keluarga yang awal nya harmonis berubah karena istri yang egois dan suami yang menuntut kesempurnaan dari istri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chelchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
"Keterlaluan anak itu!!! Ibu kita pergi ke rumah Latifah sekarang. tenang nak Danang jangan terburu-buru mengambil keputusan mengambil keputusan itu harus dari hati dan pikiran yang tenang" Kata Bapak mertua ku
"Saya tau Pak, jadi saya memutuskan untuk pergi meninggalkan Latifah sendiri di rumah, agar saya bisa berfikir dengan jernih, dan tidak mengambil kesimpulan yang salah" Kata ku
"Maafkan anak Bapak nak Danang, jika dia sudah keras kepala sudah tidak ada orang yang bisa merubah keputusannya" Kata Bapak mertua
"Iya Pak aku kesini berencana untuk mengambil anak-anak dan membawa nya ke Bandung" Kata Danang
"Loh kenapa begitu nak? Bapak khawatir jika kamu bawa anak-anak di sana pasti kamu kerepotan, tidak apa-apa nak biarkan anak-anak di sini dulu" Kata Bapak mertua
"Gapapa Pak, aku malu terus menerus merepotkan Bapa dan Ibu disini " Kata ku
"Tidak apa-apa nak Danang kita semua sudah menjadi keluarga, Bapak sama sekali tidak keberatan jika anak-anak tinggal disini jadi rumah pun terasa rame kalau ada cucu - cucu bapa ada di sini, kalau nak Danang ingin kembali ke Bandung silahkan, tenang anak-anak aman disini biar bapa dan Ibu yang menjaga mereka" Kata Bapak mertuaku
"Terimakasih banyak pak atas pengertian nya, maaf saya dan Latifah selalu merepotkan bapa dan Ibu" Kata ku
"Tak apa nak, bapa dan Ibu sekarang sudah menjadi orang tua kamu juga. Jangan sungkan, maafkan anak bapa yang tidak mau mendengarkan nasehat dari kamu ya nak" ujar bapa mertua
Aku pun langsung berpamitan dengan Zio dan Chio meskipun aku berat meninggalkan mereka berdua di sini, apa lagi dengan keadaan Zio yang sedang sakit, membuatku berat meninggalkan nya di sini.
Aku di rumah mertuaku sampai tengah malam sampai kedua anaku ku tertidur dengan tenang dan lelap.
"Aku pamit Pak, Bu " Kataku
"Baik nak Danang hati-hati dijalan, jangan memikirkan masalah ini, fokus saja dengan pekerjaan disana. bapa akan coba menasehati Latifah nanti" Kata bapa mertua
Aku pun berpamitan dengan mertua ku, dns langsung melaju ke bandung.
3 jam kemudian.
Aku sampai ke Bandung sekitar jam 3 pagi aku pun langsung tidur, karena aku sudah lelah karena semalaman aku tidak tidur memikirkan nasib rumah tangga dan anak - anakku.
Aku terbangun karena suara adzan subuh dari toa masjid, aku pun langsung mandi dan pergi ke masjid untuk melakukan sholat subuh berjamaah.
20 menit kemudian
Danang kembali pulang ke rumah, dan dia langsung tidur kembali karena tubuhku masih lelah dan aku pun masih mengantuk berat.
Hari ini toko aku sengaja tutup dan karyawan juga aku liburkan dulu karena aku sudah berbicara dengan Pak Tono, jika toko tutup sampai hari Senin.
Tidak terasa aku terbangun di jam 12 siang, karena perut sudah keroncongan aku memutuskan mencari makanan ke keluar.
Dan aku pun memutuskan membeli nasi padang, dan langsung makan di tempat.
Saat aku makan aku mendengar gosip tentang Aulia muncul kembali karena pemilik nya dari desa yang sama dengan Aulia jadi gosip cepat menyebar.
Aku percepat makan ku dan aku langsung pergi ke rumah Aulia .
Sesampainya di rumah Aulia aku di sambut hangat oleh Ibu nya Aulia, dan tanpa basa basi aku menanyakan gosip yang tersebar luas itu.
"Bu, apakah benar Aulia akan menikah dengan pria di desa sebelah?" Tanya Danang
"Iya Pak dari pada Aulia di gosipkan yang tidak tidak, jadi Ibu mencoba menjodohkan Yoga dengan Aulia, dia laki - laki baik yang dari desa sebelah" Ucap Ibu Aulia
"Apa Aulia sudah siap untuk menikah kembali Bu?" Tanya Danang
"Ya Ibu harap Aulia mau di jodohkan dengan Yogi, karena Ibu sudah muak dengan gosip gosip yang menjelaskan anak Ibu" Ucap Ibu Aulia
"Ibu percaya gosip itu? apa Ibu tidak percaya dengan Aulia" Kata Danang
"Ibu tidak percaya, namun semakin lama semakin besar gosip itu membuat Ibu sedih karena anak sebaik dan sangat Ibu sayangi ini di fitnah oleh banyak orang, tanpa mereka tau masalah yang sebenarnya seperti apa" Ucap Ibu Aulia
"Waduh sampai segitunya ya bu" Kata Danang
"Kemarin juga ribut besar sampai-sampai di pisahin sama tetangga , Rania juga gemeteran sambil menangis karena takut mendengar semua ini" Ucap Ibu Aulia
Sial ucap ku di dalam hati , entah apa yang ada di pikiranku saat itu aku memutus kan untuk menikahi Aulia
"Aulia biar saya aja bu yang nikahi " Kata ku
"Pak bos jangan bercanda" Ucap Ibu Aulia
"Iya Pak jangan bercanda, tak apa saya akan menikah dengan yoga. Mungkin ini jalan yang terbaik " Ucap Aulia
"Saya tidak bercanda Bu. kalau kamu mau menerima jadi istri kedua saya, saya akan nikahi kamu sekarang " Ucap Danang
"Aulia coba kamu pikir baik-baik apakah kamu mau jadi istri kedua Pak Danang? " Tanya Ibu Aulia
"Emmm gimna ya bu aku emmm Pak aku" Jawab Aulia kebingungan
"Gapapa aku tunggu jawaban kamu apapun keputusan kamu aku siap terima, kamu berhak menolak aku tapi kamu juga berhak bahagia" Ucap Danang
Sesudah mengatakan itu aku pergi dari rumah Aulia karena aku berfikir dia mungkin butuh waktu untuk memikirkan keputusan besar ini aku pergi langsung ke rumah dalam hati sempat berpikir apakah benar aku akan poligami...
Aku pun termenung gara-gara perkataan ku yang akan menikahi Aulia aku jadi kebingungan sendiri dengan kata-kata ku itu
"Apa yang aku lakukan argh sial " Ucap Danang dalam pikiran nya
Aku spontan mengatakan itu karena aku tidak mau Aulia menjadi milik orang lain tapi di sisi lain aku berpikir apakah bisa aku adil kepada Latifah dan Aulia?
Argh memikirkan nya aku jadi sangat pusing jadi aku memutuskan tidur sebentar...
Bangun bangun aku melihat ke jendela hari sudah malam aku tidak tau kenapa kepalaku sangat pusing aku menelepon Pak Tono untuk datang kemari tapi Pak Tono sedang ada di luar desa aku coba minta nomor Aulia karena aku ingin minta bantuan nya.
"Hallo Aulia, bisa kesini sebentar? Kepalaku sangat pusing dan tolong belikan obat untuk jaga-jaga siapa tau aku sakit nanti obat nya aku ganti dan tolong belikan makanan untuk ku " Ucap Danang
"Baik pa, saya akan kesana tapi sekitar sudah isya saya kesana " Ucap Aulia
Aku menunggu Aulia sambil memikirkan Zio apakah dia sudah sembuh atau belum aku coba untuk menelepon mertuaku
"Asalamualaikum bu apakah Zio sudah sembuh? Ucap Danang
"Sudah nak dia sudah sembuh ini sedang bermain di rumah sama Nur " Ucap Ibu mertua ku
"Ohh baik kalau begitu, aku tutup lagi telpon nya bu " Ucap Danang
Tidak tau kenapa aku sangat menggigil padahal sudah pakai dua selimut apakah benar aku sakit mungkin aku drop karena memikirkan masalahku dengan Latifah apalagi kemarin aku bertengkar hebat dengan dia, bagaimana kondisi nya sekarang ya, kenapa aku memikirkan nya dia juga belum tentu memikirkan ku apalagi kemarin dia sempat minta cerai mungkin dia sudah tidak sayang lagi padaku.
Brem...
Suara motor di depan itu pasti Aulia sampai kesini aku langsung menelepon nya
"Aulia langsung aja masuk kerumah kunci cadangan nya ada di bawah pot bunga " Kata Danang
"Baik Pak saya akan cari " Kata Aulia
Klek....
suara kunci pintu terbuka ...
Akhirnya Aulia datang juga aku merasa sedikit agak lega karena pasti dia sudah membeli obat untuk ku
.......HALLO........
Terima kasih bagi yang sudah membaca maaf jika penulisan nya belum rapih karena saya masih pemula
Untuk kritik dan saran silahkan tinggal komen di kolom komentar dan jangan lupa like ☺