NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 34

Dalam sekali gerakan, Brian berhasil membuat Tati berbaring di atas kursi mobil. Dengan dirinya yang berada di atasnya. Posisi mereka sungguh meresahkan ketika di lihat dari luar mobil.

"Apa kamu udah gak sabar ingin melihat kehancuran si brengsek, Tati?" tanya Brian, mengelus wajah Tati dengan jari telunjuknya. Netranya menatap lekat wajah Tati.

Deg deg deg.

Detak jantung Tati begitu terdengar jelas di telinga Brian. Hal yang sama juga di rasakan Tati.

‘Sabar Tati, kamu harus bisa kendalikan perasaan mu. Biar kata jantung ku udah kaya mau lompat lompat dari tempatnya.’ pikir Tati dengan menelan divanya sulit.

Wajah Brian yang begitu dekat dengannya, seakan membuatnya sulit untuk menghirup oksigen.

“Se...sepertinya begitu. A...aku ingin melihat mas Junet hancur. Aku ingin mas Junet menyesali keputusannya." jawab Tati gugup. Dia benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya dari Brian.

Brian mengerdikkan dagunya, menahan wajah Tati untuk tetap menatap wajahnya, dengan mencu bit dagu lancip Tati.

"Apa yang bisa kamu berikan pada ku, sebagai hadiah jika aku sudah berhasil memperlihatkan kehancuran Junet pada mu?" tanya Brian.

Sebenarnya pria itu hanya mengatakannya untuk mendengarkan ketulusan Tati saja. Dia bahkan sudah punya rencananya sendiri.

Tati mengerutkan keningnya penuh tanya, "A- apa yang bisa aku berikan? Aku tidak punya apa apa, Rian! Pakaian yang aku kenakan pun ini dari mu! Semua yang melekat pada tubuh ku, adalah milik mu, pemberian mu. Apa kamu akan mengambilnya lagi dari ku?" tanya Tati dengan polosnya.

Pria itu tersenyum menyeringai. Dan hal itu membuat Tati merinding. Pria itu bahkan semakin mendekatkan dirinya pada Tati.

"Berikan seluruh jiwa raga mu untuk ku! Gak ada lagi pria lain di otak mu! Harus aku saja pria yang kamu pikirkan. Apa itu cukup adil untuk ku?" bisik Brian di telinga Tati, membuat hembusan nafas hangat Brian membuat Tati bergidik.

Grap.

Tati menelan salivanya sulit, ia bahkan menahan tangan Brian yang siap membuka kancing atasannya.

"Tolong jangan di sini! Setidaknya kita bisa melakukannya saat hanya ada kita berdua!” pinta Tati dengan suara bergetar dengan mata terpejam.

Brian menghembuskan nafasnya kasar, "Buka mata mu! Tatap wajah ku!" perintah Brian yang suaranya semakin berat.

"Aku mohon, jangan lakukan di sini, Rian! A... aku mohon!" bulir bening kembali menetes deras dari kelopak mata Tati.

Brian menyeka air mata Tati, berbicara dengan penuh kelembutan.

"Aku tidak akan melakukannya disini! Demi diri mu, baiklah aku akan menahannya.”

"Terima kasih sudah mau menuruti ku!" kata Tati dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Sudah sepantasnya."

Brian membantu Tati beranjak dari posisinya, bukan untuk meminta Tati duduk di kursi penumpang. Melainkan untuk membuat Tati berbaring lebih nyaman, dengan kepalanya yang menjadikan paha Brian sebagai bantalan.

"Tidur lah! Aku akan membangunkan mu jika kita sudah sampai!" titah Brain, mengelus kening Tati penuh kasih sayang.

Dusta kalo Danu gak mendengar apa yang dikatakan Brian dan Tati. Pria yang berada di balik kursi kemudi itu, nyatanya mendengar dengan jelas percakapan keduanya.

‘Aku gak salah dengar ya? Tuan mau menyusahkan diri dengan mena han diri untuk menyentuh Nona Tati? Definisi pria buas sudah ketemu pawangnya ini mah!’ pikir Danu.

**

Di kantor Junet,

"Ika kehilangan kasih sayang seorang ibu dari saat ia masih kecil sekali, pak Junet! Makanya itu saya terlalu memanjakannya. Hingga Ia tumbuh menjadi pribadi yang kurang mandiri. Ia terlalu bergantung dengan saya, papa nya!" dusta Hadi.

Monika berseringai, dengan ekor matanya yang melirik Hadi sekilas, ‘Dasar laki laki pembual, siapa bilang aku tumbuh menjadi anak yang gak mandiri. Justru aku tumbuh menjadi seorang pembully! Aku suka menindas yang lemah! Itu semua berkat didikan mu pria tua bangka Hadi!’

Junet mengangguk, memasang wajah sedih di depan Monika dan hadi. Seakan mencari simpati keduanya.

"Kalau begitu Monika ini sama seperti ku, pak! Bedanya aku kehilangan sosok ayah. Dan mama ku yang membesarkan ku hingga aku dewasa. Gak lama aku menikah dengan Tati, baru lah mama ku dipanggil sang pencipta."

"Ugghhhh pelan-pelan!" ringis Junet, saat Monika menekan lukanya dengan kapas yang sudah di beri alkohol.

"Aku sudah pelan-pelan ini, mas! Tahan sedikit kenapa! Jadi pria jangan lebay, mas!" gerutu Monika dengan tatapan gak senang.

"Bukankah Tati istri mu masih memiliki orang tua yang lengkap? Pasti mereka memperlakukan mu layaknya putra sendiri. Benar begitu kan, pak Junet?" tanya Hadi dengan tatapan penuh arti.

Junet menghembuskan nafasnya kasar, seperti ada yang menghambat dirinya untuk menghirup oksigen di ruangan itu.

"Inginnya sih seperti itu, pak! Tapi mau bagaimana lagi. Papa dan mama mertua saya terlampau jauh untuk dikatakan menyayangi menantunya. Mereka berdua seakan menganggap saya ini sampah yang gak berarti, pak! Sampah yang pantas dibuang!" beo Junet dengan gamblangnya.

Tak.

Tanpa sepengetahuan Junet, Hadi memutar obrolan ketiganya dalam sebuah rekaman dari ponsel miliknya.

"Pak Junet serius? Masa iya ada seorang mertua yang seperti itu?" tanya Hadi dengan gak percaya.

"Saya berani sumpah, pak! Mama Talita, mau pun papa Temmy. Mereka berdua gak sekali pun menganggap saya ini menantunya. Mereka hanya bisa berpikir saya ini gak bisa bekerja! Hanya bisa menghamburkan uang Tati. Pada hal kalau dipikir pikir, perusahaan ini besar juga berkat saya!" cerocos Junet, dengan mengacung kan jari telunjuk dan jari tengahnya pada Hadi.

"Apa mungkin pria yang tadi menghajar mu itu juga orang suruhan dari papa dan mama mertua mu, mas? Bisa aja kan, mereka menyuruhnya untuk menghentikan mu. Mencegat mu di jalan, terkesan begal gitu!" tuduh Monika. Dia sengaja mengatakan semua itu.

"Tapi sepertinya mustahil jika itu ulah mama dan papa mertua ku!" sangkal Junet.

"Gimana gak mungkin, mas? Mereka berdua sudah mempergoki kita di dalam kamar hotel, bahkan mereka melihat sendiri… kamu itu sedang ternak kecebong di milik ku! Betapa liarnya kamu pada ku, mas!" cerocos Monika tanpa saringan. Dirinya sendiri gak tau, jika percakapannya tengah direkam sang ayah angkatnya.

Hadi menggeleng pada Monika, seakan memberinya kode untuk gak membongkar aibnya.

‘Astaga Ika ini, kalau sudah bicara benar benar melewati batas. Gak sadar apa aku ini sedang mencari bukti untuk dijadikan uang. Aku bisa menjual rekaman ini pada saingan dari perusahaan Temmy. Bukan hanya perusahaan Temmy yang akan jatuh, tapi nama baiknya juga pasti akan hancur.’

"Itu kenyataan nya, pah! Semalam aku dan mas Junet bahkan terkurung di kamar hotel. Gila aja kan pah! Niat senang senang usai melempar Tati pada night club, malah paginya kami yang dipergoki orang tuanya. Gila bangat kan tuh!" cerocos Monika apa adanya.

Deg

"Monika!" Junet menatap galak Monika.

Hadi beranjak dari duduknya, mengalihkan perhatian Junet dan Monika.

"Maaf nih pak Junet, saya masih ada keperluan lain. Mungkin lain waktu kita bisa ngobrol lagi!" cerocos Hadi dengan senyum palsunya pada Junet.

"Aku antar papa sampai bawah dulu, mas!" Monika ikut beranjak dari duduknya.

"Tidak perlu, nak! Kamu temani saja bos mu di sini. Lagi pula pekerjaan mu pasti banyak. Papa gak ingin mengganggu pekerjaan mu!" kilah Hadi, sebelum meninggalkan Junet dan Monika di dalam ruang kebesaran putrinya itu.

***

Bersambung …

1
Cute Alpa
nice
Stella
Bagus
Lisa
okelah
Anya
oke sih
Putri
bagus juga
Azzura
suka cerita ini
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!