NovelToon NovelToon
Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:192
Nilai: 5
Nama Author: khayalancha

Gena Febrian pernah mengambil resiko untuk kehilangan segalanya demi seorang Indri, perempuan yang Ia cintai namun perempuan itu malah meninggalkannya untuk orang lain. Semenjak saat itu Ia bersumpah akan membuat hidup Indri menderita. Dan kesempatan itu tiba, Indri memiliki seorang anak sambung perempuan. Gena c akan menemukannya, membuatnya jatuh cinta padanya, dan kemudian dia akan menghancurkannya.

Sally Purnama seorang staff marketing dan Ia mencintai pekerjannya dan ketika seorang client yang dewasa dan menarik memberi perhatian padanya Ia menaruh hati padanya.

Tak lama kemudian dia menerima ajakan Gena, lalu ajakan lainnya. edikit demi sedikit, Genamengenal perempuan yang ingin ia sakiti, dan ia tidak bisa melakukannya. Dia jatuh cinta padanya, dan Sally jatuh cinta padanya.

Tapi-dia telah berbohong padanya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terjebak. Saat Sally menemukan kebenaran, dia patah hati. Pria pertama yang sangat dia cintai telah mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Jaka memperhatikan Sally, yang sedang memakan makanannya dengan lahap. Lagi-lagi, Jaka akan menggoda Sally agar Sally mau bersamanya. Tapi Sally tetap pada pendiriannya, yang tidak akan tergoda pada Jaka.

"Apa sih, ngeliatin mulu! Nanti mata lu bintitan." Kata Sally kepada Jaka.

Jaka yang tertangkap basah sedang memperhatikan Sally langsung membela dirinya, "Kalau bintitan, artinya aku ngintipin kamu, Sa. Ini kan aku ngelihatin kamu secara langsung, dan kamu juga ada di hadapan aku." Sebelum Sally menjawab, Jaka langsung menawarkan diri untuk mengantarkan Sally, untuk berangkat kerja. "Ayolah, aku anterin berangkat kerjanya, mau, ya?"

"Enggak... Mas, kan sudah Asa bilang, enggak usah. Asa mau berangkat pakai Trans Jakarta saja." Jawab Sally kembali menolak penawaran Jaka.

"Yahh! Asa enggak asyik. Kenapa sih selalu nolak penawaran aku, aku kan bukan orang jahat Sa, aku saudara iparmu." Jaka merungut. Memang benar, Jaka itu saudara iparnya Sally. Tapi, sudah terlihat jelas, bahwa Jaka benar-benar menyukai Sally, makanya Sally terus menghindar.

"Jak, mending kamu istirahat aja deh, baru juga pulang dari Malaysia. Jangan ganggu anak aku." Indri menengahi pembicaraan Sally dan Jaka.

"Nah bener itu. Lebih baik, Om Jaka istirahat saja." Untung saja ada Indri, jika tidak. Sally akan terus di goda oleh Jaka.

*****

"Udah baca grup WA?" Tanya Fani mengagetkan Sally. Sally hampir saja terjatuh untung saja Ia menahan tubuhnya dengan tangan ke lemari pantry.

"Fan, gue kaget. Kenapa di grup?" Kata Sally mengambil cangkir dari lemari di Pantry.

"Belum baca?" Tanya Fani yang di jawab dengan gelengan kepala Sally.

"Temen-temen mau pada ketemu, nanti pulang kerja bareng gue ya. Sekalian ketemu temen-temen, udah lama kita enggak kumpul bareng ber empat. Lu bisa kan hari ini?" Fani menjawab pertanyaan Sally yang bingung dengan isi grup teman-temannya.

"Asyikkk! Gue bisa hari ini, akhirnya mereka ada waktu juga buat ketemu. Nanti mau ketemu dimana?" Tanya Sally yang sedang menyeduh teh.

"Sewa hotel dong." Sally kaget mendengar jawaban Fani.

"Beneran? Gue belum bilang ke Nyokap kalau mau nginep, nanti enggak di bolehin lagi." Sally sedikit merasa kecewa.

"Bercanda Sa! Kita ketemu di Kafe. Santai-santai sambil ngobrol. Nongkrong-nongkrong aja, sambil cerita-cerita gimana hidup." Fani menertawakan Sally yang sudah terlihat kesal. "Lagian, umur lu udah 28 tahun Sa, masa iya, masih enggak boleh nginep di luar."

"Sebenernya boleh, tapi gue terlalu sayang aja, sama Ibu sambung gue. Jadi ya, begitulah." Kata Sally sambil menyeruput tehnya yang masih panas.

"Tumben banget bikin teh disini." Tanya Fani melihat hal yang tidak biasa di lakukan sahabatnya.

"lagi pengin aja minum teh disini. Oh iya, nanti ke kafe, kita mau naik apa? MRT?" Tanya Sally lagi.

"Naik mobil gue." Jawab Fani enteng.

"Mobilmu? Dapet mobil darimana, rental?" Sally kaget karena sahabatnya baru mendapatkan mobil, apakah dia mencuri? Tapi tentu saja tidak.

"Enak aja rental, gue baru dapet mobil dari calon suami, enak kan." Fani menceritakan dengan mata berbinar kepada Sally. "Awalnya gue nolak, tapi di paksa buat nerima. Namanya Rezeki ya, jadi gue terima deh akhirnya. Toh, nanti, dia bakalan jadi suami gue."

"Wah, gue ikut seneng dengernya Fan, belum jadi suami aja udah royal begitu, apalagi nanti kalau jadi suami, pasti lebih-lebih." Sally merasa senang dengan sahabatnya, yang sudah hidup berbahagia. Semoga saja kebahagiaan Fani, akan terus menyertainya sampai kapanpun.

"Aamiin..Aamiin. Semoga aja gue baik terus, lu dong cepetan dapet calon juga, biar samaan." Nanti kalau kita nikah barengan." Sally dan Fani sama-sama tertawa.

"Oke-oke, yaudah, kerja yuk. Kerjaan numpuk nih, entar kalau udah mau pergi kabarin gue ya." Mereka berdua kembali ke ruangannya masing-masing untuk bekerja.

*****

Sally memandang taman yang ada di seberang kantornya. Wanita berambut pendek itu sedang menunggu temannya untuk pergi bersama ke pertemuan dengan para sahabatnya.

Fani menepuk pundak Sally pelan, "Asaaaa.... Nungguin lama ya? Sorry ya! Tadi gue kena omel Bos. Harusnya gue kirim file pertama, tapi, gue kirim file yang ke dua, ke dia. Jadi kena omel deh." Fani menjelaskan dengan napas yang tersengal-sengal.

"Terus gimana? Udah kelar masalahnya?" Sally khawatir dengan sahabatnya.

"Udah kelar kok semuanya. Yuk, kita berangkat, gue ambil mobil dulu ya, lu tunggu sini." Fani pergi meninggalkan Sally untuk mengambil kendaraannya.

Setelah 15 menit perjalanan, Sally dan Fani sampai di kafe. Sally sudah melihat Vera dan juga Kelli sudah melambai-lambaikan tangan kepada mereka berdua.

"Asa, Fani, lama banget. Kita udah kangen, tau?!" Verra berkacak pinggang, sedikit mengomeli mereka berdua yang datang terlambat.

"Iya, sorry, tadi ada masalah di kantor. Oh iya, gimana kabar kalian? Udah lama kita enggak kumpul begini." Fanny kegirangan karena bertemu lagi dengan teman-temannya.

"Kita baik, Fan. Lu gimana sama calon lu? Kok ga cerita-cerita." Kelli menopangkan dagunya.

"Baik kok, gue sama dia...." Fani menjelaskan, Sally dan teman-temannya mendengarkan. Setelah beberapa menit Fani berbicara, gantian Vera menanyakan Sally tentang jodohnya.

"Terus, lu gimana Sa? Masa lu, enggak punya pacar sih," Kata Vera, "Iya nih, gimana kabar lu?" Yang lainnya menimpali pertanyaan Vera.

"Ehmm... Gue emang belum punya pacar sih," Kata Sally, yang membuat mereka bertiga menghela napas panjang. "Tapi, gue suka sama seseorang." Sahabat-sahabatnya semakin bertanya-tanya, dengan siapa Sally menaruh hati.

"Siapa??? Kasih tau kita." Mata mereka seakan-akan ingin diberikan penjelasan.

"Gena." Kata Sally singkat dan padat.

"Pak Gena? Kepala di perusahaan teknologi, yang jadi client lu itu?" Fani menutup mulut, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Sally. Kedua sahabatnya itu tampak bingung.

"Iya. Gue suka sama dia, sejak pertama gue ngeliat dia main sepeda di Senayan." Jawab Sally. "Ya pokoknya, Vera sama Kelli belum kenal. Pokoknya dia orang yang gue suka."

"Terus, lu mau diem aja, mendem perasaan lu, atau lu mau kasih tau dia?" Tanya Fani.

"Gue bakalan deketin dia." Sally tersenyum penuh arti. Para sahabatnya tertawa dengan pernyataan Sally.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!