"Hangatkan tubuhku. Only one night."
Sebuah kalimat yang mengubah seluruh kehidupan Leon dan Bianca yang bertemu di Paris secara kebetulan.
Pertemuan singkat yang awalnya sebatas di Paris saja, siapa sangka berlanjut hingga saat keduanya kembali ke Indonesia.
Keduanya dipersatukan dengan status yang berbeda. Atasan dan bawahan. Hal tersebut membuat Leon memanfaatkan wewenangnya untuk bertindak dan bertingkah agresif kepada Bianca yang diam-diam telah mencuri ciuman pertamanya di Paris.
🫧🫧🫧
Halo semua! Ini novel terbaru Kak Shen. Yuk kepoin! 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Bermuka Dua
...“Kakak lagi kerja, ya? Beliin barang dapur buat atasan? Terus jadi tukang masak sekaligus tukang beres-beres apartemen Kak Leon?” – Cindy...
Siang hari, Bianca sengaja mengajak Leon keluar dari apartemen dengan alasan ia ingin membeli bahan-bahan dapur yang ingin di masak. Tentu saja karena ingin melarikan diri dari nafsu buas pria itu yang tak pernah ada akhirnya. Leon menuruti permintaan Bianca.
Keduanya berbelanja seperti pasangan pengantin baru. Memilah bahan-bahan dapur yang akan mereka beli untuk di masak.
Saat Bianca sedang sibuk memilih bahan-bahan yang ingin ia beli, Leon sibuk memotret gadis itu. Alasannya karena ia ingin memenuhi potret gadis itu digaleri ponselnya.
“Kak Leon!”
Di saat Leon dan Bianca sedang sibuk memilih beberapa bahan dapur yang mereka butuhkan, Cindy tiba-tiba ada di supermarket tersebut. Bukan hanya memanggil Leon, ia bahkan datang dan memeluk lengan Leon dengan manja seperti biasanya.
Bianca yang melihat hal tersebut, ia tersenyum memaklumi. Pasalnya, ia tahu bahwa Cindy adalah adik ipar Reinhard sekaligus keluarga bagi Leon. Jadi, untuk apa ia cemburu? Bahkan ia ingin menjadi dekat dengan Cindy yang terlihat menggemaskan dan lucu itu.
“Dia sekretaris pribadi Kakak?” tanya Cindy manja sambil menunjuk ke arah Bianca.
Seketika wajah Bianca yang tersenyum mendadak berubah. Bukan karena ia tak diakui sebagai kekasih, tapi ia sadar bahwa menjadi kekasih dari seorang CEO pasti akan di cap buruk. Terlebih lagi posisinya di perusahaan adalah ‘Sekretaris Pribadi’. Di mata orang, bisa saja ia memanfaatkan statusnya untuk menggaet harta warisan pria itu.
“Dia—”
“Betul. Sa-saya sekretaris pribadi Pak Leon,” potong Bianca gelagapan. Ia tak ingin Leon memberitahu kebenaran dari hubungan yang sedang mereka jalani saat ini.
Leon menatap tak suka pada apa yang baru saja Bianca katakan. Pasalnya, ia ingin semua orang tahu bahwa mereka merupakan sepasang kekasih. Apalagi di depan Cindy yang sempat dijodohkan dengannya.
Dengan kasar, Leon menempik tangan Cindy yang memeluk lengannya. Kemudian ia berjalan mendekat ke arah Bianca dan berdiri di samping gadis itu. “Dia—”
“A-anu … Mba Cindy,” lagi-lagi Bianca memotong pembicaraan Leon. “Mba tinggal deket sini ya?”
“Iya! Aku tinggal di apartemen yang sama dengan Kak Leon!” sahut Cindy dengan girang. Ia melirik ke arah troli yang sedang di dorong oleh Bianca. Ada begitu banyak kebutuhan dapur di dalam sana. “Kakak lagi kerja, ya? Beliin barang dapur buat atasan? Terus jadi tukang masak sekaligus tukang beres-beres apartemen Kak Leon?”
Jleb!
Kata-kata yang dilontarkan oleh Cindy cukup nyelekit dan pedas. Memang gadis itu mengatakannya dengan nada manja dan berpura-pura polos, tapi tetap saja membuat Bianca tersadar bahwa tugas sekretaris pribadi itu, selain menjadi pelayan bagi atasannya, ia juga menjadi budak yang kapan saja bisa diperintah.
“Kakak pinter masak, ‘kan? Boleh dong masakin aku juga? Tukang masak aku—”
“Cindy!” Leon mengepalkan tinjunya menahan amarah. Rahangnya menegang dengan bibir bawah yang bergetar. Hatinya begitu terluka saat gadis yang ia cintai dipandang sebelah mata bahkan dianggap pembantu dan tukang masak! Tapi ia tak mengerti kenapa Bianca seperti itu?
“Hentikan ocehanmu! Dia kekasihku! Bukan pembantu yang seenaknya aja kau suruh-suruh!” geram Leon dengan pupil mata yang mengecil karena amarah yang tak tertahankan lagi.
Leon menarik pinggul Bianca mendekat ke arahnya. “Jaga sikapmu pada calon istriku!”
“Ah … m-maaf …,” lirih Cindy yang berpura-pura merasa bersalah. Padahal, jauh di lubuk hatinya ia memendam rasa benci pada Bianca yang telah menggoda Leon yang seharusnya dijodohkan dengannya.
“A-aku nggak tau. Soalnya dia bilang sendiri kalau dia sekretaris pribadi Kak Leon,” imbuh Cindy yang sengaja melempar kesalahan pada Bianca di balik wajah polosnya. Ia menatap lantai dengan kepala yang tertunduk sembari bibir yang sengaja ia buat melengkung ke bawah karena sedih dimarahi oleh Leon.
Bianca yang tak tahu sifat asli Cindy, ia mendadak merasa bersalah. Ia mendekat ke arah Cindy yang sedang ketakutan dan seperti ingin menangis itu. Lalu, ia membujuk gadis yang usianya jauh lebih muda darinya.
“Mba Cindy jangan berkecil hati, ya. Sebenarnya Leon itu orang yang baik,” jelas Bianca meyakinkan.
“Bianca, ikut aku.” Leon memberi perintah pada Bianca sambil mendorong troli ke depan. Ia benar-benar ingin menendang gadis munafik itu sekuat-kuatnya sampai terpental jauh. Tapi ia ingin memanfaatkan gadis itu untuk mencari kebenaran tentang Anya yang sengaja membuat Reinhard celaka.
“Tapi—”
“Bianca. Jangan membantahku!” hardik Leon yang tanpa sadar meninggikan suara pada Bianca karena pikirannya yang kalut serta moodnya yang memburuk karena kehadiran piala bergilir itu.
Bianca terpaksa mengikuti apa kata Leon di situasi itu. Pasalnya, ia tak bisa berkutik jika Leon sudah meninggikan suara. Dengan perasaan bersalah, ia pergi meninggalkan Cindy dan mengejar Leon.
"Ternyata seleranya cewe miskin murahan kayak gitu?! Cih! Seujung kuku pun cewe norak itu nggak bisa mengalahkanku!" geram Cindy dengan tatapan yang tajam dan penuh kebencian menatap ke arah Bianca.
Cindy mengeluarkan ponselnya dan bergegas menghubungi Reinhard. Dengan nada manjanya, ia merengek untuk segera ditugaskan magang di perusahaan Salvatore Group.
“Halo. Kak Rein,” sapa Cindy dengan manja.
“Kak, aku nggak mau waktuku terbuang sia-sia. Besok bisa nggak aku ditugaskan magang jadi sekretaris pribadi Kak Leon? Aku bener-bener pengen kerja dan nambah ilmu, Kak,” rengek Cindy dengan nada yang sangat manja.
...🫧🫧🫧...
...BERSAMBUNG…...
semangat terus🥰💪