NovelToon NovelToon
Calon Suami Pilihan Papa

Calon Suami Pilihan Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:222.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sity Qhomariah

Viviana tidak menyangka jika hubungannya dengan Johan akan terhalang dengan perjodohan. Ia harus menikah dengan Raffi, putra tunggal rekan bisnis Ayah angkatnya.
Johan yang mengetahui perjodohan itu kemudian terpaksa melepaskan Vivi.

Pahit yang Vivi rasakan saat Ayahnya jatuh sakit dan meminta dirinya untuk segera menikah. Mereka terpaksa menikah di rumah sakit karena kondisi Ayah yang kritis.

Malangnya Ayah meninggal dunia. Pernikahan Vivi pun di ambang kehancuran karena Vivi begitu terpukul dan mengabaikan Raffi sebagai suaminya.

Bagaimana nasib pernikahan Vivi dan Raffi selanjutnya?

Selamat membaca! Jangan lupa like dan komennya ya?
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sity Qhomariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setelah Lulus

Vivi memasang wajah masam sementara Raffi hanya diam sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Papa memang sengaja mengundang Raffi untuk makan malam bersama dirumah. Angga cuma melirik sambil nyengir kuda ke arah Vivi. Ia senang menggoda adiknya yang tidak menyukai Raffi.

Malam yang terasa bagai neraka itu akhirnya selesai. Vivi bergegas masuk kekamar dengan terburu-buru. Namun baru saja berdiri dari kursi Papa sudah memanggilnya.

“Vivi.” Vivi mendengus kesal. Ia kembali duduk sambil menghentakkan badannya dikursi.

“Ajak Raffi ngobrol didepan ya.” Kata Papa sambil beranjak pergi menuju kamarnya. Vivi kesal. Rasanya ingin teriak tapi tak mampu. Terpaksa ia menuruti perintah Papanya. Ia berdiri dari kursinya dengan wajah sinis kemudian menarik tangan Raffi dengan kasar. Raffi meringis kesakitan. Ia sampai tersungkur di sofa karena hentakan Vivi.

“Awh, kasar banget jadi cewek.” Gerutu Raffi sambil memandang Vivi dengan sorot mata tajam. Vivi membuang muka acuh tak acuh.

“Gue sumpahin suka sama gue lu yak.” Kata Raffi. Vivi menoleh dengan cepat dengan wajah menyeringai.

“EN-A-JE-I-ES, NAJIS!” Begitu maki Vivi. Raffi hanya memandang dengan alis terangkat sebelah.

“Awas aja lu kalau suka sama gue. Bakal gue tolak mentah-mentah sampai lo berlutut!”

“Hiisss.” Vivi mendengus kesal. Ia membuang mukanya dengan kasar. Tangannya disilangkan didada dengan kaki menyilang. Dalam hati mengutuk laki-laki yang duduk didepannya tersebut. Kalau saja ada boleh pergi dari situ mungkin ia sudah lari bersama Johan.

“Lah kenapa yak mukanya pada ditekuk gitu.” Kata Angga yang tiba-tiba muncul sambil membawa cemilan keripik kentang yang ia beli dari supermarket tadi sore. Vivi cuma mendengus.

“Deketan dikit dooggg.” Goda Angga sambil mendorong tubuh Vivi untuk mendekat ke arah Raffi. Vivi semakin kesal.

“Iiihhhh apa sih, Ga!!” Vivi berdiri dari tempat duduknya dan pindah agak jauh dari Angga.

“Lah kok disitu, sinian dikit, Vi. Deket sama babang Raffi.” Vivi melotot sambil mengemeretakkan giginya. Raffi yang sejak tadi memperhatikan kakak beradik tersebut diam-diam menahan geli. Ia menyunggingkan senyum di bibirnya.

“Oh ya, Fi. Rencana lo habis lulus ini apa?” Tanya Angga mencoba ramah kepada Raffi ‘calon’ adik iparnya itu.

“Gue lanjut kuliah.”

“Ambil jurusan apa?”

“Jurusan perkantoran. Soalnya setelah wisuda gue udah harus nerusin usaha Papa.”

“Ooh, keren tuh.” Kata Angga sambil mulutnya terus mengunyah keripik kentang kesukaannya.

“Tuh, Vi. Calon suami idaman.” Angga kembali menggoda Vivi. Vivi hanya menjawab dengan kode mata melotot.

“Kalo lo sendiri, Ga?” Tanya Raffi kepada Angga yang sedang asik menggoda adiknya.

“Oh gue kuliah juga kayaknya. Tapi jurusannya masih belum kepikiran, hehe.” Angga tertawa renyah.

“Vivi tuh yang katanya udah fix mau kuliah. Dia suka sastra. Katanya pengen jadi penulis terkenal.” Kata Angga.

“Apa sih bawa-bawa gue. Gak usah bahas-bahas gue didepan gue ya. Gue gak suka.” Kata Vivi ketus.

“Oke kita akan bahas saat dibelakang lo.” Sahut Angga.

“His.” Vivi melotot kesal. Bibirnya semakin mengerucut. Malam yang terasa seperti neraka bagi Vivi. Angga dan Raffi malah semakin akrab. Mereka berdua mengobrol ngalor ngidul dihadapan Vivi. Vivi hanya mendengarkan obrolan receh mereka. Raffi sesekali merilik ke arah Vivi namun Vivi terlihat sibuk memainkan ponselnya.

“Cantik tapi judes.” Batin Raffi.

Setelah melewati berbagai proses, Vivi akhirnya diterima menjadi mahasiswa disalah satu kampus negeri di Jakarta. Vivi mengambil jurusan sastra. Ia memang tertarik dengan novel sejak dulu dan bermimpi untuk menjadi novelis. Meskipun tulisannya masih belum sempurna namun ia tak pernah menyerah. Ia selalu menulis. Entah itu puisi, cerpen atau bahkan novel kemudian menguplouadnya di salah satu platfrom di ponselnya. Meskipun pembacanya masih sedikit dan belum terlihat ada kemajuan ia tetap rajin menulis. Ia percaya suatu saat nanti tulisannya akan dihargai dan disukai oleh pembacanya.

Hari pertama kuliah membuat jantungnya sedikit berdebar. Dengan senyum yang ceria ia melangkahkan kakinya memasuki gedung yang lumayan besar tersebut. Make upnya yang tipis namun sedikit dipoles blush on membuatnya semakin merona dan cerah. Saking semangatnya Vivi tak menyadari bahwa langkah kakinya begitu cepat. Kemudian, BRUKK!! Ponsel yang dipegang Vivi terjatuh. Badannya juga sedikit terdorong kebelakang. Ia menabrak sesuatu. Vivi menoleh kedepan. Seketika air mukanya berubah.

“Elo?!” Katanya sambil menunjuk seseorang tersebut. Seseorang itu membungkuk mengambil ponsel Vivi yang terlempar tadi. Kemudian memeriksa ponsel itu, layarnya retak dua garis. Mencoba menghidupkannya namun tak bisa. Ponselnya mendadak mati total. Ia pun memandang Vivi sambil berkata.

“Ini gue bawa dulu. Ini rusak. Besok gue ganti yang baru.” Kemudian dia mengantungkan ponsel itu di saku celananya sambil melangkah pergi. Vivi hanya melongo melihat kejadian barusan. Ia tidak terima. Ia memaki sendiri.

“Apa-apaan sih sok keren banget. Hiss!” Sambil menghentakkan kaki dan bersungut.

“Ganggu mood baik gue. Jadi badmood kan!” Vivi emosi. Kemudian ia memutuskan untuk kembali menuju kelasnya.

Raffi mencoba sekali lagi untuk mengaktifkan ponsel Vivi. Dipukul-pukulnya dengan telapak tangan berharap ponselnya menyala. Namun tak kunjung menyala. Kemudian ia pergi ke konter yang khusus untuk memperbaiki alat-alat elektronik.

“Mas, tolong perbaiki ponsel ini, bisa?” Tanya Raffi kepada karyawan konter tersebut.

“Tunggu sebentar ya, Mas.” Kata karyawan konter itu sambil mengambil ponsel yang diserahkan Raffi tadi. Sementara karyawan konter itu memperbaiki ponselnya, Raffipun melihat-lihat ke kotak kaca yang ada didepannya. Berderet ponsel dari berbagai merek di pajang disana. Tiba-tiba terlintas dibenak Raffi untuk mengganti ponsel Vivi dengan yang baru.

“Mas, yang merek ini berapa harganya?” Tanya Raffi sambil menunjuk ke salah satu ponsel yang menurutnya bagus.

“Oh ini 5 juta, Mas.” Jawabnya sambil terus sibuk memperbaiki ponsel Vivi.

“Saya beli ini satu ya, Mas.” Kata Raffi. Karyawan konter itu masih sibuk dengan kerjaannya didepan kemudian wajahnya tersenyum cerah dan menoleh ke Raffi.

“Oke, Mas. Kami ambil dulu barangnya didalam.” Kata karyawan itu sambil beranjak untuk mengambil pesanan Raffi di deretan lemari belakang. Karena ponsel yang dipajang di box kaca itu khusus pajangan. Tak berapa lama kemudian karyawan ponsel itu menyerahkan pesanan Raffi beserta ponsel Vivi yang baru diperbaikinya. Setelah membayar Raffi bergegas ke mobil.

Raffi berniat untuk mengembalikan ponsel Vivi namun sejenak ia kepikiran sesuatu.

“Gue coba lihat isinya dulu deh ni ponsel.” Kemudian Raffi menyalakan ponsel Vivi yang baru diperbaiki itu dan melihat isinya. Tiba-tiba ada pesan masuk di ponsel Vivi. Raffi mengernyitkan keningnya begitu membaca nama yang tertera di layar ponsel.

“Johan.” Gumam Raffi. Ia mengklik pesan itu dan membacanya.

“Sayang, kemana aja seharian gak ngasih kabar?” Begitu isi pesannya. Raffi tertawa geli.

“Alay banget.” Kata Raffi sambil tertawa. Raffi mengabaikan pesan itu. Berapa menit kemudian Johan menelvon Vivi. Mau tak mau Raffi mengangkatnya.

“Halo.?” Kata Raffi.

“Siapa lo? Angga?” Tanya Johan sedikit heran.

“Bukan.”

“Lalu?”

“Gue calon suami Vivi.”

“Apa?! Gue pacar Vivi.”

“Tapi gue calon suaminya.”

“Mana Vivi gue mau ngomong.”

“Dirumah Papanya.”

“Jadi lo bawa ponsel Vivi.”

“Iya.”

“Pencuri lo ya.”

“Iya bener. Gue pencuri. Nyuri pacar lo.” Raffi segera mematikan telponnya. Ia tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata. Ia puas telah mengerjai kekasih Vivi.

1
Fransiska Siba
klaai aku jadi Raffi udah aku kutuk Vivi, Istri durhaka
Muhibbah
lanjut tor 💪👍
Nelly Noor
apa arti maaf dengan sebuah nyawa tampa ada penyesalan yuni ma angga, tega
Furi Wijayanti Wijayanti
ringkas bgt ...GK ada adegan dewasa nya....tp cerita nya ky di kejar kejar apa gitu cepet.... hingga kurang paham
Keyvania Eleanor
IYAA BETULL....HRUSX JELKN DIKIT DONG GMNA SAAT VIVI BTUL2 MMBRIKN CINTAX K RAFF....YAAA KLO MAU D SKIP YAAA BOLEH,TPI NI GK JLES,MSAK LNGSUNG HAMIL....GK NYMBUNG...AT MUNGKIN KEPOTONG X YEE
Keyvania Eleanor
MUNGKIN DAH STRESS TINGKAT DEWA X YEEE
Keyvania Eleanor
INTIX MREKA BR2 SAKIT....SMGA HUB MREKA TETP BAIK NTIX & MNEMUKN KBHAGIAN MSING2
Keyvania Eleanor
IHHH JDI CEWEK TUHH PEKA DIKIT....MSAK NELPON PACAR....EHH MANTEN PAKE NO COWOK LAEN,YAA JLAS MARAH LAHH,MSAK SIHH GK BUSA ISI PULSA BRANG 20 REBU KEK,BUAT SMS AT PINJEM HP KK....ALASAN SJ...BILNG SJ KLO DH BHAGIA JDI LUPA SGLAX....KSIHAN JOHAN,BIAR GMNAPUN VI SALAH YG GK JUJUR SJ KLO DH D JODOHIN,KAN VI GK SLINGKUH,TPI TRPAKSA...NGAPAIN NGUMPET
....IHH JENGKEL KU
Gustina Hasibuan Hasibuan
vivinya koq klewatan ya
Asmawati Asty
😭😭😭
Lia Herliawati
g jls prsan blm mp ko dh hmil
mega keyna
rasanya terlalu lama kl mnggu 3 thn,mkn karna di novel aja x ya,,,, apa lg kl raffi/org udh cinta,jgn kan 3 thn 1 mggu aja katanya udh kyk 1 thn,,,
Dewi Dhewy
jangan2 kakaknya viviana nhi
Auriell Zeta
Bagus kak❤❤

Maaf baru bisa mampir
udah aku like dan juga fav
Semangat
jangan lupa mampir dikaryaku
Asiyah Aqila
vanillarose
Baca novel kedua yang berjudul 'Pernikahan di atas luka' dan chat story berjudul 'Kisah cinta Alana'
HotBabe
Yo ayo thor! aku selalu mendukungmu dalam doa hehehe
vanillarose: Hehe makasih :)
total 1 replies
Eny Ambarwati
kpn MP nya thooor...kasihan raffli
vanillarose: lanjutannya udah di up loh 😊 terima kasih sudah membaca ❤
total 1 replies
vanillarose
Selamat membaca...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!