Ini kisah berawal dari sebuah ramalan yang akan muncul di masaa depan. Menceritakan tentang saintes ajaib yang tiba-tiba muncul dan datang ke Kekaisaran sebagai cahaya dan berkah dari sang Dewi.
Dibuka dari pertunangan politik yang dilakukan oleh sang tokoh utama Arthur Leander atas permintaan yang mulia kaisar. Arthur Leander merupakan seorang arcduke orang nomor satu setelah yang mulia kaisar howard Maximus.
Dia jelmaan dari seorang dewa Hermes yang memiliki parah tampan rupawan bak pahatan patung yang luar biasa. Dewa menciptakan dirinya memalui seleksi yang ketat. Karena dinilai dari tampang, kekuatan, kekuasaan dan kekayaan dia memiliki segalanya.
Mcnya antagonis side character yang ga terlalu ngaruh ke cerita.
ini bukan cerita tentang masak-masak atau pastry lady kok aman aja.
kak kok nama Female leadnya sama Mulu shhhhhuuuttttttt males Mikir kebanyakan nama MC. 😔🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmaossamu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. MEET HER
Di ibukota Arthur bersama dengan Serena mengunjungi sebuah kuil suci. Mereka melakukan penyelidikan terkait misteri kasus kehilangan para lady bangsawan pada bulan purnama tiap awal musim.
Sekarang mereka tengah berbincang dengan salah satu pendeta agung kuil itu. Mata-mata kuil banyak dikerahkan untuk menyelidiki kasus ini
Putra mahkota juga tengah melakukan penyelidikan secara terpisah.
Tidak ada jejak apapun yang ditinggalkan oleh para pelaku. Mereka ternyata cukup licin untuk ditangkap. Setiap sudut kota tak luput dari pengawasan Arthur
Mereka juga mencari bukti-bukti kasus itu pada setiap orang yang dirasa asing tinggal di ibukota. Saat sedang berjalan menyusuri jalanan kota yang cukup ramai karena dekat dengan berbagai gedung pelayanan masyarakat.
Matanya tak sengaja menangkap sosok yang terlihat familiar dimata pria itu. Yaa dia adalah ivana Caesarion sang pemilik rambut pirang keemasan. Satu-satunya gadis yang memiliki warna rambut itu hanyalah dia seorang.
Terlihat gadis kecil itu bersama seorang pria tampan dan pria paruh baya yang membawa stopmap berisi dokumen-dokumen penting di dalam gedung pencatatan sipil.
Bangunan yang berdiri dengan lapisan kaca transparan hampir di setiap bagian depan gedung itu dengan jelas dapat menampilkan sosok mungil yang berdiri dari balik jendela kaca raksasa gedung pencatatan sipil.
Sesekali dahinya dibuat berkerut membaca dokumen yang pria paruh baya disebelahnya perlihatkan.
Arthur memperhatikan sekilas kegiatan gadis itu sebelum kembali mengalihkan pandangan ke jalanan.
"Yang mulia bukankah lebih baik jika kita melakukan penyelidikan ini dengan putra mahkota, aku rasa dengan begitu akan cepat untuk mendapatkan bukti-bukti yang kita cari" kata Serena yang mengalihkan perhatian Arthur dari gadis bersurai emas diseberang jalan
"Hhmm sepertinya kau benar, aku akan memberikan laporannya pada putra mahkota " kata Arthur setuju dengan pendapat Serena mereka berdua berjalan beriringan menuju kereta kuda
"Tentu, masalah ini tidak bisa dianggap sebelah mata, jika dibiarkan saya kwartir akan ada sesuatu yang buruk terus terjadi " ungkap Serena yang terlihat cukup kawatir dia terlalu berpikir keras
"Pria itu selalu sibuk, kita tunggu saja kabar lanjutan darinya" ujar Arthur pada wanita disampingnya. Sampailah mereka pada sebuah kereta kuda cukup mewah
"Saya mengerti " balas Serena sambil menyambut uluran tangan Arthur
Sementara itu digedung pencatatan sipil
"Nona ini laporan terkait jumlah peningkatan dan penurunan populasi penduduk Calesterra." Ucap salah seorang pria paruh baya yang bekerja dikantor pencatatan sipil
" Ohh yaa izinkan saya melihatnya, apakah ini data terbaru?" Tanya ivana pada pria disampingnya yang tengah menunjukkan berkas-berkas dokumen itu
"Yaa semua data kami ambil dari tahun Ketahun" ucap pria pegawai kantor itu menyakinkan
"Bolehkah saya meminta salinan dokumen ini tuan" beberapa kali ivana membolak-balikkan lembaran dokumen itu sebelum kemudian meminta dokumen salinan
"Untuk apa anda menginginkan hal itu?" Tanya pegawai itu cukup hati-hati dia takut data itu disalah gunakan untuk kepentingan orang-orang tertentu
"sebagai sumber fakta utama, saya tidak bisa memberikan laporan tanpa data yang tidak valid kepada kaisar " jelas ivana pada pria disampingnya
"Ah begitu rupanya baik saya akan segera kembali " dia mengangguk paham kemudian segera pergi menyiapkan dokumen yang ivana minta
"Terimakasih " balas ivana sambil tersenyum ramah
"Semua data yang tertulis dalam laporan itu hampir sama" sahut Dave yang berada di samping gadis itu. Tentu dia jelas melihat semuanya
"Yaa kau benar Dave, aku sudah tahu harus berbuat apa " ucap ivana sambil tersenyum dengan penuh percaya diri
"Apa kau yakin bisa menyakinkan kaisar dengan rencana mu. Itu terlihat berbahaya " kata Dave yang menyilangkan tangannya sambil memandang nya dengan tatapan penuh tanda tanya
"Tentu aku yakin, dia juga pasti akan menyetujuinya" kata ivana percaya diri sambil mengibaskan-kibaskan tangannya mengusir pikiran buruk Dave pria itu
"Apa yang membuatmu dapat seyakin itu?" Dave terkekeh pelan mendengar jawaban rekan kerjanya itu yang biasanya kelewat percaya diri
"Yaa karena aku ivana, aku cerdas aku cantik " jawab ivana dengan nada menyombongkan diri
"Hmmm kau sendiri yang bilang " Dave memutar bola matanya malas dan mengalihkan pandangannya ke arah lain
"Permisi nona ini dokumen yang anda inginkan " lalu pria tadi tiba-tiba muncul dengan stopmap berisi dokumen-dokumen yang ivana minta
"Yaa terimakasih tuan kalau begitu kami undur diri " ucap gadis itu pada pria paruh baya tadi sopan
"Baik hati-hati di jalan " balas pria tadi
"Kringggg!"
Bell pintu berbunyi kedua orang itu sukses telah melangkah pergi meninggalkan gedung kantor pencatatan sipil.
Disepanjang jalan menuju kereta kuda mereka ivana sesekali berbincang singkat Dengan dave
"Hey Dave apa kau yakin bahwa orang itu sengaja melakukan kudeta pada kekaisaran" tanya ivana yang berjalan beriringan dengan pria itu sambil membawa stopmap berisi dokumen-dokumen catatan sipil
"Entah Itu dari rumor yang beredar " kata Dave mengangkat bahunya acuh
"Namun bukankah cukup aneh bukan. dia genius, jadi tidak akan sebodoh itu melakukan aksi untuk melakukan bunuh diri " kata ivana sambil menerawang kembali bagaimana informasi terkait pria yang dia maksud
"Bisa jadi orang itu dijebak, orang lain pasti tidak akan tinggal diam melihat potensi luar biasa seperti itu." Jawab Dave yang berpikir rasional
"Yaa haruskah aku mencari tahu lebih detailnya " tanya ivana yang masih terlihat sangat penasaran
"Itu akan cukup sulit, semua informasi terkait kasus itu tersegel rapat-rapat " ungkap Dave sebelum mereka benar-benar masuk dalam kereta kuda
"Yahh sudahlah " ivana menghela nafasnya pasrah
Sementara itu Arthur telah mengirimkan surat pada putra mahkota terkait pembahasan mengenai rencana penyelidikan itu.
Perlu menunggu beberapa hari sebelum balasan surat itu diterima. Arthur tahu betul bagaimana sibuknya pria yang menyandang gelar putra mahkota itu .
Tugasnya di ibukota cukup padat jadi mau tak mau dia pulang sangat larut dan terlambat. Dikediamannya sosok wanita cantik menunggu dirinya yang tenagah duduk di sofa ruang tamu nya, dengan wajah begitu masam seperti sedang merajuk
"Arthur mengapa kau cukup lama pergi aku menunggu mu" diapun langsung bangkit dan menghampiri orang yang sejak tadi dia tunggu-tunggu
"Ah Elda yaa aku ada urusan di ibukota, " jawab Arthur yang baru saja tiba, dia datang sambil melonggarkan kerah kemejanya yang begitu mencekik
"Kenapa lama sekali aku sangat bosan tak ada dirimu ar " wanita itu mengerutu sambil menampilkan wajah masam yang tertekuk
Ekspresi yang cukup menghibur bagi archduke Arthur Leander
"Sebagai permintaan maaf ku bagaimana jika kita makan diluar " kata Arthur sambil melepaskan jas luarnya
"Hhmm jangan mencoba membujukku dengan makanan " kata wanita itu bersungut-sungut
"Ah baiklah maafkan aku jadi apa yang kau inginkan " akhirnya pria itu yang pasrah dan mengalah
Begitulah drama pasutri yang sering terjadi diantara mereka.
