Awas! 21+🙈
Yutasha Geraldine, biasa di panggil Yuta. Perempuan yang suka berhalusinasi, sehingga ia menjadi penulis novel online di sebuah platform yang ada di negri ini.
Perempuan yang punya keinginan novelnya di terbitkan itu, di buat pusing tatkala orang tuanya memberitahukan perihal perjodohannya dengan anak teman papanya.
Yuta mengatakan pada orang tuanya, bahwa dirinya sudah tidak virgin lagi. Membuat orang tua Yuta marah dan kecewa. Mereka ingin Yuta membawa laki-laki itu untuk meminta pertanggungjawaban karena telah menodai putrinya.
Yuta mencari orang yang tepat untuk di jadikan suami bayaran. Hingga ia menemukan lelaki berkaca mata tebal yang merupakan kakak seniornya di kampus. Yuta terus membujuk lelaki itu agar mau menerima tawaran darinya.
Penasaran kan? Cus ah kepoin cerita mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamulah Jodohku
"Nih, Kak. Minum dulu, jangan terhanyut sama buku mulu!" Yuta menghampiri Erlangga, dengan membawakan minuman untuknya.
"Kamu bisa nggak, jangan suka ngagetin orang?" Erlangga bersikap seolah kesal pada Yuta. Ia hanya ingin melihat wajah Yuta yang cemberut.
"Kakak tuh, kalo sama calon istri yang kalem ngomongnya. Jangan seperti ini," bukannya kesal, Yuta malah menggoda Erlangga sembari mengedipkan sebelah mata.
Ya Tuhan...boleh nggak sih, aku bawa pulang sekarang saja? Gumam Erlangga. Ia gemas melihat Yuta yang seperti itu. Benar-benar gadis nakal.
"Kamu nggak malu? Dekat denganku di kampus seperti ini?" tanya Erlangga. Karena kini mereka menjadi pusat perhatian di perpustakaan itu.
"Enggak! Biarin saja mereka. Ini hidupku, terserah aku mau ngapain juga," Yuta terlihat acuh. Ia membuka botol minum yang di bawanya tadi. Lalu memberikan pada Erlangga. "Hitung-hitung belajar jadi istri sholehah," bisik Yuta sembari menyodorkan kembali botol itu, kemudian terkikik geli.
Erlangga hanya menggeleng kepala, melihat tingkah Yuta yang sangat konyol menurutnya. Lalu meminum minuman pemberian Yuta. Dari pertama bertemu, gadis ini selalu bisa membuat Erlangga tersenyum bahagia.
"Kamu nggak masuk kelas?" tanya Erlangga, melihat Yuta tidak kunjung pergi dari sana.
"Udah, tadi pagi. Sekarang aku nyantai, makanya aku mau menemani calon imam ku," Yuta kembali menggoda Erlangga, sembari mengedip-ngedipkan matanya.
Lagi-lagi Erlangga hanya menggeleng menanggapi perkataan Yuta. Bila ia tanggapi, maka akan panjang ceritanya.
"Oh ya, Kak! Aku hampir lupa," ucap Yuta, lalu ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. "Ini uang yang aku janjiin, Kak Erlan hitung dulu. Sisanya aku pinjem dulu, buat ngontrak rumah untuk kita tinggali kelak," terang Yuta sembari menyodorkan uang sebesar lima juta.
Erlangga menatap Yuta sejenak, lalu mengambil uang yang di berikan oleh Yuta. Aku benar-benar tidak punya harga diri di hadapan wanita ini. Harusnya aku sebagai suami, yang menafkahi dia dan memberi tempat tinggal yang layak. Ini malah terbalik. Tapi aku ikuti saja permainan dia. Sampai sejauh mana dia bertahan denganku. Aku juga sudah menyiapkan rencana untuk nya. Batin Erlangga.
"Kamu yakin dengan keputusanmu? Ingin menikah denganku? Enggak menyesal?" Erlangga memberondong berbagai pertanyaan.
"Aku yakin, Kak! Asal Kakak masih ijinin aku tetap kuliah. Meskipun ini pernikahan pura-pura, tapi aku tetap akan menghargai Kakak sebagai suami," Yuta sadar, bila sudah menjadi seorang istri, ia harus mematuhi suaminya.
"Aku nggak akan melarang mu untuk kuliah. Aku hanya melarangmu untuk tidak dekat dengan lelaki lain, selama kita masih menjadi suami istri. Dan aku tidak mempunyai pekerjaan tetap, apa kamu yakin ingin hidup sederhana denganku?" Erlangga kembali menguji Yuta. Sampai mana wanita ini mau dengan dirinya.
"Aku yakin, Kak. Lagian yang minta tolong 'kan aku. Jadi aku juga harus cari pekerjaan sampingan, untuk biaya makan dan kuliah kita kelak. Aku nggak mempermasalahkan itu, karena aku juga bukan berasal dari keluarga yang kaya. Jadi, Kak Erlan jangan mengkhawatirkan itu," tanpa sadar, Yuta berkata sambil menggenggam erat tangan Erlangga.
Aku yakin, memang kamulah jodoh yang diturunkan Tuhan untukku. Aku berjanji, akan membuatmu bahagia. Dan jangan berharap untuk lepas dari genggamanku. Gumam Erlangga, lalu menyeringai licik.
Ya ampun Yutaaaa! Jangan malu-maluin aku dongs🤦♀️ Ganjen banget, jadi cewek🙄
Jangan lupa, like di setiap partnya ya🤗