NovelToon NovelToon
Istri Kecil Gus Zayyan

Istri Kecil Gus Zayyan

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: umi ayi

Safira gadis SMA yang hobi sekali balapan liar hingga membuat kedua orang tuanya pusing sehingga ia dimasukkan ke pesantren.

Namun siapa sangka jika ia dipaksa menikah dengan anak pemilik pesantren karena kesalahan yang ia perbuat sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umi ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

"Zayyan" Panggil umi pada nya. Zayyan pun menghampiri umi dan Abi nya yang sedang duduk santai di ruang keluarga.

"Ada apa umi?" tanya nya sambil duduk berhadapan dengan umi dan Abi nya.

"Kata mbak mu Safira demam", ucap umi.

"Dia demam!" batinnya

"Kenapa kamu menghukumnya sampai dia demam begitu nak? kasihan dia nak."

"Aku hanya tidak suka ada santri maupun santriwati yang tidak disiplin umi." jawab zayyan.

"Iya, Umi paham. Tapi dia perempuan nak, jangan hukum yang berlebihan, Safira itu gadis yang baik."

"Iya Umi, lain kali aku tidak akan memberikan hukuman berat untuknya."

"Jadi kamu menanti masa datang dimana saatnya menghukum Fira lagi? kenapa kamu sangat senang menghukumnya?" tanya umi mengernyitkan dahinya.

"Bukan begitu umi. Maksudku jika dia melanggar peraturan lagi maka aku tidak akan memberikan hukuman yang berat.

Umi dan Abi hanya mengangguk.

"Ya sudah umi, Abi aku berangkat ke mesjid dulu."

"Tunggu Abi zay, kita barengan." Abi bangkit dari duduknya kemudian pergi bersama zayyan menuju mesjid, dan umi menyusul dari belakang.

Sambil jalan zayyan dan Abi bercengkrama membicarakan tentang pondok pesantren mereka.

"Oh ya Abi ingat saat kamu bicara di telpon, kamu bilang mau menyampaikan hajat saat sudah kembali. Apakah gerangan hajat mu zay?"

"Eh, tidak bi, nanti jika aku sudah yakin dengan hajat ku maka akan memberi tahu umi dan abi."

"Ya.. ya.. Abi paham." Abi tahu apa maksud perkataan anaknya, ia tersenyum melihat sang putra ternyata sudah dewasa, padahal perasaan baru saja Zayyan di gendong-gendongnya.

Saat jalan Zayyan meneliti sekeliling mencari sosok wanita, ya, iya mencari Safira, ia ingin tahu keadaan Safira saat ini. Ia merasa bersalah karena sudah membuatnya demam.

Ia dan Abi sudah sampai mesjid namun ia tidak mendapati Safira. "Apa dia masih sakit?" Tanya nya dalam hati. "Kok aku keingat dia terus?" sambungnya bergumam dalam hati.

Selesai sholat isya semua santri dan santriwati bubar dari mesjid, zayyan keluar terakhir. Dan betapa syok nya ia mendapati sendalnya berubah menjadi beberapa bagian. Sendalnya di potong-potong.

"Astaghfirullah, siapa yang memotong sendalku?" Ia menoleh ke kanan melihat Safira yang berjalan dengan temannya, Fira juga menoleh ke arahnya dengan senyum smirk nya. Dia merasa yakin jika ini adalah perbuatan Safira. "Pasti kamu kan?" batinnya kesal.

"Ada apa Zay?"

"Lihat bi, sendal ku di mutilasi." Zayyan menunjuk sendalnya yang sudah berubah menjadi beberapa bagian.

"Astaghfirullah Zay." Abi syok melihat sendal yang sudah tak berbentuk itu. "Siapa yang melakukannya?" gumam Abi.

"Aku rasa aku tahu siapa orang yang berani merusak sendalku bi."

"Jangan su'udzon dengan orang lain nak, belum tentu yang dipikiran kamu yang melakukannya.

"Iya bi."

**

Safira tertawa terbahak di dalam kamarnya membuat dua sahabatnya terheran.

"Apa demam panas bisa membuat dia seperti itu?" Eli berucap minta pendapat.

"Gak tau Li, kok ana jadi merinding gini." Julia bergidik.

Safira yang tahu kedua sahabatnya bingung kemudian ia berhenti dari tawanya.

"Kenapa kalian liatin gue begitu?" Ucapnya di sela tawa.

"Antum kenapa ketawa gak jelas gitu?" ucap Eli dan Julia kompak.

"Gak usah di tanggepin, yok kita makan malam." Safira, Eli dan Julia pergi untuk makan malam bersama santriwati lainnya.

Setelah selesai makan malam mereka melaksanakan kegiatan Diniyah malam..

Kegiatan diniyah malam ini terbagi menjadi 3 kelas yang mana di setiap kelasnya memiliki materi pelajaran yang sesuai dengan kapasitas santri sendiri. Adapun kitab-kitab yang dipelajari pada kegiatan tersebut adalah Mubadil Fiqih, Adabul Insan, Daqoikul Akbar, Ro’sun Sirah, Nahwu/Sorof, Akhlakul Banen, Fathurrohman, Uyunul Masail, Kholasoh, Safinatun Najah, Safrowi, Arba'in Nawawi, Tasrif, dan masih banyak kitab lainnya. Kitab-kitab tersebut merupakan pondasi bagi

seorang santri dalam mempelajari ilmu agama. Dan menjadi bekal awal bagi santri yang ingin melanjutkan pendidikan nantinya.

Selesai Diniyah malam mereka kembali lagi ke kamar dan bersiap untuk tidur. Disaat Eli dan Julia sudah memejamkan mata, Safira mengendap-ngendap keluar. Malam ini dia sudah berjanji dengan kedua sahabatnya yaitu Tomi dan sila untuk menjemputnya di ponpes karena akan ada lomba balapan malam ini, ia berusaha untuk keluar dari ponpes.

"Tinggi juga yah", monolog nya sendiri melihat pagar tembok yang ditumbuhi rumput liar, ia berniat untuk memanjat tembok itu. Ia melihat sekeliling mencari bantuan untuk bisa memanjat tembok. Hanya ada pohon mangga dan ia memanjat pohon mangga itu sebagai akses untuk melewati tembok.

"Ya Allah, selamatkan lah gue" Doanya saat hendak melompat dari dahan mangga kentembok. Jarak nya juga lumayan, jika saja dia tidak berhasil melompat hingga sampai ke tembok, otomatis ia pasti akan jatuh kebawah.

Ia menghembuskan nafasnya kemudian melompat hingga ia berhasil berdiri di tembok itu. "Alhamdulillah" ucapnya lega, ia melihat kebawah membuatnya membuat nya bergidik. "Kalo jatuh pasti patah ni gue". Monolognya. Kemudian ia meneliti mencari keberadaan kedua sahabatnya, ternyata mereka sudah menunggu.

"Sil, suuuut, woy!" pekiknya pelan dan kedua sahabatnya pun mendongak. "Akhirnya muncul juga Lo fir, kami kira Lo gak bakal bisa keluar." timpal Tomi.

"Ya Allah, gimana cara turunnya ini? cepat cari tangga atau apa kek untuk turun. Gak mungkin kan gue lompat.

"Ehm..."

Baru saja fira selesai bicara, terdengar suara deheman dari bawah. Ia menoleh kebawah hingga netra nya membola, betapa kagetnya ia melihat Zayyan dibawah.

"G... Gus!" ucapnya kaget.

"Sedang apa anti disana? ingin kabur?" Ucap zayyan dengan santai.

"Ti..tidak kok Gus, gue hanya cari angin aja kok disini, panas soalnya." Jawabnya dengan memberi senyum manisnya, hal itu membuat hati Zayyan sedikit bergetar melihat senyum Fira. Tapi dengan cepat ia menepis nya.

"Cepat turun." perintahnya.

"Ta..tapi Gus, gimana cara turunnya ini." Fira pun bingung bagaimana mau turun. mau melalui pohon lagi? itu akan sulit jika melompat dari tembok ke pohon.

"Kamu bisa naik, seharusnya juga bisa turun. Cepat turun."

"I..iya Gus." Nyali Fira menciut mendengar bentakan Zayyan.

"Ya Allah, patah gak kalo gue lompat?" Fira mencari ancang-ancang untuk melompat, tapi kakinya terpeleset hingga ia jatuh dan menimpa Zayyan.

Bugh...

"Aw"

Pekik mereka berdua. Kini posisi mereka Safira tepat berada diatas tubuh Zayyan, mata mereka saling beradu diam mencerna apa yang terjadi, belum sempat bangkit terdengar teriakan orang.

"Astaghfirullah Gus."

"Apa yang kalian lakukan disini?"

"Kalian sudah berzina."

Begitulah ucapan mereka yang memergoki Fira dan Zayyan.

Dengan cepat Zayyan dan Fira bangkit, mereka tidak membenarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang tersebut.

"Bapak-bapak sekalian sudah salah paham, kami tidak melakukan apapun, ini tidak seperti yang kalian fikir." Zayyan mencoba menjelaskan namun mereka tidak ada yang percaya.

"Sebaiknya nikahkan saja mereka, kita panggil kyai Anwar." Sahut yang lainnya.

"Apa?" Ucap Fira dan Zayyan kompak.

.

.

.

Bersambung.

1
Dewi sumarti
Luar biasa
muji toti
co cuiiit
Capricorn 🦄
ok
Diandra
oke
Aci Lusi
bau bau pelakor nii astagfirullah
Bing Ruyue
mama inggrid apa Rosa thor..?
Ema Ma
bagus bngt ternyata dari cerita ini sy belajar untuk tidak merayu ciptaannya melainkan merayu penciptanya
Lisa Halik
makasih thor ceritanya,happy ending
Lisa Halik
huhuhu..zahra gila,osbes
Lisa Halik
huh..zayyan hilang ingatan
Lisa Halik
thorrr jangan buat kita penasaran thor,semoga saja bukan gus zayyan yang meninggal
Lisa Halik
gila ini diana
Lisa Halik
apakah fira tersalah minum air yang diana sediakan
Mamath Ziad Malik
jadi banyak pelakoryabdimana mana didunia nyata ada didunia flem ada didunia novel juga ada
Mamath Ziad Malik
wafuh ada bibit pelakor laggi nih
Mamath Ziad Malik
aduh ada ada aja sipira pake panjat pohon mangga jadi teringat cerita diana yg ngidam malah makan mangga dipohonnya sedangkan suaminya ketar ketir nyariin
Alfi Yah
jangan bilang tasbih itu pemberian Zahra bisa kecewa berat Safira
Lisa Halik
hahaha nikmati saja gus yusuf
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Mamath Ziad Malik
kayanyaemang iya hamil firanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!