NovelToon NovelToon
Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: NAMIFA_88

cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.

cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20.2

2

jumlah angka genap yang datang dan berhasil membuat kebimbangan,sesuatu yang berkaitan dengan angka tersebut datang menghampiri pria bernama Muhammad Azzam Alfarizky,kebetulan kah atau memang garis takdirnya?

"assalamualaikum..."

"waalaikumsalam,Zam,akhirnya kamu pulang juga"sambut umi Sarah dengan riang gembira.

melihat raut wajah penuh semangat dan antusias tinggi,ustadz Azzam yang baru datang bertanya -tanya,bukan karena ini baru pertama kalinya,tapi kali ini terlihat berbeda dari biasanya.

"Zam,kamu sudah makan?"

"belum umi,Azzam nggak sempat makan"

dia terlalu sibuk membantu salah satu temannya mengurus data -data santri baru di pondok pesantren An -Nur,pendaftar cukup banyak seperti tahun -tahun sebelumnya,bahkan mungkin lebih banyak.belum lagi harus mengawas para santri lama ujian alias tes apakah layak naik ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas yang sama satu tahun lagi.

"yaudah sana,bersih -bersih dulu,terus makan,tadi umi masak makanan kesukaan kamu"

"nggih umi,kalau begitu Azzam ke kamar dulu"

"iya"

...****************...

selesai makan siang,ustadz Azzam menghampiri umi Sarah yang tadi meminta dirinya menemuinya dan menunggu di ruang tamu.

"umi"panggilnya

umi Sarah yang sedang membaca buku,menghentikan aktivitasnya dan mendongak,menatap ke arah orang yang memanggilnya.

"kamu sudah selesai makan?"

"sudah umi"

"duduk sini,ada yang mau umi sampaikan sama kamu"umi Sarah menepuk -nepuk kursi di sampingnya,mengisyarat agar ustadz Azzam duduk di sana.

sesuai perintah umi Sarah,ustadz Azzam mendekat dan duduk di samping wanita itu,"ada apa umi?"

"kamu tau ustadzah Zahra yang mengajar di pesantren An -Nur?"ustadz Azzam langsung menggeleng pasti,tidak ada keraguan sedikitpun.

dia mana tahu siapa wanita yang kata uminya bernama Zahra dan mengajar di pesantren yang sama dengan tempat dia mengajar,boro -boro...sistem di pondok pesantren An -Nur benar -benar memisah antara santri putra dan santri putri,meskipun jarak antara keduanya tidak terlalu jauh juga,karena itu,dia tidak tau dan tidak pernah berniat mencari tahu juga tentang perempuan yang ada di lingkungan khusus perempuan,baik santriwati kah atau ustadzah kah atau para khadam disana,yang dia tahu hanya bu nyai Aminah,istri kyai Abdullah selaku pimpinan dan pengasuh pondok pesantren An -Nur dan putri -putri beliau.

"baiklah,tapi kamu mesti tahu,tadi pagi waktu kamu sudah berangkat ke pondok,keluarga ustadzah Zahra datang kemari..."umi Sarah sengaja menjeda ucapannya sejenak,mau melihat bagaimana respon putranya dan ternyata tidak ada respon sama sekali,wajahnya tetap tenang setenang air di sungai,"kamu nggak penasaran?"

"penasaran soal apa umi?"

"soal kedatangan keluarga ustadzah Zahra ke rumah kita"ustadz Azzam menggeleng,dia tidak penasaran kenapa keluarga itu datang ke rumahnya,tapi dia penasaran kenapa uminya menceritakan hal itu padanya,namun dia memilih diam,tidak bertanya apapun.

"mereka mengantar cv lamaran buat kamu"

"cv lamaran?"

bak di sambar petir di siang bolong,alangkah terkejutnya ustadz Azzam mendengar perkataan umi Sarah,antara percaya dan tidak percaya

cv?lamaran?,berarti ada seorang wanita yang datang melamarnya,seketika perasaannya campur aduk,saking campur aduknya,dia sampai bingung dengan apa yang sedang dia rasakan sekarang,sedih kah?bahagiakah?marah kah?namun yang pasti dia sangat sangat sangat terkejut sekaligus tidak menyangka akan berada di situasi ini.dimana dia merasakan di lamar lebih dulu oleh seorang perempuan.

"bukan hanya itu,kamu ingat wanita yang umi ajak ke rumah waktu itu,yang namanya Senja,dia dan keluarganya juga datang ke rumah kita dan juga mengantar cv lamaran buat kamu"

deg...

belum habis keterkejutan yang dia rasakan,kini ada lagi satu hantaman yang datang mengejutkan jiwa dan raganya sampai ke tempat paling dalam di tubuhnya.

lututnya mendadak terasa lemas,seolah semua energinya terserap keluar oleh rasa kaget yang berlebihan.

umi Sarah yang melihat ustadz Azzam tegang,tidak lagi mengatakan sepatah katapun,dia membiarkan putranya itu mencerna apa yang baru saja dia terima,dia tahu semua sangat mengejutkan,bahkan diapun sangat sangat terkejut,apalagi putranya,tapi mau tidak mau harus di sampaikan pada orang yang bersangkutan,orang yang bersangkutan paling berhak tahu.

yap...sesuatu yang berhubungan dengan dua itu adalah lamaran atau bisa juga di katakan ajuan permintaan ta'aruf,kalau biasanya laki -laki yang mengajukan hal tersebut,tapi kali ini perempuan,ada dua orang perempuan datang mengajukan ta'aruf untuk ustadz Azzam,keduanya mengantar cv perkenalan berisi data -data yang biasa di perlukan.

setelah beberapa saat suasana hening,akhirnya ustadz Azzam berhasil menenangkan diri,kemudian buka suara,"apa abi tahu tentang hal ini umi?"ujarnya.

umi Sarah mengangguk,"tadi waktu dua keluarga itu datang,abimu ada di rumah,menemani umi"

"apa abi ada ngomong sesuatu?pendapat abi tentang hal ini,dan apa pendapat umi sendiri?"tanyanya lagi penuh harap,dia ingin tahu pendapat kedua orang tuanya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan,baginya hal itu penting sebagai pertimbangan.

"umi dan abi sudah bicara dan kami sepakat,kami setuju kalau kamu memilih salah satu di antara mereka,kami yakin keduanya adalah perempuan yang baik dan dari keluarga yang baik pula...."umi Sarah menghela nafas sejenak,kemudian melanjutkan kembali ucapannya,"tapi keputusan akhir tetap kami serahkan sama kamu,kamu mau memilih salah satu dari keduanya atau tidak satupun,kami tidak akan memaksa,kami percaya kamu tahu apa yang terbaik untuk diri kamu sendiri dan yang akan menjalaninya nanti adalah kamu"jelasnya.

baik abi Ahmad atau umi Sarah tidak pernah memaksakan kehendak,mereka menghormati apapun langkah yang putra mereka ambil selagi hal itu masih dalam kategori baik dan tidak menyimpang dari aturan sang pencipta.

"baik umi,beri Azzam waktu untuk berpikir"

"tentu,kamu pikirkan matang -matang,jangan sampai nanti menyesal,tapi umi minta jangan terlalu lama,takut mereka menunggu"

"siap umi,kalau begitu Azzam mau ke kamar dulu"dia butuh waktu untuk lebih menenangkan diri sekaligus menjernihkan pikiran,tidak ingin mengambil keputusan hanya berdasarkan hawa nafsu belaka.

"silahkan..."

setelah itu,umi Sarah membiarkan ustadz Azzam pergi ke kamar,sebagai seorang ibu,dia bisa merasakan apa yang sedang di rasakan putranya,dia sengaja membiarkan putranya itu sendiri untuk sementara waktu,dia paham keputusan yang harus di ambil bukanlah keputusan kecil,tapi menyangkut masa depan dan dua keluarga.

Bantu like dan comment ya...biar author lebih semangat melanjutkan cerita.

1
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA 🥰😖
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus+seru banget ka, terus semangat untuk berkarya yaaa
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka lanjutin bab selanjutnya
Aki
Bahasanya keren abis.
Ludmila Zonis
Ngga bisa move on!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!