Delia wanita yatim piatu yang hidup sederhana, pendidikan nya yang hanya sampai SMP membuat dia sering di pandang sebelah mata oleh keluarga suami nya bahkan di jadikan seperti pembantu.
Amar lelaki yang sangat menyayangi ibu nya, hingga perlakuan ibu nya kepada delia pun dia tidak bisa membela istri nya. Hanya meminta delia untuk terus bersabar.
Delia wanita yang di anggap parasit oleh keluarga suami nya, sebenarnya dia punya penghasilan sendiri dari hasil jualan online yang dia dapat dari sahabat nya.
Simak perjalanan delia dalam novel berjudul " Bukan istri parasit ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hutang kredit baju
🌹🌹🌹🌹 HAPPY READING 🌹🌹🌹🌹
💞💞💞💞💞💞
Rutinitas delia pagi hari selalu menyiapkan sarapan untuk suami nya tidak lupa delia juga menyiapkan bekal untuk makan siang suami nya. Pagi ini delia memasak tumis buncis bakso dan telor bulat balado. Tumis buncis bakso adalah makanan favorite amar, tapi semua masakan delia amar menyukai nya.
" Dek di depan ada ibu rohanah kata nya ada perlu sama kamu" Seru amar memberitahu delia yang sedang menyiapkan bekal untuk amar.
" Bu rohanah ? Ada apa ya mas? Tumben bu rohanah mencari ku, aku pun sudah tidak punya hutang baju semua sudah lunas dua bulan yang lalu. " Ucap delia dengan penuh penasaran.
" Tidak tahu dek kamu coba temuo saja , oh iya kalau begitu mas langsung berangkat saja ya. " Ucap amar berpamitan dan mencium kening delia dan delia mencium punggung tangan suami nya.
Delia mengantar suami nya sampai depan sembari menemui ibu rohanah. Tidak lupa delia membawakan tas kerja dan bekal amar.
" Mau berangkat kerja mar ?" Tanya bu rohanah saat melihat amar keluar rumah.
" Iya bu, dek mas berangkat dulu ya Mari bu " Seru amar sambil menganggukkan kepala nya kepada bu rohanah.
Ibu rohanah balas mengangguk dan tersenyum, setelah amar pergi ibu rohanah pun mulai bicara kepada delia. Delia mengajak ibu rohanah untuk masuk kedalam rumah.
" Oh iya bu, maaf tumben ibu pagi - pagi datang ke rumah saya ? Apa mau menawarkan barang baru ?" Tanya delia.
" Oh tidak mbak, saya kesini mau menagih uang baju yang sudah dua bulan belum mbak delia bayar. Maaf ya mbak bukan nya saya tega nagih pagi - pagi begini tapi bagaimana hari ini says mau belanja tapi uang nya masih kurang " Seru ibu rohanah mengutarakan kepentingan nya.
Deg...
Delia kaget saat ibu rohanah menagih nya hutang baju, padahal seingat delia dia tidak ads hutang baju. Semua sudah lunas dua bulan yang lalu, tapi kenapa sekarang ada hutang baju yang dua bulan tidak di bayar.
" Emh.. Tapi maaf ya bu seingat saya, saya ini tidak ada hutang baju. Terakhir saya ambil baju gamis hijau dan itu pun sudah lunas dari dua bulan yang lalu" Delia menjelaskan kepada ibu rohanah.
Ibu rohanah bingung harus menjelaskan bagaimana, nyata nya memang bukan delia yang mengambil baju tapi tini dan ibu nya.
" Begini mbak delia, emhh.. yang punya hutang sebenarnya mbak tini dan ibu siti. Mereka bilang katanya mbak delia sudah tahu dan meminta mereka mengambil baju di saya. Makanya saya kasih karena mereka beralasan mbak delia. " Seru ibu rohanah menceritakan kejadian yang sebenar nya.
" Berapa hutang nya bu ?" Tanya delia ingin tahu jika masih batas 100 atau 200 ribu mungkin delia masih bisa membantu membayar nya. Kasihan juga ibu rohanah sudah capek - capek datang ke rumah nya.
" 450 ribu mbak, mereka masing - masing mengambil dua baju. " Seru ibu rohanah sambil mengeluarkan buku catatan hutang.
Tanpa ibu rohanah mengeluarkan buku catatan hutang nya delia sudah percaya jadi delia tidak melihat catatan ibu rohanah. Namun sepertinya delia tidak bisa membayarkan hutang mertua nya dan kakak ipar nya itu karena jumlah nya terlalu banyak, delia tidak mau mereka terbiasa dan selalu mengandalkan nya.
" Sebelum nya maaf ya bu, sepertinya saya tidak bisa membayarkan hutang mereka karena saya tidak ada uang sebanyak itu. Apalagi suami saya belum gajihan, lebih baik ibu datang saja ke rumah mertua saya dan minta mereka membayar sendiri. Ibu mertua ada uang kok bu, dua hari yang lalu suami saya memberikan uang bonus nya kepada ibu nya " Ucap delia menolak membayar kan hutang mertua nya secara halus sehingga ibu rohanah tidak marah dan mengerti kondisi delia.
" Iya mbak, maaf ya mbak kalau saya sudah membuat hubungan mbak delia dan mertua tidak baik. Besok - besok kalau mereka ngambil lagi dengan alasan mbak delia, sata tidak akan memberikan nya lagi. " Ucap ibu rohanah yang justru dia tidak enak kepada delia.
" Iya buk, begitu lebih baik. Eh maaf bu sampai lupa menyuguhkan minum, bentar ya bu saya buatkan minum dulu" Seru delia .
" Tidak usah mbak, saya permisi saja mau ke rumah nya bu siti mumpung masih pagi dia pasti di rumah. Kalau begitu saya permisi ya mbak " Ucap ibu rohanah berpamitan.
" Iya bu, maaf loh ini bertamu tapi kelupaan tidak di siapkan minuman " Seru delia dengan senyum manis nya.
Ibu rohanah hanya mengangguk lalu bangkit dari duduk nya dan keluar dari rumah kontrakan delia. Delia yakin nanti pasti ibu mertua dan kakak ipar nya akan datang ke kontrakan nya.
Delia menutup pintu nya dan mengunci agar mereka tidak seenak nya masuk.
Sementara itu di rumah mertua delia sedang terjadi perdebatan antara ibu siti, tini dan ibu rohanah. Ibu rohanah pantang menyerah sebelum hutang mereka lunas.
" Bukan nya saya sudah bilang kalau delia yang akan membayar nya? Karena uang gaji amar itu semua di berikan kepada delia, jadi kamu minta saja sama delia lagi pula sekali ini saja saya mintak delia yang membayar kan nya. " seru ibu siti marah.
" Iya bu , delia itu sudah menguasai uang gaji amar jadi wajar saja kami minta delia yang membayarkan nya. Ibu saya saja tidak dapat jatah bulanan dari amar" Ucap tini menambahi.
Ibu rohanah semakin bingung harus bagaimana lagi menagih nya, datang kepada delia suruh minta ke mertua dan ipar nya dan sedang kan sudah dirumah mertua nya di suruh minta kepada delia. Tapi ibu rohanah tidak akan diam begitu saja dia tetap akan meminta yang jadi hak nya, hutang adalah hutang tidak bisa di biarkan begitu saja.
" Pokok nya saya tidak mau tahu, ibu siti dan mbak tini harus bayar sekarang juga. Kalau tidak mau bayar akan saya viralkan biar ibu - ibu yang lain tahu kalau kalian berdua tidak mau bayar hutang. Lagi pula kemarin kalian kan sudah dapat uang dari amar, mbak delia bilang bonus amar diberikan kepadai ibu nya" Ucap ibu rohanah tidak mau kalah.
Ibu siti benar - benar kesal dengan delia karena tidak msu membayarkan kredit baju nya, di tambah dia malah bilang jika amar memberi nya uang bonus.
* Delia memang kurangajar , aku harus memberinya pelajaran biar tidak semakin ngelunjak begini. Lebih baik aku bayar saja daripada aku viral di kalangan ibu - ibu komplek, kan aku malu. Karena selama ini mereka tahu nya hidup ku ini enak dan berlebih uang* Gumam ibu siti dalam hati nya.
" Tunggu disini saya ambil uang nya dulu " Seru ibu siti lalu berjalan ke masuk ke dalam kamar nya di ikuti tini di belakangnya.
" Ibu yakin mau membayar nya ? bukan nya kita sudah meminta delia yang bayar ?" Tanya tini saat sudah berada di dalam kamar ibu nya.
" Terpaksa daripad ibu - ibu komplek tahu soal kita punya hutang, itu membuat ibu lebih malu. Setelah ini kita beri delia pelajaran " Seru ibu siti.
Ibu siti dan tini pun keluar kamar dan menemui ibu rohanah lagi lalu menyerahkan sejumlah uang untuk membayar hutang baju mereka.
" Nah kalau begini kan enak bu tidak perlu saya marah atau mengancam dulu, sudah lunas semua nya ya bu. Semoga lain kali tidak akan seperti ini lagi " Ucap ibu rohanah menerima uang dari bu siti lalu mencatat dalam bukunya.
" Sudah sana pergi !! kita sudah tidak ada urusan lagi. " Seru tini mengusir ibu rohanah.
Tidak menunggu lama ibu rohanah pun pergi dari rumah ibu siti, dan melanjutkan menagih ke rumah orang - orang yang sudah mengambil baju.
💞💞💞💞💞💞
******
Tetap dukung karya Author ya kak, semoga karya - karya Author bisa di terima oleh para pembaca. ❤❤
TERIMAKASIH ❤🙏
