NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Pagi buta, Sholeh sudah bersiap keluar rumah...

"Kang, mau kemana??" Tanya Sang Isteri

"Kakang mau menjalankan tugas dari Kang Romli Lis" jawab Sholeh dengan percaya diri nya.

"Tugas??" Sahut Sulis, sedangkan Sholeh hanya mengangguk yakin.

"Sudah, kakang mau berangkat, ngeladeni sampean gak ada habis nya" sahut Sholeh sampai Sulis tak menyelesaikan ucapan nya.

Sholeh keluar rumah sambil mengomel sepanjang jalan....

Tangan Sholeh meraba saku di celana nya.

"Aman" gumam nya sambil menyunggingkan senyum, langkah Sholeh semakin ringan saat melihat warung kopi yang ia tuju seperti nya sudah ramai pengunjung.

"Pagi kakang kakang" sapa Sholeh dengan ramah nya.

"Hemh, sok ramah, paling juga mau ngutang" seloroh salah satu pengunjung itu sambil mendenguskan mulut nya.

Sholeh langsung menunduk, meskipun terdengar menyakitkan, tapi Sholeh sedang mengemban tugas dari Romli, Sholeh berusaha tak menganggap ucapan pria itu.

"Kok ya tumben to Leh, opo lagi dapat rejeki??" Tanya pria lain dengan ramah.

Sholeh langsung menoleh dan mengembangkan senyum ramah nya.

"Iya kang, lagi dapat rejeki jawab nya sambil duduk di samping pria yang menyapa nya.

"Eeh kang, apa sampean ada dengar warga yang mau jual lahan kang??' Tanya Sholeh yang langsung dengan apa yang menjadi tujuan nya datang ke warung pagi buta.

"Memang nya siapa yang mau cari lahan??'tanya pria itu penasaran.

"Ada lah kang, apa sampean ada kabar??" Jawab Sholeh yang tak mau mengatakan siapa yang menyuruh nya.

"Dengar dengar pak Rt mau jual sawah nya, kata nya mau buat beli sepeda motor baru" jawab pria itu apa ada nya.

"Eem, apa sampean tahu mau di jual berapa??" Tanya Sholeh lagi.

"Dengar dengar sembilan puluh atau seratus gitu lo Sul" jawab pra itu.

Seketika mata Sholeh langsung membelalak...

"uang semua itu kang??" Sahut Sholeh sambil melotot.

"Gak Sul, campur daun!! Ya uang semua to Leeeh... leh!!, kok ya aneh aneh saja sampean itu" jawab pria itu semakin kesal dengan pertanyaan Sholeh.

"Segitu ya kang??" Sahut Sholeh sambil garuk garuk kepala.

"apa Kang Romli punya uang sebanyak itu" batin Sholeh sambil meringis menatap pria yang memberi nya kabar itu.

"Sampean kesini mau ngopi apa cuma mau nanya??" Tanya pria yang ada di samping nya itu.

"Hemh, paling juga cuma mau nongkrong, mana ada dia punya uang" sahut pria yang sedari sejak Sholeh datang sudah sinis itu..

"Hehe, lupa kang, aku mau ngopi tapi belum pesan" jawab Sholeh sambil meringis tanpa menghiraukan cemoohan pria yang tak jauh dari nya itu.

"Mbak yu, minta kopi sama sarapan nya ketan yu" ujar Sholeh.

"Ini Leh" jawab pria suami pemilik warung sambil menyodorkan secangkir kopi dan sebungkus ketan.

"Mari kang??" Tawar Sholeh pada pria yang ada di samping nya.

"Sudah, sampean saja yang makan, biar kuat ngadepi kang Parmin" bisik pria yang ada di samping nya itu.

Seketika Sholeh langsung tersenyum geli.

Setelah Sholeh menghabiskan sebungkus ketan dan secangkir kopi...

"Sampean apa saja kang??" Tanya Sholeh pada pria yang ada di samping nya itu.

"Sudah, gak usah repot repot, aku bayar sendiri, wong cuma kopi saja kok" jawab pria itu.

Sholeh langsung mengangguk dan bangkit dari duduk nya.

"Hemh, gaya gayaan mau bayari, memang nya punya uang" cemooh pria itu lagi, tapi Sholeh tetap berlalu dan membayarkan kopi pria yang ramah dengan nya itu.

"Kang, sudah" pekik Sholeh sambil menunjuk pemilik warung dan langsung berlalu pulang.

"Dia pikir dia saja yang punya uang, aku juga punya, ya meski pun itu di kasih Kang Romli" gerutu nya kesal.

"Lihat saja, kalau Kang Romli sampai bisa beli sawah itu, aku yang bakal jadi pekerja tetap nya, aku bakal pegang uang terus," omel nya sambil terus berlalu.

Sesampai nya di rumah...

"Kenapa merengut begitu kang??" Tanya Sang istri sambil menelisik wajah cemberut sang suami.

"Yo itu kang Parmin," adu nya.

"Kang Parmin?? Pagi begini sampean ketemu kang parmin di mana??' Tanya Sulis penasaran.

"Di warung" jawab nya menggumam pelan.

"Duh kaaang, gak punya uang kok ya gaya gayaan kewarung to kang!!, cari masalah saja sampean itu, apa sampean ngutang??" gerutu Sulis tanpa bertanya apa masalah nya.

"Yang bilang ngutang ya siapa to Lis!!, aku ke warung juga karena tugas" sahut nya lagi sambil menggerutu.

"Wis kang, gak usah mengkhayal, lebih baik sampean ke rumah Kang Romli, kerja yang bener,

"Iya iya!!, aku berangkat kerja' 'sahut nya sambil menggumam pelan.

Sholeh pun langsung berlalu, meski pun jam masih menunjukan pukul enam, Sholeh memilih mengikuti saran sang istri yang menyuruh nya kerumah Romli, dari pada harus mendengarkan omelan sang Isteri.

"Pch, di omeli lagi apa gak ya?? Biasa nya yu Nur juga ngomel kalau aku datang pagi" gerutu Sholeh.

Sholeh ragu ragu melangkahkan kaki nya menuju rumah Romli, tapi lebih ragu lagi kalau harus kembali kerumah dan mendapat omelan sang istri.

"Masih pagi kang" seru Nur yang melihat Sholeh sudah datang kerumah nya.

"Hehehe, iya yu, saya datang bawa kabar yang semalam Kang Romli suruh itu" sahut nya sambil meringis.

"Loh, opo iyo ta kang leh, ya sudah sampean tunggu dulu, biar Kang Romli tak bangun kan" jawan Nur dengan ramah dan berlalu masuk kedalam rumah nya.

"Mbok ya gitu, kenapa perempuan suka sekali kalau ngomel" gerutu Sholeh sambil duduk di teras.

Tak berapa lama, Romli keluar sambil mengucek mata nya.

"Kang Leh" sapa Romli.

"Iya kang, saya datang karena sudah dapat kabar" jawab Sholeh sambil mengumbar senyum.

"Nur, buatkan kopi" teriak Romli.

"Tapi saya sudah ngopi tadi kang" sahut Sholeh dengan percaya diri nya.

"Pch, aku belum" sahut Romli sambil mendengus.

"Hehhe, iya kang, sampean kan baru bangun ya" sahut Sholeh sambil meringis malu.

"Memang nya siapa yang mau jual sawah Kang??' Tanya Romli serius.

"Pak Rt kang"

"Hah, pak Rt?? Sawah yang mana??" Sahut Romli langsung melotot.

"Memangnya pak Rt punya sawah berapa kang??" Sahut Sholeh lagi.

"Ya cuma satu, di belakang rumah ini" jawab Romli ....

"Eeh, kok bisa??" Ujar Romli lagi yang kaget karna ingat sawah pak Rt ada tepat di belakang rumah nya.

"La iya kang, pas kan??" Sahut Sholeh kini lebih bersemangat lagi.

"Trus ka...."

"Ngopi dulu, semangat sekali" seloroh Nur sambil meletakan dua cangkir kopi.

"Aaah, kopi nya nanti, ayo bahas yang tadi" sahut Romli, ternyata Romli sangat

bersemangat membahas sawah yang akan di jual pak Rt.

"Kata nya mau di jual berapa??'tanya Romli.

"Kata nya sembilan puluh atau seratus gitu kang" jawab Sholeh tanpa ragu.

"Hah, uang semua kang" sahut Nur yang kaget dengar harga sawah itu.

"Iya yu, uang semua" sahut Sholeh.

"Kang, seratus juta" gumam Nur sambil menatap sang suami.

"Apa gak bisa di tawar to kang " tanya Nur lagi.

"Yo gak tahu mbak yu, jawab Sholeh.

"Kita tanya langsung saja sama pak Rt," sela Romli.

"Iya kang, saya setuju" jawab Sholeh sambil mengacungkan jempol nya.

"Sampean yang tanya ke pak Rt" sahut Romli.

"Saya kang?? Saya ke pak Rt?? Apa pak Rt percaya??" Sahut Sholeh merasa tidak yakin.

"Wis to, pokok nya sampean yang kerumah pak Rt, kalau sudah jadi, baru aku sama Nur yang akan kesana" jawab Romli dengan putusan nya.

"Eem, kapan aku kerumah pak Rt nya kang??" Tanya Sholeh ragu ragu.

"Sekarang" jawab Romli, lagi lagi Sholeh terkesiap dengan jawaban Romli.

"Yakin kang??'tanya Sholeh lagi, seperti nya Sholeh masih belum percaya kalau Romli mampu membeli sawah milik pak Rt.

"Ya yakin to kang, kalau gak yakin mana ada saya suruh sampean ke rumah pak Rt, opo sampean bawa sekalian uang nya" jawab Romli dengan nada kesal bahkan Romli menyuruh Sholeh membawa uang untuk membeli sawah itu.

"Eem, enggak kang, aku takut pegang uang banyak" sahut nya sambil menggeleng cepat.

"Pegang uang banyak kok gak berani, .wis cepat minum kopi nya, keburu pak Rt pergi" ujar Romli dan Sholeh pun langsung menenggak secangkir kopi itu dan langsung berlalu sambil mengelap mulut nya.

"Orang kok takut pegang uang banyak, ya pantes saja, gak di kasih uang banyak" gerutu Romli mengomel sendiri.

1
Palupi
jorogin ke jurang mending itu si tumirah
Reni
hantu aja sampai gedeg sama Romli saking malas kerja g mau usaha eeee maunya byk duit piye to Ki 😬😬😬😬
Reni
menarik, next 🤩🤩🤩🤩
Tuty A
g ada otakk nya si gendaat
Nadya
rahh tumiraah ngeselin amat jd perempuan
Mada Al Syakir
ngakak njirr
Arli Arliesta
i-hhhh itu setaaan perempuan bisa cemburu juga
M Firmansyah
enak amat itu si tumirah, dia yg bikin ulah ehh dia yg playing victim
Tria Erianto
settt etaaan na cemburu sama nur /Shy/
Inglara Bella
ga tau malu banget si gendut
Inglara Bella
jadi laki sih trlalu dgrn bini jadi ngaco
Patih Megawanda
toren air gelundung.. hahhaha
FiaNasa
ada ya orng kek Tumirah,,,
FiaNasa
siapa ya prempuan cantik yg berbaur dirumah Romli ini,,apakah nyai ratu yg sedang menyamar ya
Tony Pahlevi
hahhah nahan lapar cuma gr2 pengen ngejilat romli doang
Tony Pahlevi
hmmmm jangan2 itu bini siluman nya romli yg cemburu
Tony Pahlevi
wuidiihh insting nya romli tokcer
Putera Syachrizal
mcm2 aja tuh kuli
Teja Suteja
asssoooyyy dikedipin cewe nie ye
Reyta Andini
emmm kayakya bini romli yg siluman nongolin dirinya ya min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!