur, besok harus sekolah" ujar Margaret.
"Besok kita gak sekolah Yang, Gue udah ijinin lo sama guru" ujar Prince, Margaret menghembuskan nafas asar, kenapa sejak bersama Prince, Ia sering sekali tidak sekolah.