NovelToon NovelToon
Terjebak Istri Bayangan

Terjebak Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sarah Mai

Alan Andrew adalah generasi kesepuluh pria dari keluarga Andrew, pewaris tahta kejayaan dalam bisnis otomotif kelas dunia. Ia sempurna di mata banyak wanita; tampan, cerdas, kaya, dan berwibawa. Sosok yang merupakan definisi dari pria idaman. Namun, di balik pesonanya, Alan menyimpan hasrat yang bertolak belakang dengan nilai-nilai ketimuran: ia mencintai tanpa komitmen, menganggap hubungan tak harus diikat dengan pernikahan. Baginya, wanita hanyalah pelengkap sementara dalam hidup, bisa datang dan pergi sesuka hati.

Namun segalanya berubah ketika ia bertemu Maya Puspita, gadis manis dari Jawa Tengah yang datang dari keluarga sederhana namun menjunjung tinggi moral dan etika. Takdir menempatkan Maya bekerja di perusahaan Alan.

Alan sudah menjadikan Maya sebagai ‘koleksi’ berikutnya. Tapi tanpa ia sadari, Maya menjeratnya dalam dilema yang tak pernah ia bayangkan. Sebab kali ini, Alan bukan sekedar bermain rasa. Ia terjebak dalam badai yang diciptakannya sendiri.

Akankah Maya mampu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HTA15

Sebelum membalas pesan Maya yang terus menunggu dengan penuh harap, Shela menyelesaikan satu aksi kejinya lebih dulu, ia mengirimkan foto-foto seksi Maya beserta identitas pribadinya kepada dua pria hidung belang.

Tak disangka, kedua pria itu langsung merespons dengan cepat. Negosiasi pun berlangsung.

"150 juta untuk dua orang?" suara berat seorang pria terdengar dari seberang telepon.

"Wah, lumayan juga pasaran si Maya!" gumam Shela dengan mulut melebar dan mata membelalak penuh keserakahan.

Namun, Shela belum puas. Ia masih ingin menggiring harga lebih tinggi.

"Ayolah, Om... tambahin dikit lagi dong! Memang sih, dia sudah tidak perawan, tapi tenang aja... di ranjang, dia luar biasa. Dijamin puas!" bujuk Shela dengan nada menggoda.

"Berapa malam?"

"Tiga malam dulu, test drive lah, Om!" jawab Shela tanpa ragu. Ia tahu betul Maya hanya akan tinggal tiga hari di Jakarta.

"Ya sudah, bagaimana kalau 200 juta?"

"Transfer DP 100 dulu ya," pinta Shela manis.

"Oke."

"Em... makasih Om, ditunggu besok yaa..." ucap Shela genit sebelum menutup panggilan.

Beberapa menit kemudian, notifikasi transfer masuk, Rp100 juta mendarat mulus ke rekening Shela.

"YES! Huhuuui, bisa shopping ke Singapura!" teriak Shela kegirangan, melompat kecil di depan cermin.

Wajahnya berseri-seri, bukan karena bahagia, tapi karena berhasil menjual ‘temannya’ sendiri.

"Sekali-kali jual teman enggak apa-apa lah. Yang enggak boleh itu rebut suami teman!" ucap Shela sinis sambil memoles lipstik merah ke bibirnya.

"Kalau aku enggak bisa dapetin Alan, Maya juga enggak boleh lagi" katanya tegas, dengan mata penuh dendam.

"Lagian itu ‘kan skill-nya Maya. Sebagai teman yang baik, aku bantu dia menyalurkan bakatnya... hahaha!" Shela tertawa puas dengan logika gilanya sendiri. Ia juga puas akhirnya Alan membuangnya.

Setelah puas dengan aksi pengkhianatan nya, Shela baru menelpon Maya, yang sejak tadi tak sabar menunggu kabar darinya.

Melihat nama Shela di layar, Maya berseru gembira, “ Akhirnya Shela menelepon!”

"Mayaaa..." suara Shela terdengar lembut di ujung sana.

"Shelaaa!" balas Maya, polos dan bahagia.

"Aku minta maaf ya, May... aku benar-benar nyesal banget. Aku hancurkan nama baikmu, hubunganmu dengan Alan, semuanya... aku salah, May. Aku menyesal... hiks..." suara Shela pura-pura bergetar seolah menangis, memainkan perannya dengan sempurna.

Maya, yang hatinya mudah luluh, tak kuasa menahan air mata. Bola matanya berkaca-kaca.

Shela tahu betul kelemahan Maya yang penyayang dan tidak pernah tega menaruh dendam.

Padahal, Alan sendiri pernah memperingatkan Maya agar menjauh dari Shela. Tapi Maya tetap percaya.

"Semua pasti ada hikmahnya, Shel. Kalau nggak begitu, mungkin aku masih terjebak sebagai simpanan Alan," ucap Maya tulus.

"Kamu boleh tinggal di rumahku berapa lama pun yang kamu mau. Sebagai permintaan maafku, aku akan bantu kamu, May. Katakan saja, di mana dan jam berapa aku harus menjemput mu" kata-kata Shela terlalu manis. Seperti racun yang dibungkus gula.

“Terima kasih banyak, Shel...,” ucap Maya haru.

“Kemungkinan aku tiba jam delapan malam di terminal bus.”

“Baiklah. Bye. Sampai nanti ya…”

Panggilan terputus.

“Alhamdulillah…” ucap Maya lega. Senyum mengembang di wajahnya. Akhirnya ia dapat tempat penginapan gratis.

"Hubungan ku dengan Shela juga membaik..." gumam Maya bahagia, tanpa tahu bahwa ia baru saja masuk ke dalam perangkap mematikan.

Sore itu, Alan Andrew cukup bergairah dan penuh semangat memimpin rapat penting di kantor pusat RVC. Di sampingnya, Keyla duduk tenang, mendampingi jalannya pertemuan bisnis itu. Jacob, seperti biasa, tetap profesional, meski sesekali matanya kepo mengamati ekspresi Alan yang tampak berbeda.

“Tumben, semangat banget. Apa karena sebentar lagi bakal ketemu Ayank beib?” gumam Jacob dalam hati, usil, memendam senyuman.

Rapat pun berakhir lancar. Alan segera merapikan notebook dan berkas-berkasnya.

"Selama di Jakarta, aku akan tinggal di apartemen mu!" celetuk Keyla tiba-tiba, matanya tajam menatap adiknya yang terlihat ingin buru-buru pergi.

"Kau kan punya apartemen sendiri," balas Alan datar, tanpa menatap.

"Apa salahnya seorang kakak tinggal sementara di apartemen adiknya?" jawab Keyla santai, sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Dilarang keras membahas urusan pribadi. Kita di sini untuk urusan perusahaan!" potong Alan dingin, lalu berjalan melewati Keyla tanpa menoleh sedikit pun lalu keluar dari ruangan meeting itu.

Keyla hanya tersenyum simpul. Ia tahu, benteng hati Alan masih keras, tapi bukan berarti tidak bisa diruntuhkan. Ia yakin, cepat atau lambat, sang adik akan terbuka soal hubungannya dengan Maya.

Pukul 20.30 WIB.

Akhirnya Maya menghirup udara bebas kota Jakarta setelah lebih dari delapan jam terkurung di dalam bus yang melelahkan. Tubuhnya limbung, kepalanya berdenyut, dan perutnya mual hebat.

“Uek!”

Ia memuntahkan isi perut yang sudah kosong. Kakinya terasa kaku, pinggangnya pegal. Dengan susah payah, Maya mencari tempat duduk untuk meluruskan tubuh. Ia membeli sebotol air mineral dan meneguknya cepat.

“Ah… segarnya,” gumamnya lirih. “Akhirnya sampai juga.”

Suasana terminal begitu ramai. Lalu lalang penumpang membuat malam itu tetap hidup. Beberapa tampak terburu-buru mencari jemputan, yang lain masih kebingungan menentukan arah.

Namun Maya tak lagi cemas. Ia sudah tahu akan ke mana.

Tak lama, sorot lampu sebuah mobil sport mewah menyapu tubuh Maya. Mobil itu melaju perlahan, lalu berhenti tepat di hadapannya. Kaca jendela terbuka otomatis, menampakkan wajah Shela yang anggun, modis, dan seperti biasa, ia tersenyum manis dengan pesona yang penuh kepalsuan.

“Shela…”

Maya tersenyum lega dan segera menghampiri sambil menarik koper kecilnya.

Mobil diparkir dengan mulus. Shela keluar, menghampiri Maya dengan langkah percaya diri dan gaya khasnya yang penuh kemanjaan.

“Maaf ya, sayang, lama enggak?” ucap Shela sambil mencibir manja.

“Enggak kok,” jawab Maya dengan senyum yang tulus.

“Kopermu taruh di bagasi, ya?”

Tanpa menunggu jawaban, Shela sigap mengambil koper Maya dan meletakkannya ke bagasi.

“Yuk buruan, tempat ini enggak nyaman banget, panas!” ajak Shela cepat.

Maya mengangguk dan mengikuti Shela masuk ke mobil, membawa serta harapan besar. Ia yakin mengawali langkah barunya dengan lebih baik.

Shela mulai memasang sabuk pengamannya.

“Pakai seatbelt-nya ya,” ujarnya lembut, menyisipkan senyum tipis.

Maya mengangguk dan mulai fokus memasang sabuk pengamannya sendiri.

Sementara itu, Shela meliriknya sekilas, senyum manisnya berubah menjadi sinis.

“Duh, aura udik dan miskinnya menyala banget,” gumam Shela dalam hati merasa jijik.

“Kalau bukan karena uang dua ratus itu, ogah gue repot-repot. Dia pikir Jakarta tempat ngumpul orang-orang kampung kerja tanpa imbalan?”

Shela menghela napas, tetap memasang wajah ramah.

Di sisi lain, Maya tampak santai dan tenang di jok penumpang. Ia tidak canggung berada di dalam mobil mewah itu, karena ia sudah biasa naik Mobil sport Alan, yang jauh lebih canggih dan berkelas dibandingkan milik Shela.

“Sudah,” ucap Maya sambil tersenyum manis.

Wajahnya begitu polos, tanpa curiga sedikit pun. Ia tak menyadari bahwa perempuan di sampingnya bukanlah teman sejati, melainkan serigala berbulu domba.

1
¢ᖱ'D⃤ ̐𝖆𝖓𝖎𝖊ՇɧeeՐՏ🍻
syulit berada diposisi Maya saat ini 😔
¢ᖱ'D⃤ ̐𝖆𝖓𝖎𝖊ՇɧeeՐՏ🍻
good Maya jangan ada yg kamu tutup²i dari keluargamu,, jadikan kesalahan masa lalu sebagai pelajaran
🎐ᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
kenapa Key tidak seyakin itu dengan Maya..
serendah itukah Maya di matamu key...
🎐ᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
karena Maya melakukan pernikahan dengan Alan , untuk membiayai pengobatan sang ibu dan untuk kuliahnya sang adik
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL
emang segede apa kok lubang semut 🤤
𝐙⃝🦜🅰🆈🅰
key itu sebenarnya ga suka kan dg pernikahan mereka,dari kata2nya selalu sentimen
no 🎸 ve
Gimana mo hangat, dah mati rasa duluan Lan 😅
no 🎸 ve
Kasihan bingits ko Maya, moga Alan berubah 🤨
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
sebagai seorang kakak Key harusnya bisa menjaga sikapnya .kedatangan Key hanya jadi pemisah hubungan Alan dan Maya.sikap Maya jadi berubah karena kata2 yang Key ucapkan pada Maya.seolah menganggap Maya sama seperti wanita2 sebelum Maya yang datang pada Alan.
kalau Maya nanti benar2 pergi dari Alan,bisa jadi gila Alan.
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
rasa cinta Maya sudah hilang dan dia cuma butuh uang untuk kualih kan adiknya Roy biar jadi mahasiswi ternama..
begitu pengorbanan seorang kakak selesai maka selesai juga pernikahannya dengan alan
Hanizar Nana
kau yg mulai Alan makanya kau juga yang akan mengakhiri drama penuh sensasi ini.maka nikmati lah.krn ini mau mu BKN cinta sejati yg kau inginkan.nikmati neraka ciptaan mu
yayuk
hati" Alan,,
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
kenapa untuk sebuah pernikahannya sendiri,Alan harus mengikuti kemauan Key.dia kan punya kehidupan sendiri,kenapa mau di setir oleh keyla
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
kenapa si key jadi kaya orang gak suka,, aneh..
emang uang segalanya tapi bukan begitu juga
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
Maya sulit di tebak dan sesuai dengan namanya bayangan/Joyful//Facepalm/
Fitria Ningsih
semoga dengan kepergian maya nnti ny menyisakan penyelesalan didada nya
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
ayoo May.. semangaat jalani hidup2 sebagai istri siri
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
dibilang terpaksa tapi masih ada rasa,hanya penjelasan2 key yg menganggap seolah Maya yg gak berharga yg diharapkan sesaat oleh Alan
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
huhu pasti orang tuaaa mengharapkan yang terbaeek.. ayo may jadikan alan nnti menyesal dan yg mengejar2 kamuu
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
aaahh mayaaa .. kamu tetap yang terbaeeek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!