di sebuah kampus, di dalam kelas semua orang terpaku pada hamidah dia adalah wanita paling cantik di kampus itu.
kecuali fadli yang tidak sama sekali terpaku padanya dia hanya pokus pada bukunya dengan wajah yang datar.
hamidah sangat kesal terhadap fadli dia mendekat dan berkata "hei..kamu sejak kedatangan kamu ke kampus ini kamu songong sekali ya"
fadli menjawab "maap aku tidak songong aku hanya ingin menuntut ilmu di sini"
hamidah sangat kesal karena dirinya yang cantik bak peri tak di gubris fadli zahra berkata "aku akan memberi kamu pelajaran kamu masuk ke sini pasti karena bantuan beasiswa akan aku cabut itu"
fadli hanya bisa diam saja tapi dia tidak akan menerima hal itu.dia juga tidak bisa membalas perbuatan hamidah karena orang tua hamidah adalah investor paling berpengaruh di kampus.
akan tetapi fadli bertekat untuk membalas.
bagaiman kisah fadli dan hamidah?,silakan di baca semoga kalian suka dan ini adalah novel pertama yang aku buat.silakan di kritik sesuka kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menolong wanita
setelah makan sarapan dan istirahat. Fadli dan hamidah kini berada di sopa hamidah tiduran di pelukan fadli sementara fadli memengangi perut hamidah sambil mengelus perut hamidah yang masih sakit.
"apa masih sakit perut kamu hamidah"
"hem...masih ada sih rasa sakit nya tapi ngak sesakit tadi pagi sekarang agak mendingan"
Mendengar hal itu fadli tampak senang dia memeluk hamidah dan berkata "maap gara- gara punya aku terlalu besar kamu jadi kesakitan maap ya"
"haha fadli punya kamu besar itu adalah anugrah untuk aku, aku jadi bisa puas tadi malam, hem..3 hari ke depan kita esek esek lagi saja ya biar seru hehe,tapi sekarang kamu pergi ke mini market dan belikan aku makanan jalan kaki itu hukuman kamu"
"eh...pergi ke mini market jalan kaki lagi jauh tau, tapi baiklah aku akan melakukan nya kamu ingin makanan apa?"
"bebas saja makanan apapun juga boleh yang penting enak untuk di makan lalu satu lagi belikan aku rokok"
"kamu jangan jangan merokok?"
"ya aku merokok meskipun aku wanita aku ngak peduli dengan hal itu"
Mendengar hal itu fadli benar benar terkejut bagaimana bisa hamidah merokok tetapi dia juga tidak terlalu peduli dan memutuskan untuk pergi ke mini market berjalan kaki.
Saat di jalan menuju mini market fadli melihat seorang wanita yang sudah berumur yaitu tante- tante yang sedang menangis di pinggir jalan. fadli mendekati nya.
"kamu kenapa?" tanya fadli bingung.
Wanita itu menjawab "aku gak apa - apa kok aku baik- baik saja"
Fadli menatap wanita itu dengan seksama dan melihat kaki wanita itu berdarah, "hem..kamu jatuh kan ya?, tunggu lah di sini di depan ada toko obat aku akan membeli perban dan obat- obatan"
Wanita itu terdiam sementara fadli pergi berlari ke arah toko obat itu. Sesampai nya di toko obat fadli membeli beberapa perban dab juga obat tetes untuk luķa fadli segera berlari kembali mendekati wanita itu.
Fadli segera duduk dan berkata "aku akan melepaskan sepatu kamu dan aku akan mengobatinya tolong di tahan ya agak sakit soal nya"
Fadli pun mulai mengobati wanita itu,wanita itu menatap fadli dan bergumam "anak muda ini baik sekali padahal aku tidak mengenal nya begitu juga dengan dia tidak mengenal aku rasanya aku mulai suka pada anak ini aku akan membuat dia menjadi pacar aku saja,hem..tapi akan cukup sulut tapi aku punya rencana"
Setelah fadli selesai mengobati wanita itu dia berkata "sudah selesai sekarang aku pamit dulu"
"anu..maap makasih banyak tapi aku ingin minta tolong lagi meski aku malu tapi kaki aku sakit dan aku ngak bisa jalan ke rumah aku"
"jadi kamu mau aku bantu kamu untuk pulang ya?"
"kalo kamu ngak keberatan"
Fadli mengangguk dia segera menggendong wanita itu di belakang tanpa ragu dan berkata "tujukan arah pulang ke rumah kamu aku akan mengikuti arah dari kamu"
Wanita itu mengangguk fadli mulai berjalan dengan arahan dari wanita itu.
Setelah beberapa menit berjalan dab beberapa kali melewati belokan akhinya fadli tiba di rumah wanita itu dia segera masuk ke rumah wanita itu dan mendudukan wanita itu di sopa.
"makasih banyak nak kamu baik sekali"kata wanita itu terseyum.
"iya sama-sama" jawab fadli santai,
"nama kamu siapa nak?"
"aku fadli aku masih mahasiswa dan aku sudah cukup tua kok umur aku 20 tahun"
"lah..20 tahun itu masih berondong lah masih mudah nama aku fitri salam kenal aku 30 tahun jadi sekarang sebagai rasa terima kasih karena telah menolong aku kamu boleh membawa salah satu makanan di kulkas"
Fadli menatap ke arah fitri dia menggelengkan kepala nya dan berkata "tidak apa- apa ngak usah aku cukup dengan ucapan terima kasih saja, sekarang aku mau pamit pergi"
Fitri terseyum dia menjawab "baiklah silakan pergi semoga kita bisa bertemu lagi kapan- kapan ya"
Fadli mengangguk dan terseyum setelah itu dia keluar melewati pintu dan berkata "sampai nanti" fadli pun pergi.
"ah..dia pergi sayang sekali aku tidak bisa menahan nya lebih lama lagi di sini tapi fadli ya. Lelaki itu sangat baik akan aku jadikan dia suami aku hahaha" fitri tampak terseyum sinis dia merencanakan sesuatu yang akan membuat fadli takluk di hadapan nya.
Sementara itu fadli yang sudah berada di mini market segera membeli makanan dan rokok. Setelah membeli semua yang dia perlukan fadli pun kembali pulang ke rumah.
Sesampai nya di rumah dia melihat hamidah yang sedang berjemur di luar rumah. "ini rokok dan makanan kamu" hamidah melepas kacamatanya dan mengambil makanan yang di berikan fadli lalu bertanya dengan nada sedikit kesal "kenapa kamu lama sekali belinya beli yanh ginian doang di mini market dekat tapi lama dasar"
Fadli duduk dan mulai ikut berjemur " maap aku lama tadi ada sedikit insiden tapi ya bukan masalah besar sih"
Hamidah menyalakan rokok dan mulai menghisap nya "begitu ya insiden apa?" tanya nya.
Fadli menatap ke arah hamidah dan berkata "maap hamidah kamu merokok 1 batang saja ya sudah cukup nanti besok satu lagi,dan juga insiden tadi bukan masalah besar jadi ngak perlu di ceritakan"
Hamidah melemparkan 1 bungkus rokok itu ke arah fadli, fadli menangkap nya dengan tenang hamidah berkata "boleh aku hanya akan merokok 1 batang saja sehari kamu yang atur berati itu sisa 11 hari lagi"
Fadli terseyum mendegar hal itu karena hamidah mau mengurangi rokok nya, "makasih banyak hamidah" kata nya dengan penuh senyuman.
"ya bukan masalah sih lagian kan untuk kesehatan aku juga, sekarang kamu ngak pergi ke pasar?, ngak mau jualan ya malam ini?"
"ngak aku ngak akan buka restoran malam ini besok kan sekolah ya nanti besok aku akan mulai jualan lagi sekarang aku mau libur dan bersantai bersama kamu saja hamidah"
Fadli lalu tiduran dan mulai berjemur dia menikmati panas dari matahari di siang itu, setelah beberapa jam berlalu di sore hari fadli sedang memasak makanan sementara hamidah sedang nonton televisi, "aku akan membuat makanan yang sangat enak sampai hamidah memuji aku" kata fadli di dalam hatinya sambil dengan cekatan terus memasak.
Setelah selesai memasak hari juga sudah gelap di jam 7 malam fadli dan hamidah makan bersama, mereka tampak bahagia, "makasih makanan nya sangat enak" kata hamidah memuni, fadli mengangguk gembira.
Setelah selesai makan mereka berdua tanpa basa basi langsung pergi ke ranjang dan tidur.