NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Celestia mendengar semua percakapan yang terjadi antara Aurora dan Diana. Dia pun jadi tahu bahwa cahaya yang menjemput nya beberapa saat yang lalu itu dari Diana.

“Benar kata Aurora, Kau sangat menyebalkan. Kau bahkan tidak memberikan celah untuk bisa di benci sampai akhir.”

“Tia... Maafkan Aku. Untuk semua pikiran yang sangat tercela di masa lalu, bahkan sampai menusuk dan menolak Mu dari atas jurang. Maaf.. Maafkan Aku... Walau Kau tidak akan memaafkaN, tidak masalah. Satu-satunya hal yang bisa Ku katakan hanya ini...”

Dia sudah banjir air mata. Untuk menggerakkan tangan dan menyeka linangan air mata saja Dia tidak bisa. Dia tidak tahu kenapa bisa menjadi manusia yang begitu tercela sebelumnya.

Dalam keheningan Celestia menyeka air mata nya. Dan belaian lembut dari Nya semakin membuat Diana membludak kan air mata.

“Diana, yang benar saja ? Kenapa tangis Mu makin deras ?”

Diana menggeleng. Dia tidak bisa menjelaskan nya dengan kata-kata.

“Pfftt.. Puahahaha.. Kau sangat aneh Diana. Untuk beberapa alasan Aku tidak bisa membenci Mu atas semua kejadian di masa lalu. Ketulusan Mu tersampaikan... dan ketahuilah, Aku sudah memaafkan Mu atas pengorbanan yang Kau torehkan ini.”

Tangan yang tidak bisa menghentikan aliran air mata Diana kini berpindah tempat. Celestia meletakkan tangan kanan di tengah da*da Diana dan berucap.

“Wadah penampung kekuatan suci Mu sudah hancur tak bersisa. Tapi tidak masalah. Kita tinggal menciptakan wadah baru.”

“Hm ? Apa maksud—”

Lagi, mata yang bercahaya itu nampak di hadapan Diana. Kali ini seluruh atensi nya benar-benar hanya untuk Diana seorang.

“Walau tidak pernah melakukan hal ini, tetapi dari catatan yang pernah ku baca, Kekuatan suci yang hilang total bisa di isi kembali dengan kekuatan suci yang lebih besar. Salurkan kekuatan suci sampai muncul wadah baru yang akan menampungnya. Diana, ini akan sedikit sakit.”

Sringg!!

Kekuatan suci yang biasanya terasa hangat kini berbanding terbalik dengan yang Diana rasakan. Da*da nya seperti terbakar. Dia mengerang kesakitan. Namun Celestia tidak bergeming. Dia dengan mata yang melihat langsung kedalam organ tubuh Diana terus memfokuskan pikiran.

“...Muncul,” ucap Celestia yang sudah melihat sebuah wadah bening yang siap menampung kekuata suci.

Dia langsung mengalirkan kekuatan suci lebih padat dari sebelumnya dan membuat sebuah teriakan muncul dari mulut Diana.

“Arrgghhh!!!”

“Haahh.. Haahh...” Nafas Dia patah-patah. Rasa terbakar itu berangsur-angsur menghilang dan Dia kembali merasakan kekuatan suci di tubuh Nya. Kali ini Dia bisa merasakan lebih jelas bahwa Kekuatan sucinya bertambah kuat dari sebelumnya.

Dia mencoba mengangkat tangan dan berhasil menggerakkan tubuh. Dia langsung melompat dari posisi tidur dan menerjang tubuh Celestia dengan sebuah pelukan.

“Terimakasih.. Sungguh terimakasih dan juga maaf.. Maafkan Aku yang tidak tahu malunya mendapat pertolongan dari Mu setelah melakukan banyak hal tercela sebelumnya. Terimakasih Tia. Aku akan menjalani hidup dengan menolong lebih banyak orang lagi. Aku tidak akan berangan-angan tentang Putra Mahkota lagi. Aku sangat tidak pantas untuk Nya.”

Celestia menenangkan Diana dan menyambut Aurora yang datang karena teriakan Diana tadi. Dia ikut bahagia dengan Diana yang kembali mendapatkan kekuatan suci walau tidak dijelaskan itu semua karena Celestia, Dia terlanjut menangis terharu dan memeluk Diana. Namun di ujung rasa harunya Dia tetap memberikan umpatan untuk. Dia senang dan kesal di saat bersamaan untuk Diana.

Celestia pun pamit pergi dengan alasan ingin bertemu Putra Mahkota, namun sebenarnya Dia tengah menuju ke rumah kaca. Dari hasil bertanya pada pelayan, Dia mengetahui bahwa saat ini Grace dan Luna berada di rumah kaca.

Tap tap tap tap

Mendengar langkah kaki membuat Luna bersuara terlebih dahulu sebelum berbalik. “Aku sudah bilang untuk tidak masuk ke rumah kaca sampai Kami keluar sendiri—”

“Begitukah ? Maka maafkan kelancangan Saya, Putri Marquis Alodina.” Ucap Celestia sambil menunduk pelan dan memberikan seluruh tatapannya pada Luna, apalagi Grace.

“Saya datang hanya ingin mengatakan sesuatu.”

“Tcih! Kalau Kau hanya ingin mengatakan tentang Wilayah Rostal sebaiknya pergi sebelum Kami panggil para Kesatria—”

“Mana mungkin ? Aku hanya ingin mengatakan bahwa Aku masih hidup!” Pungkas Celestia yang tak lagi memakai dialek hamba.

“Tcih! Jadi Kau sadar bahwa Kami mengincar kematian Mu ?” Jawab Luna yang kini sudah berdiri dan bersama Grace langsung berjalan mendekat.

“Tentu Aku sadar, karena jika Kau berteman dengan Grace, maka karakter Mu pasti sama dengannya.”

Grace sambil menyipitkan mata, Grace berkata. “Kau berbicara seolah mengenal Ku!”

“Bukan seolah, tetapi Aku memang mengenal Mu Grace. Yang nampak di luar sangat berbeda drastis dengan sifat asli Mu.”

Tap tap tap

Takh!

Tangan yang terulur untuk membuka topeng langsung di than oleh Celestia.

“Buru-buru sekali ingin melihat wajah ini... Apa Kau sangat penasaran dengan wajah Ku, Grace ?”

Celestia langsung menepis tangan Grace kemudian mengalihkan atensi mata pada Luna.

“Kau mengincar Putra Grand Duke Perch kan, Nona Luna ? Sayang nya Kau harus sadar, bahwa Dia sudah bertunangan dengan Nona Esmeralda, Putri dari Marquis Bloom yang pengaruhnya dua kali lipat dari Ayah Mu walau sama-sama bergelar Marquis.”

“Hmpt! Aku tidak akan berkecil hati meskipun Kau mengatakan hal ini. Kau bisa apa jika Putra Grand Duke Perch jatuh hati pada Ku ?”

“Pfftt! Jatuh hati pada Mu ? Dia sudah memberikan semuanya pada Nona Esmeralda, Nona Luna. Sadarlah. Kau itu hanya menginginkan sesuatu yang mustahil.” Celestia kembali mengalihkan atensinya untuk Grace. “... Dan untuk Mu, tolong jangan terus berulah. Aku belum mau menghancurkan Mu sekarang. Aku permisi dulu, maaf karena telah mengganggu waktu Kalian.”

Celestia pun berjalan pergi sambil mengibaskan jubah nya dengan kasar, sampai-sampai menciptakan sedikit angin dan menyibakkan uraian rambut milik Grace dan Luna.

Setelah kepergian Celestia, Luna langsung mengumpat dengan intonasi tinggi. Sampai-sampai membuat Grace terganggu.

“...Tidak bisa seperti ini... Putri Marquis tidak bisa membantu Ku. Aku butuh yang lebih berkuasa, yang lebih berpengaruh— Ah, ketemu! Aku harus membuat Putri tunggal Grand Duke Araxie berada di pihak Ku. Aku harus membuat Putri Amarilis Myrr Araxie ada di pihak Ku!” Cetus Grace di dalam batin. Dia frustasi tidak ada kemajuan sedikit pun untuk membangun hubungan dengan Putra Mahkota. Dia sudah melakukan trik-trik yang biasa nya langsung membuat para pria jatuh hati, namun Putra Mahkota biasa-biasa saja dan bagian terburuk, Putra Mahkota mengabaikan Grace dengan tegas.

Dari rumah kaca Celestia berjalan dengan langkah pasti, tetapi saat ini Dia tidak tahu sudah ada di mana. Dia sudah berada di halaman belakang kediaman Marquis Alodina dengan niat hati untuk pergi ke kandang kuda. Yang di kira bisa menjadi jalur tercepat Dia malah kesasar. Semakin Dia mencoba-coba pada jalan yang menurut nya benar, Dia semakin bertemu dengan tempat baru.

“Astaga, tau begini Aku pergi saja ke tempat Aurora berada. Jadi tersesat begini—”

“Tia!!” Yang di panggil langsung terkejut. Selain suara yang tiba-tiba melengking, alasan yang paling membuat Celestia terkejut adalah si pemanggil. Suara nya sangat familiar. Dan saat berbaik untuk memastikannya, benar... Saat ini Putra Mahkota sudah berada di belakang nya dengan nafas yang ngos-ngosan. Ada beberapa peluh yang menghiasi wajah nya.

Srukkh!!

Tubuh kecil Celestia langsung masuk dalam rengkuhan Putra Mahkota tanpa aba-aba, tanpa ijin. Tiba-tiba saja wajah Celestia sudah bersentuhan dengan da*da Charles yang lebar dan kokoh.

...***...

...Jangan lupa like dan komen Guys, Thank you dan Sampai jumpa besok👋♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!