" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 12 Kedatangan Edwar ke Mansion Alexander
Hari ini adalah hari Minggu Tuan Alexander dan Ratih sedang duduk di taman rumah mereka sambil berbincang
" Permisi tuan" ucap Seorang Pelayan
" Iyah bi Ada apa?" tanya Ratih
" Ada seorang pemuda yang ingin bertemu Tuan Nyonya" ucap Pelayan itu
" Apa Wiliam?"tanya Alexander
" Bukan tuan" ucap Pelayan itu
" Lalu siapa?" tanya Alexander
" Tuan itu mengatakan bahwa dia adalah Edwar Kingston" ucap Pelayan itu
Alexander sangat terkejut dia tau siapa Edwar Kingston
" Baiklah bi bawah kemari dan perlakuan dengan baik jangan membuat kesalahan" ucap Alexander tegas
" Baik Tuan" ucap Pelayan itu lalu pergi
" Pah apa kamu sedang bekerja sama dengan Tuan Edwar?" tanya Ratih
" tidak aku pernah ingin mengajukan kerja sama tapi sangat sulit bertemu dengan nya dan sekarang dia datang kerumah kita ini adalah kesempatan emas agar aku bisa bekerja sama dengan nya " ucap Alexander yang hanya memikirkan kekayaan
Tidak lama seorang pelayan datang bersama Edwar dan James
" Selamat datang di kediaman saya Tuan Edwar dan tuan James" ucap Alexander ramah
" Terimakasih tuan Alexander " ucap Edwar
" Silakan duduk tuan dan bibi tolong buatkan minuman dan cemilan bawah kemari " ucap Alexander
" Sebuah kehormatan tuan Edwar kemari ada apa tuan datang pagi-pagi ke rumah saya?" tanya Alexander berusaha mencari simpatik Edwar
Edwar tersenyum sinis melihat tuan Alexander
Seorang pelayan datang dengan minuman dan makanan
" Silakan di nikmati tuan" ucap Pelayan itu
" terimakasih bi " ucap Edwar dan James
" Saya kemari ingin melamar Maura secara resmi" ucap Edwar mengeluarkan Berlian dan Emas batangan yang sudah di siapkan James
Ratih sangat terkejut sementara Alexander tercengang Melihat Berlian Asli dan sangat langkah serta Emas batangan
" Bagaimana tuan apa lamaran saya di terima?" tanya Edwar
" Tentu saja tuan lamaran Anda di terima " ucap Alexander membuat Ratih terkejut
" Pah bagaimana dengan keluarga Wilston papa sudah menjodohkan Maura" ucap Ratih berbisik merasa malu dengan kelakuan suaminya
" Kamu bisa diam tidak di hadapan kita orang yang berkuasa Maura jauh lebih bahagia jika bersama tuan Edwar dan perusahaan Aku akan semakin berkembang" bisik tuan Alexander tapi Edwar dan James masih bisa mendengar nya
" Dasar tua Bangka gila harta anaknya sendiri tidak di peduli kan perasaan nya" Batin James merasa geram
" kau terlalu gila harta tuan Alexander sampai tidak melihat kebahagiaan putrimu beruntung nya Maura menuruni sifat ibunya dan aku yakin hanya ibunya yang menyayangi Maura dengan tulus sedangkan pria ini hanya mementingkan diri sendiri " batin Edwar tersenyum menyeringai
" Tuan Alexander aku ingin menikahi Maura Minggu depan dan aku Akan memberi mahar yang pantas bagi wanita sebaik Maura" ucap Edwar
Mendengar itu Alexander semakin senang
" Aku akan semakin kaya" Batin Alexander tersenyum senang
" Baiklah tuan Edwar aku akan mengurus pernikahan kamu dan Putri ku " ucap Tuan Alexander
" Tidak perlu tuan semuanya akan di urus oleh orang ku tuan hanya perlu datang dan memberikan restu " ucap Edwar
" baiklah tuan Edwar saya percaya kan pada Anda " ucap Alexander
" Tapi saya memiliki persyaratan tuan " ucap Edwar yang membuat Alexander dan Ratih bingung
" Apa persyaratan nya tuan?" tanya Alexander
" Aku ingin setelah menikah Maura tinggal bersama ku di Indonesia " ucap Edwar
Ratih terkejut itu artinya dia akan jauh dari putri satu satunya
" Tuan Maura adalah Putri satu' yang saya miliki jika Maura menetap di Indonesia saya akan jauh dari putri saya , Saya tidak bisa jauh dari putri saya tuan" ucap Ratih dengan mata berkaca-kaca
" Ratih " bentak Alexander
"Tuan jangan dengarkan istri saya jika sudah menikah Maura adalah tanggung jawab tuan dan kemana pun tuan pergi sudah seharusnya maura mengikuti tuan" ucap Alexander
" Lihatlah apa yang di katakan memang ada benarnya tapi aku tidak melihat raut takut kehilangan dan khawatir dari pria ini apa pantas di sebut Ayah jika hanya memikirkan harta dan kekayaan bahkan kebahagiaan putrinya rela di jual demi kepentingan nya sendiri " batin Edwar mengepalkan tangannya
" Nyonya jangan khawatir walaupun Maura bersama saya kami akan tetap menjenguk nyonya bersama Maura dan Anakku " ucap Edwar
Ratih dan Alexander terkejut Karena Edwar mengetahui jika Maura sudah memiliki Anak karena selama ini Alexander berusaha menutupi fakta itu bahkan di hadapan Wiliam Alexander mengatakan bahwa Maura memiliki masa lalu kelam di mana dia kehilangan mahkota nya sedangkan fakta Maura memiliki Anak tidak di beritahu Alexander dan beruntung nya karena Wiliam mencintai Maura membuat Wiliam tidak mempersalahkan nya
" Dari mana tuan tau jika Maura sudah memiliki Anak?" tanya Alexander dengan perasaan Cemas
" Gampang bagi saya mencari tau Tuan" ucap Edwar tidak ingin berterus terang karena ingin melihat reaksi Alexander
" Iyah benar tuan tapi tenang saja saya sudah mengancam Maura membuang Anak sialan itu" ucap Alexander tanpa rasa bersalah padahal itu adalah cucunya juga
" pah jangan bicara seperti itu bagaimana pun itu Ken adalah cucu kita" ucap Ratih
" Diam kamu Ratih dia bukan cucuku dia anak haram kehadiran nya adalah kesalahan " ucap Alexander tegas
Edwar mengepalkan tangannya mendengar putranya di hina oleh orang yang seharusnya menjadi Kakeknya
" Cukup tuan Alexander jangan menghina Anak tidak bersalah itu dan aku berubah pikiran aku ingin pernikahan ku dengan Maura berlangsung besok" ucap Edwar tegas
" Maaf tuan jika harus mendengar kenyataan ini baiklah aku setuju pernikahan di adakan besok " ucap Alexander
" Baiklah tuan tapi aku hanya ingin mengatakan jangan perna menyebut Anak Maura adalah anak haram " ucap Edwar dengan ekspresi dingin
" tapi tuan bagaimana pun anak itu lahir tanpa Ayah dan juga aku menyesal menyuruh maura membuang Anak itu Karena aku yakin maura pasti meninggal anaknya di panti Asuhan seharusnya aku bunuh saja anak itu agar jejak Maura perna di hamili pria tidak di kenal tidak ada di ketahui siapa pun " ucap Alexander dengan kejamnya
Bruk
Kesabaran Edwar sudah habis mendengar ucapan kejam Alexander membuat Edwar tidak bisa mengendalikan emosi nya
" Tuan apa saya salah bicara memang benar ucapan ku anak itu hanya pembawa masalah hanya membahas nya saja suasana menjadi panas" ucap Alexander belum menyadari kesalahannya
" Berhenti menghina putraku" ucap Edwar tegas dengan nafas naik turun
" Apa maksud tuan?" tanya Alexander dengan perasaan cemas
Sementara Ratih berusaha menenangkan dirinya sambil mencari pegangan karena Ratih sangat terkejut mendengar fakta ini
" Karena Anak yang sedari tadi tuan hina adalah Putra kandung ku aku adalah laki' yang sudah membuat Putri mu mengandung Anakku tuan Alexander" ucap Edwar dengan tegas
Alexander merasakan badannya gemetar mendengar kenyataan itu
Sementara seorang gadis sudah terisak sedari tadi karena mendengar perkataan Papanya
Ya Maura sedari tadi menguping pembicaraan mereka sebenarnya Maura ingin menghampiri mereka tapi langkahnya terhenti mendengar perkataan kejam papanya untuk cucunya sendiri
Brukk
Ratih jatuh pingsan
" Mama" ucap Maura berlari keluar menghampiri Mamanya
" Ed tolong bantu aku membawa Mama ke kamar" ucap Maura dengan lelehan Air mata di pipinya
" Iyah Ra" ucap Edwar lalu mengendong Mama Maura ke kamarnya
Sementara Alexander masih terdiam dengan rasa shock nya
" Papa keterlaluan papa kejam" ucap Maura lalu pergi
" Suatu saat Anda akan menyesal tuan Alexander " ucap James lalu pergi menyusul Edwar dan Maura