Tahap revisi ...
Marsya yang kecewa dengan ucapan kakeknya berlari sambil menangis. Tanpa melihat kiri kanan dia terus berlari ke tengah jalan raya. Dia tidak menyadari ada mobil yang melaju dengan kecepatan maksimal. Akhirnya tabrakan tidak bisa di hindari.
Saat bangun dia harus menerima bahwa dia telah hidup kembali di dalam tubuh seorang permaisuri terbuang yang terlempar ke dasar tebing yang curam. Dia juga harus menerima bahwa didalam tubuhnya ada dua sosok janin yang sedang tumbuh. Entah kekuatan apa yang membuat dua janin itu tumbuh menjadi sosok tampan dan imut . Padahal ibunya telah jatuh ke dasar tebing yang curam. sungguh tak masuk akal.
Marsha yang dalam kehidupan sebelumnya masih duduk di bangku SMA harus menerima takdirnya membesarkan kedua anak yang terlahir dari tubuh yang ia tempati.
" Sayang akhirnya aku menemukanmu"
" Siapa kamu?"
Apakah pertemuannya dengan sang suami bisa merubah kehidupannya?
Apakah anak-anaknya menerima kehadiran ayahnya?
Bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
Yuan Lee telah selesai membersikan diri. Dia menghampiri rombongannya yang telah terlebih dahulu tiba di restoran.
Setibanya di restoran dia juga langsung memakan makanan yang telah Tien Feng pesan sebelumnya. Sebagai seorang sahabat dan juga tangan kanan yang selalu ada disampingnya membuat Tien Feng hafal makanan kesukaannya.
Setelah makan mereka melanjutkan perjalanannya. Mereka akan berpencar menjadi dua regu. Kereta dan kudanya tidak jadi di titipkan di penginapan.
Yuan Lee, Yuan Si dan Tien Feng akan berjalan bertiga. Mereka akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki karena jalan yang mereka lalui tidak bisa menggunakan kereta ataupun kuda. Jalanya berkelok dan menanjak , menyisir tebing.
Sedangkan para pengawal yang lain berjalan sesuai rencana awal dengan membawa semua kereta dan kuda . Ada beberapa kotak yang diletakkan dalam satu kereta yang berisi bantuan untuk penduduk desa Tesla.
Setelah beberapa hari melakukan perjalanan akhirnya mereka tiba juga di desa Tesla. Yuan Lee tiba lebih cepat dari rombongan Marsha.
Saat baru tiba perasaan Yuan Lee berkecamuk melihat dengan mata kepala sendiri penderitaan rakyatnya. Dia sampai meneteskan air mata saat melihat tubuh kurus beberapa anak kecil yang berebut makanan di depannya.
Lalu dia menghadap sang kepala desa. Dia menanyakan bagaimana kondisi penduduk saat ini.
" Selamat siang pak. Benarkah ini kediaman kepala desa ini?" tanya Tien Feng setelah bertanya kepada beberapa penduduk.
" Benar tuan. Kalau boleh saya tahu tuan - tuan ini siapa?" tanya sang kepala desa dengan ramah.
" Kami berasal dari kota. Ingin melihat kondisi desa ini secara langsung dan jika memang bisa mungkin kami bisa membantu mencari solusi." Tien Feng mengatakan tujuannya dengan jujur tanpa menunjukkan identitas asli mereka.
" Apa tuan-tuan sudah mendengar kalau kaisar akan datang ke desa ini sehingga tuan-tuan berkenan mendatangi desa terpencil ini ," tanya tuan Lian yang menjabat sebagai kepala desa Tesla.
" Betulkah kaisar akan ke sini? tapi kami tidak mendengar informasi apapun." Tien Feng berpura-pura tidak tahu.
" Benar tuan, beberapa pejabat daerah sudah memberi informasi kepada kami. Tapi untuk kapan kedatangannya kami belum tahu pasti. Apalagi perjalanan dari kota kekaisaran sampai sini cukup lama." Kepala desa itu menjelaskan.
" Oh begitu"
" Tuan bolehkah saya mengetahui dimana biasanya warga mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari." tanya Yuan Lee.
" Kalau tuan-tuan berkenan saya bisa membawa anda semua ke sana, bagaimana?" tawar tuan Lian.
" Boleh juga"
" Tapi sebelum itu biarkan kami menjamu tuan-tuan semua."
" Tentu saja kami tidak akan menolak rejeki."
" Lian Ying siapkan makanan untuk para tamu kita." kata tuan Ling pada putrinya yang sedari tadi menatap ke arah Yuan Lee.
Dia terpesona dengan ketampanannya Sampai-sampai dengan tidak tahu malu berdiri di depan pintu sambil menatap wajah Yuan Lee.
Lian Ying yang mendengar suara ayahnya langsung kabur ke dapur mengambil semua makanan yang ada. Lalu dibantu pelayannya dia membawa makanan itu kemeja depan, tempat Yuan Lee dan teman-temannya duduk.
Dengan lemah gemulai dia meletakkan makanan yang ia bawa. Lalu tersenyum kearah Yuan Lee.
Tak ada tanggapan dari Yuan Lee. Dia hanya memasang wajah datar. Setelah meletakkan makanannya Lian Ying tidak langsung pergi, tetapi berdiri di samping kursi yang di duduki Yuan Lee.
" Bisakah nona ying menyingkir sebentar"
" Maaf tuan saya hanya ingin melayani kalian dengan baik."
" Tidak perlu nona, kami bisa sendiri ."
" Tapi _"
" Sudahlah nak, biarkan tamu kita makan dahulu."
" Baik yah," jawab Lian Ying dengan sangat terpaksa.
Lian Ying pun meninggalkan mereka. Mereka pun menikmati makanan yang disediakan.
Hari sudah beranjak sore ketika kepala desa mengantar mereka ke sungai tempat biasa warga mengambil air. nampak di sana sedang ada orang yang mengambil air.
" Apakah disini warga biasa mengambil air ?"
" Betul tuan, hampir sebagian besar warga mengambil air disini," kata kepala desa.Saat mereka sedang berbincang ada beberapa orang yang mendekat.
" Sore pak".
" Sore, pada mau kemana nih?"
" Tadi kami dari rumah bapak ternyata bapak tidak ada di rumah. Kata Lian Ying bapak ke sungai ini jadi kami menyusul."
Yuan Lee dan teman-temannya hanya menyimak pembicaraan kepala desa dengan para warga. Yuan Lee berada ditengah kerumunan saat melihat sebuah kereta kuda berhenti ditengah jalan.
Dia terus menatap kearah kereta kuda itu, terlihat seseorang yang turun dari kereta kuda. Semakin dekat wajahnya semakin familiar.
deg.....deg.....deg
Yuan Lee diam membeku. Dia menatap Marsha yang semakin dekat dengannya . Tubuhnya serasa kaku tidak bisa digerakkan .
" Maaf tuan - tuan." Suara lembut Marsha menghentikan pembicaraan kepala desa.
Mereka mengalihkan pandangannya kearah Marsha. Yuan Si dan Tien Feng yang melihat Marsha juga tak kalah terkejut.Reaksi mereka tidak jauh beda dengan Yuan Lee.
Belum sempat orang-orang menjawabnya, tiba-tiba ada seseorang yang memeluk Marsha dengan erat. Marsha sangat shock. Dia hanya bisa terdiam didalam pelukan itu.
" Sayang akhirnya aku menemukanmu." ucap Yuan Lee dengan serak. Air mata yang sedari tadi ditahan turun dengan sendirinya.
Marsha yang merasakan pundaknya basah tahu kalau orang yang sedang memeluknya kini telah menangis. Apakah orang ini mengenal pemilik tubuh ini.
" Siapa kamu?" kata Marsha sambil mendorong Yuan Lee jauh dari tubuhnya.
" Sayang ...." rengek Yuan Lee.
Semua menatap Yuan Lee dan Marsha tanpa kedip. Bahkan Yuan Si dan Tien Feng sampai melotot melihat tingkah Yuan Lee yang lain dari biasanya. Apalagi dengan kemunculan permaisuri mereka yang dianggap sudah meninggal.
Marsha melihat wajah orang itu dengan jelas. Tapi dia merasa tidak mengenal orang itu. Meskipun berulang kali mengingat tapi tidak ada ingatan yang terlintas tentang orang itu.
" kamu ...."
" Mama.... mama kok ninggalin kami. Terus kenapa tuan ini peluk -peluk mama?" suara kecil xiao de menghentikan ucapan Marsha.
Marsha menoleh dan melihat bahwa rombongannya telah menyusul. Dia masih bingung dengan kondisi yang ia hadapi.
" Kamu tidak apa-apa kan, sha?" tanya kakak Lim saat sampai disebelah Marsha.
" Tidak kak "
" mama..."
" Iya sayang."
" Kok adik dicuekin."
" Maaf sayang, " kata Marsha sambil menggendong Xiao de.
Yuan Lee terkejut melihat pemandangan itu. Bagaimana tidak , dia sudah lama menghilang tau-tau ada anak yang memanggilnya mama.
Belum lagi kehadiran sosok laki-laki dewasa disampingnya. Apa mungkin sudah menikah lagi? Banyak pertanyaan yang hinggap di kepalanya.
" Paman kenapa peluk-peluk mama Ying Jun?" tanya anak kecil membuyarkan lamunan Yuan Lee.
Dengan dahi mengkerut ditatapnya anak kecil di depannya. Ada perasaan yang mendebarkan saat melihat wajah kecil itu . Itu adalah bentuk wajah yang mirip dengan dirinya diwaktu kecil.
" Paman ..... kakak tanya kok malah melamun?"
Suara gadis kecil itu membuatnya menoleh pada gadis imut yang berada dalam gendongan permaisurinya. Kok wajahnya seperti laki-laki kecil di depannya?
Dengan tampang bodoh Yuan Lee melihat kearah dua anak kecil itu bergantian .
Apa mungkin???