Mengandung Benih Adik Ipar (Reinkarnasi)

Vivian tersenyum hangat pada wanita di depannya, meskipun sudah berumur 60 tahun lebih, tapi wanita di depannya masih terlihat cantik dan berwibawa. Keanggunannya seperti tidak ingin menghindari tubuhnya. 

Setelah menghubunginya dan mengajaknya makan bersama. Ia langsung membuat jadwal untuk menemuinya.

"Vivian terimakasih karena sudah menemani nenek makan siang dan jalan-jalan." Nenek Amel sangat menyukai Vivian, wanita di depannya sangat pas untuk cucunya. Alangkah baiknya kalau mereka bersama bukan dengan Alena. "Vivian boleh nenek bertanya pada mu?" 

"Tanya apa Nek?" Vivian sangat penasaran dengan pertanyaan yang akan ia terima dari nenek di depannya ini.

"Apa kamu tidak menyukai cucu nenek, Anderson? Bagaimana menurut mu?" 

Sekalipun tunangan mereka sudah di lakukan, ia bisa saja membatalkannya kapan pun. Maka dari itu ia membuat sebuah caranya, sebenarnya ia sudah tau dimana Anderson bermalam dan ia sudah menyelidiki pelayan hotel itu. Dia menceritakan semuanya termasuk Vivian, jadi ia sedikit mendukung hingga Vivian bermalam dengan Anderson, semuanya adalah campur tangannya. Ia ingin tau apa yang Vivian lakukan selanjutnya. 

Awalnya ia setuju dengan Alena, tapi setelah melihat Alena dan ibunya, ia menyelidiki kehidupannya dan mereka anak dan ibu yang suka bermuka dua.

"Dia pria baik, kalau masalah suka cukup di sukai."

"Kau jujur sekali, aku menyukai kejujuran mu dan ketegasan mu. Vivian apa kau tidak pernah menaruh rasa curiga pada ibu dan adik mu?"

"Maksud nenek?"

"Saat kau membuat jebakan untuk adik tirimu dan tunangan mu itu perbuatan mu kan?"

"Maksud Nenek? Aku tidak mengerti."

"Kau tidak perlu takut Vivian, nenek tau kau sangat membenci ibu tiri dan adik tiri mu. Mereka selalu membuat mu bermusuhan dengan ayah mu. Menurut ku, kau pantas membenci mereka karena mereka tidak menyukai kehadiran mu dan nenek juga ingin mengatakan, jebakan di hotel itu ada campur tangan ku. Aku membuat mu dan Anderson bermalam. Kau tenang saja aku tidak akan membocorkan pada siapa pun."

Vivian melongo, semuanya di luar kendalinya, ternyata wanita di depannya bukanlah wanita biasa. 

"Kau pasti terkejut, ibu dan anak itu ingin menjebak putra ku. Awalnya aku ingin membuat anak itu bermalam dengan pria lain saja dari pada cucu ku di bodohi. Tapi yah, karena ada kamu, jadi aku hanya mengurus sisanya."

"Kapan kau akan menikah dengan cucu ku? Nenek harap, secepatnya menikah dengan cucu ku, jangan sampai kau hamil anak cucu ku dan membesarkannya sendiri, semua itu tidak akan terjadi selama ada aku." 

Vivian ingin sangat senang wanita di depannya ada di kapal yang sama dengannya, akan tetapi ia merasa geli jika harus menikah dengan putranya itu. 

"Aku tau, putra ku bergonta ganti wanita, tapi percaya pada ku, dia akan menyukai mu."

Sama sekali aku tidak menginginkan Anderson menyukai ku batin Vivian.

"Vivian kau wanita yang cerdik, aku suka dengan kecerdikan mu." 

Dia bisa bertahan dan mengubah sifat buruk cucu ku itu batin nenek Amel.

"Aku ingin mempermalukannya di saat pernikahan. Jadi aku ingin membuat Alena dan tante Diane merasakan apa yang aku rasakan."

"Cukup bagus, aku mendukung mu. O iya, apa putra ku pernah mengatakan sesuatu?" Tanya nenek Amel.

Vivian teringata dengan perkataan Anderson yang mengajaknya menikah dan tentang Alena yang hanya di buat istri pajangan saja. "Tidak ada," ujarnya berbohong. 

Jika ia menikah dengan Anderson, sudah pasti ia akan menjadi istri pajangan, tapi tidak masalah ia bisa bercerai kapan saja.

"Apa kamu tidak ada niatan menikah dengan cucu ku? Vivian nenek sudah membantu mu, jadi kau harus menikah dengan Anderson." Nenek Amel memaksa, ia tidak ingin kehilangan menantu seperti Vivian. 

"Sebenarnya Vivian bisa menikah dengan Anderson, tapi aku dan Anderson menikah bukan karena cinta. Jadi, aku ingin buat kesepakatan. Kalau aku dan Anderson tidak bisa jatuh cinta dalam setahun, kami akan bercerai baik-baik, jadi nenek tidak bisa memaksa kita untuk bersama."

Nenek Amel terkekeh, Vivian bukan wanita yang di permainkan. "Baiklah."

Sebelum itu, aku akan membuat kalian jatuh cinta.