NovelToon NovelToon
Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku

Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Teen Angst / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Virzha

Kondisi keluarga yang berantakan, membawa Freya menjadi sosok anak yang berandal.

Freya kerap menghabiskan waktunya di club dan menjerumuskan dirinya kedalam obat-obatan terlarang.

Sean Bagaskara hadir di saat Freya nyaris dilecehkan.

Setelah pertemuan itu, takdir seolah terus mengikat keduanya hingga perasaan cinta tumbuh dihati mereka.

Sayangnya, disaat cinta itu kian menggebu, Freya harus mengetahui kenyataan pahit bahwa Sean adalah seorang gigolo, lebih tepatnya Gigolo ibu tirinya sendiri.

Selanjutnya, apa yang akan dilakukan Freya?

Simak ceritanya hanya disini guys!!!!
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE, DAN SUBSCRIBE YA!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Satu-satunya.

Setelah meminum obat dan menenangkan dirinya, Sean bergegas bersiap-siap, ia harus menemui sahabatnya Anton untuk meminta bantuan pria itu. Sean sangat berharap jika Anton bisa membantunya, saat ini hanya pria itu satu-satunya harapan terakhirnya.

Saat Sean turun kebawah, ia tertegun melihat Freya yang rebahan di sofa ruang tamunya. Ia sampai lupa jika Freya sejak tadi belum pulang. Sean menatap wanita itu yang sudah mulai dalam pengaruh narkoba, tanpa sadar bibirnya berdecak kesal, apalagi melihat beberapa putung rokok yang berserakan di lantai.

"Hei wanita ceroboh, tidak bisakah kau bersikap lebih baik? Kau mengotori rumahku," sentak Sean begitu geram, baru kali ini rumahnya terlihat begitu berantakan, dan itu semua karena Freya.

"Pergilah pengacau, aku sedang menatap burung itu. Kau lihat tidak? Kenapa dia menjadi banyak sekali?" Freya menyahut tidak jelas, pikirannya saat ini hanya berisi hal-hal indah yang membuat ia lupa akan luka sakit hati terhadap Ayahnya.

"Astaga, tidak ada gunanya aku berbicara dengan wanita ini." Sean menepuk dahinya sendiri, kepalanya yang sudah pusing semakin pusing karena memikirkan Freya.

"Hei, kau mau kemana?" Saat Sean ingin beranjak pergi, Freya tiba-tiba berteriak membuat pria itu terkejut.

"Aku ada urusan penting, kalau kau ingin disini terserah kau saja. Jangan menggangguku," kata Sean.

"Kenapa disini panas sekali," ucap Freya, tiba-tiba saja ia bangkit dan mencoba melepaskan bajunya.

"Hei, jangan coba-coba!" teriak Sean segera berlari, mencegah Freya untuk membuka bajunya.

"Aku kepanasan disini," kata Freya benar-benar tidak sadar dengan apa yang dilakukannya saat ini, ia menepis tangan Sean dengan kasar lalu tetap membuka bajunya hingga tersisa bra sport berwarna hitam yang membungkus dadanya yang ternyata memiliki ukuran cukup besar.

"Keterlaluan, kau ingin menggodaku?" hardik Sean mengalihkan pandangannya, padahal sudah terbiasa melihat hal seperti itu, bahkan sering, tapi melihat milik Freya pikirannya berubah sangat liar.

Freya terkekeh-kekeh kecil. "Kau bilang tidak akan tergoda," ucap Freya.

"Tapi aku tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan didepan mataku, bagaimana?" Dengan gerakan cepat, Sean tiba-tiba menarik tangan Freya hingga mereka berpelukan.

Freya masih tertawa tanpa dosa. "Lakukan saja, aku sudah bilang tidak akan ada yang peduli padaku. Tapi ... hati-hati ya, aku masih polos, hahahaha," kata Freya malah pasrah saja, ia juga memainkan kancing baju Sean seolah menggoda pria itu.

Sean mengertakkan giginya, ia langsung melepaskan Freya begitu saja. "Tidak ada gunanya, aku sendiri bisa gila jika meladeni wanita ini," sergah Sean memilih pergi saja meninggalkan Freya, selain tidak berguna tentu sangat membuang waktu, mengingat saat ini ia harus menyelamatkan keluarganya terlebih dulu.

"Hei, kau ini tidak percaya sekali. Aku masih suci seperti embun pagi!" Teriak Freya masih saja tertawa cekikikan meskipun Sean berjalan menjauh.

"Dasar pria, bilangnya tidak tergoda. Tapi apa yang keras tadi," ucap Freya semakin terkikik-kikik jika mengingat sesuatu yang tidak sengaja menyentuhnya.

******

"Gue serius, mana mungkin gue punya uang sebanyak itu. Lu tahu sendiri bokap gue setiap hari harus check up."

Sean menjambak rambutnya frustasi saat Anton yang menjadi satu-satunya orang yang bisa diharapkan tidak bisa membantunya. Sean benar-benar lupa jika Anton juga memiliki masalah yang hampir sama dengannya, yaitu orang tuanya sakit dan Anton masih harus menyekolahkan adiknya yang masih kecil-kecil.

"Apa Bibi lu itu udah kehilangan otaknya? Ngapain nyulik Mayka segala, anak kecil segitu mau disuruh apa?" tanya Anton tidak habis pikir dengan cerita yang dikatakan oleh Sean.

"Dia memang gila, aku bahkan sangat tidak sudi menyebutnya Bibi," ujar Sean masih begitu geram jika mengingat tentang Bibinya.

"Apa lu serius nggak ada uang segitu? Kalau gue ada, gue pasti langsung ganti. Paling satu Minggu gue bakalan dapat uang segitu, lu tahu pelanggan gue sangat loyal," kata Sean masih mencoba peruntungan dengan membujuk sahabatnya.

"Astaga Se, lu kenal gue, kalau pun gue ada, gue pasti kasih. Di rekening gue ada cuma 70 an juta, semalam gue nggak kerja, soalnya Angela ngajak pergi," ucap Anton menatap Sean iba tapi juga tidak berdaya.

"Gue juga cuma ada sedikit, habis gue pakai DP rumah buat Ibu gue." Sean menghempaskan tubuhnya dengan tidak bersemangat, sepertinya sudah tidak ada jalan lagi.

"Lu mau dapat uang cepet?" timpal Anton tiba-tiba.

"Gimana caranya?" tanya Sean melirik sahabatnya itu.

"Andriana, dia pasti ngasih lu mau minta berapa pun," kata Anton sudah sangat mengenal Andriana, karena ia pun pernah menjadi partner ranjang wanita itu.

"Wanita itu? Gue nggak suka, dia terlalu posesif, dan lu tahu prinsip gue yang nggak mau terikat dengan mereka," kata Sean menggelengkan kepalanya, tidak mau mendatangi para wanita itu karena Sean tahu para wanita itu akan meminta hal yang aneh-aneh.

"Kali ini percaya sama gue, Andriana itu menyimpan fantasi liar, lu hanya harus pinter membuat dia puas," ujar Anton meyakinkan sahabatnya itu.

Sean terdiam, semakin bingung karena harus memilih jalan yang mana. Di satu sisi ia sangat butuh uang itu, tapi disatu sisi ia juga tidak mau kembali ke salah satu wanita yang pernah menyewa jasanya. Sean menganggap hal itu sebagai pengkhianatan kepada dirinya sendiri karena melanggar prinsip yang dibuatnya.

"Ambil saja Se, kalau lu nggak nyaman. Kasih jangka waktu aja, seminggu gitu," ujar Anton lagi.

Sean menghela nafas panjang, memang tidak ada jalan lagi selain menerima tawaran itu. Akhirnya dengan sangat terpaksa, Sean mengangguk mengiyakan.

******

Sean kembali pulang ke rumah setelah melakukan negosiasi dengan Andriana. Dan apa yang dikatakan oleh Anton itu sepenuhnya benar, Andriana memiliki fantasi liar yang membuat Sean hampir tidak percaya. Bagaimana tidak, sebelum ia kembali pulang, Andriana tadi sempat mengajaknya untuk bermain dengan disaksikan Anton.

Sean tentu menolak karena merasa hal itu sangat menjijikan. Tapi sebagai gantinya lusa Andriana akan mengajaknya pergi berliburan ke negara tetangga. Andriana beralasan jika mereka bermain di negara mereka, ia takut akan ketahuan dengan suaminya.

"Setidaknya itu lebih baik, daripada aku harus bermain di depan Anton. Aku juga masih punya waktu besok untuk menjemput Mayka," gumam Sean memijit lehernya yang terasa pegal.

Tidak terasa sejak tadi beraktivitas di luar, hari sudah beranjak malam. Sean sepertinya harus istirahat, tubuhnya terasa sakit semua karena sering bergadang malam dan menghabiskan tenaganya.

Namun, saat ia masuk kedalam rumah, bukannya bisa berisitirahat, tapi Sean harus menghadapi Freya yang berkacak pinggang dan menatapnya sangat kesal.

"Kau ini darimana saja? Membiarkanku di rumah sendiri, udah kayak orang bego!" seru Freya entah kenapa uring-uringan sendiri, padahal ia yang menumpang di rumah Sean.

"Kau masih disini? Aku pikir sudah pulang," ujar Sean mengernyitkan dahinya, ia pikir tadi Freya sudah pulang, tapi ternyata masih di rumahnya.

"Ck, aku tidak mau pulang. Malam ini dan seterusnya, aku akan tinggal disini," kata Freya memutusakan dengan sangat enteng, tanpa berpikir Sean setuju atau tidak. Karena jika ia pulang, maka Ayahnya pasti akan sangat marah dan menghukumnya lagi.

Happy Reading.

Tbc.

1
Dini Mulyati
mantap banget cerita nya.....
Dini Mulyati
keren jalan cerita nya.....ditunggu karya karya selanjut nya
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Shyfa Andira Rahmi
ternyata...oh ternyata
Shyfa Andira Rahmi
hilang Andriana tumbuh si Rya🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
udah macam Tuhan aja kamu....semaunya ngambil nyawa orang🤬
kaya dirinya paling benar aja...
Shyfa Andira Rahmi
dulu kamu looo yg suka ceroboh🫣🫣
Shyfa Andira Rahmi
lahh emang bener kan, bukannya kamu juga sudah melihatnya ketika di kapal pesiar....dasar ANEH
Shyfa Andira Rahmi
semoga setelah ini lo lngsung IMPOTEN Se🤣🤣🤣 n cuman sama Freya aja lo BERDIRI
Shyfa Andira Rahmi
🤢🤢🤢🤮
Shyfa Andira Rahmi
ngga takut kena pnyakitkah si Sean ini...kayanya ngga pernah pke pengaman ishh ngeri x bayanginnya 😬😬😬
Shyfa Andira Rahmi
lahhh ngga jdi mkan kah...bukannya lapar bnget🤔🤔
Alit Safitri
Sean ganteng bngt thor
Ainie
lanjutan ceritanya mana
anak zaen
Ig: @putriaayu_98: anak Zaen siapa kak
total 1 replies
Ning Konveksi Cikarang
Luar biasa
Umi Nurhasanah
Kecewa
Ig: @putriaayu_98: ra ngurus
total 1 replies
Umi Nurhasanah
Buruk
Rafly Rafly: cinta manusia yg nggak tau kapasitas diri ..🤣🤣🤣
total 1 replies
Rina Bahtiar
rada g seguju kalo balikan lg
Jamasrul James
sean bner² pinter membuat prasaan freya klepeq²😁
Bunda
Typo thor ,kok jadi kyara
Ig: @putriaayu_98: ah iya bundaaa, makasih udah diingetin 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!