" adikku tidak bisa menikahimu !! dia akan meneruskan studynya keluar negeri, q yang akan menggantikannya menikahimu !! " ucap Abigal singkat.
Samantha terduduk lemas tak berdaya, kehidupannya hancur begitu saja karna jebakan dari teman-temannya.
" maksudnya apa tuan Abi ??" tanya ayah Samantha.
"putrimu sudah tidur dengan adikku, dia menjebak adikku agar mau menikahinya, q tidak mempermasalahkan itu, tapi q harap putrimu tidak mengganggu adikku lagi, jadi biarkan putrimu menikah denganku saja, toh dia sudah tidak suci lagi kan ??!! ." terang Abigal dengan senyum penuh penghinaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Dan Cinta
bab 10
.
.
.
Tidak ada kebaya tidak ada riasan, tidak ada dekorasi, pernikahan juga hanya acara ijab kabul saja. mobil Abigal sudah tiba dirumah samantha. mama Wina menggandeng lengan putranya, jujur saja mama Wina heran dengan pernikahan putra pertamanya itu. mempelai wanitanya hanya berdandan biasa tanpa balutan kebaya, tidak ada tamu hanya keluarga inti saja.
Mama Wina tersenyum dengan kedua orangtua samantha, sedangkan samantha hanya tertunduk tanpa mau memandang siapapun. dia sudah memasrahkan segalanya pada takdir.
abigal juga langsung duduk disamping Samantha, " silahkan dimulai, saya ada mitting siang ini." ucap Abigal singkat.
Samantha yang mendengar hanya dapat memejamkan matanya, pernikahan macam apa yang kini akan dia jalani.
" baiklah, saya mulai." ucap penghulu.
Penghulu hendak mengulurkan tangan dan langsung disambut Abigal dengan sangat tenang.
namun pak Ridwan mencekalnya. " bisakah saya yang menikahkan putri saya tuan ??" ucap Pak Ridwan dengan gemetar
Abigal mengagguk, ia kemudian memegang tangan pak Ridwan dan memulai ijab kabulnya
" Abigal Tirta Sakti bin allamahrum Arseno Sakti, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putriku Hanikalifa Samantha dengan mas kawin uang sebesar 10 juta rupiah dibayar tunai." ucapan pak Ridwan
" saya terima Nikah dan kawinnya Hanikalifa Samantha Binti Ridwan kurniawan dengan mas kawin uang sebesar 10 juta rupiah dibayar tunai." Abigal mengucapkan ijab kabul tanpa ragu dan tetap tenang.
" bagaimana saksi ??"
" sah.." ucap mama Wina, ibu Rani dan pak Ridwan.
penghulu memabacakan doa, setelah menandatangani surat-surat akhirnya Abigal dan samantha telah sah menjadi suami istri.
penghulu yang menikahkan mereka berpamitan untuk kembali, Abigal juga berniat untuk segera kembali kekantornya,
" ma, q tunggu dimobil." ucap Abigal pada mama Wina.
Abigal berhenti ketika melintasi Samantha. "kau juga bersiaplah, ikut kerumahku sekarang" ucap Abigal yang langsung melangkah keluar.
Mama Wina menghampiri Samantha dan langsung memeluknya. " selamat datang dikeluarga Arsenio Samantha," ucap mama Wina penuh kelembutan.
Samantha hanya membalas dengan anggukan.
" bu, pak, saya Wina mamanya Abigal. saya minta maaf jika putra saya menikahi anak anda dengan sederhana seperti ini, dia sudah berjanji pada saya setelah Samantha lulus kuliah dia akan mengadakan resepsi yang mewah." terang mama Wina.
" tidak masalah nyonya, kami.menerimanya." jawab pak Ridwan.
"jangan panggil saya nyonya, mama Wina saja. kita kan sudah menjadi keluarga, bagaimana bu ??" timpal mama wina.
" terserah ibu saja." jawab ibu Rani singkat.
Abigal 'menyalakan klakson mobilnya.
Samantha segera mencium tangan kedua orangtuanya.
" ibu bapak Saman pergi dulu ya.." ucap Samantha dengan air mata yang berlinang.
" iya Nak, berbaktilah dengan suamimu. jika ada sesuatu bicarakan dengan baik-baik pada suamimu, kau mengerti ??" nasehat pak Ridwan. Samantha mengangguk pelan.
Ibu Rani memeluk Samantha dengan air mata yang terus menetes.
" bu Wina, saya titip putri saya.. dia terlalu saya manja disini, jadi tolong dimaklumi jika Samantha belum.bisa menjadi menantu yang baik." ucap ibu Rani pada mama wina.
mama Wina merengkuh Samantha. " tentu saja bu, selama ini saya sangat menginginkan anak perempuan, saya akan menyayanginya melebihi siapapun."
ibu Rani dan Pak Ridwan ter senyum dalam tangisannya. mereka mengangguk pelan.
" kami permisi dulu pak, bu, Abigal harus kekantor lagi, " pamit mama Wina.
" silahkan." balas pak Ridwan dengan penuh sopan.
Mama Wina membawa Samantha menuju mobil dimana Abigal sudah menunggu. setelah mereka berdua masuk, Abigal.langsung menyalakan mobil dan pergi meninggalkan rumah keluarga samantha.
bu Rani menangis dipelukan pak Ridwan.
" sudah bu, jangan menangis.. kita ikhlaskan putri kita.." ucap pak Ridwan.
" kenapa nasib putri kita seperti ini yah..." balas bi Rani yang sesenggukan
"takdir Allah tidak ada yang tau bu, kita hanya menjalani saja.. semoga putri kita bahagia dengan pernikahannya." timpal pak Ridwan.
" tapi ini pernikahan palsu yah.." balas bu rani.
Pak Ridwan menghela nafas panjangnya, nasib buruk yang menimpa putrinya benar-benar membuatnya harus lebih berbesar hati dalam menyikapi segala sesuatu.
.
.
