Apa jadi nya jika seorang polisi yang sedang bertugas melindungi saksi sebuah kasus pembunuhan di paksa menikahi saksi yang di lindungi karena sebuah kesalahan pahaman di kamar sebuah hotel? dan atas nama profesionalitas terpaksa menyetujui pernikahan tersebut? saksi kan kisah penuh taburan komedi ini bersama kak Upe🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#10
"Seranjang?" Ulang Isabella penuh rasa terkejut yang sudah tidak bisa dia ungkapkan dengan kata- kata.
"Ya! Why not? Yang pasti aku akan berada di samping mu sampai kasus ini selesai." jawab Sky seolah apa yang di katakan nya barusan adalah hal yang biasa.
"Oh! come on! tentu saja tidak sampai seranjang! Itu hanya perumpamaan saja. Aku yakin kau pasti paham dengan semua prosedural ini. Lagi pula aku sudah mengantongi izin wali mu untuk selalu berada di dekat mu. Jadi kau tidak perlu mengajukan komplain apapun lagi." Sambung Sky.
"Wali?" Tekan nya, bingung.
"Ya, your dad." balas Sky dengan nada cuek.
"Sejak kapan?"
"Sejak dia setuju kasus ini di buka kembali." Ujar Sky yang membuat kening Diego berkerut.
Isabella langsung memijat- mijat kepala nya. Sudah tidak ada yang bisa dia lakukan. Ibaratnya kini dia sudah mati langkah. Sudah tidak ada cela untuk say no pada Sky kali ini.
"Seharus nya malam itu aku meringkuk saja di kamar tidur ku!!" Ujar penuh rasa penyesalan dalam hati.
**
Di sebuah ruangan VIP di sebuah Bar di Milan, terdengar percakapan antara dua pria.
"Apakah kau sama sekali tidak ingin tahu apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat ini?" ucap salah seorang pria di bawah remang nya lampu di dalam ruangan itu.
"Tentu saja aku ingin tahu," jawab pria yang satu nya. "Tapi bukan kah kasus ini sudah di tutup?"
Pria yang satu nya mencondongkan tubuhnya, lalu memelankan suaranya hingga berupa desisan. "Aku tidak begitu yakin. Aku rasa mereka (pihak kepolisian) sedang menyembunyikan sesuatu. Kalau tidak, mengapa dia sampai saat ini dia belum ditahan."
"Apa kata para pengacara itu? Untuk uang yang kalian bayarkan pada mereka, seseorang pasti bisa memberitahumu sesuatu." kata pria yang satu nya lagi.
"Bajingan-bajingan kecil itu bilang, kami harus bersabar." jawab pria yang satu nya, kurang puas.
"Kalau memang itu yang para pengacara itu katakan maka mungkin itu yang harus kau lakukan." si pria menyesap bir nya.
"Kau tidak sedang menutupi apapun dari diri ku kan?," pria itu menatap tajam pada lawan bicara nya itu.
" Apakah Domenico menyuruhmu datang dan bicara padaku? Apa dia mulai khawatir????" tanya nya dengan penuh selidik.
"Tentu saja tidak. Ia sangat bersyukur kepolisian tidak menahannya, ia tidak berani melakukan apa pun akhir- akhir ini tanpa persetujuan dari Skyleden Hardata." Pria itu meneguk es batu wiskinya banyak-banyak, yang sepertinya membantu menenangkannya.
"Dengar, kita sudah cukup lama bekerja sama.. Jadi kau juga sudah berada cukup lama untuk mengetahui bahwa skandal semacam ini tidak akan bisa ditutupi selamanya. Pada akhirnya seseorang akan membocorkan sesuatu pada media. Sebagai tangan kanan sang senantor, aku harus menghalangi kebocoran itu. Mungkin bahkan menangkapnya sebelum mereka bocor. Dan kau sebagai pengawal pribadi nya, sudah menjadi kewajiban mu untuk menutupi perselingkuhan Domenico dengan pelacur itu. Tapi mengapa semua nya malah jadi seperti ini? Ini bahkan lebih dari pada memusingkan kepala dari pada skandal itu sendiri!!"
Pria itu menatap tepat ke dalam mata lawan bicara nya itu. "Apa yang kau ingin aku lakukan?"
"Cari tahu apa yang diketahui kepolisian." jawab nya dengan tatapan serius.
"Jika kedua puluh lima pengacaramu tidak berhasil melakukannya, apa yang membuatmu berpikir aku bisa?"
"Aku yakin kau pasti punya cara lain," balasa nya. "Kau selalu bisa menyusup ke hal- hal yang tidak bisa kami sentuh."
Pria itu tersenyum smirk dan berkata, "caraku membutuhkan perangsang."
"Pakailah apa pun perangsang yang kau inginkan, selama aku bisa mendapatkan jawaban. Aku ingin tahu apa yang disembunyikan KEPOLISIAN, dan aku ingin mengetahuinya segera." pria itu berdiri dan mengeluarkan dompetnya. Dia melemparkan beberapa lembar uang ke atas meja. "Dan ingat, laporkan langsung padaku. Domenico tidak tahu dan tidak akan pernah tahu apa pun tentang hal ini."
"Marcello Domenico sangat beruntung memilikimu yang mau membersihkan kekacauan yang dibuatnya," kata pria yang satu nya.
Pria itu mengangkat gelasnya dan menatap cairan kekuningan di dalamnya. "Kalau saja dia tahu setengah darinya." Ia menghabiskan minumannya dalam satu tegukan, meletakkan gelas itu kembali, dan berjalan pergi.
Pria yang satu nya meneguk birnya lagi, kemudian memunguti uang yang baru saja di lempar oleh itu ke atas meja. Dalam hati dia berpikir tentang betapa mudahnya bagi nya untuk mendapatkan uang dari orang- orang paranoid seperti pria yang ada di depan nya saat ini.
Dengan perintah dari tangan kanan sang legislator sebagai pelindungnya, sekarang ia bebas dan aman melakukan caranya untuk mencari tahu apa yang diketahui KEPOLISIAN.
Pria itu sebenarnya menyadari kalau polisi sedang melakukan sesuatu di balik wajah tidak peduli para polisi itu.
Sebagai pelaku pembunuhan yang sebenarnya, tentu saja si pria tanpa di perintahkan oleh tangan kanan sang legislator pun akan mencari tahu semua nya. Karena menurut logika nya, seharus nya dengan bukti yang telah dia rancang di lokasi pembunuhan cukup untuk menjerat sang legislator. Tapi mengapa sang legislator masih bebar hingga saat ini cukup menjelaskan bahwa mereka (polisi) menemukan sesuatu yang terlewatkan oleh Mark. Dan walaupun ia tampak sangat tenang di luar, kemungkinan itu mulai membuatnya sangat khawatir. Mungkin karena kemungkinan yang terlewatkan olehnya itu sebenarnya tidak terlalu jauh.
Bagaimanapun, ia mengakui bahwa ia telah sedikit terburu-buru setelah membunuh pelacur itu. Angelia Rose.
Jika dirinya tidak terlibat, mungkin ia akan tertawa geli melihat keironisan situasi ini. Bahkan setelah mati pun, wanita itu masih mengacaukan orang. Perlu seorang pelacur yang sangat berbakat untuk melakukan hal yang sehoboh ini.
Dan memang wanita itu sangat berbakat, jika paling tidak, setengah dari cerita Domenico tentang wanita itu memang benar.
Sebagai pengawal pribadi yang telah bekerja untuk Domenico selama tiga tahun ia sangat tahu hitam putih sang legistlator.
Selain sebagai seorang legislator MILAN, Domenico juga seorang pria yang sangat kaya, itu lah mengapa ia harus mempekerjakan seorang pengawal pribadi untuk mendampingi nya dan menyembunyikan semua kelakuan minus nya.
Tiga tahun terakhir ini, ia sudah menjadi satu dari orang-orang yang paling dipercaya oleh sang legislator. Malahan, ia mengetahui hal-hal yang bahkan tidak diketahui oleh tangan kanan sang legislator itu sendiri.
Pada dasarnya, sang legislator adalah seorang pria yang baik hati. lebih baik daripada kebanyakan politikus yang pernah ia temui. Tapi seperti kebanyakan para politikus pada umumnya, sang legislator rentan terhadap rayuan para wanita seksi. Dan ini lah rahasia terkelam sang legislator yang ia pegang di tangan nya.
ditunggu lanjutannya kak... pokonya ga peduli ampe ribuan bab pasti aq tunggu...
fighting kak upe...
penisirin niyyyy...