NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uang belanja

Alan mencoba mengetuk pintu kamar Rosa, akan tetapi gadis itu tak membukanya dan hanya sekedar menjawab pun tidak sama sekali. Alan baru sadar akan kebaikan Rosa, ada rasa sedih kala Rosa mendiamkannya, apakah ia sudah memiliki rasa pada Rosa ataupun tidak Alan pun tak tahu.

Mau tak mau akhirnya Alan tak memakan sarapannya, ia langsung pergi berangkat kerja menenteng tasnya.

****

Sepanjang perjalanan pikiran Alan di penuhi Rosa, di usianya yang semakin tua ternyata ia sudah memiliki hal yang seharusnya lengkap. Anak, istri yang baik, harta yang banyak, namun hanya saja Alan kurang bersyukur. Jujur saja, hati Alan masih di huni oleh orang lama, ia tak bisa bersatu karena restu dari sang kakek.

Jika di bandingkan antara masa lalu dan juga Rosa, justru Rosa lah yang lebih baik karena terlihat siap memiliki anak. Meskipun setiap hari di repotkan oleh anak, Rosa selalu melayani suaminya dengan baik kecuali urusan ranjang.

Beberap menit berlalu.

Alan berjalan gontai memasuki perusahaan besar yang sementara di pimpin olehnya, beberapa orang menyapa tapi hanya anggukan yang menjadi balasannya. Ada rasa takut di dalam diri Alan, hatinya mengatakan untuk mempertahankan Rosa karena ia sudah bergantung pada Rosa. Seminggu hidup tanpa Rosa saja ia merasa bingung, seolah tanpa arah.

"Eh, udah masuk lu," Sapa teman Alan yang bekerja sebagai sekertaris.

"Hm," Jawab Alan.

"Kenapa muka lu? Sariawan?" Tanya Lendra.

"Menurut loe, sikap gue sama Rosa keterlaluan ya? Apa salah kalau gue mau pertahankan pernikahan yang sebelumnya gue benci?" Alan mengutarakan isi hatinya, ia berharap temannya itu dapat memberikan solusi.

Lendra memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, ia seringkali menjadi tempat Alan bercerita di setiap keluh kesahnya. Tak jarang Lendra mengingatkan Alan untuk mencoba menerima Rosa, perlakuannya pula sudah melampaui batas.

"Sebelum gue ngasih pendapat, gue mau tahu dulu alasan loe ngomong kayak gitu kenapa? Gak mungkin tiba-tiba aja loe berubah pikiran, tentunya pasti ada penyebabnya."

Alan menyandarkan kepalanya ke belakang kursi yang di dudukinya, pandangannya mengarah keatas. Buliran bening jatuh di sudut matanya, Lendra sampai mengedipkan matanya berulang kali hanya ingin memastikan kalau pernglihatannya itu tak salah, baru pertama kalinya ia melihat Alan menitikkan air mata.

"Meskipun berulang kali gue sakiti, afternya dia selalu nyiapin makan, baju ganti dan masih banyak lagi. Suka rela ngurus Naresh, semalaman Mama sama Melany di rumah mau jagain gue pas sakit pun paginya langsung kabur gitu aja, padahal saat itu rasanya gue hampir sekarat. Tapi Rosa, dia kompres kening gue, setiap satu atau dua jam bangun cuma buat cek suhu badan gue, belum lagi dia jagain Naresh yang sering ke bangun dan ikut demam gara-gara pas Melany sama Mama jagain dia rewel gk bisa tidur. Rosa gak ngeluh, dia selalu sabar ngurus gue sama Naresh yang gak bisa kalau gak ada Rosa. Apa gue egois kalau mau pertahankan dia? Selama 4 hari 4 malam kita tidur satu kamar, gue merasakan kehangatan yang selama ini gak pernah gue rasain, loe tahu sendiri kan kalau sedari kecil Mama sama Papa gue selalu sibuk. Sekarang, Naresh hadir dari wanita yang gak mau ngurus dia sampai gue nekat bawa ke rumah, tapi begonya gue masih nyimpen perasaan sama ibunya Naresh dan nyakitin perempuan setulus Rosa. Hiks, gue harus gimana Len? Kalau Kakek tahu, dia pasti sangat murka dan Rosa juga besar kemungkinan nyerah sama keadaan. Gue gak mau dia pergi, walaupun gue di miskinkan pun gue gak masalah asal ada Rosa di samping gue." Ucap Alan panjang lebar. Untuk pertama kalinya ia menangis di hadapan orang lain, itu artinya ia sudah tak bisa menahan semuanya sendiri.

Lendra tak langsung angkat bicara, ia mengambil beberapa lembar tisu dan menyerahkannya pada Alan.

"Tuan Dharma tidak akan asal dalam memilih, ia tahu mana yang terbaik untuk cucunya. Rosa adalah wanita yang rendah hati, dia selalu memaafkan karena dia berfikir pernikahan itu adalah ibadah terlama, coba aja lu ingat saat Nyonya Atiek (istri Dharma) masih ada, Tuan dan Nyonya terlihat selalu harmonis meskipun mereka sudah tua, entah berapa ribu kali mereka saling memaafkan dalam pernikahan itu. Kalau lu mau mempertahankan Rosa, coba lu kasih perhatian yang selama ini gak pernah lo kasih maupun tunjukan. Kebebasan, biarkan dia bebas mengudara kemana pun ia inginkan karena selama ini ia sudah cukup terkurung. Perihal kabar orangtuanya pun Rosa tak tahu, loe menutup semua aksesnya tanpa tahu juga bagaimana keadaan mereka disana, bahagia atau tersiksa. Loe di beri amanah sama Tuan Dharma untuk mengirmkaan sejumlah uang entah itu satu atau 2 bulan buat keluarganya, gak loe jalani kan? Kalau gue jelaskan satu persatu kesalahan loe pastinya banyak dan gak bakal kelar di bahas satu hari, intinya loe harus berubah dan tunjukkan cinta loe sebesar apa untuk mempertahankan dia di samping loe. Kalau pun dia mau nyerah, lepaskan, dia juga berhak mengatur alur hidupnya sendiri." Ucap Lendra.

Alan mencerna setiap kata-kata Lendra, ia pun menyesal atas perbuatannya selama ini. Benar kata Lendra, ia harus berubah dan menunjukkan rasa cintanya jika memang ia ingin Rosa bertahan.

****

Rosa menatap kosong kearah box bayi, ia seolah kehilangan semangat hidupnya. Rantai kebahagiaan tak ia dapatkan, retakan hatinya semakin melebar sampai menembus jantungnya seakan mengajak berhenti bergerak.

"Andai kita lebih cepat bersama, mungkin aku tidak akan merasakan luka ini." Lirih Rosa.

Lucy berjalan menghampiri Rosa, ia mengusap punggung yang kini bergetar menahan gejolak rasa kecewa yang menghimpit dada.

"Kita tak bisa membantah takdir, semuanya sudah mengalir bak air yang terjun tanpa bisa di hentikan hanya dengan satu tangan manusia." Ucap Lucy.

"Aku sangat menyayanginya, tapi melihatnya hati ini makin terasa perih." Ucap Rosa menatap Naresh nanar.

"Aku tahu kamu merasa sakit atas semua ini, tapi aku mohon jangan berlarut dalam kesedihan ini, jangan biarkan seseorang merasa menang hanya karena kamu tak berdaya, Rosa." Ucap Lucy.

Rosa harus tetap kuat, Lucy tak mau Rosa kalah begitu saja. Ada tawa seorang wanita yang puas melihat Rosa menderita, tidak adil jika Rosa menyerah begitu saja.

"Kita jalan-jalan sekarang, loe harus bahagia!" Lucy menarik tangan Rosa, ia tak bisa melihat Rosa terus sedih.

"Aku takut, nanti Mas Alan marah." Ucap Rosa.

"Gue telpon orangnya sekarang juga!"

Lucy mengeluarkan hpnya, ia langsung menghubungi Alan dan menekan speaker agar Rosa tahu jawaban Alan .

"Hallo,"

"Singa edan, gue mau bawa Rosa jalan, boleh gak nih?"

"Boleh, tapi Naresh di bawa?"

Lucy melirik kearah Rosa meminta jawaban, Rosa menganggukkan kepalanya. Tak mungkin Rosa tega meninggalkan Naresh begitu saja, ia pun tak mau membebani para pembantu dan juga Bik Kokom yang pastinya lelah dengan pekerjaannya masing-masing.

"Ya di bawa lah, gila!"

"Oke, kalian boleh keluar tapi jangan ke sorean pulangnya. Bilang sama Rosa, dia boleh belanja apapun yang dia mau nanti aku transfer uangnya ke loe Lucy."

"Oke, dah gue tutup dulu mau siap-siap."

Tuttt...

Lucy menutup telponnya sepihak, ia langsung berjalan kearah lemari memilihkan baju untuk Rosa.

"Cepat ganti baju, gak ada waktu buat galau, mumpung singa lagi jinak." Lucy mendorong tubuh Rosa ke kamar mandi untuk ganti baju.

Rosa menurut pada Lucy, ia mengganti pakaiannya. Sedangkan Lucy sendiri tak perlu bersiap, ia sudah rapi karena memang sudah berniat mengajak Rosa jalan.

Beberapa saat kemudian.

Rosa, Naresh dan Lucy sudah siap, mereka masuk ke dalam mobil yang di bawa oleh Lucy sendiri. Rosa duduk di samping Lucy, Naresh terlihat anteng dengan empeng yang masih menempel di mulutnya.

Ting.

Sebuah notifikasi masuk ke dalam hp Lucy, saat Lucy memeriksa notifikasi tersebut matanya langsung membulat sempurna sampai Rosa pun ikut penasaran.

"Buset, 100juta!" Syok Lucy.

"Apanya yang 100juta?" Tanya Rosa penasaran.

"Duit dari si singa buat lu, kayaknya dia udah eling deh." Jawab Lucy.

"Apa jangan-jangan ..." Rosa menggantungkan kata-katanya, ia dan Lucy saling tatap seolah mengerti apa maksud dari sikap Alan saat ini.

"Feeling gue bener kan, nikmati aja dulu." Ucap Lucy senang.

Rosa pun menganggukkan kepalanya, ia bingung dengan perasaannya sendiri saat ini, tapi biar lah waktu yang menjawabnya.

1
juwita
sedih banget Rosa di tinggalkan sm ayah dn ibunya sekaligus😭😭
Etty Rohaeti
semangat Thor
I Love you,
🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭🤭. Tuk..tuk ..tuk....aku fokus ke sura tongkat emak di kolam cucunya 🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🙏🙏🙏🙏🙏
I Love you,: maksut nya kepal🤣🤣🤣 tapi nek.....🤭
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Reni Mardiana: oke gas😉
total 1 replies
@pry😛
yak bukn...salh almt aq🤣
@pry😛
apa orlando...
anak sich nando sm zoya kah kk
@pry😛: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣iya" ya....
sangking 💪💪ny aq bc... jd kgn mrk
total 2 replies
@pry😛
hy pak... dy lg nyamar🤣🤣🤣🤣
@pry😛: bnr" next lg
total 2 replies
juwita
jgn smpe di perkosaan sm sialan thor. jijik aq sm dia. kk sm adek mau di tidurin
@pry😛
syukur slmt... gk di mkn mokondo
@pry😛
mt kn z
@pry😛
aq jijik liat ny... tlog ya kk... pshkn mrk
@pry😛
cpt bkn cerai ny
@pry😛
mampus kau
juwita
😍😍😍😍
Ayi lubis
bagus
@pry😛
mt kn sabrina... tp jgn bkin alan brst lg.. jijik aq
@pry😛
eeee jalng pd x
juwita
thor jgn smpe rosa sm alan bersama lg. kesalahan alan gede banget. biarkan rosa bahagia bersama yg lain
juwita: syukur klo gitu
total 2 replies
@pry😛
next
@pry😛
gk nyagka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!