Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Traumatis
Selamat pagi, hari ini Author ajak bahas sedikit mengenai trauma yang dialami oleh Kania .
Trauma yang parah dapat mempengaruhi karakter dan pertumbuhan mental seseorang. Trauma dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam perilaku, emosi, dan cara berpikir seseorang.
*Dampak Trauma pada Pertumbuhan Mental*
Trauma dapat mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf, yang kemudian dapat mempengaruhi pertumbuhan mental seseorang. Beberapa dampak trauma pada pertumbuhan mental antara lain:
1. *Regresi*: Trauma dapat menyebabkan seseorang mengalami regresi, yaitu kembali ke perilaku yang lebih anak-anak.
2. *Gangguan emosi*: Trauma dapat menyebabkan gangguan emosi, seperti kecemasan, depresi, atau perubahan suasana hati yang ekstrem.
3. *Ketergantungan*: Trauma dapat menyebabkan ketergantungan pada orang lain atau perilaku adiktif sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif.
4. *Gangguan identitas*: Trauma dapat mempengaruhi identitas seseorang dan menyebabkan kebingungan tentang peran atau posisi mereka dalam masyarakat.
*Faktor yang Mempengaruhi*
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dampak trauma pada pertumbuhan mental antara lain:
1. *Sifat trauma*: Trauma yang lebih parah dan berkepanjangan dapat memiliki dampak yang lebih signifikan.
2. *Usia*: Trauma yang dialami pada usia yang lebih muda dapat memiliki dampak yang lebih besar pada pertumbuhan mental.
3. *Dukungan sosial*: Dukungan sosial yang kurang atau tidak memadai dapat memperburuk dampak trauma.
Setelah Kania kecelakaan dan melihat tubuh ayahnya terlindas mobil, ia mengalami trauma yang sangat fatal dan berpengaruh dalam mentalnya, Kania mengalami regresi ia merasa bahwa dirinya belum sepenuhnya dewasa padahal usia sudah memasuki dewasa awal.
Itulah sekilas penjelasan mengenai keadaan Kania saat ini.
kembali ke cerita......
...****************...
"Arkan, nak kamu mau pulang atau nginap?" ucap Mira membangunkan Arkan.
"Pulang aja tante, Kania juga sudah pulas, besok pagi-pagi sekali Arkan sudah sampai sini tan,"ucap Arkan yang menyalimi tangan Mira.
"Hati-hati ya Arkan," ucap Mira.
"Iya tante," ucap Arkan.
Jam menunjukan pukul dua belas malam, Arkan mengendarai mobil Pajero putihnya ditengah kegelapan malam.
Setelah satu jam ia mengendarai mobilnya ia sampai di rumahnya, sepi, tenang, hanya ada Arkan, dan penjaga rumahnya yang berjaga di sekitaran rumah Arkan.
"Aku pulang," ucap Arkan, walaupun tidak ada yang membalas ucapannya.
Arkan memandangi foto almarhum ayah dan ibunya yang ia sengaja pajang di ruang tamunya.
"Ayah, ibu, Arkan udah besar, sekarang Arkan lebih sering dirumah Kania, terima kasih ya ayah, ibu karena kalianlah Arkan bisa mengenal tante Mira, selama ini Arkan di urus oleh tante Mira, bahkan yang ambil rapot Arkan pun tante Mira, ayah jika kelak Arkan menikah dengan Kania, tolong pastikan ayah dan ibu melihat Arkan dari surga ya, Arkan ingin ayah dan ibu melihat betapa bahagianya Arkan bisa menikahi wanita yang Arkan cintai,"ucap Arkan.
"Ayah, ibu, Arkan mau tidur dulu ya, besok masih harus menjemput Kania, selamat malam ayah ibu,"ucap Arkan.
Arkan selalu menyembunyikan kesedihannya dibalik senyumannya, ia merasa bahwa kesedihannya adalah kelemahannya, ia menutup pintu kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya, ia terlelap dalam tidurnya, namun dunia alam sadarnya membawa Arkan bertemu dengan kedua orangtuanya di dunia mimpi.
Dunia mimpi.....
"Arkan," ucap almarhum ibundanya.
"Ibu, Arkan dimana?"ucap Arkan tak percaya.
"Arkan ayah dan ibu juga merindukan mu nak, tetapi alam kita sudah berbeda, tumbuh lebih baik ya nak,"ucap almarhum ayah Arkan.
"Ayah, tanpa ayah dan ibu di sisi Arkan semuanya terasa jauh lebih berat,"ucap Arkan.
"Tante Mira bisa diandalkan untuk menjaga mu kan nak?"ucap almarhum ibundanya.
"Iya bu, Arkan sayang sama tante Mira, dan Bu Arkan jatuh cinta dengan Kania,"ucap Arkan.
"Cintai Kania dengan benar ya nak, jangan sakiti dia, ibu percaya kamu akan menjadi anak yang bisa ibu andalkan,"ucap almarhum ibundanya.
"Ayah dan ibu pergi dulu ya nak, jangan pernah merasa sendiri ayah dan ibu akan hidup dalam hati mu,"ucap almarhum ayahnya.
"Terima kasih ayah ibu, Arkan akan selalu menjadi anak yang baik," ucap Arkan.
Arkan terbangun dari tidurnya tepat pukul lima subuh, setelah ia melihat jam, Arkan segera mandi dan bersiap ke rumah Kania.
...****************...
Sementara itu Kania menangis sejadi-jadinya karena Arkan tidak ada didekatnya.
"Arkan......"teriak Kania dalam isak tangisnya.
"Ihk mbak, apa si masih subuh tau jangan berisik,"ucap Aksa yang terkejut dengan teriakan Kania.
Mira yang menyadari Kania sudah bangun segera berlarian dari dapur menuju kamar depan.
"Ada apa Kania?"ucap Mira.
"Ibu, Arkan mana?"ucap Kania.
"Arkan pulang nak, tadi mau ambil seragamnya," ucap Mira.
"Kenapa ga bangunin Kania?"ucap Kania yang masih menangis.
Namun mobil Arkan tiba-tiba sudah terparkir di garasi, dan langsung bergegas menuju kamar depan, karena ia mendengar suara tangisan Kania yang menggema sampai garasi.
"Kania, maaf ya tadi aku ambil seragam dulu, kamu siap-siap ke sekolah ya aku tunggu,"ucap Arkan setengah terengah-engah.
"Iya Arkan,tunggu ya jangan pergi lagi,"Kania segera keluar dari kamar depan dan bergegas ke kamarnya untuk siap-siap ke sekolah.
"Mbak Kania tuh kenapa si kak?"ucap Aksa.
"Mbak Kania kaget aja dek karena kaka pulang gak kasih tau mbak Kania,"ucap Arkan.
"Oalah cuma kaget aja ko nangis si,aneh,"ucap Aksa.
"Arkan, sarapan dulu nak, tante sudah masak, Aksa ayo sayang siap-siap sekolah,"ucap Mira.
"Ga mau sekolah ibu, Kei ga masuk sekolah,kemarin Kei bilang sama Aksa kalau Kei ga sekolah,"ucap Aksa.
"Sekolah sayang, nanti ibu telpon mama nya Kei ya biar antar Kei ke sekolah,"ucap Mira.
"Iya ibu,"ucap Aksa kegirangan.
"Arkan ayo sarapan dulu nak," ucap Mira.
"Tadi malam Arkan mimpi ketemu ayah dan ibu, tan"ucap Arkan.
"Artinya Arkan kangen sama ayah dan ibu,"ucap Mira.
"Iya tante, Arkan kangen banget sama ayah dan ibu,"ucap Arkan.
"Arkan jangan lupa sarapan ya, tante mau menyiapkan seragam Aksa dulu,"ucap Mira.
"Iya tante,"ucap Arkan.
Arkan keluar dari kamar depan dan segera menuju ruang makan untuk sarapan, namun Kania tiba-tiba memeluk Arkan, dengan wajah yang sudah cantik, harum dan sudah memakai seragam sekolah.
"Arkan aku cantik gak? Wangi gak?"ucap Kania.
Jantung Arkan berdebar kencang dan ia tidak bernai menatap mata Kania.
"I...i....ya... Kamu cantik, wangi juga,"ucap Arkan.
"Arkan kamu wangi banget, "Kania melepas pelukannya.
"Kalau aku ga wangi nanti kamu protes,"ucap Arkan.
"Iya juga si,"ucap Kania.
"Cepat sarapan, ibu kamu udah suruh kita sarapan,"ucap Arkan.
"Suapin ya,"ucap Kania.
"Iya, aku suapin,"ucap Arkan.
Arkan dengan sabar menyuapi Kania, dan ia pun menikmati sarapan yang sama dengan Kania, cah kangkung telur puyuh, makanan sederhana tetapi menjadi makanan favorit Kania.
"Loh Kania, makan sendiri nak, kenapa disuapin?"ucap Mira.
"Gak mau makan sendiri bu, Arkan juga mau ko suapin Kania,"ucap Kania.
"Iya tante, gak apa-apa, Arkan sudah biasa menyuapi Kania, disekolah juga begini kalau lagi makan di kantin,"ucap Kania.
"Astaga Kania,"ucap Mira.
Kania tidak memperdulikan ibunya, ia tetap menikmati suapan demi suapan dari Arkan, dan ia sambil bermain angry bird game kesukaannya.