Anastasya yang sering di sapa Ana selalu mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya akibat kecemburuan saudara tirinya. Elen selalu merasa tersaingi dengan kecerdasan dan kecantikan Ana hingga di sekolah laki-laki yang Elen sukai ternyata menyukai Ana.
Hingga suatu hari Ana di paksa menikah dengan laki-laki yang Ana tidak kenal yang tak lain adalah kekasih Elen, Elen sengaja menyuruh kekasihnya menikahi adik tirinya untuk memajukan perusahaan sang kekasih karena dengan kecerdasan Ana perusahaan kekasih Elen akan maju dan melambung tinggi.
Namun penderitaan Ana bermula saat dirinya menikah dengan Kevin kekasih Elen, selama menikah Kevin selalu bersikap dingin ke Ana dan Kevin tidak segan untuk menunjukkan keromantisan nya terhadap Elen bahkan Kevin sampai berhubungan badan di depan Ana.
Ana yang sakit hati dan tidak terima dia langsung menampar Elen dan itu membuat Kevin murka dan dari situlah Ana di sekap hingga akhirnya meninggal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehebohan
Sesampainya di kontrakan Ana membereskan barang-barangnya dan langsung merebahkan dirinya karena kelelahan akhirnya dia tertidur.
Keesokan harinya Ana pergi ke warung depan untuk sarapan dan dia berencana untuk ikut les bela diri, dia tidak mau ditindas lagi oleh siapapun termasuk sang Mama san saudara tirinya.
"Bu nasi rames nya satu sama es teh." Ucap Ana.
"Baik Mbak di tunggu ya." Jawab Ibu pemilik warung.
"Silahkan di nikmati Mbak. Oh ya Mbak bukan asli orang sini ya soalnya saya asing melihat Mbak nya." Ucap Ibu pemilik warung.
"Ia Bu saya orang baru." Jawab Ana kikuk.
"Oalaah iya toh, kenalkan nama saya Wiwin Mbak panggil saja Bu Wiwin." Ucap Bu Wiwin.
"Nama saya Tasya Bu, salam kenal." Jawab Ana.
Ana sengaja merubah nama panggilannya untuk memudahkan dia dalam penyamaran karena Ana yakin orang suruhan Kevin dan Ayah tirinya pasti sedang mencari dirinya.
Setelah selesai makan Ana langsung berjalan tak tentu arah dia bingung mau mencari di mana tempat latihan bela diri apalagi dia harus mendatangi alamat rumah sang Ayah kandung. Ana berharap Ayahnya masih tinggal di sana dan mau menerima Ana kembali sebagai bagian dari keluarganya.
****
Sedangkan di lain tempat kehebohan masih terjadi akibat perbuatan Ana semalam. Kevin dan Hendra sangat marah akibat ulah semalam nama baik mereka semua hancur terutama Kevin dan Elen.
Ayah Kevin sangat menentang hubungannya dengan Elen karena bagi Ayah Kevin Elen tidak akan memberi keuntungan apapun ke perusahaannya.
Anak buah Hendra masih belum mendapat jejak kemana Ana pergi membuat Hendra semakin emosi. Belum lagi dia harus melanjutkan pertunangan Ana dengan Kevin agar dia tidak mengganti uang yang sudah di berikan keluarga Kevin untuk mahar Ana.
"Sial. Lari kemana anak itu tidak mungkin dia ketemu sama ayah kandungnya karena ayah kandung dia ada di luar negeri." Seru Hendra di ruang kerjanya.
Tak lama Elen masuk dan langsung marah-marah kepada Ayahnya karena sampai sekarang Ana masih belum di temukan. Orang-orang dan temen-temennya pada menghujat Elen karena tidak tahu diri, sudah tahu Kevin akan di jodohkan dengan adik tirinya malah dia masih berhubungan dengan Kevin.
"Pa bagaimana ini, semua orang menghujat aku bahkan teman-teman aku juga menghujat aku sebagai perempuan tidak tau diri. Temen-temen ku bahkan menjauhi ku dan tidak mau lagi berteman dengan aku Pa." Emosi Elen.
Citra yang dia bangun selama ini hancur akibat perbuatan Ana semalam dan semua orang menghujat Elen kalau dia bersembunyi di balik topeng yang selama ini dia tampilkan.
"Kamu tenang saja sayang Papa akan mencari dia sampai ketemu. Semalam Papa sudah memerintahkan anak buah Papa untuk mencari Ana namun tidak ketemu. Kamu yang sabar ya Papa lagi berusaha." Ucap Hendra menenangkan putri kesayangannya.
"Mau sampai kapan aku harus sabar Pa? Sampai semua orang membenci aku gitu." Emosi Elen.
"Papa belum tau kapan pastinya sayang karena anak buah Papa sedang berusaha mencari jejak dia. Ana seolah-olah di telan bumi karena tidak ada satupun jejak dia. Bahkan anak buah Papa sudah mencari ke seluruh kota ini tapi tidak ada." Jelas Hendra.
"Baik aku akan sabar Pa, tapi kalau sampai Ana tidak ketemu. Aku gak mau tau Papa harus meredakan masalah semalam dan supaya orang-orang percaya lagi sama aku." Lirih Elen.
"Ia sayang kamu jangan khawatir ya serah semuanya sama Papa." Jawab Hendra.
Sedangkan di kediaman Kevin masih ada ketegangan akibat masalah semalam dan orang tua Kevin masih menuntut untuk tetap melanjutkan pertunangannya dengan Ana.
"Papa tidak akan setuju kalau kamu menikah dengan anak bodoh itu Vin." Tegas Papa Kevin.
"Benar apa yang di bilang Papa kamu Vin, mau jadi apa perusahaan kalau kamu menikah dengan anak bodoh itu yang ada perusahaan kita gulung tikar." Tambah Mama Kevin.
Kevin hanya diam saja tanpa membantah perkataan Papa dan Mamanya, karena percuma membantah yang ada dia akan di coreng dari ahli waris. Kevin tidak mau hidup susah kalau misalkan dia membantah walau sebenarnya Kevin masih mencintai Elen.
"Kamu dengar apa yang Papa bilang Vin? Jangan hanya diam saja kamu, Papa gak mau tahu kamu harus bisa meredam masalah semalam. Gara-gara perbuatan kamu sama Elen sudah mencoreng nama baik Papa." Tegas sang Papa.
"Ia Pa aku minta maaf, aku tahu aku salah." Lirih Kevin.
"Ingat Vin perusahaan kita butuh otak cerdas Ana untuk memajukan perusahaan kita menjadi kelas atas." Ucap Papa Kevin.
"Pa bagaimana caranya Kevin meredam masalah semalam? Kalau Kevin tidak memberikan klarifikasi mengenai hubungannya dengan Elen yang sudah di bongkar sama Ana?" Tanya sang Istri.
"Kevin dan Ana harus klarifikasi Ma, mau tidak mau kita harus bersikap lunak sama Ana supaya anak itu mau menuruti perkataan kita." Jawab Bayu Papa Kevin.
"Sebaiknya Papa segera hubungin Tuan Hendra untuk meminta Ana klarifikasi bersama Kevin besok." Ucap Airin Istrinya.
"Kamu benar semakin cepat lebih baik." Jawab Bayu
Setelah itu Prayoga menghubungi Hendra untuk meminta Ana klarifikasi besok dan Ana haru mau. Namun pernyataan yang Hendra beri membuat Prayoga terkejut bukan main.
"Apa kata Tuan Hendra Pa? Kenapa ekspresi Papa keliatan tegang gitu." Tanya Airin.
"Ana kabur dari rumah Ma dan sekarang Hendra sedang mencari keberadaan Ana." Jawab Bayu menaham amarah.
"Ini semua gara-gara kamu dan perempuan bodoh itu Vin. Papa gak mau tau kamu harus mencari keberadaan Ana secepatnya. Papa gak mau masalah ini semakin larut dan akan membahayakan saham perusahaan." Bentak Bayu membuat Kevin terkejut.
"Kevin janji akan segera menemukan Ana Pa. Papa tidak perlu khawatir." Jawab Kevin yakin.
"Papa tidak mau omong kosong Vin karena sudah sepatutnya kamu mencari keberadaan Ana dan langsung menikahi Ana. Tidak usah ada acara pertunangan lagi." Tegas Bayu.
Kevin pergi ke ruang kerjanya dan langsung menelpon anak buahnya untuk mencari keberadaan Ana. Kevin kesal sekaligus marah karena Ana yang membongkar hubungannya dengan Elen Kevin di bentak dan di marahi sang Papa.
Kevin tidak terima itu dan Kevin akan membalas apa yang telah Ana perbuat, kalau bisa Kevin ingin sekali mencekik Ana sampai memohon ampun. Namun semua itu sia-sia karena sekarang Ana sudah kabur dan entah dia ada di mana.
Kevin masih bingung kenapa bisa Ana menjadi berani padahal selama ini dia mudah ditindas dan penurut. Namun semalam sikap Ana berubah 180° membuat Kevin tidak percaya dengan keberanian yang di miliki Ana.
penyampaian kata" sangat baik...
Konflik permasalahan nya tidak terlalu bertele" pas alurnya ceritanya tapi tidak buat bosan untuk dibaca....
Semoga sukses kakk othor❤️