Seorang pemuda titisan dewa dari dunia tiny, merangkak maju demi meminta ke adilan untuk keluarga nya hingga membawa pemuda itu ke pertarungan hidup dan mati bersama dewa penguasa tertinggi yang mengusai alam itu.
Qin yan, seorang pemuda tegar, jenius dan berbudi pekerti harus menerima kenyataan kalau diri nya adalah seorang cacat. Namun takdir berkata lain, dewa merencanakan kehidupan nya agar mampu mengalahkan Kaisar dewa sage yang menguasai ruang dan waktu. Hingga ia di bawa pulang oleh di mensi dan mengalami kebangkitan kedua.
Di sini ia akan membangun kembali semua nya dan merubah takdir semua orang termasuk diri nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erwin Stayly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga cabang (Klan Bulu Biru.)
Malam nya Qiu er tidak bisa tidur, mengingat perkataan Qin yan yang kata nya akan mengejar nya walau ke ujung dunia sekali pun membuat penasaran apa yang terjadi nanti nya.
Sambil menutupi wajah nya dengan selimut, membayangkan tatapan mata nya yang serius, ketika mereka berpelukan secara tak sengaja dan yang paling membuat nya tak tahan untuk mengingat nya adalah saat mereka tak sengaja berciuman.
"Kyaaa......!!!"
Qiu er memeluk selimut erat erat, lalu berguling guling di atas kasur dengan wajah penuh kemerahan.
Perlahan ia menujukan wajah nya di balik selimut, dengan wajah memerah ia menggigit bibir yang imut. Membayangkan saat bibir basah mereka bersentuhan membuat nya tak sabar untuk bertemu dengan Qin yan besok.
Tok tok tok....
"Nak, kau baik baik saja.? Kenapa kau teriak teriak begitu nak."
Suara ibu Qiu er menyadarkan nya di balik pintu.
"Aku tidak apa apa kok bu." Qiu er bangun dengan gugub.
"Yah sudah, tidurlah sekarang. Besok kau harus pergi keakademi loh."
"Baik bu."
Qiu er kembali menutupi diri nya dengan selimut, memeluk guling dengan erat sambil memperhatikan foto Qin yan yang dia ambil diam diam.
Di luar ayah dan ibu Qiu er berusaha menguping kelakuan putri mereka.
"Bagaimana.?" Tanya suami nya dengan penasaran.
"Dia sudah tidur." Ibu nya menjawab dengan singkat.
"Hei, dia tidak buat aneh aneh kan.?" Ekspresi khawatir terlihat di wajah suami nya.
"Tentu saja tidak. Pa, apakah kau tak pernah mengalami masa muda hah.?" Jawab istri nya dengan kesal.
"Tentu saja aku mengalami nya, tapi apa hubungan nya dengan putri kita.?" Paman menggaruk garuk kepala nya.
"Aduh....😧 Kau ini memang tak mengerti wanita yah. Bagaimana bisa aku punya suami yang idiot sepertimu."
"Bukankah alasanmu memlilihku saat itu." Alis suami nya sedikit terangkat.
"Ah iyah, aku bilang kau suamiku yang paling idiot. Hanya kamu idiotku." Bibi kemudian melingkari tangan nya ke leher suami nya lalu mengecup bibir nya.
Di dalam, setelah Qiu er memandangi foto Qin yan cukup lama. Ia kemudian menutup mata sambil bergumam sendiri.
"Qin yan."
________
Qin yan pulang ke rumah dengan membawa sekantong nasi bungkus untuk di nikmati malam ini. Ketika berjalan mendekati rumah, ia kaget kalau keadaan rumah nya tampak sedikit berbeda.
'Ada tamu.'
Qin yan perlahan memasuki rumah. Dari balik pintu terdengar sebuah pembicaraan yang sangat serius.
"Aku masih menunggu anakku pulang, setelah itu kita akan berangkat."
Terdengar suara ibu nya yang sedang beekacap cakap dengan seseorang.
"Nona, kau bisa menyuruhku untuk mencari nya."
Suara seorang pria juga terdengar.
"Tidak perlu, tidak lama lagi ia akan kembali."
Mendengar ibu nya menolak bantuan pria itu seketika suasana menjadi tenang.
Beberapa saat kemudian..
"Nona, seperti nya sudah terlalu lama. Mungkin ada sesuatu yang terjadi pada putramu. Patriak bilang, aku harus membawa kalian malam ini."
Mendengar kata patriak, Qin yan langsung mengerti. Ia kemudian membukan pintu dengan perlahan. Melihat seorang pria paruh baya duduk di depan ibu nya sambil bercakap cakap. Di samping ibu nya juga terdapat Qin yue yang tengah duduk makan.
"Qin yan kau sudah pulang." Ibu Qin yan datang memeluk nya.
"Iyah ibu, apa yang terjadi. Dan siapa tamu ini.?" Ia pura pura bertanya.
Pria paruh baya itu juga tiba tiba berdiri.
"Nona Qin yin, jadi ini putramu." Pria itu memandangi Qin yan dari atas sampai ke bawah dengan sedikit jijik.
Mungkin karena Qin yan belum membangkitkan kekuatan nya. Jadi ia terlihat meremehkan Qin yan.
"Yah, ini putraku nama nya Qin yan. Qin yan, ini adalah salah satu orang yang di kirim dari klan untuk membawa kita kembali ke keluarga."
Qin yan berbaik ke arah pria paruh baya itu. Tentu saja ia tahu siapa dia, nama nya Qin Ming, salah satu tetua dari klan cabang keluarga Bulu Biru. Ia datang ke sini sesuai dengan apa yang terjadi di masa lalu. Ia datang membawa keluarga Qin yan kembali ke keluarga cabang.
Meski pun ia tahu di masa lalu kalau ibu nya adalah putri dari keluarga utama Klan Bulu Biru, namun karna ibu nya melakukan hal tabu yaitu melahirkan diri nya dan Qin yue tanpa di ketahui siapa ayah nya. Itu membuat klan menanggung rasa malu dari klan lain.
Jujur saja, di masa lalu ia mendengar banyak sekali reputasi reputasi terkenal ibu nya. Mulai kecantikan tak tertandingi, bakat dan di juluki sebagai jenius terkuat di Kekasaran Busur Surgawi membuat nya bangga memiliki ibu seperti nya.
Namun semua reputasi nya hancur ketika terdengar kabar kalau ibu nya pulang membawa dua orang anak di pelukan nya tanpa ada nya seorang suami. Bahkan ibu nya tak mau mengatakan siapa suami nya. Hal itu membuat seluruh klan menanggung malu dari berbagai cemohan klan lain.
Sampai akhir nya ibu nya di usir dari keluarga utama dan di asingkan. Ketika ibu nya di usir pergi, ia merubah penampilan serta identitas nya hingga tidak mampu di ketahui orang lain.
Itulah mengapa keluarga Qin yan di kenal sebagai keluarga miskin dan sebatang kara. Tapi sebenar nya keluarga itu sudah di cari cari oleh klan selama bertahun tahun.
Dan saat ini baru di temukan ketika mendengar nama marga nya yaitu Qin.
"Qin yan makan dulu, setelah itu baru kita pergi."
Ia mengikuti ibu nya duduk, meletakan makanan yang baru ia beli tadi. Menatap pria yang sejak tadi menatap mereka dengan jijik. Meski pun begitu, ibu nya tetap memperlakukan anggota cabang ini dengan sopan. Tapi tampak nya itu membuat nya semakin sombong dan memandang rendah keluarga nya.
Tentu ia tahu apa yang pikirkan orang ini, berpikir ibu nya masih secantik dulu dan mengambil kesempatan karena reputasi nya yang sudah rusak. Itulah mengapa ia dengan senang hati menerima tugas yang di berikan oleh klan.
Tapi sayang nya, itu sama sekali tidak sesuai dengan harapan nya. Karna ibuku sudah merubah wajah nya menjadi sangat jelek hingga melihat nya makan pun akan membuat nya jijik.
"Kalian lanjutkan dulu makan nya, aku menunggu kalian di luar." Ucap nya sambil berusaha menelan kembali ludah yang akan keluar.
Ibu nya tidak memperhatikan ekspresi nya, ia hanya tersenyum pada orang itu. Lalu kembali melanjutkan makan.
"Ibu, apakah kita akan kembali ke klan." Tanya Qin yan.
"Um, sudah waktu nya kita kembali. Walau pun hanya kembali ke klan cabang." Ibu nya melanjutkan makan.
"Berati bu, kita ini anggota klan yah.?" Wajah Qin yue terlihat bersemangat.
"Um." Ibu nya kembali mengangguk.
Membuat Qin yue bersorak gembira, tanpa tahu apa rasa sakit di hati ibu nya saat ini. Hanya Qin yan yang tahu apa yang di pikirkan ibu. Demi agar anak anak menjadi kuat, ia harus kembali menanggung rasa malu dari keluarga.
Mengunyah makanan nya dengan pelan, lalu bersandar di kursi. Qin yan memperhatikan ekspresi ibu nya yang terlihat bahagia ketika melihat Qin yue bersorak gembira.
'Tenang saja ibu, di kehidupan kali ini akan ku buat kau bangga. Dan mengembalikan reputasimu, saat itu bahkan klan maupun kekaisaran tidak ada yang berani menyinggungmu lagi.'
Berpikir untuk kembali ke klan cabang merupakan suatu langka pertama bagi nya. Akan ku buat semua orang tahu seperti apa kekuatanku sebenar nya.
*********
Perjalanan asli Qin yan telah di mulai.
tapi di komik menjadi alkemis dan bisa bertarung
14 sudah bercucuk tanam. rumput saja masih jarang kok 😂 jangan kata umur 5000 tapi sifat mc tak ada langsung org berumur tua hanya sedapkan jalann cerita rikenasi tapi cerita permula