PENYESALAN CINTA

Lia, Dodo dan juga Wati saat ini mengerjakan tugas kelompok di salah satu cafe yang saat ini sedang hits.

"Gimana beb, rekomendasi banget kan cafe ini?" ucap Wati yang begitu antusias mengajak kedua sahabat nya di cafe yang baru baru ini terkenal.

"Wort it lah, makanan nya juga ga terlalu mahal." ucap Dodo dengan menilai beberapa menu yang menurut nya enak.

Lia juga ikut mengangguk. "Bener, makanan nya enak enak, ayo kita kerjakan tugas nya. Entar ga siap lagi besok kan presentasi ke depan." ucap Lia yang takut pulang terlambat. Karena dia harus membantu bunda nya membuat kue lagi.

setelah selesai Mereka berdiskusi, sambil mengerjakan beberapa materi, Wati yang melihat ke arah luar tersentak kaget. melihat pacar nya Lia bersama dengan seorang gadis dan itu hanya berdua saja.

"Lia, kak Leon ada ngabarin lo ga sih?" tanya Wati yang memancing pertanyaan terlebih dahulu.

"Eh, tumben kamu nanya begini. Ga sih belum ada. Mungkin sibuk."

"Iya bener, tumben Lo nanya cowo nya si Lia wat?" tanya Dodo yang merasa curiga dengan sahabat nya itu.

"Gue cuman penasaran aja. Hmm, Lo liat deh yang di bangku luar tuh kak Leon bukan sih?"

Lia yang mendengar ucapan Wati, langsung mengarahkan pandangannya ke arah luar.

"Deg...

 Hati nya begitu nyeri, melihat kak Leon ternyata bersama dengan gadis lain. apakah dia harus menghampiri Mereka berdua.

"Astaga, kak Leon sama siapa itu?" ucap Dodo dengan suara kaget nya.

"Li, Lo gpp kan?" tanya Wati yang merasa bersalah telah memberitahukan tentang keberadaan kak Leon kepada Lia sahabat nya.

"Gpp kok, ayo temui mereka."

 "Lo yakin li?"

"kalau ga kita temui, pasti aku bakalan mikir yang macam macam guys, kak Leon juga bukan tipe yang playboy. Aku percaya sama kak Leon." ucap nya dengan hati yang masih menahan sakit.

Kedua sahabat nya mengangguk, dan ikut berjalan ke arah luar, dimana Leon dan juga Aurel sedang bercengkrama berdua. dilihat lihat, mereka sangat serasi, dan seperti sepasang kekasih.

"Hahah, kamu bisa aja sih." ucap Aurel dengan nada bahagia nya.

Dia telah menceritakan tentang keluarga nya kepada Leon. Hal itu membuat Leon menjadi begitu iba dan merasa harus menghibur sahabat nya itu. Juki, Anton, dan juga tomi sudah kembali mengurus para geng motor yang telah berbuat ulah. Leon tak bisa ikut, sebab harus meluangkan waktunya untuk sahabat nya itu.

"Kak Leon!" ucap Lia tersenyum tipis memanggil kekasih nya itu.

Leon tersentak kaget, dan langsung merasa canggung bertemu dengan Lia disini.

"Kamu lagi ngapain disini?" tanya nya dengan tersenyum kaku.

"Aku lagi ngerjain tugas kak, terus kakak ngapain?"

Aurel merasa tak nyaman dengan kehadiran gadis itu, apalagi Leon bersikap sangat baik kepada nya.

"Sini duduk dulu, kenalin ini sahabat aku Aurel namanya."

"Rel, ini cewe gue." ucap Leon

Deg....

"Pacar?" ucap Aurel yang merasa terkejut mendengar nya. Kenapa sahabat nya itu tak pernah memberitahukan kepada nya. Dia merasa begitu marah mendengar bahwa gadis itu pacar nya Leon.

"Rel?" ucap Leon yang menyadarkan lamunan nya.

"Halo, kak. Aku Lia pacarnya kak Leon." ucap Lia tersenyum tipis memandang wajah Aurel.

"Eh, halo. Gue Aurel. sahabat nya Leon." ucap nya dengan senyum kaku.

Lia, Dodo, dan juga Wati ikut bergabung di kursi Leon dan juga Aurel. Meraka terlihat canggung saat ini.

Lia memperhatikan interaksi pacar nya dengan gadis itu. Bener bener sangat akrab. membuat nya merasa seperti orang asing disini. Apalagi dari tadi gadis itu, terus berbicara dengan Leon. Sehingga leon melupakan kehadiran nya disini.

"Lia, kita pulang aja yuk?" ucap Wati yang merasa kesal dengan Leon. apalagi laki laki itu tak mengingat ada Lia disini.

"Ayok, aku juga harus bantuin bunda." ucap nya dengan tersenyum tipis.

"Hmm, kak. Gue dan juga Lia balik dulu ya. Kita masih ada urusan lain." ucap Dodo yang mewakili.

"Eh, sayang. Kamu mau pulang?" ucap Leon yang langsung bertanya.

"Iya kak, aku pulang dulu ya. harus bantuin Bunda."

Aurel yang mendengar ucapan Mereka, merasa senang. Akhirnya tak ada yang menganggu Mereka berdua.

"Aku anterin ya?"

"Leon, kalau kamu anterin aku sama siapa, dong?" ucap Aurel yang cemberut.

Leon baru sadar, Aurel masih baru di sini. Jadinya merasa canggung saat ini.

"Gpp kak, anterin Aja kak Aurel pulang. Aku bisa sama Dodo dan Wati."

"Maaf ya."

"gpp kok." ucap nya tetap tersenyum