NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Kevin membawa mobil masuk ke dalam gerbang setelah seorang satpam membukakan pagar besi.

Sebuah rumah berlantaikan 2 yang berdiri kokoh, luas, dan megah.

Kevin memarkirkan mobil dan Alex membangunkan Alexia dengan menepuk pipinya secara pelan.

Eugghh!

"Sudah sampai, Mas?" Alexia perlahan membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya untuk menemukan kesadarannya. Ia memincingkan matanya ketika melihat tempat yang terasa asing baginya.

"Mas, ini dimana?"

"Kita turun dulu yuk."

Alexia mengangguk pelan. Mereka berdua turun dari mobil, sementara Kevin sudah turun duluan setelah Ia memarkirkan mobil.

Alex menggandeng istrinya dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Kedatangan mereka disambut oleh beberapa pelayan.

"Selamat datang, Tuan."

"Saya mau semuanya berkumpul. Saya tunggu di ruang tengah."

"Baik, Tuan."

Singkat saja mereka semua sudah berkumpul di ruang tengah.

Alex nampak melihat satu persatu pelayannya. Hanya satu yang tidak ada di sana, yaitu Sapto sopir pribadinya.

"Siapa?"

Mereka saling pandang, tidak mengerti maksud tuannya.

"Siapa yang mau menjelaskan?"

Ke-sebelas pelayan hanya menunduk tidak ada yang berani membuka suara.

"Kenapa kalian semua diam? Siapa yang bertugas membersihkan kamar saya?"

"E, anu, Tu-an. Saya." Jawab salah satu pelayan dengan tubuh yang sudah gemetar.

Alexia sebenarnya bingung dengan situasi ini, karena suaminya belum memberi tahu kenapa mereka semua harus berkumpul? Ia melihat ada yang berbeda dari suaminya. Namun, Ia tidak berani bertanya maupun berkomentar, Ia memilih menjadi penonton, karena ini bukan hak dan urusannya. Mungkin Ia akan menunggu suaminya untuk menjelaskan semua kepadanya.

"Jelaskan!" Nada bicara Alex terdengar pelan namun tegas karena ada penekanan di sana. Membuat nyali mereka menciut.

"Ma-maafkan saya, Tuan. Tapi, demi Tuhan bukan saya pelakunya. Tadi itu saya mau bersih-bersih seperti biasanya. Namun, saat masuk ke dalam kamar Tuan, almari dan beberapa laci sudah dalam keadaan terbuka dan berantakan."

Alex mengangguk. "Lalu, apa kamu melihat sesuatu di dalam salah satu laci tersebut?"

"I-iya, Tuan. Tapi, saya hanya menutupnya kembali tidak berani menyentuhnya, Tuan. Saya berani bersumpah, Tuan. Tolong percaya dengan saya."

Alex mencari kebenaran dari mata pelayan tersebut. Namun, Ia tak melihat suatu kebohongan di sana.

"Dimana, Sapto?"

Benar, Sapto tidak ada diantara mereka. Mereka saling pandang. Saling bertanya dan menjawab melalui tatapan dan gerakan tubuh. Yang tahu akan jawabannya hanyalah Jono yang bekerja sebagai satpam, karena yang membuka dan menutup pintu gerbang hanyalah dia. Jadi, Ia tahu siapa yang masuk maupun keluar rumah.

"Maaf, Tuan. Saya baru ingat kalau tadi yang mengantar mobil adalah anaknya. Tadi saya sempat bertanya kepadanya tentang keberadaan Sapto, katanya Sapto sedang tidak enak badan."

Alex mengerutkan keningnya. Tidak mau curiga tapi, hanya dia yang saat ini berada di dalam pikirannya.

Tak lama Kevin datang dari arah belakang. "Sudah saya koneksikan semua ke ponsel, Anda. Silahkan di cek!"

Alex segera memeriksa ponselnya. Ia melihat rekaman CCTV dari ponselnya tersebut. Terlihat seorang pria berjalan begitu santai masuk ke dalam kamar Alex. Dari CCTV kamar, pria tersebut menggeledah almari dan membuka laci hingga menemukan laci yang berisi uang.

Alexia yang penasaran ikut melihat rekaman tersebut.

Di dalam rekaman tersebut, sangat jelas wajah si pria yang masuk dan mengambil beberapa gepok uang milik Alex.

"Bagaimana? Kamu lihat sendiri kan?"

Kedua mata Alexia terbelalak, seketika Ia diam membeku. Kini Ia tahu apa yang sejak tadi mereka bahas.

"Aris! Mencuri?"

Alexia tidak menyangka pria yang sempat menjadi tunangannya itu berani melakukan hal tersebut. Rasanya yang Ia lihat bukanlah dia melainkan orang lain.

"Kevin, cari dimana keberadaannya dan bawa dia kehadapan saya. Urusan Sapto biar saya sendiri yang mengurusnya."

"Baik, Tuan." Jawab Kevin dengan menunduk hormat. Lalu Ia bergegas melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.

Tinggalah Alex, Alexia, dan para pelayan.

"Sebelumnya saya mau memperkenalkan seseorang kepada kalian. Ini Alexia, istri saya. Kami menikah dua hari yang lalu. Jadi, Alexia adalah nyonya di rumah ini. Hormati dia dan perlakukan dia seperti kalian memperlakukan saya. Apa kalian mengerti?"

"Mengerti, Tuan." Jawab mereka serempak.

"Tolong siapkan makanan, kami berdua ingin makan siang. Kalau begitu kalian semua boleh bubar."

Para pelayan akhirnya membubarkan diri.

Sebelum makanan siap, Alex mengajak Alexia untuk berkeliling rumah. Hingga mereka sampai di taman samping rumah.

"Mas, di sini sejuk banget. Ayo duduk di bangku sana, Mas."

Alexia mengajak Alex untuk duduk di bangku taman yang berada di bawah pohon rindang.

"Mas, sampai sekarang aku masih tidak percaya kalau Mas Alex ini orang kaya. Ini seperti mimpi bagiku, Mas. Aku seperti tidak pantas."

Alex menggenggam tangan Alexia dan menatapnya lekat. "Apa kamu menyesal menikah denganku?"

Alexia yang mendapat pertanyaan seperti itu mengulas senyum. "Mas, aku bukanlah wanita munafik. Aku sama sekali tidak menyesal. Justru aku merasa bersyukur dan beruntung telah menikah dengan Mas Alex. Bukan karena harta Mas Alex tapi, karena ketulusan dan kebaikan Mas Alex. Jika hari ini aku mendapat kejutan, itu tandanya bonus anak sholehah."

Alex terkekeh mendengar kalimat terakhir istrinya.

"Lagian ya, Mas. Mas sendiri orang kaya. Tapi, kenapa Mas Alex tidak menolak permintaanku waktu itu? Apalagi kita sama-sama belum mengenal. Kalau dipikir-pikir aku konyol gak sih, Mas?"

Alex nampak berpikir. "Sedikit terdengar konyol sih memang tapi, entah kenapa ya? Sepertinya kamu mempunyai daya tarik yang begitu kuat. Sehingga aku bisa luluh dengan begitu saja."

Alexia tersenyum malu. "Berarti, aku tidak salah kan, Mas? Kalau seumpama aku ini dibilang matre, ya memang matre, karena sejatinya wanita itu memang matre. Apalagi sudah menikah dan mempunyai suami orang kaya seperti Mas Alex, mata ini langsung hijau, tangan juga ikutan gatal, Mas." Sambungnya.

Alex nampak manggut-manggut dan kembali terkekeh. Memang benar, bukan salah istrinya, karena sejak awal dialah yang menerima permintaan tersebut.

Tiba-tiba seorang pelayan datang menghampiri mereka berdua. "Maaf, Tuan. Di dalam ada Nyonya."

Alex hanya menjawab dengan sebuah anggukan.

Nyonya?

"Siapa, Mas?"

"Oma. Nanti aku jelaskan. Ayo, kita harus menemuinya."

Alex sebenarnya masih memiliki seorang ayah. Namun, Alex tidaklah akur dengannya, sehingga sejak kematian ibunya, Ia tinggal bersama dengan neneknya.

Ayah Alex menikah lagi disaat usianya menginjak 17 tahun. Dan ternyata wanita yang dinikahi oleh ayahnya adalah selingkuhan ayahnya. Mereka memiliki anak sepasang, laki-laki dan perempuan.

Alex akan menjelaskan masalah ini kepada istrinya nanti. Yang jelas saat ini Ia harus menemui neneknya terlebih dahulu.

Dengan setia Alexia menggandeng lengan Alex. Hingga mereka bertemu dengan seorang wanita yang sedang duduk sambil menikmati secangkir tehnya. Ia terlihat masih begitu cantik walau usianya sudah menginjak 60 tahun.

Alexia seketika menunduk dan mengalihkan pandangannya.

"Oma."

"Alex. Oma sangat merindukanmu. Kamu kemana saja sih? Bikin Oma khawatir saja." Ayunda beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Alex.

Ayunda memeluk Alex dengan begitu erat, Alex juga merindukan sosok neneknya ini. Alex begitu menyayanginya karena setelah ibunya hanya neneknya lah yang selama ini mengurus dan memberinya perhatian.

"Maafkan Alex, Oma."

Ayunda melepas pelukannya setelah menyadari ada seorang wanita disebelah cucu kesayangannya.

"Alex, dia siapa?"

1
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
AgviRa: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
AgviRa: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
AgviRa: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
AgviRa: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
AgviRa: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!