Disakiti, diselingkuhi, tidak dianggap sebagai istri. Itulah yang dialami oleh Sara selama tiga tahun pernikahannya.
Awalnya dia berniat bertahan karena keluarganya memerlukan kebesaran nama suaminya untuk bertahan dalam bisnis. Tapi dia tak tahan lagi.
Lalu kecelakaan terjadi, membuat suami yang tidak pernah mencintainya berubah.
Apa Sara membatalkan niatnya untuk berpisah? Atau dia tetap dalam pendiriannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Terbangun di sebelah pria yang telah melecehkan mu semalam bukanlah perasaan yang menyenangkan. Apalagi pria itu juga bercumbu dengan wanita lain sebelum dan mungkin sesudah bersama denganmu.
Lalu menerima hinaan dan cercaan lagi dari Nyonya Besar. Membuat suasana pagi Sara menjadi buruk. Terutama saat Nyonya Besar terus menerus menekan Sara dengan penghinaan pada kedua orang tuanya.
Sara tidak lagi ingin diam sekarang. Dia melawan. Memberitahu Nyonya Besar bahwa dia keberatan. Dia menegaskan lagi siap pergi kapan saja dari rumah keluarga Varamus. Tak ingin lagi terikat dengan apapun dan siapapun dari keluarga ini.
"Anda sudah bangun?" tanya seseorang
Sara menoleh dan melihat asisten Noel.
"Iya. Semalam ... Terima kasih" ucapnya tulus. Berkat asisten Noel dan apapun yang dilakukan, dia bisa tidur nyenyak semalaman.
"Untunglah Anda bisa tidur dengan nyenyak semalam"
"Iya"
"Apa Anda baik-baik saja?"
Sara melihat asisten Noel dan mengangguk.
"Iya. Terima kasih sudah bertanya"
Sejenak ada keheningan, Sara mendengar suara deru angin yang berhembus diantara mereka. Entah kenapa hal itu membuatnya merasa nyaman.
"Orang tua Anda. Saya mendengar banyak tentang perusahaan distribusi mereka. Katanya akan dibuka cabang baru"
Asisten Noel sungguh bisa diandalkan. Memiliki banyak informasi tentang semua orang. Termasuk keluarga Sara.
"Benar. Mereka sudah bekerja keras"
"Kalau saya boleh memberi saran. Sebaiknya orang tua Anda menyelesaikan masalah rumah terlebih dahulu. Sesuatu yang dijaminkan di bank, akan sangat mudah disentuh oleh orang lain"
Terdengar bel berbunyi nyaring di kepala Sara. Seperti sebuah peringatan kuat yang menandakan bahaya.
"Apakah saya harus menyelesaikannya secepatnya?" tanya Sara mulai takut.
"Akan lebih baik secepat mungkin"
Sara menggenggam tangannya erat-erat. Siapa yang ingin bermain-main dengan nasib rumahnya yang dijaminkan? Nyonya Besar? Pria itu? Wanita kecil? Semuanya memiliki kemampuan dan kesempatan.
"Terima kasih"
"Saya harus pergi sekarang" kata asisten Noel setelah melihat jam di tangan.
Sara segera pergi ke kamar. Dia harus cepat-cepat memberitahu ayah dan ibunya tentang peringatan asisten Noel.
"Sayang!!" sapa pria itu di tangga. Kenapa harus bertemu pria itu.
"Hemm?"
" Bisakah kita bicara tentang semalam?"
"Semalam?"
Dia tidak mau membicarakannya. Dia bahkan tidak mau melihat wajah pria itu sekarang.
"Iya. Sayang, kemarin aku sedang tidak baik. Seseorang telah melakukan sesuatu padaku. Jadi aku ... "
"Aku tidak bisa bicara sekarang, aku harus pergi"
"Kemana?"
"Aku ingin melihat orang tuaku"
"Tidak boleh!!"
"Aku harus pergi"
Sara bersikeras tapi pria itu menahannya. Bahkan menekan keras pergelangan tangannya.
"Tidak boleh! Kita harus membicarakan tentang semalam!"
Pria itu sudah memutuskan dan Sara harus menurut. Sekali lagi dia akan diperlakukan seperti ini?
"Tidak" tolaknya lalu menarik kuat tangannya.
"Sayang, aku sungguh memiliki alasan kuat untuk semalam. Aku akan menjelaskannya padamu. Tentang kehadiran wanita yang katanya sepupu jauh nenek, tentang apa yang kulakukan dan tentang kenapa aku pulang terlambat. Aku akan menjelaskan semuanya"
"Nyonya Besar sudah menjelaskan tadi pagi. Itu adalah urusan keluarga Varamus"
"Apa? Nenek sudah menjelaskan?"
"Apapun yang terjadi sudah terjadi, aku tidak ingin membicarakan hal ini lagi" jawabnya lalu pergi ke kamar. Mengambil tas dan pergi lagi ke rumah orang tuanya.
Komunikasi
Itulah dasar pernikahan yang baik
Kenapa komunikasinya dengan Sara selalu berakhir seperti ini? Berakhir dengan apa yang dikatakan neneknya. Dia pergi ke ruangan neneknya ketika melihat Sara telah meninggalkan rumah. Lalu berpapasan dengan seorang pria yang dapat bicara nyaman sekali dengan istrinya baru saja di taman.
"Kau baru saja datang?" tanyanya.
"Tuan Marco. Anda sudah bangun? Nyonya Besar memanggil saya untuk datang"
"Ini hari Minggu. Apa kau tidak punya kehidupan lain?"
"Tuan, pekerjaan inilah hidup saya"
Pria yang berdedikasi. Pria yang masih melajang sampai sekarang karena integritas tingginya terhadap keluarga Varamus. Atau ... Sengaja melajang untuk mendapatkan sesuatu?
"Kau harus mencari kehidupan lain Asisten Noel, atau aku salah paham kau mengejar sesuatu yang lain"
"Yang lain? Apa maksud Anda? Apa ada yang harus saya lakukan hari ini Tuan?"
Marco melihat asisten Noel dari atas sampai bawah.
Meski usianya hanya lebih tua dari Marco dua tahun Asisten Noel tampak begitu ... Berpengalaman. Wajahnya tak begitu buruk tapi dirinya lebih tampan. Dan yang lebih penting, Marco memiliki kekayaan dan kekuasaan besar.
Tapi, apakah itu bisa menahan Sara di sisinya? Sudah terbukti selama tiga tahun ini, kalau kekayaan dan kekuasaan yang dia miliki tak membuat Sara tetap disisinya. Malahan ingin membuat wanita paling tulus padanya itu ingin segera pergi dari hidupnya.
"Tidak ada. Pulanglah dan beristirahat"
Marco pergi ke ruangannya dan mulai melihat semua data yang telah dia kumpulkan sendiri sampai saat ini.
Berpura-pura amnesia tidak akan bisa lagi menjadi tamengnya dalam waktu lama. Dia harus segera meluruskan masalahnya satu persatu. Tidak bisa dimulai dari Sara karena hubungan yang rumit. Tapi dia tidak akan pernah menyerah pada istrinya.
Jadi, harus dimulai pada lingkaran terluar masalahnya. Wanita gila itu dan ayahnya. Orang yang berani memberi obat padanya. Dia harus menghancurkan mereka sampai tidak bisa dibantu bangkit lagi. Mereka telah melakukan banyak kejahatan pada Sara. Terutama wanita gila itu.
Tapi, dia juga tak lepas dari kesalahan yang sama. Wanita gila itu bisa berlaku seenaknya karena Marco membiarkan. Tidak mendengar terlebih dahulu alasan Sara dan percaya saja pada semua kata-kata wanita gila itu.
Marco mulai menghubungi beberapa orang dan menghentikan semua suntikan modal pada perusahaan itu. Tidak akan ada investor yang tertarik untuk membantu perusahaan itu lagi.
Dia juga memastikan tim audit perusahaan kecil itu mengusut beberapa pengeluaran tak masuk akal yang dilakukan direktur mereka.
Setelah ini, hanya tinggal melihat bagaimana cara mereka bertahan dengan sisa uang yang ada. Tidak lama, paling lama dua Minggu, perusahaan itu akan hancur tak berbentuk lagi.
Dan wanita itu juga keluarganya pasti akan menunjukkan sifat asli mereka pada nenek. Setelah itu nenek akan merasa bahwa Sara dan orang tuanya ternyata lebih baik dari mereka.