NovelToon NovelToon
Dua Raga Satu Jiwa

Dua Raga Satu Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Time Travel / Transmigrasi / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote

Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?

Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?

Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?

Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?

Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!



TERIMA KASIH.....!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desa Suji

Sebelum pulang kedesa, Yu Shu dan Holi memilih untuk mengisi perut dulu. Kedai makan bambu kuning, menjadi pilihan mereka.

Ruang privasi lantai dua, dipilih oleh Yu Shu. Karena saat makan nanti ia harus membuka penutup wajahnya.

Dilantai dua, dari satu meja dan meja lain, ada penyekat. Jadi orang yang menempati meja itu tidak akan terlihat oleh pengujung lain, walau pun suara obrolan masih bisa dicuri dengar.

Saat sedang asik menikmati makanan, perbicangan disebelah meja mengusik pendengaran Yu Shu dan Duan Holi.

"Niru, aku tidak pernah melihat kakakmu lagi setelah kelulusannya dari akademi. Kemana dia sekarang...?"

"Siapa yang kau maksud...?"

"Memangnya kau punya kakak berapa...?"

"Aku tidak punya kakak, jadi berhenti menanyakan orang itu."

"Niru, ada masalah apa antara kau dan kakakmu..?"

"Dia bukan kakakku. Lagian siapa yang mau punya kakak tidak berguna seperti orang itu."

"Aku tidak menyangka kau bisa sejahat itu. Aku fikir kau masih sedikit memiliki hati. Tapi ternyata aku salah."

"Apa maksudmu...?"

"Selain sombong, licik, kau juga ternyata tidak berperasaan. Aku menyesal mengenalmu, mulai hari ini kau bukan temanku."

Langkah kaki menjauh terdengar, bersamaan dengan sumpah serapah dan umpatan yang dikeluarkan oleh seorang wanita, yang tak lain adik kandung Duan Holi, Duan Niru.

"Kakak..!" lirih Yu Shu mengusap perlahan tangan Duan Holi yang mengepal kuat diatas meja.

Kepalan tangan mengendur, senyuman terbit dibibir pria tampan berusia enam belas tahun itu. "aku tidak apa-apa." katanya lemah.

"Kita pergi sekarang...?" ajak Yu Shu dan diiyakan oleh Holi.

Mereka berjalan beriringan, melewati meja yang ditempati Duan Niru tanpa mau melihatnya.

Sejak kepergian Duan Holi dua tahun lalu, Duan Zheng tak pernah sekali pun mencari putranya. Pria itu juga menghentikan biaya Holi diakademik.

Jadi selama dua tahun, Duan Lei lah yang membayarnya.

Duan Zheng beberapa kali mengirim orang kedesa Zi-tong untuk berbuat onar dengan maksud merusak reputasi Duan Lei. Bandit yang disuruh mencuri dirumah Duan Lei, merusak lahan pertanian, tapi semua menghasilkan kegagalan.

Desa Zi-tong selain makmur, keamanannya juga terjamin. Tiap malam akan ada patroli yang menyisir semua area desa sampai kelahan pertanian. Orang-orang yang dipilih berpatroli diberi gaji mahal, karena mereka memiliki ilmu beladiri yang mumpuni.

Tiga jam berlalu, Yu Shu dan Duan Holi sudah berada didesa Suji. Mereka mendatangi kepala desa dan sambutan hangat penuh keramahan keduanya dapatkan.

Teh hangat dan ubi rebus disajikan kepala desa diatas meja.

"Ada keperluan apa tuan muda dan nona datang kegubukku ini...?" kata kepala desa yang beusia kisaran tujuh puluh tahunan.

"Maksud kedatang kami, ingin meminta bantuan kakek." Holi berkata "kami sedikit membawa bantuan bagi penduduk desa ini, kami juga berniat ingin mencari beberapa orang untuk bekerja ditempat kami."

Kepala desa melebarkan senyumnya. "sebelumnya aku ucapkan terimaksih atas niat baik kalian. Sungguh, inilah yang kami harapkan selama ini."

Dengan suara bergetar kepala desa melanjutkan ucapannya." apa yang harus aku lakukan untuk membantu tuan muda dan nona."

"Sebelumnya kami minta maaf karena sudah merepotkan kakek. Apa kakek bisa mengumpulkan penduduk desa ini sekarang..?"

"Bisa, tentu saja bisa." sahut kepala desa bersemangat, dan pergi meninggalkan kedua tamunya.

Desa Suji salah satu desa miskin dikekaisaran Song. Desa ini dihuni sekitar seratus lima puluh kepala keluarga. Hanya beberapa saja yang punya lahan pertanian, selebihnya hanya pekerja serabutan, bahkan ada yang jadi pengemis diibukota.

Rumah-rumah didesa itu juga banyak yang tak layak huni. Bantuan dari kekaisaran tidak pernah sampai kedesa itu, karena selalu dikorupsi oleh para pejabat. Bahkan untuk menjadi prajurit saja dipersulit, semua harus memakai koin emas.

Tiga puluh menit kemudian, semua penduduk sudah berkumpul dihalaman rumah kepala desa.

Yu Shu meringis pilu, melihat penampilan kesemua orang disana. Lusuh, kurus, baju tambalan atau bahkan ada yang robek dibeberapa bagian.

"Kak...!" ucap sendu Yu Shu menggenggam erat tangan Duan Holi.

"Ya, aku tahu." timpal Holi mengusap pucuk kepala adiknya.

Yu Shu mengibaskan tangan, mengeluarkan seratus lima puluh keranjang berisi ubi jalar, singkong, kentang, beras, gula merah dan putih, pisang, apel, pear, roti almond, manisan buah persik dan daging asap.

Sementara Holi mengeluarkan koin emas yang ia punya.

Dengan tertib, kepala keluarga mengambil satu keranjang dan satu koin dari tangan Holi. Anak-anak yang ikut hadir, Di Beri permen gula dan tanghulu.

Wajah-wajah yang semula lesu kini lenyap musnah, berganti dengan wajah penuh binaran haru dan bahagia. Bahkan saking senangnya sampai ada yang menangis.

Ucapan terimakasih dan doa baik mengalir deras dari semua warga desa untuk Duan Holi dan Yu Shu.

"Kami mencari orang yang mau bekerja dengan keluarga kami didesa Zi-tong. Untuk tempat tinggal kami sediakan, selain itu juga dapat makan tiga kali sehari." kata Yu Shu.

"Aku mau nona muda...!"

"Aku mau ...!"

Teriakan warga riuh terdengar.

Yu Shu dan Duan Holi menyeleksi para penduduk. Enam pemuda dan empat gadis berusia enam belas dan delapan belas tahun dipilih, mereka akan dipekerjakan untuk produksi makanan dan kerajinan.

Sementara untuk pertanian dan memasak bagi para pekerja terpilih enam pria berusia dua puluh lima tahun dan tiga puluh tahun, serta dua wanita berusia tiga puluh lima tahun.

Dua gadis dipilih lagi untuk membantu ditoko,

Dua puluh orang didapat untuk menjadi pekerja tetap dan sepuluh orang laki-laki akan bekerja membuat pagar lahan, pabrik dan rumah pekerja.

Untuk paman dan kakak laki-laki, kalian semua bisa berangkat besok dan mulai bekerja lusa. Untuk para kakak perempuan dan bibi, akan berangkat tiga hari lagi. Nanti kami akan menjemput kalian."

"Apa diantara paman dan kakak lelaki ada yang mau merawat hewan ternak...? selain mendapat gaji, nanti ada pembagian hasil dari hewan ternak jika induk betinanya beranak." kata Yu Shu yang memiliki ide baru dikepala.

"Hewan ternak apa nona muda..? untuk kandangnya bagaimana..?"

"Sapi dan kambing Angora. Selain daging, aku mau mengambil susu dan bulu. Untuk kandang aku yang akan menanggung biaya pembuatannya dan kalau ada tanah yang dijual aku mau membelinya."

Banyak yang menawarkan diri dan akhirnya terpilih lima orang pria paruh baya dan lima orang pemuda untuk mengurus ternak.

Dua Hektar tanah juga Yu Shu Beli dan pembayarannya akan diselesaikan tiga hari mendatang.

1
Putri Mayang Sari
semangat thor
Enah Siti
💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍😍
Lia raga Lomi
lanjut Thor💪💪💪 semangat😍🥰🥰😘
Lia raga Lomi
sedikit skali Thor upnya😭😭
Lia raga Lomi
lanjut Thor🤭🤭
Enah Siti
mantap💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍
Nana Nana
numpang baca kakak cantik😄
Datu Zahra: itu yang daku mau kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!