NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Malam berlalu, pagi pun datang dan mentari pagi menyinari desa Kahuripan.

Nur kini mempunyai pekerjaan baru, yang biasa nya Nur hanya butuh menyapu rumah nya, sekarang Nur harus mengepel nya juga.

Bukan hanya mengepel, tapi juga harus mengelap kaca kaca rumah nya....

"Waaa yu Nur rajin sekali" sapa salah satu tetangga nya yang hendak kesawah dan melihat

Nur sedang mengepel teras rumah nya.

"Eeh, iya yu, mau ke sawah juga gak punya sawah yu" sahut Nur menimpali sapaan tetangga nya itu.

"Sampean bisa saja yu Nur, sudah lanjut kan, ku juga mau kesawah, keburu siang" ujar tetangga perempuan nya itu, Nur hanya mengangguk dan perempuan itu langsung berlalu.

"Loh Nur, mana gelang kaki mu" tegur Romli saat melihat sang istri merangkak mengepel teras dan melihat kaki sang isteri sudah tidak ada gelang yang ia pakaikan semalam....

"Ssssst.... jangan keras keras" desisi Nur sambil clingak clinguk.

"Di tanya bukan nya Jawab malah mendesis koyok ular" seloroh sang suami.

"Jangan keras keras, malu didengar orang" jawab Nur lagi.

"Kenapa harus malu, toh gelang itu kita gak nyuri, kita beli pake uang" sahut Romli.

"Sik to, aku malu kang, lihat saja kaki ku, pecah-pecah begini kok pake gelang kaki, kalau ada yang ihat bisa di tertawakan aku kang" cerocos Nur dengan omelan nya sambil meunjukan kaki nya yang pecah pecah.

Romli pun menahan tawa nya melihat kaki sang istri yang memang penuh kapalan dan pecah pecah.

"Trus apa mau di kembalikan lagi ke toko nya" ujar Romli.

"Yo jangan kang, biar nanti di pake si Dewi saja, anak muda lebih pantes" jawab Nur sambil tersenyum.

"Ya sudah, biar nanti di pake si Dewi" jawab Romli pasrah.

"Kang, kapan sampean belajar sepeda motor nya??, sudah berapa hari sepeda itu njongkrok di rumah" ujar Nur.

"Eem... nanti kakang mau minta tolong kang tukang ojek buat ngajari kakang" jawab nya sambil malu malu.

"Wong sampean itu ada ada saja, belum bisa naik sepeda motor kok ya pake beli sepeda motor baru lo" omel Nur, sedangkan Romli hanya menanggapi dengan senyuman.

Nur telah selesai bersih bersih rumah nya....

"Mau kemana??' Tanya Romli sambil memicingkan mata nya.

'ya mau belanja kang, hari ininkan ada orang kerja" sahut Nur.

"Plak"

"Oalah, iya... aku kok lupa to" seru nya sambil menepuk kening nya.

"Ya sudah, ku mau ke pasar desa, siapa tahu masih ada yang jualan, sekalian mau ke rumah simbok minta sayur" jawab Nur sambil berlalu membawa tas nya yang jebol disana sini.

"Oalah iya, kan kemarin mau belikan tas belanjaan Nur, kok ya bisa lupa sih" gerutu nya sambil menatap sang istri berlalu dari jalan rumah nya dan menghilang di balik belukar rumpunan bambu.

Romli pun masuk kerumah dan langsung masuk kekamar rahasia nya.

"Nyai, aku menghadap" gumam Romli sambil memejamkan mata nya.

"Ada apa manusia malas" uajr dedemit perempuan itu sambil duduk menyilangkan kaki di atas meja persembahan.

"Eem nyai, eem... anu" gumam Romli belingsatan...

"Apa? Apa uang mu sudah habis??" Tanya dedemit perempuan itu sambil melirik memicingkan mata nya pada Romli.

Romli hanya mengangguk pelan.

"Hemh..." gumam dedemit itu sambil menghela nafas kasar....

"Whut..."

"Whuuur..." dedemit perempuan itu mengibaskan selendang nya dan keluar lah

kertas berwarna merah berhamburan di mana mana....

"Jangan lupa, senin lusa malam senin malam selasa lusa malam selasa kliwon, aku tunggu di istana" ujar dedemit perempuan cantik itu mengingatkan Romli.

"Iya nyai, siap" jawab Romli sambil mengangguk yakin.

Dedemit perempuan itu langsung menghilang dan Romli pun langsung membereskan kertas merah yang banyak berserakan itu.

"Dasar demit bodoh, di bohongi gak tahu, mosok dia gak lihat kotak peti ku yang masih penuh uang" gumam nya sambil menata satu persatu uang pecahan merah itu.

"Ya lumayan buat bayar pak tukang" gumam nya sambil menyelipkan beberapa lembar ke dalam saku celana nya.

Setelah bersih dan merapikan meja yang berantakan karena ulah siluman nya itu, Romli pun bergegas keluar dari kamar itu dan mengunci nya kembali.

"Yaaah, lusa sudah harus menghadap nya" gumam Romli sambil berlalu ke teras.

"Waaah Kang Romli, hebat ya" seloroh salah satu tetangga yang kebetulan lewat akan kesawah.

"Kok sampek siang baru kesawah kang" sahut Romli yang tidak menyahuti selorohan tetangga nya itu yang justru ganti meledek sang tetangga.

"Iyo kang, tadi nunggu sarapan mateng sampek kesiangan" jawab pria itu sambil tertawa lebar.

"Yo wis kang, aku tak lanjut" ujar pria itu dan Romli pun mengangguk.

"Eem, kewarung kopi ah, sudah lama gak kewarung kopi" gumam nya sambil berlalu turun dari teras rumah nya.

"Mau kemana Rom??" Sapa pria paruh baya yang berpapasan dengan nya.

"Ini mau kewarung kopi kang" jawab Romli sambil tersenyum ramah.

Kedua nya pun berlalu kewarung kopi....

"Waaah, Kang Romli, lama gak kelihatan kang" sapa sang pemilik warung.

"Iyo kang, repot terus "jawab Romli basa basi.

"Mau kopi atau teh hangat kang" tawar sang pemilik warung.

"Kopi saja kang" jawab Romli sambil mengulas senyum ramah nya.

"Weeeeh, Kang Romli sudah kelihatan, sudah gak sibuk kang??'sapa salah satu tetangga nya yang baru datang di warung kopi itu.

"Iya kang, ini pengen kumpul-kumpul" kilah Romli, meski pun ada rasa dongkol karena sapaan orang orang itu yang setengah mengejek nya, tapi Romli berusaha tetap ramah dan selalu menebar senyum nya.

"Tak pikir setelah jadi orang kaya, sudah tidak mau lagi ngopi sama kita kita kang" seloroh pria itu tanpa sungkan.

"Sampean bisa saja kang," sahut Romli sambil menggenggam tangan nya karna merasa kesal tapi masih berusaha menampakan senyum ramah nya.

"Tapi hebat lo Kang Romli ini, gak kerja tapi uang nya banyak" sahut yang lain nya sambil memainkan alis pada pengunjung warung yang lain nya.

Ucapan itu seakan memuji, tapi kalau di rasa, justru sebalik nya, mereka meledek Romli secara terang terangan.

"Aku kerja kok kang, mungkin lusa aku berangkat kang" jawab Romli membela diri.

"Apa iya kang?? Kerja di mana sampean" tanya pria itu seakan ingin menyudutkan Romli.

"Ada kang, di kota" jawab Romli sekena nya.

"Mbok ya kalau ada, teman nya ini di ajak to, mosok kaya gak mau ajak ajak" sahut yang lain

nya sambil mencebikan mulut nya kearah Romli.

"Kerja ku kuli lo kang, borongan, berat kang" jawab Romli lagi sekena nya.

"Waaah, kalau borongan uang nya ya banyak Kang Romli, pantas saja sampean cepat bangun rumah" sahut salah satu pria itu memuji Romli..

"Asal borongan nya gak nyuri nyuri ya kang" ledek yang lain.

Romli menghela nafas panjang, meski pun berusaha menahan sabar, tapi seperti nya orang orang itu berusaha ingin membuat Romli kalap.

"Eem... mbak yu, saya kopi sama rokok sebatang" ujar Romli sambil meletakan uang selembar berwarna merah.

"Sebentar kang, masih banyak kembalian nya'ujar perempuan pemilik warung itu.

"Buat mereka saja mbak yu" jawab Romli sambil berlalu.

Setelah Romli berlalu....

"Jangan gitu kang, siapa tahu dia kerja borongan beneran kang" sahut yang lain nya menegur pria itu.

"Alaaaah...., sampean koyok gak pernah kerja borong saja to kang, dapat berapa sehari borongan kang" sahut pria itu yang masih keukeuh berprasangka pada Romli sambil melambaikan tangan nya seakan meremehkan ucapan orang lain.

"Ya siapa tahu saja kang" sahut pria itu mendebat orang yang meremehkan Romli itu.

"Sampean kenapa lirak lirik, gak suka kalau Romli di rendahkan??" Ujar pria itu sambil melotot pada pengunjung lain karna hanya lirak lirik tanpa ikut menyahuti.

"Loh, sampean itu kenapa to kang?? Kok malah emosi sendiri," sahut pria yang di bentak nya itu.

Sedangkan pria yang di debat itu hanya mendengus kesal.

"Hemh, kerja dua hari uang nya kok sebanyak itu, apa lagi kalau gak nyambi nyuri" cemooh pria itu yang keukeuh menuduh Romli mencuri.

Sedangkan Romli di rumah uring uringan sendiri.

"Siapa suruh pagi pagi kewarung"ledek Sang istri sambil memasak.

"Ya niat ku kepingin kumpul kumpul Nur, biar gak di bilang sombong, tapi malah dapat lebih dari itu" sahut Romli dengan kesal.

"Kalau aku kang, lebih baik di bilang sombong dari pada nambah sakit hati" sahut Nur sekena nya.

"Aku tadi bener bener kesel loh Mar, aku malah di tuduh nyuri juga lo Mar" adu Romli menggerutu.

"Sampean jadi orang memang kebangetan kok kang, sampek di hina orang koyok gitu kok ya gak ngelawan, kok malah di baiki terus"cerocos Nur mengomeli sang suami yang di rasa terlalu sabar pada orang orang yang menghina nya itu.

"Kulo nuwun, Kang kami kerja lagi" seru suara dari depan pintu.

Romli pun langsung bangkit dan menghampiri orang yang datang kerumah nya itu.

"Iya kang, sampean kerjakan yang di belakang ya kang, buatkan dapur buat dapur kayu" ujar Romli pada tukang yang datang kerumah nya itu.

"Siap kang" jawab Pria itu sambil tersenyum ramah....

1
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
Sakti Pradipta
gas lagi lanjutanya
Tommy P
hallah2 kaki kapalan /Sob/
Angga Priatna
up min
Shinta Sitorus
bahhh ga ada sopan santun nya itu perempuan
Mega Arum
ceritanya jgn monoton dg suudzon trhdp Romli, lbh maju lagi biar ada gregetnya Thoor..
Mega Arum: tambah juga peran orang yg berNama... biar tdk cm seputar tetangga2 Romli aja, lanjut..
total 1 replies
Nadya
makanya rom diem d rmh jd sakit hati kan
Nadya
maghrib2 ngajakin ribut
Selvi
xixixi gas tumbalin aja kang romli org kek gitu
Selvi
rahh.... tumirah bikin gerah gr2 sampean /Awkward/
Selvi
wkwwk ada2 aja tuh perempuan
Ega
niat ngopi mlh jd sakif hati
Ega
wadidaaau
Kiki Hasibuan
up lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!