NovelToon NovelToon
Belenggu

Belenggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Dia terjerat dalam sebatas ingatan dimana sebuah rantai membelenggunya, perlakuan manis yang perlahan menjeratnya semakin dalam dan menyiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi

Suara anjing menggonggong menambah kesan mencekam saat seorang gadis terus berlari dan berlari di tengah gelapnya malam. Deru nafasnya berpadu dengan suara hewan yang saling bersahutan dibalik pepohonan yang rindang.

Kaki tanpa alasnya dipenuhi luka dan darah berpadu dengan tanah dan potongan ranting yang dia injak.

Saat dia berhenti suara gonggongan anjing semakin dekat. Bukan hanya satu tapi tiga anjing pelacak yang terus mengejarnya tanpa ampun.

Gadis itu kembali berlari dan berlari.

Dress putihnya yang nampak kusam dan bercampur darah berayun mengikuti langkah cepatnya hingga kakinya sudah semakin lelah.

Rasa dingin yang menusuk kulitnya tak hilang meski keringat terus mengucur dari tubuhnya.

Gadis itu berjongkok sebab benar-benar tak merasakan lagi kakinya. Kakinya mati rasa,Tubuhnya mulai lemas. Darah di dahinya menetes- netes membuat kepalanya semakin pusing.

Tangannya mengusap dahinya hingga darah berpindah ke telapak tangannya.

Dia kehilangan banyak darah.

Tidak, dia tidak boleh mati. Hidupnya tidak boleh sia- sia. Baru saja berdiri hendak berlari, seekor anjing tiba-tiba melompat ke arahnya, hingga dia terpeleset dan jatuh terguling kedalam jurang.

"Akh!"

...

"Akh!"

Suara teriakan berganti pada seorang gadis yang baru saja bangun dari tidurnya.

Nafasnya tersengal seolah dia baru saja berlari maraton. Keringat di dahi dan seluruh tubuhnya terasa basah membuat pakaiannya lengket.

"Kamu sudah bangun?" suara berat terdengar, hingga gadis itu menoleh.

Seorang pria duduk dengan tenang dan meletakan korannya di meja, lalu berjalan menghampirinya.

"Syukurlah, kau baik- baik saja?" tanyanya dengan menyingkirkan rambutnya yang berantakan.

Gadis itu mengedarkan pandangannya, lalu dahinya mengeryit. "Dimana aku?"

Pria itu masih berdiri dengan tenang, dan mengusap dahi basah gadis itu.

"Di rumah sakit. Kamu pingsan setelah jatuh-"

"Ke jurang?" potongnya.

Pria itu menggeleng. "Kamu jatuh dari tangga, Sayang," ucapnya.

Mendengar kata 'sayang' gadis itu kembali menatap wajah pria di depannya dengan bingung.

"Dari tangga?" Lalu bagaimana dengan mimpinya barusan. Itu nampak nyata. Jantungnya bahkan masih berpacu dengan cepat saking terasa nyatanya kejadian tersebut.

Pria itu tersenyum tipis. "Aku akan panggilkan dokter. Tunggulah." Pria itu menggulir ponselnya, lalu mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya.

"Datanglah, dia sudah sadar." Tak berapa lama muncul beberapa dokter dan langsung menghadapnya.

Seorang dokter mendekat dan memeriksa kondisi gadis yang masih kebingungan dengan kondisi sekitarnya itu.

"Nona Valeri sudah membaik, Tuan," ucapnya seraya mundur beberapa langkah.

Pria itu mendudukan dirinya di tepi ranjang lalu mengusap pipi sang gadis. "Kamu sungguh membuatku takut, Sayang."

Gadis itu masih nampak kebingungan lalu mencekal lengan si pria. "Siapa kau? Kenapa aku ada disini?" gadis yang sejak tadi menatap bingung mulai bertanya.

Pria itu menoleh pada dokter yang mengusap wajahnya sebab tiba-tiba berkeringat.

"Apa yang terjadi padanya, Dokter?" dia berucap dingin membuat suasana terasa semakin mencekam.

Dokter tersebut kembali menatap Jessy. "Maafkan, saya, Nona. Apakah anda ingat nama anda?" tanya si dokter.

Gadis itu mengangguk "Aku Valeri."

"Kau tidak mengenal, Tuan Mario?" dokter itu menunjuk pria yang sejak tadi menemaninya.

Gadis itu menggeleng.

Dokter tersebut kembali mengusap wajahnya yang basah, seolah keringat tak kunjung habis disana. "Bolehkah aku bertanya tahun berapa ini?" tanya Dokter lagi."

"2020?" Valeri berucap yakin.

"Ma-afkan saya, Tuan. Sepertinya, Nona Valeri mengalami amnesia parsial."

"Apa itu?" tanya Valeri.

"Ingatan anda berhenti di tahun 2020, itu artinya anda melupakan lima tahun terakhir dalam hidup, anda," jelas dokter.

Valeri tertegun. "Maksudmu ini tahun 2025?" Dokter mengangguk.

"Kau sungguh tak mengingatku?" tanya pria yang ternyata bernama Mario tersebut.

Valeri menoleh dan kembali menggeleng. "Baiklah, kita bicarakan nanti. Kamu harus istirahat." Dia menaikan selimut Valeri lalu mengusap rambutnya dengan lembut.

"Kita bicara diluar dokter." wajah pria itu nampak tenang dengan ekspresi yang tak berlebihan. Hingga semua dokter mengikutinya dan pintu tertutup rapat.

Valeri melihat sekitarnya, dan mencoba mengingat dimana dia berada, namun nihil tak ada bayangan sedikitpun atau kenangan yang dia ingat.

Lalu dia teringat tentang mimpi yang terjadi padanya, dimana dia berlari di kejar tiga anjing yang mengerikan bahkan terjatuh kedalam jurang.

Valeri membuka selimutnya hendak melihat kakinya. Jika dia benar-benar terjatuh ke jurang, akan ada bekas luka ditubuh dan kakinya. Jelas sekali dalam mimpinya dia melihat banyak luka di kakinya.

Selimut terbuka, namun dia tak menemukan luka sama sekali. Apakah itu benar-benar mimpi? Tapi kenapa dia merasa itu nyata?

Lalu dimana tempat itu. Gelap, lembab dan banyak pepohonan. Valeri mengusap dahinya, dimana terdapat luka berbalut perban disana. Kenapa tidak ada ingatan muncul sedikitpun.

Saat Valeri meremas rambutnya, tiba-tiba Mario mencekal lengannya dan menurunkannya dengan lembut. "Kamu sedang apa?" Valeri mengeryit.

Bukan pria ini tadi keluar? Kapan dia kembali? Kenapa Valeri tak mendengar pintu terbuka. Valeri bahkan menatap ke arah pintu yang tertutup, tak ada suara sama sekali. "Berapa lama aku tidak sadar?"

Pria itu tersenyum tipis, dan terlihat tenang. "Tiga hari," ucapnya.

"Hanya jatuh dari tangga, tapi pingsan selama tiga hari?" tanya Valeri dengan heran.

"Kamu harus melihat rumah kita, sayang. Kamu jatuh dari ujung tangga ke bawah, kepalamu bahkan terbentur dan mengeluarkan banyak darah."

Ya, saat dia meraba perban di dahinya, lukanya memang terasa baru, masih perih dan sakit.

"Kau terus memanggilku, Sayang, siapa kau sebenarnya?"

"Aku suamimu?" Valeri mengerutkan keningnya semakin dalam.

Suami? Dia sudah menikah?

"Aku tidak ingat kalau sudah menikah?" Dalam ingatan Valeri dia bahkan baru berusia 18 tahun.

"Seperti kata dokter, kau kehilangan sebagian ingatanmu. Sangat di sesalkan yang kamu lupa justru tentang aku."

Valeri menatap pria di depannya. Sikapnya cukup tenang untuk seorang suami yang istrinya kehilangan ingatannya.

"Jika aku istrimu, mana buktinya?"

Mario tersenyum tipis, sangat tipis bahkan nyaris tak terlihat. "Perlukah aku pulang untuk membawa dokumen pernikahan kita?"

Valeri kembali terdiam. Pandangannya kembali mengedar lalu menatap pada jendela yang menampakan cahaya terik, berbeda dengan mimpinya, jelas Valeri merasakan udara dingin menusuk kulitnya, yang berarti itu sedang musim dingin. Dia berusaha mengingat dan menggali ingatannya, namun yang dia dapati justru kepalanya berdenyut nyeri.

Valeri meremas rambutnya, hingga suara berat Mario kembali terdengar. "Jangan terlalu berpikir keras. Tidurlah. Kita akan segera pulang," ucapnya dengan tegas.

Valeri menurut dan membaringkan tubuhnya. Pria di depannya menyelimutinya dan mengusapi rambutnya dengan penuh kasih sayang seolah dia begitu mencintainya. Namun entah kenapa Valeri justru tak merasakan apapun. Hatinya seperti dingin.

Bukankan jika mereka suami istri harusnya mereka saling mencintai? Apakah kehilangan memori tentang seseorang juga bisa berpengaruh pada perasaan?

Banyak hal yang ingin Valeri tanyakan, namun kepalanya yang terasa berat dan lelah memintanya untuk memejam. Usapan lembut di kepalanya terasa seperti menghipnotis agar dia kembali tertidur.

Matanya mengerjap pelan dan semakin lemah. Sesaat sebelum benar-benar terjatuh ke alam mimpi Valeri kembali mendengar suara berat Mario.

"Tidurlah, nikmati mimpimu!"

1
Erna Wati
semoga nanti Mario akan mencintai valery.bahkan lebih dr yg Valery rasakan..Mario akan bucin akut kn Thor?🤣🤣
Dinda Putri
mario mulai goyah... bikin mario bucin akut Thor🤭
mbu ne
penasaran.. dibagian yg Mario menyesal setelahnya....(eh...ada bagian itu nanti ngga Thor?)..🤭
Agus Tina
Aku lebih suka Valerie dan Mario tidak bersatu ... tetlalu biasa cetitanya klu mrk dibiarkan bersatu dan bahagia selamanya ...
Lia Haeliah
nanti omongan valeri jadi kenyataan mario hidup dalam kesendirian kesedihan meratapi Valerie yang ga mau kembali dan terlanjur benci sama Mario
Dinda Putri
bikin Mario cinta mati sama valerry thor biar kapok tuh Mario greget banget 😤😤😤
Saadah Rangkuti
lanjut thor...
mbu ne
deg2an bacanya
Dinda Putri
semangat up thor
Erna Wati
malang sekali sabib Valery
Debu Nakal
nice
rini apriyanti
bagus banget banget ceritanya,alurnya gak monoton dan gak banyak tokoh, recommended
Saadah Rangkuti
akankah valery bisa lari dari Mario?
Saadah Rangkuti
oh ternyata....😭😭😭
Saadah Rangkuti
dan jangan sampai kau menyesal Mario!! 😶😶
Saadah Rangkuti
semoga berhasil valeri
Myra Myra
pergi jauh dari Mario...kasihan vio
Naila Saputri
bagus cerita
Vay
💜💜
mbu ne
Mario, jangan sampai terlambat menyadari perasaan kamu yg sebenarnya ke Valeri ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!