Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-16-TAMU KESAYANGAN
Mereka semua sudah tiba diindonesia, semua kembali pada akrifitasnya. Abimana untuk sementara tinggal dirumah Hassan, ada pekerjaan yang belum selesai. Hassan sejak di Singapore melihat istrinya makan dengan porsi yang tidak biasanya, tapi bentuk tubuhnya tidak berubah pikir Hassan.
"Sayang belum kenyang?" Tanya Hassan tersenyum, Zahra menoleh suaminya
"Kenapa mas? Takut aku gendut? Hum" Ucap Zahra santai, Hassan tersenyum lebar dia tidak menanggapi pertanyaan istrinya dielus perut zahra 'Ya Allah jika benar lindungilah keduanya' Dalam hati Hassan
Adelia menuruni anak tangga
Tap Tap Tap
Dia langsung teriak "Ya Ampunn mbak! Kamu makan lagi??? Kaya orang hamil aja!" Hassan tertawa kecil, Zahra menatap suaminya
"Hah? Masa sich del? Hemm Aku baru ingat, kalau aku belum datang bulan" Zahra tersenyum lebar, dia memeluk dan mencium pipi suaminya bertubi-tubi, Hassan balas memcium bibir istrinya yang sensual.
"Kita kedokter obgyn sayang, mau yaa?"Ucap Hassan lembut, Zahra mengangguk
Mereka sudah siap berangkat kedokter kandungan, mobil meluncur dalam perjalanan Zahra terus saja ngemil, Hassan tersenyum melihat istrinya. Setelah Dua puluh menit mobil masuk keparkiran rumah sakit PI. Hassan dan Zahra langsung masuk bertemu Dr. Ervita teman kuliah Hassan, Zahra terkejut melihat ervita begitu juga dengan Ervita.
"Kamu tugas dirumah sakit ini?? aku Zahra" Ucap Zahra membuka cadarnya, Ervita langsung memeluk Zahra. Hassan berkata
"Kalian saling kenal??kenal dimana??" Ujar Hassan serius
"Ya Ampun, lonsay! siapa yang ga kenal Zahra! Dia nich masuk dalam jajaran The Woman's strong" Ujar Ervita, Hassan mengangkat alisnya
"Sayang nanti kamu ceritakan! sekarang tolong periksa istri saya dulu, cepet vit!" Hassan sudah tidak sabaran, ervita tersenyum geleng-geleng kepala. Akhirnya ervita periksa Zahra, dilayar USG Jelas terlihat kantong bayinya sudah masuk delapan minggu. Hassan terkejut sekaligus bersyukur, setelah periksa kehamilan selesai.
Hassan mendengarkan cerita Ervita tentang pertemuan dengan Zahra. Ervita memperlihatkan majalah The Woman's, strong, Hassan menoleh istrinya tersenyum. Bahkan Ervita dan Zahra sama-sama mendapatkan sekaligus dua penghargaan, Sejak itu hubungan mereka menjadi sahabat, terputus komunikasi karena ervita ditugaskan dipedalaman yang nggak ada signal.
Mereka akhirnya harus berpisah sementara waktu, karena pasien selanjutnya telah menunggu, Hassan semakin protect terhadap istrinya. Dia terus memeluk pinggang istrinya berjalan mengedarkan pandangannya.
"Mau beli apa sayang?" Tanya Hassan
"Ga sayang, aku mau pulang aja" Ucap Zahra, Hassan tersenyum mengangguk
Mereka sudah tiba dirumah, Adelia langsung berlari menghampiri kakaknya bertanya
"Gimana hasilnya mbak?? Mas?? Beneran kamu hamil mbak??" Adelia dengan wajah penasaran, Hassan dan Zahra tersenyum melihat ekspresi adiknya
"Alhamdulillah iyaa mbak hamil" Ucap Zahra,
"Alhamdulillah! Aku mau punya ponakan lagi! Kalau anakmu lelaki pasti ganteng banget kalau cewe pasti cantik banget, karena ayah ibunya idaman para ULAT BULU! Hahaha" Ujar Adelia tertawa sambil berjalan menaiki lantai Dua. Hassan dan Zahra saling tatap lalu tertawa kecil
Hassan sudah buatkan istrinya susu hamil, makanan sehat sudah dia persiapkan juga. Hassan juga mensortir cemilan Zahra, ternyata kehamilan istrinya tidak menyusahkan dirinya. Zahra tidak protes saat dilarang tidak boleh makan Dan minuman yang dia suka, semua aturan yang diterapkan Hassan dijalankan
"Sayang, kamu ga apa-apa kan kalau aku larang makanan Dan minuman yang kamu suka?? Kalau kamu ga berkenan, katakan yaa sayang" Hassan bertanya pada istrinya, Zahra tersenyum ditatapnya wajah suaminya
"Insya Allah aku akan katakan jika aku ga suka mas, selama ini aku nyaman dengan semua aturan. Kamu. Semua yang kamu lakukan untuk kebaikan aku Dan anak kita, Terimakasih banyak yaa mas sudah begitu banyak berikan perhatian dan Cinta yang kamu berikan untuk aku selama ini, kamu buat aku jadi tergantung dengan kamu mas. Justru aku takut jika suatu hari kamu pergi, jadi apa ak..."Ucap Zahra belum selesai, Hassan langsung memeluk istrinya diciumnya kepala sang istri.
Hassan tidak bicara apapun, airmatanya mengalir dengan sendiri. Baru Kali ini dia mendengar isi hati istrinya terhadap dirinya, ternyata rasa itu sama-sama dimilikinya. Hassan benar-benar melihat bukti Zahra memberikan seluruh cintanya disaat Hassan menjadi suaminya.
Perlu PERJUANGAN untuk menaklukan Zahra, bukan hanya tangannya yang Hassan lukai bahkan dia pernah menenggak racun serangga karena Zahra mengatakan membenci dirinya.
#Flashback
Hassan datang kerumah Zahra, Zahra langsung memberikan amplop coklat. Dia membuka isinya betapa terkejutnya Hassan melihat foto-foto tidak senonoh dirinya dengan wanita masa lalunya. Saat itu Zahra mengatakan Hal yang membuat hatinya hancur
"Keluar kamu Dari rumahku! Hubungan kita selesai! AKU BENCI KAMU HASSAN ABRAHAM KHICADA!!" Zahra menarik Hassan keluar Dari rumahnya
"Sayang itu semua ga bener! aku dijebak sayang!" Tetapi Zahra tidak mau mendengarnya, dia langsung menutup pintu rumahnya. Hassan langsung menuju rumahnya, sampai dirumah dia cari racun serangga yang biasa dipakai para pekerjaannya. Mak minah ART yang sudah sejak kecil mengasuh Hassan bingung lihat majikannya mengambil racun serangga. Hassan langsung nenggaknya diruang makan, mak Minah langsung berteriak melihat Hassan mengeluarkan busa kondisi terkapar.
Kondisi Hassan dirumah sakit sangat memprihatinkan, semua selang masuk kedalam tubuhnya. Setelah enam jam kemudian Hassan siuman, yang disebut Dari bibirnya pertama Kali adalah Zahra. Ayahnya Hassan terbang keindonesia mendengar anaknya melakukan percobaan bunuh diri.
Setelah mendapat kabar bahwa Hassan mencoba bunuh diri, Zahra datang kerumah sakit tempat Hassan dirawat. Sesampainya disana Zahra menutup mulutnya menangis melihat kondisi Hassan, Zahra mendekati Hassan. Dilihatnya kondisi Hassan seluruhnya, banyak selang-selang yang masuk dalam tubuh Hassan sampai dimulut pun selang itu masuk. Zahra memeluk Hassan
"Kenapa kamu lakukan ini?!" Zahra menangis menatap Hassan, Hassan tersenyum
"Hanya ini yang bisa meyakinkan kamu sayang, jika aku mati itu jauh lebih baik daripada aku hidup dengan kebencianmu padaku" Hassan berkata dengan terbata-bata karena selang yang ada dimulutnya, bahkan para dokter terkejut Hassan bisa siuman Dari komanya begitu cepat, karena yang diminumnya sangat banyak.
Zahra mendengar perkataan Hassan sangat terpukul, airmatanya mengalir tanpa dia bisa menahannya. Zahra Tau Hassan benar-benar mencintainya, entah kenapa hatinya begitu sulit menerima kenyataan bahwa Hassan memang Sungguh-sungguh mencintainya.
Sejak kejadian itu Zahra mulai luluh Dan dia tidak meragukan keseriusan Hassan terhadap dirinya, tetapi tetap saja sulit mengajak Zahra untuk menikah dengannya, sampai kedua orangtua Zahra meninggal dunia barulah Hassan berhasil menikahi Zahra.
#Flashback Off
Hassan mengerjakan urusan kantor Dari rumahnya, Abimana ditugaskan menghandle pertemuan dengan beberapa coleganya. Arya menghandle pekerjaannya yang ada direstoran Dan ekspedisi, Hassan ingin menemani istrinya, walau kehamilan Zahra unik tidak ada mual atau ngidam sesuatu. Sangat memudahkan Hassan, tetap saja dia ingin terus ada disamping istrinya.
Tiba-tiba dipintu masuk rumah Hassan sudah berdiri seseorang yang tidak diduga, bahkan security nya tidak ada yang memberitaunya. Orang yang pertama Kali melihatnya adalah Zahra, Zahra langsung berlari kearah pintu masuk, Hassan terkejut melihat istrinya berlari.
"Sayang jangan lari!" Teriak Hassan, Hassan terkejut melihat ayahnya sudah berdiri tegap didepan pintu masuk rumahnya
"Daddy...!" Zahra langsung memeluknya, ayah mertuanya mencium kepala putrinya. Richard Tidak mau mengatakan Zahra menantu, dia selalu mengatakan pada semua orang yang dia temui Zahra anaknya.
"Masuk Dad, pasti Daddy lelah" Ucap Zahra, Richard terus tersenyum menganggukkan kepala, Richard melihat anaknya langsung memeluknya beliau berkata
"Selamat datang didunia baru menjadi ayah! Nanti kamu akan Tau betapa besarnya cintaku padamu!" Ucap Richard, Hassan tersenyum kembali merangkul ayahnya
"Thx Dad! Tapi kamu telah buat istriku berlari karena mu! Aku tidak suka itu!" Tegas Hassan, Richard tertawa "Okay I'm so sorry Abraham!" Richard rangkul bahu anak tersayangnya.
Mereka duduk diruang tamu beberapa menit, lalu Hassan membawa ayahnya masuk kedalam kamarnya. Hassan buat kamar itu khusus ayahnya, Dan sesuai seleranya, Richard tersenyum lebar melihat kamarnya, dia berbalik badan menatap anaknya
"Thx Son!" Ujar Richard, "U'r welcome Dad! kamu tamu kesayangan kami, Zahra yang minta kamar ini dibuat sesuai seleramu" Jawab Hassan, Richard terharu mendengarnya dia menghapus airmata disudut matanya. "Rehat dulu Dad, nanti Kita makan bersama" Hassan meninggalkan kamar ayahnya, dia segera mencari istrinya
"Nah kamu ada disini rupanya!" Ujar Hassan, Zahra terkejut
"Iyaa emang aku disini mas, kenapa kamu sayang??" Tanya Zahra,
Hassan mendekati istrinya "Kamu bertanya kenapa?? Kamu tadi lari! Ga ingat kalau diperutmu itu ada anakku Zahra! Kamu harus aku hukum sayang!" Hassan menggendong istrinya bridal. Zahra berteriak Hassan tidak perduli, Para pekerjaan tersenyum melihat Tuan Dan nyonya nya.
Bersambung
