 
                            "Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9- malapetaka
"sialan lo bajingan" umpat seorang wanita yang tengah menjambak rambut clara.
"lo yang bajingan setan" teriak clara yang ga terima.
karin yang berusaha melerai mereka terdorong ke meja Blackwood.
seketika meja itu berantakan dengan kursi yang tengah tergeletak kemana mana.
"astaga rin lo gapapa" teriak giselle yang berlari kearah karin.
tep tep....
suara langkah kaki terdengar membuat seisi kantin ricuh seketika. kelima geng Blackwood berjalan dan mendapati meja makan khusus geng Blackwood berserakan. salah satu dari mereka menatap tajam ke arah karin.
"bangsat lo berani banget serak in tempat makan khusus kami!!" teriak vion salah satu dari geng Blackwood.
"lo pasti murid baru kan?" tebak arga yang menatap mata indah karin.
karin segera berdiri dan meminta maaf.
"maaf kak kami murid baru jadi ga tau kalo ini meja khusus geng Blacklood" karina menundukkan kepalanya ia meremas ujung baju dengan kuat seraya menghilangkan rasa takut.
"lo ngejek geng kami?sesorang dengan wajah datar bermata hitam legam menatap tajam karin.
"ah ngga kak maksud gua Blackwood"ralat karin benar benar gugup.
"wait lo bukannya cewek yang tadi nge halang in jalan? sekarang lo nge hancurin meja kami lo benar benar ga tau siapa kami" vion tersenyum sinis menatap mata karin.
giselle dan rayya segera mendekat ke karin.
"maaf kan teman gua kak. kami ga tau kalo itu meja khusus geng Blackwood" rayya meminta maaf dan menundukkan kepalanya.
tiba tiba seorang gadis berlari ke arah ketua dari geng Blackwood.
"sayang lihat rambut vasha berantakan di jambak gadis jalang itu " vasha menujuk kearah clara yang berjalan men dekat in karin.
"lo yang jalang sialan. jangan ngatain teman gua lo yang mulai luan" karin akhirnya melawan karna ia tidak suka jika teman nya di bawak bawak
rayya dan giselle terdiam saat mendengar perkataan karin.
"gua kan udah minta maaf kenapa kalian trus mempermasalahkan nya? dan asal lo tau gadis sialan ini yang ngajak bertengkar dengan kami." karin menatap tajam ketua dari geng itu.
"gila loh berani banget banget natap aska nyari mati loh gadis jalang?! " bentak vion mendorong karin hingga tersungkur.
"bener bener nyari mati lo bangsat" vion mencengkeram bahu karin dengan kuat hingga karin merintih kesakitan.
"aww sakit lepaskan" karina berusaha melepaskan cengkraman tangan vion.
cengkeraman nya berhasil di lepas kan.
karina segera membawa teman temannya pergi dari kantin. banyak orang menatap tajam ke arah karin dan ada juga yang terang terang mengatain karin.
"eh lihat lihat itu gadis yang caper ke geng Blackwood"
"caper banget sih mbak, mau banget di notice sama aska ya"
"masih murid baru aja udah belagu"
clara yang ga kuat segera menghampiri siswi yang tengah mengejek karin.
"HEH MULUT LO MAU GUA SOBEK HAH?!!"
"stt lihat lihat dia, dia bukanya yang tadi berantem sama vasha ya. sok banget anjir."
karin segera membawa teman teman nya menuju taman belakang sekolah.
mereka sungguh tidak bakal mengira jadi seperti ini.
" hari pertama kita sekolah tapi kita uda berurusan sama geng Blackwood" rayya menghembus nafas berat.
"gua takut rin" giselle menahan tangisnya ia paling tidak bisa di bentak apalagi di pukul.
"ngapain takut sel kan ada clara. ntar kalo mereka macem macem sama gua, gua tonjok mereka satu satu"
"maaf ya gara gara gua kalian juga kenak masalah" karin meminta maaf ke tiga temannya.
" lo ngapain minta maaf? kan yang salah bukan lo rin." rayya berusaha memastikan jika memang bukan kali yang salah.
"udah ih di kira ni lebaran maaf maafan" clara berusaha mencair kan suasana.
"yaudah mending kita lanjut aja keliling nya gausah peduliin orang lain mau bilang apa " usul rayya.
"yaudah deh ayok pergi" ucap giselle.
akhirnya mereka melanjutkan keliling sekolah.
****
setelah melakukan keliling sekolah mereka memutuskan untuk balik ke kelas.
"gua capek banget. air mana air" clara langsung meneguk landas tak tersisa.
"gua masih ga nyangka ternyata sekolah ini luas banget" ucap giselle yang tengah duduk sembari meregang kan otot tangannya.
"kalian liat ngga sih? masak ni sekolah nye diain markas buat geng brandalan itu" tanya karin yang di anggukin ke tiga temannya.
"lo ga tau apa? ni sekolah punya ayahnya aska jadi wajar aja dia mau ngapain" rayya tak heran jika pembullyan terjadi apalagi sekolah yang mereka tempati milik ayah dari ketua geng Blackwood.
"jadi mentang mentang ni sekolah milik bokap nya dia sebebasnya mau ngapain orang seenaknya jidat nya?" clara masih mengingat kejadian tadi yang membuatnya kesal.
"ya namanya juga sekolah bokapnya" rayya menghela nafasnya yang terasa sesak.
"gua takut besok kita bakal di olok-olok lagi" gumam giselle yang masih bisa di dengar mereka.
"lo tenang aja ada gua di sini" karin berusaha menenangkan temannya yang satu ini
Ting.. tingg
suara bel terdengar menandakan kalo sudah waktu nya pulang.
para siswa dan siswi telah mulai meninggal kan sekolah.
"lo gamau gua antar balik aja?" tawar seseorang memakai helm full face
"lo luan aja ray gua nunggu jemputan"
"yaudah gua luan ya. hati hati lo rin" rayya segera melajukan motor sport nya meninggal kan karina.
tiba tiba seseorang pria berjalan mendekati karina.
"eh lo tadi jalan yang tadi bukan?" pria itu segera mendekat ke arah karina untuk memastikan.
"ah iya ternyata bener lo gadis jalang itu"
pria itu segera manarik rambut panjang karina.
"AWW LEPASKAN SIAL*N! " umpat karina.
"lo tadi berani banget kenapa sekarang loh jadi lemah?" pria itu tertawa kencang melihat wajah karina yang menahan sakit.
"loh banci vion berani sama perempuan" karina menendang tepat di alat vitalnya vion.
vion meringis kesakitan.
melihat kesempatan karina segera lagi keluar pagar.
vion trus mengejar karin.
brum.. brumm
terdengar suara motor mendekat ke arah karin.
seorang pria turun dari motor sport nya dan berjalan menghampiri karina yang terjatuh akibat tersandung.
"karin lo kenapa lari kek orang ketakutan" ucap seorang pria yang memakai helm full face.
"tolongin gua el gua di kejar sama orang jahat" ucap karina yang ngos ngosan.
tiba tiba seorang laki laki menghampiri mereka.
ia menarik tangan karina dengan kasar
el segera menepis tangan vion dengan kasar.
"lo siapa bajing*an" el segera menarik kerah vion dan memberikan beberapa pukulan ke rahang vion.
"sekali lagi lo nyentuh dia gua mastiin lo mati di tangan gua" anca el yang setelah itu menginjak perut vion yang sudah terkapar.
el segera membawa karina pergi dari tempat itu dengan motor sport nya.