NovelToon NovelToon
Aku Bisa Bahagia Tanpa Kamu, Mas

Aku Bisa Bahagia Tanpa Kamu, Mas

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:579.8k
Nilai: 4.3
Nama Author: Sadewi Ravita

Jika menurut banyak orang pernikahan yang sudah berjalan di atas lima tahun telah berhasil secara finansial, itu tidak berlaku untuk rumah tangga Rania Salsabila dan Alif Darmawangsa. Usia pernikahan mereka sudah 11 tahun, di karuniai seorang putri berusia 10 tahun dan seorang putra berusia 3 tahun. Dari luar hubungan mereka terlihat harmonis, kehidupan mereka juga terlihat cukup padahal kenyataannya hutang mereka menumpuk. Rania jarang sekali di beri nafkah suaminya dengan alasan uang gajinya sudah habis untuk cicilan motor dan kebutuhannya yang lain.

Rania bukanlah tipe gadis yang berpangku tangan, sejak awal menikah ia adalah wanita karier. Ia tidak pernah menganggur walaupun sudah memiliki anak, semua usaha rela ia lakoni untuk membantu suaminya walau kadang tidak pernah di hargai. Setiap kekecewaan ia telan sendiri, ia tidak ingin keluarganya bersedih jika tahu keadaannya. Keluarga suaminya juga tidak menyukainya karena dia anak orang miskin.
Akankah Rania dapat bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sadewi Ravita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Rezeki Yang Tak Terduga

"Oh iya, Mas baru saja dapat rejeki. Alhamdulillah bisa berbagi untuk keponakan-keponakan ku, tadi sudah aku transfer ke rekening mu. Semoga itu dapat membantu, walau tidak banyak ya. Aku berharap yang terbaik untuk hidup mu, Nia. Sudah dulu ya, aku harus kembali bekerja,"

"Terima kasih Mas, semoga rezekinya selalu lancar dan sekeluarga selalu dalam lindungannya,"

"Amin,"

Setelah mengucap salam panggilannya segera berakhir.

Rania mengucap syukur atas rezeki yang tidak terduga ini. Selama ini ia memang tidak berharap pemberian dari siapapun, namun Tuhan sering memberinya rezeki yang tidak pernah di sangka-sangka datangnya. Ia segera mengecek mbankingnya, benar saja saldonya telah bertambah. Kakaknya memberinya 1 juta rupiah, uang yang sangat banyak menurutnya saat ini.

Ia segera memandikan Bintang, keadaannya sudah mulai membaik. Badannya sudah tidak panas lagi, bahkan tingkahnya sudah mulai aktif lagi.

"Sayang, ikut ibu ke minimarket sebentar ya. Nanti ibu belikan ayam kentucky kesukaan mu," ajak Rania.

"Hore, ibu beli ayam kentucky," ia bersorak kegirangan.

Hanya beberapa menit mereka telah sampai, Bintang segera berhambur ke area penjualan mainan anak-anak. Namun Rania segera membujuknya untuk ikut ke atm bersamanya. Ia mengambil 500 ribu dan menyisakan setengahnya di rekening.

"Bu, ini sedang promo lo. Beli satu gratis satu. Yang ini ada diskon besar setiap pembelian 60 ribu dapat potongan langsung 20 ribu, harganya juga sedang promo jadi benar-benar murah,"

Salah satu mbak-mbak kasir sedang berbicara dengan ibu-ibu yang tampaknya sedang memborong di minimarket tersebut. Rania penasaran dan ikut nimbrung.

"Bu belanjanya kok banyak sekali, bukannya harganya lebih mahal jika beli di minimarket seperti ini?" tanya Rania berbisik.

"Iya Bu, tapi ini harganya sedang promo dan ada potongan harga juga. Ini saja semua sudah pesanan orang, saya tinggal lempar saja. Cuan sekali, saya sudah bisa beli perhiasan dari jualan barang promo begini, baru 3 bulan saya ikut jualan seperti ini," jawab ibu itu.

"Wah bagaimana caranya Bu? Saya juga ingin berjualan begini tapi masih bingung," ucap Rania.

"Awal memang begitu nanti juga bisa, Ibu ikut group ini saja. Tinggal baca-baca saja postingan dari member-membernya, jika ada info promo pasti mereka posting di sini,"

Ibu itu memberi tahu beberapa group yang bermanfaat di facebook, Rania mengikuti saran ibu itu dengan ikut bergabung dengan group tersebut. Setelah mengucapkan terima kasih, ia membelikan anaknya kentucky yang tadi dia janjikan dan bergegas pulang ke rumah.

"Ibu darimana sama Bintang?" tanya Alisa yang baru datang mengaji.

"Dari minimarket depan Sayang, ini ibu belikan ayam kentucky buat kalian," jawab Rania.

"Wah, ibu sedang banyak uang ya?"

"Alhamdulillah di beri rezeki sama om Bagas,"

Alisa tidak banyak bertanya lagi, setelah berganti pakaian dia dan Bintang segera memakan ayam yang di belikan ibunya. Terlihat raut keceriaan di wajah mereka, mungkin karena jarang memakannya jadi begitu kentara kebahagiaannya.

"Assalamualaikum,"

Seseorang memberi salam, suaranya begitu familiar.

"Waalaikum salam, Kak Tiara. Ayo masuk, Kak," ajak Rania.

"Wah kalian sedang makan apa itu, kelihatannya enak sekali?"

Tiara bertanya kepada kedua keponakannya yang tampak lahap memakan nasi dengan ayam kentucky.

"Ini ayam kentucky yang baru ibu beli, Tante. Katanya dapat rejeki dari om Bagas, sini kalau Tante mau makan juga,"

Dengan polosnya Alisa menjawab, Tiara mengarahkan pandangan kepada adiknya. Betapa miris kehidupan adiknya, sudah hidup harus mengontrak, ekonominya juga sedang tidak baik-baik saja.

"Kenapa kamu tidak makan, sana makan juga tidak apa-apa. Aku kesini hanya ingin bersilaturahmi saja,"

"Tidak Kak, aku tidak lapar kok,"

"Kamu pasti hanya beli 2 ya ayamnya?" tanya Tiara.

Rania hanya tersenyum tidak menjawab, ia memang selalu mengalah kepada kedua anaknya. Selama ini yang penting mereka kenyang itu sudah membahagiakannya sebagai seorang ibu.

Alisa yang sudah cukup mengerti walaupun usianya masih terbilang anak-anak segera mendekati ibunya. Dengan tangan mungilnya ia berusaha menyuapi ibunya.

"Ibu, maaf aku tidak peka. Ayo kita makan bersama," ajak gadis kecil itu.

Rania menerima suapan dari Alisa dengan penuh rasa haru, bahkan Tiara sampai tak kuasa menahan air mata yang turun dari sudut matanya. Betapa beruntungnya memiliki seseorang yang mengerti perasaan kita.

"Alisa belajar yang rajin ya, jaga ibu dan Adik. Jadi anak yang berbakti terhadap agama, keluarga, nusa dan bangsa," pesan Tiara.

"Iya, Tante," jawab Alisa.

Mereka berdua tersenyum, anak-anak memang adalah kekuatan terbesar seseorang dalam menjalani hidup. Tanpa adanya mereka, dunia terasa hampa bagaikan sayur tanpa garam, hambar tak ada rasa.

"Oh iya, aku sampai lupa. Sebenarnya aku kesini mau memberi ini kepada mu, semoga bisa membantu ya,"

"Apa ini, Kak?"

"Kamu buka saja,"

Rania membuka amplop yang di sodorkan Tiara, matanya membulat tidak percaya. Ada 5 lembar pecahan 100 ribu di sana.

"Maaf Kak, aku tidak mau meminjam lagi. Hutang ku saja masih banyak, lagian aku masih ada uang pemberian Mas Bagas tadi," tolak Rania.

"Ini bukan pinjaman, ini untuk mu dan anak-anak. Alhamdulillah kemarin ada sedikit rejeki yang lumayan, semoga bisa membantu mu ya,"

Rania sangat terharu, disaat yang hampir bersamaan ia mendapatkan rezeki yang tidak terduga 2x hari ini. Ketika dirinya memikirkan sisa uang yang tinggal sedikit untuk menyambung hidup, Tuhan memberinya pertolongan. Ia harus benar-benar menggunakan pemberian saudaranya dengan benar, kali ini dia tidak akan membiarkan suaminya memanfaatkan dirinya lagi.

"Terima kasih ya Kak, semoga rezekinya selalu lancar,"

"Amin,"

Karena hari hampir magrib, Tiara segera berpamitan pulang. Setelah shalat Magrib, sembari menemani anak-anaknya nonton kartun ia mulai berselancar di dunia maya. Ia mulai mempelajari postingan ibu-ibu di group promo, ia lebih banyak menyimak sambil sesekali bertanya. Otaknya yang memang dasarnya cerdas membuatnya segera paham dengan berbagai postingan yang ada.

"Sepertinya aku harus mulai mencoba, uang pemberian Mas Bagas dan Kak Tiara bisa aku gunakan sebagai modal. Ya Allah semoga usaha ku berjalan lancar, amin," ucap Rania.

Pukul 19.00 ia keluar mengajak kedua anaknya untuk survei dan membeli beberapa barang promo. Ternyata tidak mudah mencari barang dengan membawa anak kecil, apalagi Bintang sedang aktif-aktifnya bergerak. Setelah 2 jam akhirnya mereka sampai di rumah, Rania benar-benar merasa lelah. Tapi dia begitu senang membayangkan keuntungan yang akan di dapat. Mulailah ia membuat status di wa nya.

[Jual sembako dan aneka kebutuhan rumah tangga dengan harga miring, pembelian banyak ada diskon.]

Rania segera memfoto barang-barang yang tadi ia beli, dan mempostingnya di status wa nya. Hanya beberapa menit saja banyak sekali yang mengirim pesan padanya, ada yang sekadar bertanya namun lebih banyak yang ingin membeli. Namun sebuah pesan segera merusak mood nya.

[Katanya putra ku tidak memberi nafkah yang layak, kok bisa jualan banyak begitu. Dasar kamu menantu yang sukanya menjelek-jelekkan suami sendiri!]

1
Dewa Rana
sidang perceraian adalah kasus perdata Thor, jadi gak ada jaksa. mohon survey dulu sebelum menulis
Dewa Rana
surat dari Pengadilan agama
Dewa Rana
tuh kan, makanya Rania kamu jangan lemah
Dewa Rana
Rania oon...jangan lupa juga tanyain sama Alif masalah uang kontrakan rumah
Dewa Rana
Rania plin plan
Dewa Rana
alif lebay
Dewa Rana
by the way Thor
Dewa Rana
ternyata oh ternyata
Dewa Rana
astaga...alif norak
Dewa Rana
sukurin lu alif
Dewa Rana
bapaknya alif anggota isti ya
Dewa Rana
harusnya alif paham siapa ibunya
Dewa Rana
ceritanya bagus dan bahasanya rapi, tapi kok sepi ya
Dewa Rana
Luar biasa
Dewa Rana
kok ada mertua begini
Dewa Rana
buang saja mertuamu ke laut, Rania
Dewa Rana
😭😭😭
Dewa Rana
setujuuuu
Dewa Rana
kerja apa sih si alif
Dewa Rana
gak punya uang tapi masih merokok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!