NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Di Balas Perselingkuhan

Perselingkuhan Di Balas Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Serra gadis 24 tahun harus menerima takdirnya menikah dengan seorang pria yang bernama Damar. Tetapi tidak pernah di anggap sebagai istri. Tinggal bersama mertua dan juga adik ipar yang ternyata selama pernikahan Serra hanya dimanfaatkan untuk menjadi pelayan di rumah itu.

Hatinya semakin hancur mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sepupu sang suami yang juga tinggal di rumah yang sama dengannya. Segala usaha telah dia lakukan agar keluarga suaminya bisa berpihak kepadanya. Tetapi di saat membongkar hubungan itu dan justru dia yang disalahkan.

Serra merasa sudah cukup dengan semua penderitaan yang dia dapatkan selama pernikahan, Akhirnya memutuskan untuk membalas secara impas semuanya dengan menggunakan Askara paman dari suaminya yang bersedia membantunya memberi pelajaran kepada orang-orang yang hanya memanfaatkannya.

Jangan lupa untuk terus baca dari bab 1 sampai akhir agar mengetahui ceritanya.
follow ainuncefeniss.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Ciuman

Rumah sakit.

Serra yang sudah berada di rumah sakit dan tadi Saat pergi dari rumah sakit dia juga tidak perlu lagi meminta izin kepada siapapun karena di rumah memang cuma ada Netty. Entahlah kenapa Niken belum pulang.

Makanan yang dibawa Serra juga dihabiskan oleh kedua adiknya. Serra merasa jauh lebih senang jika menyiapkan makan pada adik-adiknya yang sangat menghargainya dibandingkan harus membuat makanan kepada orang-orang yang tidak menghargainya.

Jadi Serra mulai membiasakan diri untuk tidak peduli dengan keluarga dari suaminya dan lebih baik mengutamakan keluarganya yang juga sudah diabaikan selama ini.

Serra menyelimuti Widya sudah tidur dan Roni juga sudah terlihat tertidur di sofa.

"Masih banyak PR kamu Rara?" tanya Serra yang melihat adik perempuannya yang memang belum tidur sama sekali.

"Sedikit lagi kak," jawab Serra.

"Kalau sudah selesai kamu langsung tidur agar besok tidak kesiangan ke sekolah. Semua seragam sekolah kamu dan Roni sudah ada di sini bukan?" tanya Serra yang membuat Rara menganggukkan kepala.

"Kalau begitu besok bangun harus lebih awal lagi, Kakak juga besok harus kembali ke rumah lagi," ucap Serra.

"Iya. Kak! Oh iya Kak, Jadi bener besok Kakak sudah mulai bekerja?" tanya Rara yang membuat Serra menganggukkan kepala.

"Itu artinya uang sekolah Rara akan bisa terbayar?" tanyanya.

"Kamu jangan khawatir dan fokus aja belajar. Kakak akan mengusahakan semua kebutuhan kamu Roni dan juga Mama," jawab Serra.

"Iya Kak," jawab Rara yang pasti terlihat jauh lebih lega.

"Kalau begitu kamu lanjutkan belajarnya dan nanti langsung tidur kalau sudah selesai. Kakak mau ke bagian apotek sebentar untuk menembus obat Ibu agar besok pagi tidak terlalu kerepotan," ucap Serra. Rara menjawab dengan anggukan kepala dan Serra langsung pergi.

Saat selesai menembus obatnya Serra yang melewati kasir tiba-tiba melihat Askara.

"Tuan!" tegur Serra yang membuat askara menoleh ke belakang. Serra melihat askara seperti menandatangani berkas yang diberikan oleh suster.

"Apa ini saja Suster?" tanya Askara.

"Iya tuan!" jawab Suster tersebut

Setelah menyelesaikan urusannya yang akhirnya sekarang menghampiri Serra.

"Tuan kenapa ada di rumah sakit?" tanya Serra.

"Aku mendapatkan telepon dari rumah sakit yang harus mendatangani beberapa kepentingan masalah ibu kamu. Bukankah aku yang menjadi penanggung jawabnya dan jelas saja mereka menghubungi ku," jawab Askara.

"Ya ampun! Maaf tuan, jika masalah Mama harus merepotkan tuan berkali-kali. Seharusnya pihak rumah sakit tidak perlu menghubungi tuan, jika masih bisa saya tangani maka seharusnya mereka membicarakan kepada saya saja," ucap Serra yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa. Kebetulan tadi saya juga ada di jalan dan di dekat sini jadi tidak apa-apa mampir sebentar untuk menandatanganinya," sahut Askara yang memang sangat santai.

"Saya benar-benar minta maaf sekali lagi," ucap Serra. Askara mengangkat kedua bahunya yang menurutnya hal itu tidak perlu ada perkataan maaf.

"Bagaimana ibu kamu apa kondisinya sudah baik-baik saja?" tanya Askara.

"Alhamdulillah Mama sudah jauh membaik dan tadi juga makan sangat lahap. Saya hanya tinggal membicarakan kepada dokter kapan Mama bisa pulang," jawab Serra.

"Syukurlah kalau begitu," sahut Askara.

"Semua ini berkat tuan yang sudah membantu saya sehingga Mama bisa menjalani operasi," ucap Serra yang tidak akan mungkin pernah melupakan jasa-jasa itu.

Askara tidak menanggapi perkataan Serra.

"Hmmmm, apa kamu sudah makan?" tanya Askara terlihat basa-basi.

"Sudah," jawabnya.

"Lalu kamu akan menginap di rumah sakit?" tanya Askara yang membuat Serra menganggukkan kepala.

"Dan sekarang mau kembali ke kamar ibu kamu?" tanya Askara lagi.

"Apa tuan belum makan?" Serra tidak menjawab pertanyaan itu dan bertanya kembali.

Askara menganggukkan kepala.

"Apa mau saya temani makan?" tanya Serra yang ternyata sangat cepat sekali peka dengan basa-basi Askara yang secara tidak langsung sebenarnya hanya ingin mengajaknya makan saja.

"Jika kamu tidak keberatan," jawab Askara.

"Tidak sama sekali," jawab Serra.

"Baiklah kita makan sekarang!" ajak Askara yang membuat Serra mengangguk.

Serra benar-benar menemani askara makan yang tidak jauh dari rumah sakit. Serra yang memang sudah makan dan merasa kenyang hanya menemani saja dan dia hanya memesan minuman.

Walau mereka berdua tidak banyak berbicara, karena Serra jelas merasa canggung sekali dan takut salah berbicara karena pria yang diajaknya berbicara itu sangat dingin sekali dan dia hanya akan menjawab apa yang ditanyakan. Serra juga tidak berusaha untuk mengakrabkan diri dengan pria yang akan menjadi bosnya itu.

Setelah selesai makan yang ternyata keduanya sekarang sedang duduk di bawah pohon di salah satu bangku yang berada di taman rumah sakit. Karena sudah malam hari banyak pasien yang sudah kembali ke kamar masing-masing yang hanya terlihat beberapa suster yang ada di sekitar tempat itu yang juga jauh tempatnya dari mereka.

"Kamu mempersiapkan apa bekerja dengan saya?" tanya Askara sembari membukakan minuman botol kaleng yang bersoda untuk Serra dan memberikan kepada Serra.

Senyum Serra menggambarkan ucapan terima kasih.

"Saya mempersiapkan mental, karena sepertinya yang saya hadapi di perusahaan bukan tentang pekerjaan lagi tetapi tentang dua orang yang ingin bersaing dengan saya," jawab Serra.

"Damar dan Maya maksud kamu?" tebak Askar yang membuat Serra menganggukkan.

"Bye the way dia mengijinkan kamu bekerja atau karena dia tidak peduli sama sekali?" tanya Askara.

"Memang tidak pernah peduli jika berkaitan itu tentang saya. Tatapan matanya hanya pernah kebencian kepada saya dan saya tidak tahu dosa apa yang saya lakukan sehingga membuatnya seperti itu. Intinya jika saya berada di Perusahaan ini hanya perlu melakukan sesuatu yaitu tidak boleh mengganggu Maya," jawab Serra.

"Kamu sudah tahu bagaimana dia dan kenapa kamu masih bertahan dalam pernikahan kamu?" tanya Askara.

"Jika langsung berpisah begitu saja, maka itu tidak akan setimpal dengan apa yang saya dapatkan selama 1 tahun ini. Bukankah semuanya harus setimpal dulu," jawab Serra dengan tersenyum yang meneguk minuman itu.

"Apa saya sedang membangkitkan harimau dari tidurnya?" tanya Askara yang sejak tadi melihat ke arah Serra.

"Jika tuan tidak pernah datang ke rumah itu dan maka saat ini saya hanya sebagai istri yang berada di dalam kamar gelisah menunggu suami pulang dan ketika pulang lantai harus basah karena air mata saya," jawabnya.

"Jadi kamu akan melanjut semua ini demi rasa setimpal yang kamu inginkan?" tanya Askara yang membuat Serra menganggukkan kepala.

"Saya hanya ingin memberikan hadiah untuk diri saya dan terlebih lagi tuan yang telah membuka jalan itu kepada saya," ucap Serra.

"Jadi kau akan terus melibatkanku?" tanya Askara.

"Seperlunya," jawab Serra.

Askara dan Serra saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang begitu dalam. Tiba-tiba tangan Askara menyentuh pipi Serra yang memegang lembut pipi itu.

Mata Askara juga turun pada bibir merah seperti buah persik milik Serra. Wajahnya yang semakin mendekati wajah Serra yang membuat Serra gugup dengan kesulitan menelan ludah dan begitu juga dengan Askara.

Sampai akhirnya Serra merasakan kenyal pada bibirnya, ketika Askara menempelkan bibirnya dan ternyata tidak ada penolakan dari Serra yang perlahan memejamkan mata yang menerima ciuman itu dengan dalam.

Bersambung.....

1
Ma Em
Damar usir saja dari perusahaan daripada merugikan perusahaan, agar si Damar sadar jgn sombong hdp nya, begitu juga Bu Niken dan adik Damar si Nety dan Andre.
thieewiee
semangat kka
Ma Em
Bagus Serra cepatlah gugat si Damar dgn bukti yg sdh KDRT agar kamu bisa lepas dari keluarga toxic yg hanya menganggap Serra sebagai pembantu saja bkn sebagai seorang menantu, Serra hrs bangkit dan lawan Damar dan Bu Niken .
mbok Darmi
baguslah serra ngumpet sementara waktu di kamar askara, semoga damar memberikan peringatan keras dan ancaman sama askara karena kdrt sama serra, segera urus gugat cerai mu serra dgn antuan askara semoga damar tidak mempersulit kamu
Ma Em
Pergi kerumah sakit Serra Visum luka akibat perbuatan Damar untuk bukti kalau Serra gugat cerai Damar di pengadilan sebagai bukti karena Damar sdh melakukan KDRT, Serra jgn menyerah harus berani melawan. 💪💪
mbok Darmi
visum dan gugat cerai damar bukti visum sebagai bukti kuat kdrt sehingga bisa gugat cerai dgn mudah jgn goblok terus dikeluarga toxic tersebut
Ma Em
Terbalik balik Thor Maya dipanggilnya Serra aku mah mendo,akan Serra dgn Askara saja dan Serra secepatnya cerai dgn Damar dan jadian dgn Askara.
thieewiee
udah berani main sun sun an
Ma Em
Serra sekarang bertambah pintar jgn takut lagi lawan mereka yg selalu merendahkan dan Serra dianggap seperti pelayan dirumah suami sendiri bagus itu agar mertua dan ipar2 Serra tdk berani lagi suruh2 Serra untuk menyediakan makanan untuk mereka , dan lawan Pelakor Maya bila perlu tampar sekali kali untuk Damar juga berikan tamparan agar TDK berani lagi sama Serra , untuk Serra selamat ya karena sdh diterima sama Askara jadi sekretaris semoga lancar dan hasil kerja Serra bagus memuaskan Askara .
mbok Darmi
wkwkwk Serra good job jawaban menohpk banget aslinya maya hanya bisa ngangkang makanya ankara ngga mau Krn sdh tau kualitas dan pekerjaan aslinya seperti apa
Ma Em
Nah begitu Serra jadi istri kamu hrs berani dan lawan mereka yg selalu merendahkan dan Serra hanya dianggap sebagai pembantu dirumah suamimu sendiri biarkan Damar bersama Maya dan juga biar mertuamu yg kejam mengurus semua kebutuhan anak2 nya dan semua keluarganya , bangkit dan lawan mereka Serra kamu hrs berani.
thieewiee
menunggu kelanjutannya Serra, semangat Kka thor
mbok Darmi
wow ternyata serra mantan karyawan teladan dijamin damar dan maya kalau jauh prestasinya, good serra segeralah gugat cerai damar biar kamu bisa lebih bebas bekerja dan membantu keuangan keluarga mu, keluar dari keluarga toxic yg hanya memanfaatkan mu jadi babu gratisan, anak selingkuhan niken malah bangga habis ini aku sumpahin bram juga selingkuh dan punya anak buat niken tahu rasanya diselingkuhi
Ma Em
,Nah begitu Serra kamu harus lawan mertua rese itu jgn hanya diam saja Serra diperlakukan tdk adil dan hanya dijadikan pembantu apalagi punya suami yg tdk bertanggung jawab dan tdk menganggap Serra istrinya untuk apa Serra berbakti pada keluarga toxic yg tdk berguna itu
mbok Darmi
lanjutkan saja tok serra udah biasa lihat ngga perlu malu dan panik tunggu saja kesabaran serra ada batasnya saat sudah cape tinggal gugat cerai dan silahkan kalian berdua nikah dari pada zina terus
Ma Em
Nah begitu Serra kamu harus berani melawan jgn hanya diam saja dan mau dijadikan pembantu dirumah suamimu sedangkan Damar saja sdh enak2 an dgn jalang nya, Serra harus tegas dan berani masa jadi istri Cemen banget mau saja dijadikan budak sama mertua dan adik iparmu si Andre dan si Neti si Damar saja sebagai suami tdk perduli padamu Serra kamu msh mau saja berbakti pada suami dan keluarganya.
Ma Em
Thor buat Serra cerdas jgn bodoh sama suami dan mertua selalu dihina tapi msh saja selalu patuh sebenarnya Serra ini punya utang Budi apa sih sehingga Serra rela menebusnya dgn selalu dihina dan direndahkan tapi msh diam saja , buat Serra balas dendam pada Damar dan keluarganya.
Ma Em
Thor coba peran utamanya jgn dibuat bodoh meskipun hdp miskin tapi jgn mau direndahkan dan diinjak harga dirinya, Serra jgn diam saja kalau Serra takut Niken ,Damar dan pelakor Maya malah makin berani sekali kali berontak dan lawan mereka agar mereka TDK berani lagi merendahkan Serra dan orang tuanya.
stela aza
plis sera jgn terlalu lemah dan bodoh ,,, balas mereka satu satu terutama suami kamu
Ma Em
Ya Serra sadar dan bangkitlah biarkan mereka sarapan dgn apa saja jgn Serra urus lagi karena Serra bkn pembantu dan Serra itu menantu, meskipun Serra selalu mengerjakan semua yg mereka minta malah Serra tdk dihargai dirumah itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!