NovelToon NovelToon
PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu 025

Perkenalan
Namanya Roman Maulana Satria usia dua puluh empat tahun. Pendidikan sarjana hukum. Hidup sebagai preman jalanan walau merupakan putra konglomerat, pewaris tunggal Satria Corp. Dalam percintaan ibunya tak merestui hubungannya. Yok kita lihat perjuangan hidupnya untuk mengungkap kasus kematian kekasihnya yang dibunuh melalui penularan virus yang dikenal dengan virus covid 19.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu 025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE KE SEPULUH: KENANGAN PERTAMA KALI JATUH CINTA.

Roman menghempaskan tubuhnya keatas tempat tidurnya. Dua tangannya dibentangkan dan tidur terlentang dengan wajah sedih dan kecewa.

Matanya menerawang jauh membayangkan pertemuan pertama kalinya dia berjumpa dengan Morrin.

Cinta yang mereka bina semenjak pertemuan pertama kalinya di trotoar jalan yang terletak di bawah jembatan Casablanca yang tidak jauh dari Mall Ambasador.

Roman melihat seorang wanita cantik masih berseragam baju sekolahnya. Dia duduk di tempat yang telah tersedia di taman trotoar itu.

Tanpa dia sadari matanya memandang tak berkedip dan terus memandang Morrin. Morrin pun jadi tersenyum dan tertawa menegurnya.

"Bang! Ada yang aneh ya!" tegur Morrin hingga membuat Roman tersadar.

"Akh, enggak..., cantik!" sahut Roman tersentak kaget lalu tersenyum malu memandang Morrin.

"Kalau memang aku cantik! Rayu dong...!" goda Morrin.

"Malu, banyak orang!" jawab Roman asal, sambil nunjuk orang-orang yang lewat. Dan orang-orang yang ditunjuk kebetulan cewek-cewek. Gadis-gadis itu semua mentertawakan Roman.

"Wuu..., malu tapi mau!" ejek Morrin sambil pergi meninggalkan Roman.

Roman yang di tinggal pergi oleh Morrin jadi tertawa sendirian.

Roman terus melamun malam ini dan mencoba melupakan kejadian yang baru saja di alaminya sampai dia tertidur pulas.

Menjelang subuh suara alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an terdengar mengalun dari masjid.

Roman pun bergegas pergi ke kamar mandi. Usai dia mandi cepat-cepat dia berwudhu lalu mengenakan gamis panjang sebagaimana pakaian muslim Arab lainnya.

Dengan langkah tenang dia keluar dari rumahnya menuju masjid terdekat.

Sepulang dari masjid pak Rifky sudah menunggunya di rumah.

Sudah kebiasaan dari putranya kalau pergi ke masjid dia tiba lebih awal dan pulang paling akhir.

Jadi tidak heran kalau bapaknya lebih dahulu sampai di rumah.

"Rom, bapak ingin kamu mengklarifikasi apa sebenarnya terjadi terhadap Toni." kata Marisa ibunya yang menghadang didepan pintu.

Roman melihat bapaknya sudah duduk di ruang tamu utama dengan minuman kesukaannya.

Roman kembali membayangkan Morrin yang pergi meninggalkannya sendiri. terlintas di matanya,

"Wuu..., malu tapi mau!" kata morrin yang pergi meninggalkannya sendirian.

Tanpa sadar Roman yang melangkah duduk didepan bapaknya tertawa sendirian.

"Kenapa kamu tertawaan bapakmu?!" bentak ibunya membuyarkan lamunannya.

Roman tersentak kaget dan tersadar. langsung mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya.

"Pak! Coba pakai logika pak! Roman putra bapak yang telah enam kali menjuarai karate tingkat dunia. Belum lagi kejuaraan nasionalnya, apa mungkin mengeroyok satu manusia model putra teman bapak!" jawab Roman menepis tuduhan terhadap dirinya.

Pak Rifky bos besar perusahaan satria corp yang ada didalam dan luar negeri terdiam mendengar penjelasan putranya.

"Masalahnya Toni babak belur dan mengadu ke orang tuanya kalau kamu yang mengeroyoknya!" ucap pak Rifky menjelaskan Roman.

Kemudian Roman menjelaskan kejadian yang sebenarnya,

"Begini kronologisnya pak!" ucap Roman menceritakan kejadian yang sebenarnya tak ada yang dikurang dan dilebihkan.

Dan pak Rifky percaya apa yang dijelaskan Roman. Karena Roman adalah pria yang jujur. bahkan bisa lebih jujur dari dirinya sendiri sebagai bapaknya.

"Jadi..., Hadi sopir mu itu pandai juga bela diri." ucap pak Rifky memandang Roman.

"Selama ada kejadian keributan biasanya dia yang tangani." timbal Roman menjelaskan.

"Bagus itu! selain muda juga anaknya tampan!" kata pak Rifky mulai mengarah ke dukungan.

Roman sekarang sudah mulai lega setelah menjelaskan kejadian yang sebenarnya dan bapaknya sedikitpun tidak marah tentang hubungannya dengan Morrin.

Hanya ibunya sekarang yang harus dapat dijinakkan oleh Roman. Namun itu rasanya sangat sulit karena dari dulu ibunya sudah tidak menyukai morrin.

Sedangkan bapaknya dari pertama dia tahu anaknya mencintai seorang wanita dan dia tidak pernah mempermasalahkannya.

BERSAMBUNG

1
Rahman Hartomo
cerita lebay
Ridho Widodo
lanjutin roman...ceramahin terus mamamu...
Ridho Widodo
asikk
Ayano
Kapan dia ketangkep lagi
Ayano
Udah pro keknya mah
Ayano
Akhirnya belajar sederhana
Weng Candra
mantap
Ayano
Mereka lagi mereka lagi 😑
Ayano
Membuktikan kalau Roman susah buat move on sampai harus meninggalkan kota
Weng Candra
ceritanya bagus
I In
kasian roman jadi boneka
I In
kalau nggak cocok buang aja lagi roman
I In
yang bener aja, tapi semangat Thor ya
Rury Any
Hai, aku mampir neh! semangat yah💪
I In
kasian Toni ya, tetap semangat ya thor
I In
hai karyamu sangat menarik, tetap semangat ya
ini er
eh ini sumpah baru tau ada laki laki bercadar😭
Rosee
bintang lima untuk author
Apidut
lah malah lebih suka yang model seksi seksi maknya 😭
dende piya
Nasehat bijak yang harus djadikan panutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!