NovelToon NovelToon
My Doctor'S Bastard

My Doctor'S Bastard

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:380.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.

Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.

Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MDB Bab 32 - Fase Kritis

Malam pun bergulir dan pagi datang dengan harapan baru. Matahari belum sepenuhnya naik ketika Laura sudah duduk di meja makan, rambut pendeknya sedikit acak-acakan, wajahnya tampak segar meski pucat. Celine menguap lebar sambil membawa roti panggang, sementara Shinee sibuk menyiapkan termos air hangat dan obat-obatan Laura seperti biasa.

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Laura tersenyum cerah seolah tidak ada rasa sakit yang membakar tubuhnya setiap beberapa jam.

“Lau kenapa bangun cepat sekali?” tanya Celine sambil memandang Laura penuh curiga. “Semalam kan badanmu panas," ucap Celine lagi, karena terlalu bersedih setelah menerima panggilan telepon dari Daddy Nickolas, kondisi Laura jadi sedikit menurun.

Laura malah tertawa kecil. “Semalam ya semalam, sekarang aku sudah lebih baik. Tidak usah terlalu khawatir."

Shinee yang mendengar itu menghentikan gerakannya sejenak, menatap sang istri dengan tatapan lembut sekaligus cemas. Dan Laura balas menatap dengan senyum yang hangat namun samar-samar terluka.

Mereka tak saling bicara, namun dari sorot mata keduanya nampak jelas kepedulian satu sama lain. Setelah semua yang terjadi kini baik Laura ataupun Shinee sama-sama merasakan bahwa cinta mereka semakin kuat.

Setelah sarapan mereka semua pergi ke rumah sakit, terkecuali Dicky yang pagi ini belum menunjukkan batang hidungnya.

Kedatangan Laura langsung disambut oleh beberapa perawat yang telah mengenalnya dengan baik. Sesekali bertukar sapa dan lempar senyum hangat.

Sepanjang perjalanan menuju ruang pengobatan, Laura berjalan sambil menggandeng tangan Celine, seolah yang ia hadapi hanyalah pemeriksaan sederhana. Padahal tubuhnya sendiri berkali-kali bergetar menahan nyeri.

Shinee berjalan di belakang mereka, membawa tas berisi perlengkapan. Matanya mengawasi setiap langkah Laura, terlalu banyak hari-hari buruk yang mereka lalui, sehingga setiap gerakan kecil Laura kini terasa menegangkan untuknya.

“Lau, nanti setelah terapi kita beli puding coklat, ya,” ucap Celine pada Laura.

Laura tertawa. “Mana boleh aku makan itu," jawab Laura, sebab dia telah mengambil jatahnya makan manis-manis dua hari kemarin.

“Boleh kan, Kak?” Tanya Celine pada Shinee, dia sampai menoleh kebelakang untuk mempertanyakan hal tersebut.

"Tidak boleh," jawab Shinee dan langsung membuat senyum Celine langsung hilang. Ingin marah tapi memang Shinee lah yang mengatur semua makanan Laura.

Mereka berhenti di depan ruang terapi. Perawat memanggil nama Laura dan gadis itu menarik napas dalam-dalam.

Sebelum masuk, Laura menoleh pada Shinee dan Celine.

“Jangan cemas, aku baik-baik saja.” ucapnya sambil mengangkat jempol.

Tapi Shinee tahu, betul-betul tahu bahwa di balik senyum itu ada ketakutan yang Laura sembunyikan setiap hari. Ia menyentuh kepala Laura lembut.

“Kalau tidak kuat, bilang. Jangan tahan sendiri.”

Laura tersenyum. “Jika aku bilang tidak kuat, Kak Shinee nanti sedih.”

Shinee menghela napas panjang. “Aku lebih sedih jika kamu pura-pura baik-baik saja.”

Untuk sesaat mata Laura basah. Namun ia cepat-cepat mengedipkannya sebelum air itu jatuh.

“Aku masuk dulu, ya.” Pintu tertutup dan ruangan mendadak terasa hening. Dokter Richard menyambutnya seraya membuka berkas hasil pemeriksaan sebelumnya. “Bagaimana semalam? Masih pusing atau mual?”

“Sedikit,” jawab Laura sambil duduk. “Tapi tidak apa-apa, Dok. Sekarang aku merasa lebih baik.”

Dokter Richard menghela napas kecil, tak ingin memaksa namun jelas melihat bahwa kondisi Laura menurun. “Kita mulai, ya. Hari ini dosisnya sedikit lebih kuat. Jika terasa tidak nyaman langsung katakan padaku.”

Laura mengangguk pelan. “Baik, Dok.”

Jarum infus kembali masuk ke tubuh mungil itu. Sensasinya perih, tapi Laura tetap tersenyum pada perawat. “Aku tidak apa-apa. Terima kasih ya," ucap Laura.

Beberapa menit berlalu… lalu perlahan matanya terasa berat. Tubuhnya sedikit menggigil.

“Laura?” suster memanggil dan memeriksa keadaanya. “Kamu pucat. Kamu yakin kuat?”

Laura memaksakan senyum. “Boleh aku tidur sebentar saja?”

Suster menepuk pundaknya pelan. “Istirahatlah.”

Di luar sana Celine duduk dengan memeluk tasnya, menunggu dengan gelisah. Sementara Shinee berdiri dan bersandar pada dinding, sesekali tangannya menutup wajah, merasa lelah, takut, dan berharap dalam waktu yang bersamaan.

Celine melirik, lalu mendekat pelan. “Kak Shinee,” panggilnya.

Shinee menurunkan tangan. “Hm?”

“Laura pasti sembuh kan, kita akan pulang, kan?”

Ada jeda panjang sebelum Shinee menjawab.

“Ya… kita akan pulang.” Suara itu nyaris pecah.

Celine mengangguk kecil, karena kini telah begitu mempercayai Shinee. Namun ekspresi wajahnya juga berubah sedih.

“Daddy Nickolas pasti marah besar nanti.”

"Aku tahu.”

“Tapi aku tidak akan membiarkan kak Shinee menanggung semua ini sendirian, aku juga akan bantu menjelaskan," balas Celine tanpa ragu.

Shinee menatapnya dan tersenyum kecil, Celine yang kini sudah seperti adiknya sendiri.

“Iya, nanti kita hadapi sama-sama," jawabnya.

Pembicaraan mereka terhenti ketika tiba-tiba seorang perawat keluar dari ruang pemeriksaan, Celine dan Shinee pikir pengobatannya sudah selesai tapi ternyata bukan. "Dokter Shinee, silahkan anda masuk," ucap sang perawat.

"Ada apa Kak? Laura baik-baik saja kan?" Celine yang bertanya bertubi-tubi.

"Iya, semuanya baik-baik saja Cel. Laura ingin di dampingi suaminya."

"Oh syukurlah, masuklah Kak," titah Celine pada Shinee. Dia bahkan sedikit mendorong Shinee untuk segera memasuki ruang pengobatan tersebut.

Masuk ke dalam sana Shinee langsung melihat Laura yang terbaring lemah. Tanpa ada kata-kata Shinee langsung duduk di topi ranjang dan menggenggam tangan sang istri.

Mengelus kepalanya dan bahkan mencium kening Laura. "Aku baik-baik saja, Kak," ucap Laura lirih.

Satu tahun berlalu dan selama itu pula Laura menjalani pengobatannya. Dan hari ini adalah hari dimana Laura akan mendengar hasil pemeriksaan akhir.

Salah satu tangannya menggenggam erat tangan Shinee, di dalam hati tak pernah berhenti berdoa. Betapa Laura sangat ingin pulang ke Servo.

Akhir-akhir ini Laura benar-benar merasa kondisinya semakin membaik, tak ada sakit nyeri berlebihan ataupun mual.

Namun kondisi ini bisa menjadi titik balik yang sebenarnya, antara sembuh atau semua pengobatan yang dia tempuh gagal total.

Dokter Richard menunjukkan hasil scan terakhir. . “Area metastasis sudah bersih, tidak ada penyebaran baru. Hanya tersisa satu massa kecil di bagian hati. Kita awasi, tapi kondisinya sangat stabil. Kamu sudah jauh melewati fase kritis.”

1
Aurel
lanjut 😍😍 semangat
Felycia R. Fernandez
ikutan 😭😭😭😭😭😭
Aurel
lanjut 😍😍 semangat
Felycia R. Fernandez
gak pindah daerah atau negara ya ,cuma pindah rumah aja kok Shinee..😆
Erna Fadhilah
semuanya tahu shinee , bahkan daddy dan mommymu aja tahu😁😁, yang ga tahu itu cuma kamu seorang
Erna Fadhilah
akhirnya bisa berkumpul lagi seperti dulu dan ini malah tambah anggota baru yaitu axel
Erna Fadhilah
shinee pasti senang pakai banget ini Laura pulang dengan membawa baby Axel😁
Erna Fadhilah
kenapa siih shinee ga di beri tahu aja kalau Laura udah hamil dan harusnya pas mau lahiran shinee di beri kabar biar dia di samping Laura
Ariany Sudjana
jangan marah Shinee, hanya kamu yang ga tahu keberadaan Laura dan Axel, tapi semua demi kebaikan kamu dan keluarga kecil kamu
bunda n3
part yg bikin nangis bombay
Hanima
👍👍
SasSya
🤣🤣🤣🤣😂😂
Tante kucing cerewet jangan di apa2in papa shineeeeee😆😆😆
Dini Rachmawati
semua orang tahu Shinee hanya kamu saja yang tidak tahu 🤭🤭🤭
Niͷg_Nσͷg💅
wkwkw dulu kamu yang jadi penggendali dari permainan drama laura ..shinee 🤣 dan kepergian laura yang kedua, daddy Nicholas, mommy nainah, om Diky, celine yang jadi pengendalinya 🤣 dan kamu sendirian. kamu tak di ajak shinee 🤣
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semua tau.. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀J💜⃞⃟𝓛§𝆺𝅥⃝©Adinѕ⍣⃝✰
jika kau tau bukan hanya celin yg tau tapi papa dan mamamu juga tau shin🤭
Dini Rachmawati
akhirnya bersatu lagi mereka
haru dan bahagia ...
Srie Handayantie
Celine kau di incerrr Shinee loh nanti kalau ketemuuu 🤭 awass hati2 yaaa 😅
Srie Handayantie
yaa Allah masih lanjut aja inii air mataaaa , ku kira beres disore tdi mlem nya di lanjut lagii ternyata😪 besok tau² bengak nih mataa .
Shinee kamu beneran tulusss ya , dan walau kamu kesepian tpi ttp masih menerima Laura tanpa syarat apapun. so sweet bangettt 😍
Dini Rachmawati
Gimana tanggapan Shinee ya ditinggal 2 tahun oleh Laura ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!