NovelToon NovelToon
Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Status: tamat
Genre:Romantis / Zombie / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Tamat
Popularitas:74.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

"Meski kau adalah satu-satunya lelaki di dunia ini, aku tetap tidak akan mau denganmu!" Britney menolak tegas cowok yang menyatakan cinta padanya.

Tapi bagaimana kalau di hari Britney mengatakan itu, terjadi invasi virus zombie? Seketika satu per satu manusia berubah menjadi zombie. Keadaan Zayden High School jadi kacau balau. Pertumpahan darah terjadi dimana-mana.

Untungnya Britney mampu bertahan hidup dengan bersembunyi. Setelah keadaan aman, dia mulai mencari teman. Dari semua orang, satu-satunya orang yang berhasil ditemukan Britney hanyalah Clay. Lelaki yang sudah dirinya tolak cintanya.

Bagaimana perjalanan survival Britney dan Clay di hari kiamat? Apakah ada orang lain yang masih hidup selain mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter ³³ - it follow

Clay masih memegang pedang anggarnya erat, sorot matanya tajam dan penuh perhitungan. Ketiga pria itu berdiri hanya beberapa meter dari mereka, tidak mendekat, tapi tidak benar-benar menjaga jarak. Tatapan mereka pada Britney membuat Clay ingin menancapkan pedangnya ke tanah dan menggambar garis batas tak terlihat.

Britney merinding. “Clay… aku nggak nyaman,” bisiknya lirih.

Clay mengangguk sangat kecil, hampir tak terlihat, tapi cukup bagi Britney untuk tahu bahwa ia merasakan hal yang sama. Tatapan pria-pria itu terlalu lekat. Terlalu lapar, meski tidak secara seksual, namun seperti seseorang yang menemukan sesuatu yang langka dan tak tergantikan.

“Kami harus pergi,” lanjut Britney, lebih tegas kali ini.

Pria berjanggut mengangkat kedua tangannya seolah meredakan ketegangan. “Hei, hei, tidak perlu takut. Kami cuma menawarkan bantuan. Kalian aman bersama kami.”

“Justru itu masalahnya,” jawab Clay tajam.

Ketiga pria itu membeku.

“Kami punya tempat aman sendiri. Kami tidak butuh komunitas kalian.” Clay mundur selangkah, menjaga tubuh Britney tetap di belakangnya. “Dan kalau kalian coba mengikuti, aku tidak segan.”

Ada ancaman di balik suaranya, ancaman yang sangat nyata. Pria muda itu menelan ludah. “Kami hanya… ingin memastikan kalian tahu ada opsi lain.”

“Kami sudah dengar,” potong Clay. “Dan jawabannya tetap tidak.”

Britney menatap satu per satu wajah mereka. Ada sesuatu dalam tatapan mata ketiga pria itu, ketidakpercayaan, keterkejutan dan mungkin sedikit obsesi. Itu yang paling menakutkan.

Britney meraih lengan Clay. “Clay… ayo pergi. Sekarang.”

Clay mengangguk, mundur pelan sambil tidak pernah menurunkan pedangnya. Begitu jarak cukup aman, ia menarik Britney dan mengajaknya berbalik.

Tiga pria itu berdiri mematung, namun mata mereka mengikuti tiap langkah Clay dan Britney sampai keduanya menghilang di tikungan. Dan Britney bisa merasakan tatapan itu seolah masih menusuk punggungnya.

Clay baru berhenti berjalan setelah mereka cukup jauh. “Kita nggak pulang,” katanya cepat.

Britney menatapnya kaget. “Kenapa?”

“Karena kalau aku jadi mereka, aku bakal mengikuti kita dari jauh. Kita harus pastikan kita nggak membawa mereka ke rumah kita.”

Britney menelan ludah, wajahnya semakin tegang. “Jadi… kita kemana?”

Clay menatap bangunan besar di ujung jalan. “Supermarket itu. Kita bisa bersembunyi di sana sementara. Kita juga butuh bahan makanan dan—”

“Dan zombie,” sambung Britney sambil menarik napas dalam. “Untuk percobaan.”

Clay mengangguk.

Supermarket itu masih utuh secara mengejutkan. Plafonnya roboh di beberapa tempat, dan lantai dipenuhi debu tebal serta kemasan makanan kadaluarsa, tapi tidak ada jejak manusia.

Begitu mereka masuk, Clay mengunci pintu depan dengan rantai yang ia temukan di rak besi, memastikan tidak ada orang luar yang bisa menerobos dengan mudah.

“Periksa area belakang,” kata Clay pelan.

Mereka bergerak bersama, menyisir lorong demi lorong. Dan akhirnya, di bagian gudang dingin yang gelap, mereka menemukannya, zombie tunggal yang kurus dan bergerak lambat, terjebak di balik rak terjungkal.

Britney langsung memegangi lengan Clay. “Itu… bagus. Kurus… nggak terlalu agresif.”

Clay menajamkan pedangnya. “Tetap hati-hati.”

Zombie itu menggeram pelan, giginya bergetar, namun kekuatannya tampak jauh di bawah zombie normal. Clay mengikat kedua tangannya ke pilar besi dan memasang rantai tambahan di kaki zombie, memastikan ia tidak akan lolos.

Britney menutupi mulutnya, setengah ngeri setengah bersemangat. “Kita punya subjek baru.”

Clay menoleh. “Kita lakukan ini besok pagi. Sekarang kita butuh istirahat.”

Mereka mendirikan camp kecil di sudut supermarket dekat kasir. Clay mengambil beberapa selimut dari area perlengkapan rumah dan membuat tempat tidur seadanya untuk Britney.

Sebelum tidur, Clay memeluk Britney dari belakang, tangannya melingkari perutnya yang mulai membesar. “Kamu dan bayi ini prioritas utamaku. Bukan zombie. Bukan eksperimen. Ingat itu.”

Britney tersenyum lembut. “Aku tau. Tapi kalau ini berhasil… kita bisa selamatkan lebih banyak orang.”

Clay mengecup bahu Britney. “Aku tau. Karena itu aku ikut kamu.”

Untuk sesaat, dunia terasa tenang. Tapi malam tidak ramah pada orang-orang yang mencoba merasa aman.

Sekitar tengah malam, Britney tiba-tiba membuka mata. Bukan karena mimpi. Bukan karena gerakan Clay. Tapi… suara.

Tap… tap… tap…

Langkah pelan. Sangat pelan. Di luar supermarket. Dan setelah langkah itu…

Bisik-bisik kecil.

Britney memicingkan mata. Ia mendengar.

“…nggak mungkin mereka jauh…” “…aku yakin mereka ke arah sini…” “…kita harus pastikan… perempuan itu… jangan sampai hilang…”

Britney membeku. Itu suara manusia. Itu suara tiga pria tadi.

Britney menepuk tubuh Clay pelan namun panik. “Clay… Clay, bangun…”

Clay langsung terbangun, memegang pedang anggarnya tanpa berpikir. “Ada apa?”

Britney menempelkan jari ke bibir. “Dengar.”

Clay menajamkan telinga. Dan suara itu datang lagi. Kali ini lebih dekat.

“…kalau mereka sembunyi di dalam, kita bisa tunggu sampai pagi.” “…wanitanya hamil… dia nggak bisa lari.”

Clay memucat. Ia meraih Britney, menariknya ke balik rak penuh kardus agar tak terlihat dari luar. Pedangnya digenggam erat, otot-ototnya menegang.

“Clay… mereka mengikuti kita…,” bisik Britney, suaranya bergetar.

Clay mendekatkan wajahnya ke telinga Britney. “Tenang. Aku nggak bakal biarin mereka menyentuhmu. Tidak satu inci pun.”

Britney menggenggam perutnya, merasakan ketakutan merayap naik sampai ke dadanya.

Tap… tap… tap…

Langkah itu semakin dekat ke pintu depan supermarket.

CETAK! CETAK! CETAK!

Ada yang menggoyang pintu rantai.

“Kunci,” bisik salah satu pria dari luar. “Ada rantai… mereka pasti di dalam.”

Britney menahan napas. Clay merapatkan tubuhnya pada Britney, melindunginya dengan seluruh badan. Suara logam beradu terdengar lagi.

“…kita buka pakai linggis. Pelan-pelan.”

Clay menarik napas panjang. "Ayo kita pergi! Sepertinya kita harus lepaskan zombie itu," ujarnya.

Britney menatapnya dengan mata membesar. Dia mengangguk. Keduanya bergegas memasang tas dan pergi dari pintu belakang.

Di luar linggis mulai menghantam rantai. Pelan, tapi terus-menerus.

1
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
alhamdulillah terimakasih Thor, aq selalu menunggu karya karya terbarunya.
semoga ada seoasen ke 2 nya 🥳
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
alhamdulillah joy selamat
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
I know how hard you worked for this. ..Good luck in every step you take.

🎉🥰💖🤩🎊
Rommy Wasini Khumaidi
trimakasih karyamu yang luar biasa ini
Tiara Bella
akhirnya the end jg....bahagia semua ya....
Kurnia Untari
Setiap chapter selalu deg2an.. Keren kak Desau, serasa nonton 'The Walking Dead'.. Semangat kakak👍👍
Tiara Bella
udh degdegan secara orok digigit zombie....tp jd ketahuan ya Joy pnya imun ky Britney...
ɳιɱαʂ ɾαƙα_ƙσʂσɳɠ ƚιɠα
bagus, recommended
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
OMG...😰😱
Apa yg akan terjadi dengan Joy, mungkinkah berubah jadi zombie...🤔
Akan tetapi seharusnya Joy juga kebal seperti Britney.
Tiara Bella
ada² aja sh ya....mana si Joy lg yg digigit zombie....
Tiara Bella
Alhamdulillah akhirnya mateo udh siuman ya ..
Rommy Wasini Khumaidi
akhirnya ada orang baik disekeliling mereka
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Akhirnya sedikit demi sedikit nambah teman lagi, lama² jadi komunitas...😊
Tiara Bella
mudah² ayah nya sembuh jd manusia lg ya
Rommy Wasini Khumaidi
huh selalu begini,kalau mbaca cerita ada zombie mesti nahan nafas.dan begitu selesai mbaca kaya rasa capek
Tiara Bella
akhirnya....tp kynya blm bener² aman
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Rumah yg baru kau temukan menurutku kalau untuk Huntara (Hunian sementara) sudah bisa dibilang layak dan aman apalagi ada bonus fasilitas ternak...🤣
Rommy Wasini Khumaidi
mungkin masih ada penghuninya,nenek² atau kakek² gitu😁
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
Thor please buat mereka semua menemukan rumah yg adem ya🙏🤭
§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☕︎⃝❥
Thor aq ikutan dingin, krn aq g bisa dingin soalnya 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!