NovelToon NovelToon
Jalinan Scandal Panas.

Jalinan Scandal Panas.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Konflik etika
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.

Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22 Panik.

Mobil Valery berhenti di depan rumah sakit terbesar di ibu kota. Valery mematikan mesin mobilnya dan terlihat buruk-buru keluar dari mobil.

Valery berlari dengan kencang memasuki rumah sakit tersebut dengan raut wajah terlihat begitu panik. Sampai akhirnya dia bertemu dengan salah satu Suster, dengan kemudian langsung mengantarnya ke salah satu ruang perawatan.

Ternyata yang membuat Maura panik adalah pasien yang berada salah satu ruang perawatan yang tidak sadar dan pasien itu tak lain adalah Dirga dengan memakai alat pernapasan.

Nafas Valery naik turun terlihat begitu khawatir saat berdiri di depan ruang perawatan itu.

"Nona Valery!" Valery kaget saat ada menegurnya dan membuatmu menoleh dan tak lain orang tersebut pria berjubah putih yang tak lain adalah Dokter.

"Dokter...." lirih Valery

"Maaf saya membuat Anda kaget," ucap Dokter itu.

"Tidak Dokter! Oh iya bagaimana keadaan Dirga?" tanya Valery.

"Tuan Dirga sudah baik-baik saja, untung saja beliau cepat dibawa ke rumah sakit," jawab Dokter.

"Syukurlah," sahut Valery merasa lega

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu," ucap Dokter tersebut membuat Valery menganggukkan kepala.

Valery menarik nafas panjang dan membuang ke depan dan dia melangkah memasuki ruangan tersebut dengan berdiri di samping Dirga. Valery memperbaiki selimut Dirga dan kemudian duduk yang kebetulan ada kursi di sana.

"Syukurlah jika kamu tidak apa-apa," ucap Valery tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya

Ceklek

Pintu kamar terbuka.

"Valery kamu sudah ada di sini!" Jensen memasuki ruangan tersebut dengan membawa banyak paper bag.

"Aku hanya meninggalkannya 20 menit," ucap Jensen sebelum disalahkan oleh Valery.

"Apa yang terjadi padanya? Kenapa tiba-tiba dia bisa masuk rumah sakit?" tanya Valery.

Saat pagi keduanya masih saja bertemu dan bahkan Dirga berpamitan ke lokasi syuting.

"Saat melakukan take, Dirga terjatuh dan terseret ombak," jawab Jensen membuat Valery dengan serius melihat ke arah Jensen.

"Ombak! Apa maksudnya?"

"Apa Dirga syuting di pantai?" tanya Valery memastikan.

"Syuting pertama film the Raid bukankah memang ada hubungannya dengan pantai," jawab Jensen.

"Astaga!" Valery tampak semakin frustasi dan berdiri dari tempat duduknya dengan menyibak rambutnya ke belakang.

"Aku tahu itu, jika ada adegan perkelahian di dekat pantai, tetapi bukankah aku sudah menyarankan untuk adanya adegan pemeran pengganti, karena Dirga tidak akan bisa syuting berurusan dengan laut!" tegas Valery.

"Nyonya Thalia mengubah skenarionya dan tidak menginginkan ada pemeran pengganti dalam film ini. Karena ini film besar," jawab Jensen tampak gugup menyampaikan sesuatu hal yang baru diketahui Valery.

"Apa!" pekik Valery benar-benar tidak menyangka jika segala sesuatu yang sudah dia persiapkan dan tiba-tiba saja ada yang menggantinya.

"Bagaimana mungkin dia mencampuri naskah syuting yang sudah aku atur dan bahkan sutradara juga setuju dengan pemeran pengganti. Aku membujuk Dirga untuk mengambil kontrak film ini karena sudah menjanjikan keamanan kepadanya. Apa-apaan Tante Thalia tiba-tiba mengubah semuanya dan padahal dia juga tahu jika putranya tidak mungkin berurusan dengan laut," ucap Valery semakin marah dengan Jensen tidak bisa berkata-kata.

Valery mencoba untuk menenangkan dirinya dengan menarik nafas panjang dan membuang perlahan kedepan.

Pintu ruangan itu kembali terbuka dan orang yang baru saja mereka bicarakan sudah ada di sana dan siapa lagi jika bukan Thalia.

"Bagaimana keadaan Dirga?" tanya Thalia.

"Dokter mengatakan kondisinya sudah jauh daripada sebelumnya," jawab Jensen.

"Syukurlah! Valery kamu langsung hubungi sutradara dan juga bicara baik-baik dengan lawan main Dirga agar mereka memaklumi semua ini dan tidak tersinggung dengan apa yang terjadi," ucap Thalia dengan seenaknya memerintah dan sudah membuat Valery semakin kesal dengan sejak tadi melihat ke arah Thalia.

"Kamu mengapa menatap saya seperti itu? Kamu tidak mendengarkan apa yang saya katakan?" tanya Thalia.

"Jensen keluarlah sebentar, aku ingin bicara serius dengan Nyonya Thalia," ucap Valery dengan menekan suaranya dan tatapan matanya terus saja melihat ke arah Thalia

"Baiklah," jawab Jensen dengan sedikit takut-takut dan keluar dari ruangan itu.

"Kenapa Tante harus mengotak-atik semua yang sudah saya susun dengan rapi?" tanya Valery.

"Apa maksud kamu?" tanya Thalia.

"Saya bahkan bergerak sendiri untuk mencari pemain pengganti yang sesuai agar Dirga tidak melakukan shooting di pantai dan Tante tanpa ada pembicaraan dengan saya mengubah segalanya," ucap Valery.

"Valery ini merupakan film sangat besar, ini perpaduan antara negara kita dan juga beberapa negara. Adegan hanya perkelahian biasa di pantai dan harus memakai pemeran pengganti! film ini bisa kacau dengan ketidakpuasan penonton jika adanya pemeran pengganti, karena nyawa film ini ada pada Dirga!" tegas Valery.

"Tante tahu sendiri, jika Dirga memiliki trauma dengan laut. Bagaimana mungkin dia bisa konsentrasi syuting dan lihatlah akibat perbuatan Tante membuatnya sekarang masuk rumah sakit!" tegas Valery.

"Kamu menyalahkan saya?" tanya Thalia tidak terima.

"Jika bukan Tante, lalu siapa lagi hah! Tante melakukan semua ini. Tante sama saja ingin membunuh karakter putra tante sendiri dengan nyawa Dirga hampir saja melayang!" tegas Valery.

"Kamu cukup ya!" Thalia benar-benar terpancing dengan kekurangan ajaran Valery sampai membuat Thalia menunjuk tepat di wajah Valery.

"Kamu jangan kurang ajar kepada saya. Dia adalah anak saya dan kamu hanya manajer dan seharusnya manajer tahu batasannya, saya tahu apa yang terbaik untuk dia dan bukan kamu!" tegas Thalia.

"Jadi menurut Tante dengan hampir saja menghilangkan nyawa dari putra Tante sendiri adalah hal yang terbaik. Saya bahkan sejak awal sudah mengatakan film ini akan ditolak oleh Dirga. Saya tahu apa yang membuat dia menolak film ini. Karena sesuatu hal berhubungan dengan laut. Dirga juga ingin profesional dan selama ini tidak ingin ada pemeran pengganti dalam adegan action yang berbahaya atau tidak sekalipun!"

"Dia lebih memilih untuk tidak mengambil film ini daripada aktingnya kurang bagus atau melibatkan pemeran pengganti. Tetapi Tante memaksa saya untuk membujuknya dan lihatlah dia harus masuk rumah sakit dengan semua rencana Tante, padahal saya sudah mencoba untuk mengondisikan sesuatu agar hal ini tidak terjadi!"

"Tetapi apa yang Tante lakukan hah! Tante benar-benar mengacaukan semuanya, lihat yang terjadi saat ini!" tegas Valery.

Valery sangat marah kepada Thalia, seharusnya sebagai seorang ibu lebih tahu apa yang terbaik pada putranya dan bukan egois. Suara Valery dan Thalia yang mampu membuat Dirga perlahan membuka matanya.

Dirga hanya melihat dengan tatapan samar dengan kedua orang tersebut berdiri saling berhadapan, perdebatan terjadi di antara mereka dan tidak ada yang ingin kalah satu sama lain.

Mungkin kondisi Dirga belum sepenuhnya membaik, membuatnya tidak mampu berbicara dan kembali perlahan memejamkan matanya.

"Kurang ajar kamu! Saya bisa-bisa habis kesabaran dengan kamu!" tegas Thalia langsung berlalu dari hadapan Valery.

Valery beberapa kali mengatur nafasnya, merasa sedikit lega karena emosinya tersalurkan kepada Thalia yang terlalu egois.

"Selalu mengatakan lebih mengetahui apa yang terbaik dan nyatanya putranya sampai saat ini berada di rumah sakit, dia hanya diam saja dan malah merasa tidak bersalah sama sekali," ucap Valery mencoba untuk menenangkan dirinya.

Valery jelas marah, dia selama ini sangat mengenal Dirga dan pasti tahu apa yang terbaik untuk Dirga.

Bersambung......

1
Oma Gavin
disini yg paling yg goblok bin oon valery cuma jadi sapi perahan keluarga nya ngga ayah ibu kakak semua bermasalah yg ibu sakit"sn yg kakak gila yg ayah lucknut silahkan nikmati semua nya valery sampai titik darah penghabisan kamu yg stres dan mati jgn ambil tindakan dan melapor ayahmu ke polisi biarkan terus jadi parasit dasar ngga ngotak
Oma Gavin
nah dirga sudah tau permasalahan pelik ibu dan bapaknya saat kamu turun tangan dirga bantu valery secara materi dan nurutlah supaya valery ngga hrs ribut dgn ibumu yg gendeng
Oma Gavin
dirga salah pilih lawan ternyata valery santai saja hbs kehilangan kehormatan gimana perasaan dirga saat tau valery banting tulang cari uang buat pengobatan ibunya
Dew666
🍒🍒🍒🍒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!