NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 4

PEWARIS TERHEBAT 4

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Pertempuran sengit di hutan Daintree menjadi titik balik dalam perburuan harta karun misterius. Bernard dan timnya terjebak dalam wilayah musuh yang menyamar sebagai suku pedalaman. Pertarungan demi pertarungan membuat mereka harus memilih antara bertahan hidup atau menjadi korban dari permainan berbahaya ini.

Kini, badai sesungguhnya mulai datang. Musuh bukan lagi sekadar kelompok bersenjata biasa—tapi sebuah kekuatan tersembunyi yang bergerak di balik layar, mengintai setiap langkah Bernard dan sekutunya. Hujan, malam, dan hutan gelap menjadi saksi pertarungan antara nyawa dan ambisi.

Sementara Bernard berjuang sendirian dalam keadaan terluka, Garrick dan tim bergerak semakin dekat, menghadapi ancaman yang tak lagi sekadar bayangan. Di sisi lain, Pedro menyusup ke dalam lingkaran musuh besar—mendekati pusat rencana penyerangan terhadap Alexander dan kekuatan besar lainnya.

Apakah Bernard dan timnya akan berhasil keluar dari hutan maut itu? Atau justru badai dendam dan ambisi akan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Seorang pria paruh baya duduk di kursi, menatap layar meski bawahannya sudah selesai melaporkan informasi.

"Pasukan musuh terbilang tangguh sehingga bisa memukul mundur pasukan kita. Mereka memiliki kemampuan sekaligus peralatan yang canggih. Banyak dari pasukan kita yang terluka karena ulah mereka," ujar Stryker.

Shane menyahut, "Ya, kau benar, Ayah. Mereka bukan pasukan biasa. Mereka tampaknya adalah pasukan khusus yang memang ditugaskan mencari sesuatu di hutan Daintree. Dengan kata lain, mereka mencari benda yang sama dengan kita. Salah satu pasukan mereka bahkan berhasil memasuki gua batu. Pasukan itu belum mendapatkan kabar apakah orang-orang itu tewas atau berhasil selamat."

Stryker tertawa, bangkit dari sofa. "Mereka berhasil membongkar penyamaran suku pedalaman kita. Mereka juga berhasil menerobos masuk ke gua. Kita sepertinya terlalu meremehkan mereka sehingga berhasil dipecundangi mereka.”

Stryker menatap foto-foto yang terpampang di layar. "Siapa sebenarnya orang-orang itu dan siapa yang berada di balik mereka?"

"Siapa pun yang berada di balik orang-orang itu adalah musuh kita, Ayah. Dia sudah menghalangi kita untuk mendapatkan harta karun itu. Kita harus segera mengetahui siapa mereka sebenarnya."

Stryker tertawa. "Butuh bertahun-tahun bagi kita untuk menemukan gua baru, memeriksanya, dan mempersiapkan rute jalan, dan pemeriksaan. Sialnya, orang-orang itu mempecundangi kita dengan sedikit usaha."

Stryker kembali duduk, tertawa meski di saat yang sama sangat jengkel. Ia terus menerka-nerka siapa yang berada di kelompok sialan itu.

Stryker memejamkan mata di tengah angin yang berembus kencang di luar. Tak lama setelahnya, angin mengguyur deras.

"Ayah, beristirahatlah sekarang. Biar aku yang mengatasi hal ini. Kau sudah terjaga sejak tadi," ujar Shane.

"Ya, kau benar. Aku seharusnya beristirahat agar pikiran dan perasaanku kembali tenang." Stryker berjalan memasuki kamar, berbaring di ranjang. Meski sempat mengantuk, tetapi ia malah terjaga. Pikirannya terus terkunci pada datang di balik kelompok pengacau itu.

"Aku sudah bertahun-tahun mencari keberadaan harta karun itu dan tidak sedikit mengeluarkan banyak uang. Tapi, kelompok sialan itu mengacaukan semuanya."

Stryker memejamkan mata erat-erat. "Aku tidak melibatkan diriku dengan pencarian Evan Krest lima tahun lalu meski aku sangat percaya jika pria itu sudah mengetahui keberadaan lokasi harta karun itu. Aku fokus pada pencarian yang aku lakukan."

"Tunggu dulu." Stryker duduk di ranjang. "Dalam pencariaan lima tahun yang lalu, selintingan kabar terdengar bahwa Alexander Ashcroft bergabung dan membantu Evan Krest dan keluarganya. Apa mungkin... Alexander ada di balik kelompok sialan itu?

"Jika benar, maka semuanya masuk akal." Stryker tertawa. "Dasar brengsek kau, Alexander. Kau sudah sangat kaya sekarang. Kenapa kau masih ingin mengincar harta karun itu? Bukankah kau serakah?"

Stryker keluar dari kamar. Ia mendapati Shane tengah berkutat dengan laptop dan telepon.

"Ayah, kenapa kau kembali? Bukankah kau seharusnya beristirahat?"

"Aku mencurigai Alexander Ashcroft berada di balik pasukan itu."

"Alexander Ashcroft?"

"Ya." Stryker mengangguk. "Dia dikabarkan membantu Evan Krest dan keluarganya dalam peristiwa lima tahun lalu. Dia mungkin ingin mendapatkan harta karun itu untuk menambah kekayaannya."

"Dasar brengsek! Kenapa dia belum puas dengan harta yang dimilikinya sekarang? Dasar serakah!"

Suasana mendadak hening hingga yang terdengar suara angin dan hujan yang deras.

"Jika Alexander diserang, maka dia akan kehilangan fokus dalam mengontrol perkembangan pasukannya di hutan Daintree.

Sayangnya, menyerangnya bukanlah hal yang mudah." Stryker meneguk minuman. Beberapa menit yang lalu, minuman itu terasa sangat lezat. Akan tetapi, ketika menduga Alexander terlibat, minuman itu terasa sangat pahit.

"Shane, bagaimana dengan Hector dan Hugh? Apakah mereka sudah mengirim informasi terbaru?"

"Belum, Ayah. Mereka belum menemukan kapan penyerangan dilakukan."

"Jika kita menyerang bersama kelompok lain, kemungkinan kemenangan kita akan semakin besar."

"Mereka tampaknya masih mempersiap banyak hal." Shane berdecak ketika teringat dengan kekalahannya dari Pedro. "Aku akan mengirim pesan pada mereka jika kau ingin mendapatkan informasi, Ayah."

"Ya, aku sangat berharap penyerangan segera dilakukan agar aku bisa leluasa dan fokus pada pencarian harta karun."

Sementara itu, Donald kembali terjaga setelah beristirahat semenjak kedatangannya ke tenda ini. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan Garrick dan Rick yang belum diketahui keberadaan dan keadaannya sampai sekarang."

Donald mendengar obrolan dari beberapa orang di luar tenda. Mereka tampak sibuk bekerja di dini hari dan udara sedingin ini.

"Aku yakin kalian berdua masih hidup, Garrick, Rick. Kalian tidak mungkin menyerah begitu saja."

Donald kembali berbaring, memejamkan mata. Ia harus beristirahat untuk pekerjaan pagi nanti. Ia dan yang lain harus mengetahui keberadaan sekaligus kondisi Garrick, Rick, dan yang lain.

Di saat yang sama, Cortez dan pasukannya tiba di dekat hutan. Amarah pria itu tergambar jelas di wajahnya saat mengetahui jika keadaan dan keberadaan Tyson belum diketahui hingga saat ini.

"Brengsek! Aku tidak akan membiarkan siapapun yang sudah mencelakai saudaraku. Tuan Victor sudah mewanti-wanti agar aku berhati-hati dan mendapat informasi mengenai kelompok itu."

Cortez membuka jendela mobil, menatap pasukannya yang tengah berjaga di sisi hutan. Saat pagi nanti, mereka akan melakukan pencarian dan penyelidikan. Untuk mencegah sergapan musuh, mereka akan memilih jalur memutar, termasuk jalur bebatuan dan gua.

Cortez mengepalkan tangan erat-erat. "Aku pasti akan menemukanmu, Tyson. Bertahanlah sampai aku tiba."

Cortez menutup jendela, menggenggam pistol, memejamkan mata. Ia harus bersiaga penuh dari sergapan musuh.

Waktu terus beranjak. Angin berhembus kencang.

Bernard kembali terbangun setelah beberapa jam tertidur. Ia segera memeriksa keadaan hutan dan sungai, lalu mengecek keadaannya.

"Aku kembali tertidur. Syukurlah, tidak terjadi apapun denganku. Aku tidak melihat keberadaan anggota suku pedalaman di hutan dan sekitar sungai."

Bernard memeriksa jam. "Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi. Mereka tampaknya sudah menghentikan pencarian. Aku berhasil selamat sekarang, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku setelah ini."

Bernard mengeluarkan sebuah tongkat. "Dengan tongkat ini, aku bisa mengirim kode dari jarak jauh. Aku berharap Garrick dan yang lain sudah berada di hutan ini."

Bernard bergeser hingga ke sisi gua. "Andai saja tidak terhalang sinyal, pasukan pasti sudah mengetahui keberadaanku dan aku bisa mengirimkan banyak petunjuk pada mereka."

Bernard mengeluarkan tangan kanannya, menyalakan laser. Cahaya putih lurus seketika menerobos ke atas.

Dari jarak yang cukup dekat, Garrick, Rick, Bane, Ben, dan Ken melihat cahaya tersebut.

"Itu tanda dari Tuan Bernard. Kita sudah cukup dekat dengannya. Kita segera pergi sekarang!" ujar Garrick.

Rombongan berlari menuju lokasi cahaya muncul. Mereka menuruni tebing, menyeberangi sungai, dan terdiam di dekat gua.

"Laser muncul di balik gua ini." Rick mengawasi dalam gua. "Aku menemukan tanda di dinding.”

1
Rocky
wooww ..
Semakin seru..
Glastor Roy
up
Algarib Arapah
mantap Thor.
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
👍🏼💥👍🏻💥👍🏼
Bima Sakti
gasss polll Thor 💪🔥🔥🔥
Rocky
Sungguh menarik Thor..
Tiap episode perburuan harta karun membuat penasaran..
Algarib Arapah
Bukan main-bukan main2 mengikuti ceritanya benar bikin terbawa arus perjuangan yg sgt mendebarkan.
Algarib Arapah
Benar2 cerita yg sangat bikin penasaran.
Bravo Thor.
ELCAPO
update
MELBOURNE
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!