NovelToon NovelToon
Terpaut 20 Tahun

Terpaut 20 Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Terlarang / Beda Usia / Teen Angst / Persahabatan
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: ria aisyah

Cinta akan menemukan pemiliknya. Sebuah ketidaksengajaan, keterpaksaan, dan perjodohan, bisa menjadi jalan untuk menyatukan dua hati yang berbeda.

Seorang gadis SMA bernama Aira, terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang duda bernama Affan yang merupakan ayah sahabatnya, Faya.

Mengapa pernikahan itu bisa terjadi?

Akankah pasangan beda usia itu bisa saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ria aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Jangan Tinggalkan Aku, Om.

Hujan mulai turun rintik-rintik sehingga membuat Affan tidak bisa menunggu lagi. Dia membuka bagasi lalu mengambil dua buah payung, satu untuknya dan satu lagi untuk Faya dan Aira.

Ekspresi wajahnya tidak menunjukkan kemarahan, tetapi juga tidak sedang bergembira. Dengan langkah yang cepat, Affan berjalan menghampiri mereka.

Aira yang melihat kedatangan Affan terlebih dahulu mencolek bahu Faya. Meskipun tidak bicara apa-apa, Faya tahu jika aira ingin menunjukkan sesuatu. Dia kemudian menoleh mengikuti arah pandang Aira.

"Gusti, Steve, kami pulang dulu, ya," pamit Aira pada kedua pria itu. mereka pun mengangguk.

"Assalamualaikum," ucap Faya.

"Wa'alaikum salam," jawab Gusti yang disusul oleh Steve.

Faya dan Aira berjalan menghampiri Affan, Faya kemudian menerima payung dari ayahnya dan membukanya. Dia menggunakan payung itu bersama Aira dan berjalan mengikuti Affan. Sesampainya di samping mobil Affan membukakan pintu untuk mereka dan memayungi mereka saat melipat payung. Sebagai orang tua tunggal, Affan sangat protektif terhadap Faya.

Mobil Affan melaju dengan pelan karena hujan semakin deras. Dia hanya duduk sendiri di jok depan, Faya dan Aira duduk di jok belakang. Mau tidak mau Affan harus bertindak seperti sopir.

Faya beranjak dari duduknya lalu mencondongkan tubuhnya mendekati Affan. Dia ingin berbicara padanya. Suara hujan yang deras membuat volume bicaranya meninggi.

"Ayah, aku ada les di Griya Pintar. Nanti turunkan aku di sana, ya," pinta Faya.

"Iya, Sayang," jawab Affan singkat.

Faya dan Aira tidak berpikir macam-macam. Mereka tidak tahu jika Affan sedang dirundung kekecewaan pada Aira. Cita-citanya membangun keluarga yang sesungguhnya bersama Aira seakan menguap.

'Gadis yang terlelap di sampingku semalam ternyata tidak mencintaiku. Aku harus menahan perasaan ini sebelum benar-benar mencintainya.' Affan berusaha untuk menenangkan hatinya yang bergejolak.

Faya berpamitan pada Affan dan Aira ketika telah sampai di tempat les privat. Affan tidak hafal jadwal les putrinya karena pak Toni yang lebih sering menjemput sekolahnya.

Setelah menurunkan Faya, mobil Affan kembali melaju dengan pelan. Affan menghentikan mobilnya saat lampu merah dan menoleh ke belakang.

"Pindah ke depan!" perintah Affan pada Aira.

Aira tidak berani membantah dia pun bergegas untuk membuka pintu tetapi Affan memintanya untuk melompat ke depan saja. Dia pun menurut. Setelah Affan merendahkan jok disampingnya, Aira bisa melewatinya dengan mudah.

Tepat ketika Aira duduk, lampu hijau telah menyala. Mobil Affan kembali melaju dengan santai membelah jalanan ibukota.

Aira melirik ke arah Affan yang mengemudi dengan fokus. Hatinya menghangat ketika melihat ayah sahabatnya yang sangat berkharisma itu.

"Apa yang kamu lihat? Aku sadar jika aku sudah terlalu tua untukmu." Affan berbicara dengan suara bergetar, meliriknya sekilas lalu kembali melihat jalanan.

Aira terkesiap. Matanya membulat dengan jantung yang memompa lebih cepat. Dia tidak menyangka jika Affan tahu jika dirinya sedang memperhatikannya. Sebenarnya Aira sangat malu, tetapi dia tidak ingin Affan lebih salah paham lagi jika dia hanya terdiam.

"Kamu salah paham, Om. Aku tidak pernah berpikir jika, Om, itu tua. Insyaallah, aku ridho dengan pernikahan ini dan akan menjalaninya dengan sepenuh hati." Aira menatap Affan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bukankah banyak pria yang menyukaimu di sekolah. Kamu bisa memikirkannya lagi." Affan tidak bisa berbicara lebih banyak karena mereka telah sampai di rumah mereka.

Saat Affan hendak membuka pintu mobilnya, Aira menahan tangannya.

'Aku tidak peduli jika apa yang kulakukan ini dianggap rendahan. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membuktikan jika aku sungguh-sungguh dengan perkataan ku.' Aira bermonolog dalam hati.

Aira melepaskan sabuk pengamannya tanpa melepaskan tangan Affan. Dengan gerakan cepat dia memeluk tubuh Affan. Ini adalah hal yang paling berani yang pernah dia lakukan.

Apa yang dilakukan oleh Aira membuat Affan terkejut. Meskipun tinggal dalam kamar yang sama dia tidak berani untuk menyentuhnya. Hingga beberapa detik dia terdiam tetapi dia pun akhirnya membalas pelukan Aira.

'Ya, Allah. Apa-apaan yang dilakukan Aira. Apakah dia tidak tahu jika pria bisa menjadi buas saat berdekatan dengan wanita.' Affan berusaha menahan dirinya. Kulitnya yang putih membuat wajahnya yang memerah terlihat sangat jelas.

"Aira apa yang kamu lakukan? Aku hanya manusia biasa yang tidak bisa luput dari kekhilafan." Affan berbicara dengan suara berat.

"Jangan tinggalkan aku, Om! Aku ingin kita menjadi pasangan yang sesungguhnya." Aira terisak.

Affan baru tahu jika Aira menangis. Perlahan dia merenggangkan pelukannya dan mengusap air mata Aira dengan ibu jarinya.

"Jangan menangis! Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku hanya merasa tidak pantas untuk memiliki istri cantik dan semuda kamu. Jalanmu masih panjang, aku takut kamu akan menyesal."

Aira menggeleng lalu berkata, "Tidak akan."

Mereka sudah terlalu lama berada di dalam mobil yang telah berhenti. Saat menyadari Bi Sumi dan Nami sudah berdiri di luar mobil, mereka segera bersiap untuk keluar. Affan menyentuh pipi Aira sambil tersenyum sebelum membuka pintu dan keluar dari mobilnya. Aira tersipu menerima perlakuan itu.

Bi Sumi dan Nami tersenyum dan merasa salah tingkah saat melihat Affan membantu Aira turun setelah membukakan pintu untuknya. Mereka berpikir jika pasangan beda usia itu tidak bisa romantis. Nyatanya tuannya begitu perhatian pada nyonya mudanya.

Sesampainya di kamar Aira mencoba untuk mengikis kecanggungan di antara mereka. Dia membantu melepaskan dasi Affan dan melakukan tugasnya layaknya seorang istri.

'Aku tidak yakin bisa terus bertahan jika Aira terus mendekatiku seperti ini.' Affan bernapas dengan cepat ketika Aira menjauh karena saat berdekatan dia menahannya.

Aira kembali menghampiri Affan dengan membawakan baju ganti untuknya. Affan menerimanya dengan wajah terbengong. Selama menduda dia terbiasa melakukan semuanya sendiri. Hari ini dia merasa menjadi orang yang spesial.

"Aku mandi di kamar sebelah, ya, Om. Kita shalat berjamaah setelah ini," ucap Aira sambil mengambil baju gantinya.

"Tidak, tidak, kamu saja yang mandi di kamar ini. Aku yang akan mandi di kamar tamu. Auratmu harus dijaga." Affan segera pergi setelah mengatakan hal itu.

Aira tersenyum dan semakin yakin jika Affan adalah jodoh yang tepat untuknya.

Keduanya shalat berjamaah. Ketukan pintu berbunyi bertepatan dengan shalat mereka yang telah selesai. Affan meminta Aira untuk tetap berada di tempatnya kemudian beranjak untuk membuka pintu kamarnya.

"Maaf, Tuan. Bu Amanda menunggu Anda di ruang keluarga." Bi Sumi terlihat ragu-ragu untuk menyampaikan kedatangannya.

"Bilang suruh menunggu sebentar, ya," ucap Affan.

"Baik, Tuan."

Bi Sumi pergi dari hadapan Affan dan kembali menemui Amanda.

Amanda adalah teman kuliah Affan dan teman dekat Kayra. Setelah kematian Kayra, dia berusaha untuk mendekati Affan dan bekerja di perusahaannya. Namun, Affan tidak mencintainya dan selalu mengingat Kayra saat melihat wajah Amanda.

****

Bersambung ....

1
Rina Herfina
cerita bagus ,TPI aku orang nya suka baca TPI tak suka komentar
Mamah Alfa
lanjutan nya apa thor
nur
kapan kehidupan faya?
Ei_dach v_3 yah🥰
ceritanya bagus... pembahasan nya nggak berbelit-belit..suka saya suka...😁
harwanti unyil
itu lh hukum alam
harwanti unyil
wah belah duren
Nurul Umilhuda
ceritanya sangat bagus
Mariya Retno
lanjutannya mn mb
sari emilia
aku bc dr bab 70 lgsung loncat k bab 109 😄😄😄 pusing mslh nya bc nya byk muncu pemeran baru n byk drama muter2...jd bc yg langsung tamat aja kn kelar
sari emilia
asli spt drama indosiar
sari emilia
😃😃😃😄 ada ga novel yg ky jiplakan drama indosiar 😝😝
sari emilia
mk nya paya aira goblok jgn d pelihara 😄😄😄
sari emilia
aku paling tdk sk wntia muslimah yg taat kt crt nya tp sk bohong jujur aja knp....kl aku sll jujur sm suami apalg kl mrs terancam....jd tdk sk dgn aira...
sari emilia
jgn salah anggie org kampung itu meski tp sangat cantik2 alami bkn spt km cantik krn riyasan menor...km ank2 kampung ini jarang dandan
sari emilia
😆😆😆 yg sampai sekarng msh masuk dlm pola pikir ku ank umur 20 msh SMA kls 2 🤪🤪 gmn crt nya emg mrk b2 oon sampai jd siswa abadi...thor yg bnr aja...ank SMA kelas 2 itu paling banter 16/17 thn 😇😇
Sedang Bertapa: Kalau membaca dipahami dulu mb... kelas 12 itu sama dengan 3 SMA... Terpaut 20 Tahun itu artinya beda 20 tahun bukan umur 20 tahun... Di bab sebelumnya sudah dijelaskan jika istri Affan meninggal 18 tahun yg lalu artinya Faya dan Aira 18 tahun dan Affan 38 tahun di mana mereka beda 20 tahun... paham???
total 1 replies
sari emilia
kl bc sinopsisnya aira ank SMA...ms sdh umur 20 thn...atau paya yg umur nya sdh 20 thn tp otak nya aga lemot jarang naik kelas jd umur sdh 20 thn msh SMA 😄😄
Dadang Yuliadi
sangat bagus
dina
keren
Ani Vabbiani
suka thor sama ceritanya
Ani Vabbiani
mampir thorrr...semangatttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!