NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:58.1k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anita Mual

Hari mulai merambat malam ketika Anita turun dari kamar. Rambutnya yang basah sudah dikeringkan sebagian, dan tubuhnya terbalut baju tidur berwarna krem yang sederhana. Meski tubuhnya terasa lelah dan sendi-sendinya nyeri, ia tetap berjalan menuju dapur dengan langkah ringan, mencoba mengusir sisa kecanggungan yang masih melekat setelah pergulatan mereka di kamar.

Arsen duduk di kursi makan, matanya menatap piring tanpa benar-benar melihat. Sementara itu, Anita menata makanan dengan telaten, penuh kehati-hatian seperti seseorang yang sedang melangkah di atas kaca rapuh.

“Pih, makan malam sudah siap,” ujar Anita membuyarkan lamunan sesaat Arsenio.

Arsen tidak langsung menjawab. Ia hanya mengangguk tanpa suara, di meja sudah tersedia sepiring nasi hangat, sayur bening dengan potongan wortel dan buncis, serta lauk ikan bakar kesukaan Arsen.

Sepanjang makan malam, tak ada percakapan yang terjadi. Hanya suara alat makan yang bertemu dengan piring porselen. Anita sesekali melirik ke arah Arsen, memastikan pria itu cukup nyaman, juga memastikan setiap sendok nasi atau potongan lauk ada dalam jangkauan. Ia tidak berani memulai pembicaraan, seperti sudah tahu bahwa malam ini tidak ada ruang untuk kata-kata.

Arsen, di sisi lain, tampak tenang. Namun bukan tenang yang damai—melainkan hening yang penuh perhitungan. Ia makan perlahan, tidak banyak komentar, tidak ada pujian, juga tidak ada teguran. Hanya satu atau dua anggukan kecil ketika Anita bertanya pelan, "Mau tambah sayurnya?"

Merasa ada lauk yang lupa ia bawa, Anita bangkit perlahan untuk membawanya. Tapi baru beberapa langkah, ia menghentikan gerakannya. Tangannya meraih bagian perut. Sebuah rasa yang tak biasa menjalar—mual, perutnya seperti diaduk. Ia buru-buru menuju wastafel di dekat dapur.

Suara muntah terdengar nyaring di ruang makan yang sunyi. Arsen menoleh cepat. Wajahnya berubah, bingung, tapi tetap tidak bergerak dari tempat duduk. Ia melihat tubuh istrinya membungkuk, pundaknya bergetar pelan saat mengeluarkan semua isi makanan yang tadi sudah ditelan.

Arsen akhirnya bangkit. Ia berjalan ke arah Anita, namun langkahnya terhenti di belakangnya saja. Ia tidak membantu memijat leher sang istri, tidak juga untuk memberi Anita secangkir air hangat, hanya menatap punggung wanita yang sedang berjuang meredakan rasa sakitnya.

Anita meraih tisu, mengelap sudut bibir, lalu membasuh mulutnya. Saat ia berbalik, ia terkejut melihat Arsen berdiri di belakangnya.

“Kamu kenapa?” tanyanya, datar namun terlihat ada sedikit kekhawatiran tersembunyi.

Anita menggeleng perlahan. “Entahlah… aku juga tidak tahu. Makanannya biasa saja, tapi perutku tiba-tiba terasa aneh. Seperti diaduk.”

Arsen menatap wajah istrinya lebih seksama. “Kau sakit?” tanyanya lagi, kali ini dengan sedikit nada ingin tahu.

“Aku rasa tidak. Badanku baik-baik saja. Tidak demam, tidak maag juga” jawab Anita, mencoba tersenyum meski pucat.

Hening kembali mengisi ruang makan. Arsen menyandarkan tubuh ke dinding, menyilangkan tangan di dada. Ia tampak berpikir, matanya menyipit tipis.

“Kau memakan racun?” Celetuk Arsen membuat Anita menoleh cepat.

“Maksudnya? Racun bagaimana, pih?”

Arsen mengerukkan bahu seraya berkata, “Mungkin saja kau memasukkan racun ke dalam makanan itu untukku, tapi kau lupa menukarnya. Dan akhirnya kau sendiri yang keracunan”

Anita jelas terperangah, bagaimana mungkin arsen berpikir demikian, dia tak pernah ada niat sedikitpun untuk meracuni suaminya sendiri. “Aku bersumpah tidak pernah melakukan itu” sembari mengacungkan dua jari ke udara.

“Aku sendiri juga bingung, pih. Tapi yang jelas bukan racun ataupun karena makanan berbahaya, mana mungkin juga aku mau melakukan hal keji seperti itu” tutur Anita membela diri, namun arsen tetap acuh sembari mengibaskan tangannya.

“Aku kan bilang, mungkin! Tidak benar-benar menuduhmu” balas Arsen sedikit tak terima dengan pembelaan Anita.

Suasana kembali senyap, Anita memilih duduk sambil memijat pelipisnya yang terasa pening, makan malamnya jadi tidak terasa nikmat lagi, makin pusing ketika Arsen malah menuduhnya mencampurkan racun ke dalam makanan. Ada-ada saja.

“Mungkin kau hamil,” cetus Arsen tiba-tiba.

Anita mengerutkan alis, terkejut mendengar pernyataan itu. “Hamil?”

“Ya, wanita yang hamil biasanya cenderung merasa mual dan sering muntah-muntah. Dulu kau juga pernah begitu, kan?” Ucap Arsen memperjelas.

Anita refleks memegang perutnya sendiri, memikirkan praduga yang dikatakan Arsen tadi. “Tapi… sepertinya tidak mungkin, Pih. Aku baru saja selesai haid minggu lalu.”

“Tidak selalu begitu,” Arsen membalas. “Bisa jadi kau hamil muda. Banyak perempuan tidak sadar sampai beberapa minggu. Apalagi kau tiba-tiba muntah seperti itu. Apalagi kalau bukan hamil?”

Anita menggigit bibir bawahnya. Ia tidak berani langsung menyangkal. Tubuhnya memang terasa berbeda, tapi ia tidak ingin terlalu cepat berharap. Selain itu, pikirannya masih diliputi keraguan dan ketakutan.

Arsen memandangi Anita dalam diam. Ingatannya melayang pada percakapan dengan Ananda saat mereka bertemu di restoran tadi siang. Sejak ananda bertanya seputar anak Arsen tidak terlalu memikirkannya, tetapi begitu melihat Anita yang tiba-tiba muntah, ia merasa mungkin saja takdir sedang bermain di pihak mereka.

“Lebih baik kamu test dengan test pack” titah Arsen tak sabaran.

“Aku tidak punya, pih. Stok testosck ku sudah habis, sudah lama juga aku tidak mengeceknya” lirih Anita yang mana membuat Arsen berdecak.

“Ck, kau ini! Giliran sedang butuh saja malah tidak ada. Lain kali cepat-cepat beli kalau sudah kehabisan” tegurnya kesal.

“Lagipula belum tentu juga pih, mungkin aku hanya sedang kecapean. Aku tidak mau terlalu berharap sesuatu secara berlebihan”

Namun arsen seperti tersindir, dia memarahi Anita yang malah berpikir ke arah lain. “Kau ini seperti enggan membicarakan soal anak, kenapa huh?! Kau masih belum siap? Ucapan itu adalah doa, kau seharusnya berpikir positif. Ini yang aku tidak suka darimu, pantas saja kau dulu menggugurkan anak kita!” Sentak Arsen menggeram.

“Tidak pih, bukan begitu…. Tentu aku juga berharap bisa mengandung lagi. Setelah peristiwa tragis yang menimpa anak kita. Tapi jujur pih, aku tidak menggugurkan janin kita saat itu” lirih Anita berkaca-kaca, harus terus menjelaskan kebenaran di titik sudah lelah dengan semua itu.

“Sudahlah, pokoknya besok kau harus melakukan testpack. Kita beli pagi-pagi ke apotik”

Anita menunduk, meremas jemari tangannya sendiri. “Baik, Pih.”

Arsen tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya melirik jam dinding dan kembali duduk di meja makan. Meski makanannya sudah dingin, ia tetap menyuapkan beberapa suapan ke mulutnya. Anita tetap duduk, tapi tidak menyentuh makanannya lagi. Perutnya masih terasa mual.

Ketegangan di antara mereka masih terasa, namun kini berubah bentuk. Bukan lagi kemarahan atau ketegangan karena konflik, melainkan ketidakpastian — akan masa depan, akan tubuh Anita yang mungkin menyimpan kehidupan baru di dalamnya.

1
Uthie
rajin up Thor 🤩🙏🙏
Siti Nurjanah
nanda ini cwek loh tp jahat bgt. tp aku lebih setuju sih anita sama baim aja biar bahagia
Rahma Inayah
yg tertekan tu Anita BKN Arsen yg ada Arsen slalu suka bathin Anita slalu salh apa yg di kerjakan Anita Dimata Arsen apalgi pasca keguguran yg katanya Anita sengaja meminum obat penggugur kandungan.yg TDK mau welcome tu km ananda GK suka Bahakan membenci Anita padahal Anita TDK pernah berbuat slah tp slalu dikambing hitam kan .contoh sja pas akikah ank ananda .Arsen di undang tp dia TDK cerita pada Anita hal hasil Anita di marahi ananda yg katanya TDK boleh Arsen hadir di acara akikah anak ananda padhalanira TDK tau SMA sekali .Anita slalu berusaha utk membuat dgn Kel Arsen tp adik dan Kel yg lain TDK mau trma Anita .kecuali mama nya Arsen yg slalu perhatian DNA syg pada anita.jahat banget Anita mau ngancurin ruang tangga Arsen dan Anita .inget ananda tuhan tu GK TDR suatu saat km akn dapat karna nya atas apa yg sdh km lakukan
Ana_Mar
dasar adek ga tahu diri loe Nanda!
loe ga tahu apa-apa tentang rumah tangga kakakmu, apa yang telah di lakuin kakakmu ke Nita. mudahan aja ya Nanda anakmu ga kenapa-kenapa, jangan sampe metong dia gegara mulutmu itu yang ga pernah loe jaga.
lagian juga loe Natasha, loe juga wanita. kalo itu berbalik ke loe sendiri, loe mau di posisi Nita?? bangga banget loee mau-maunya jadi pelakor. namanya pelakor dan kalopun kamu berhasil merebut Arsen, percayalah kebahagiaanmu itu hanya sesaat, setelah itu kehancuranlah yang kamu dapat.
ChikoRamadani
tega banget si ananda, sesama perempuan tidak punya empati dan malah menyudutkan anita. soal keguguran itu padahal sudah pernah dijelaskan anita tapi 1manusia pun dari keluarga mereka tidak percaya dan menganggap bahwa anita senjaga...

dan sekarang dia malah setuju kalau sahabatnya punya hubungan dengan arsen... sudah anita jika nanti kamu tau arsen selingkuh dengan natasha lebih baik kamu mundur pergi jauh dari keluarga arsen yang toxic ... kamu punya usaha kamu bisa hidup bahagia dan bisa dapatkan laki2 yang baik dan setia....
Fitri Yani
bertele tele
Yoona Mell Abdullah
Anita lupa kan asnen..cari lah kebahagian diri sendiri😔
Siti Zaid
Author lanjut lagi...semangat💪💪💪
Cookies
parah, keluarga toxid, kasian Anita thor,
Uthie
Terus lah bertahan dengan kesakitan mu Anita.... hingga kau tau saatnya kapan kau harus berhenti dari kesakitan tersebut!!! 😌
Uba Muhammad Al-varo
Arsen lagi nunggu waktu datang nya penyesalan terberat dalam hidup nya, akibat dari penghianatan dan Anita lagi menunggu kebahagiaan yang sebenarnya dari seorang lelaki yang mencintai kelebihan dan kekurangan nya
Ma Em
Arsen setiap berbuat kesalahan begitu mudahnya minta maaf lalu Arsen ulang lagi dan lagi , mungkin Anita mulai sadar bahwa keberadaannya seperti tdk di anggap .
Ana_Mar
berkali-kali kamu merasa ada penyesalan dan dengan mudahnya mengatakan "maaf", tapi nyatanya itu bukan dari lubuk hatimu yg paling dalam sen ke nita.
mudahan kebohonganmu segera kebongkar, kasihan nita yg tulus ke kamu tapi yg di tulusin justru menikam dibelakangnya.
Ana_Mar: samaan kk/Grin/
tapi Arsen selalu bikin darting/Facepalm/
Elen: AQ menunggu terus loh updatetannya.sehari berulang kali cek
total 2 replies
Arin
Arsen mulai merasa nyaman dengan perhatian dari wanita lain. Dan mulai mengabaikan Anita sedikit demi sedikit
Rahma Inayah
aresen sdh mulai bermain api NNT Terbakar sendri dan pada saat itu menyesal pun tiada guna .hars nya prioritas kan istri dlm masa penyembuhan BKN nya sibuk dgn dunia luar istri juga butuh perhatian dan suport
Yuliana Purnomo
mulai kebohongan Arsen lakukan,,niihh bibit 2 kehancuran
Ma Em
Semoga Anita segera mengetahui semua kebohongan Arsen dan Anita sadar bahwa Anita sdh tdk diutamakan lagi sama Arsen dan Arsen lbh mementingkan bersama dgn perempuan lain
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen sekarang merasakan enak nyambung ngobrol sama Natasha tapi setelah kau berpisah dan bersatu dengan Natasha, yang kau rasakan kehidupan mu pahit bagai di neraka dan tidak dapat keturunan anak,jadi nggak sabar nunggu penyesalan terdalammu Arsen /Determined//Determined//Determined/
Elen
bagus pol
Elen
AQ nunggu terus loh.penasaran pol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!