Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Kesempatan Kedua: Balas Dendam Anak Tak Di Anggap

Di sekap

"Ma aku tidak bersalah! Aku bersumpah Ma. Aku tidak mencelakakan kak Elen." Ucap Anastasya Bagaskara berlinang air mata.

Sayangnya perempuan yang ia panggil dengan sebutan Mama itu tidak menggubris perkataan Ana, dia terus menyeret Ana ke gudang untuk memberinya hukuman.

Setelah sampai di gudang Ana di tampar bahkan di cambuk dengan sabuk oleh sang Mama. Ana yang sudah lemah tak berdaya hanya bisa menangis saat sang Mama mencambuk tubuhnya, tak sampai di situ sang Mama juga mengurung Ana di gudang dan menguncinya dari luar.

Ana yang di tinggal sendirian di gudang ketakutan karena banyak tikus dan kecoa di dalam gudang, aroma menyengat juga tercium di dalam gudang itu. Tidak ada pencahayaan yang masuk ke dalam gudang bahkan jarak antara gudang dan rumah lumayan jauh.

"Ma tolong jangan kurung Ana di sini. Ana takut Ma." Teriak Anastasya.

"Itu pelajaran buat kamu karena sudah jahat sama Kakak kamu. Renungkan kesalahan kamu dan jangan pernah kamu bisa bebas dari hukuman Mama." Jawab sang Mama.

"Tidak Ma....... Aku tidak bersalah semua itu hanya salah faham Ma. Mama harus percaya sama Ana." Teriak Anastasya namun tidak ada jawaban dari sang Mama.

Ana menyesal telah menikah dengan Kevin, dia juga menyesali keputusannya sendiri tanpa menyelidiki lebih jauh tentang Kevin. Selama menikah Kevin selalu bersikap dingin padanya, Kevin akan bersikap baik saat ada kepentingan dengan perusahaannya. Karena kecerdasan Ana perusahaan Kevin tambah maju dan mendapatkan pundi-pundi uang dari hasil kecerdasan Ana.

Lewat kecerdasannya Ana belajar mendesain dan hasil desain Ana selalu di pakai oleh Kevin dan desain itu di akui oleh saudara tirinya. Saat ada perlombaan desain Ana ikut begitu juga saudara tirinya namun desain yang Ana buat malah di akui oleh Elen dan itu di dukung oleh Kevin dan juga Mama kandung Ana.

Ana sakit hati dan kecewa melihat reaksi sang Mama dan juga suaminya dengan tidak tahu malu Kevin mengklaim kalau desain Ana lebih cocok untuk Elen dan Ana harus berbaik hati merelakan semua desainnya untuk Elen.

"Aku menyesal menerima perjodohan ini, kalau aku tau Kevin pacar Kak Elen aku tidak akan mau menikah. Kenapa mereka kejam sama aku apalagi Mama yang tidak pernah membela ku malah lebih membela anak tirinya. Apa salahku sama kalian kenapa kalian begitu kejam." Seru Anastasya.

Tak lama pintu gudang terbuka dan sang Mama masuk dengan kemarahan yang menyala bahkan sang Mama tidak segan untuk menamparnya lagi.

PLAK

"Dasar anak tidak tau di untung kurang apa selama ini Elen sama kamu Hah. Kenapa dengan teganya kamu mau membunuh cucu Mama." Ucap sang Mama.

Sang Mama menjambak rambut Ana dengan keras sedangkan Ana hanya meringis menahan rasa sakit di kepalanya.

"Katakan kenapa kamu mendorong Elen padahal kamu tau dia sedang hamil besar, hah? Kalau sampai terjadi sesuatu dengan cucu Mama jangan salahkan Mama kalau Mama terus menyiksa kamu." Tanya sang Mama dengan tatapan penuh kebencian. Ana menggeleng kepalanya.

"Sumpah Ma aku tidak mendorong Kak Elen, itu semua salah faham Ma. Mama percaya sama aku." Jawab Ana sambil menangis.

"Bohong kamu!! Kamu pasti sudah merencanakan sesuatu untuk membuat anak yang di kandung Elen meninggal karena kamu cemburu dengan Elen, karena hanya Elen yang di cintai oleh Kevin. Mama yakin kamu yang sudah mendorong kakak kamu, kenapa? Kenapa kamu tega Ana katakan sama Mama kenapa kamu tega mencelakakan kakak kamu, hah? Mama tidak sangka kamu akan menjadi anak tidak tahu diri. Apa salahnya Elen sama kamu Ana, apa kamu tidak terima karena Mama minta tolong buat rawat Elen yang lagi hamil anak suami kamu, iya. Seharusnya kamu sadar diri Ana sedari awal Kevin itu milik Elen bukan milik kamu." Teriak sang Mama.

"Enggak Ma. Ana gak salah dan Ana tau batasan Ana Ma. Ana tidak pernah menyakiti Kak Elen mungkin Kak Elen yang ceroboh Ma seperti yang Mama tahu bagaimana....."

PLAK

PLAK

Kini tamparan yang kembali Ana terima, rasanya sangat sakit dan perih. Belum kering luka di pipinya akibat tamparan sang Mama tadi kini Ana di tampar untuk yang ke sekian kalinya. Namun yang lebih menyakitkan kenapa sang Mama tidak pernah percaya pada dirinya padahal dirinyalah yang anak kandung tapi malah dirinya di perlakukan tak adil oleh Mamanya sendiri.

"Mama menyesal telah melahirkan anak seperti kamu Ana, seandainya Mama tahu kamu akan menjadi jahat lebih baik Mama gugurkan saja kamu saat masih dalam kandungan." Ucap sang Mama.

Deg!

Luka di hati Ana semakin bertambah, ucapan sang Mama membuat lubang terluka semakin menganga lebar.

Kenapa? Kenapa harus Ana yang merasakan ketidak adilan itu dan kenapa Ana tidak pernah bisa menjadi anak yang di banggakan ibunya padahal selama ini Ana sudah berusaha menjadi anak yang baik dan penurut namun itu semua belum cukup di mata ibunya.

Sejak kecil Ana adalan anak penurut dan tidak banyak maunya, dia bahkan mandiri dan nyaris tak pernah merepotkan ibunya. Selain itu, otaknya juga cerdas dan selalu juara satu di kelas.

Saat Ana dewasa dia di suruh menikah dengan Kevin laki-laki yang tidak Ana kenal, setelah menikah dengan Kevin Ana berhasil membawa perusahaan suaminya menjadi perusahaan yang masuk dalam lima puluh besar perusahaan terbesar di negaranya.

Namun tetap saja semuanya tidak cukup untuk ibunya, tetap saja Ana selalu salah di mata ibunya begitu juga dengan suaminya meskipun Ana bisa membawa pengaruh besar untuk perusahaan suaminya Kevin tidak pernah meliriknya. Kevin akan baik saat lagi membutuhkan otak cerdas Ana setelah semuanya tercapai Ana di campakkan begitu saja.

"Kamu ngapain bawa piagam penghargaan pulang, hah? Mau pamer ia, sengaja buat sakit hati kakak kamu dan membuat kakak kamu sedih dengan penghargaan itu?" Kata sang Mama suatu hari ketika melihat Ana berhasil juara lomba sains tingkat internasional. Piagam yang dibawa Ana di lempar begitu saja oleh ibunya tanpa memikirkan perasaan Ana.

"Pokoknya Mama gak mau tahu kakak kamu harus lebih unggul daripada kamu Ana! Elen harus lebih menonjol daripada kamu dan kamu cukup bekerja di balik layar untuk Elen. Kamu harus ingat dan tanamkan di hati kamu itu kalau Elen yang berhak dengan semua prestasi kamu karena hanya Elen yang pantas bersanding dengan Kevin karena mereka saling mencintai. Sedangkan kamu hanya jadi penghalang untuk mereka berdua, kamu yang jahat Ana dan kamu sudah merebut Kevin dari Elen." Ucap sang Mama yang kembali membuat luka di hati Ana.

Kata-kata menyakitkan itu menjadi makanan sehari-hari bagi Ana karena jika Ana membuat Elen sakit hati dan bersedih maka Ibunya tidak akan segan untuk menyakiti anak kandungnya sendiri, kala itu Ana sedang berusaha membuat desain perhiasan namun sang Mama justru memintanya untuk di kasih ke Elen dan sang Mama mengklaim kalau itu desain Elen yang di curi oleh Ana.

Sebaliknya semua usaha dan kerja keras Ana justru atas nama Elen dan yang membuat Ana tambah sakit hati malah suami mendukung ide gila sang Mama. Kevin tidak mau kalau Elen di cap bodoh dan itu akan membuat Elen sakit hati

Terpopuler

Comments

Ayudya

Ayudya

ayolah ana jangan mau di tindas ma keluarga kamu.kamu harus tunjukin kalau kamu kuat dan bisa mandiri tanpa mereka

2025-06-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!