NovelToon NovelToon
Arshaina & Alzeera

Arshaina & Alzeera

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:663
Nilai: 5
Nama Author: FZR

ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************

alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.

****************

sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.

setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kejutan tak terduga 2

             Happy reading

...----------------...

       "benarkah begitu?" tanya seorang cowok yang tiba tiba masuk bersama Afzan di gendongan nya.

   Sabrina dan Sandrina terkejut kala melihat Afzan berada di gendongan cowok tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Arvan, kemudian Arvan mendekati Sabrina dan menyerahkan Afzan.

"kata Syakira dia baru bangun langsung nangis, untung sudah waktu nya pulang. Gue tadi kebetulan lewat, jadi gue ajak ke sini" jelas Arvan.

"terima kasih" ucap Sabrina.

    Arvan berdiri tepat di samping Arvan dan menatap ke arah trio ondel ondel dan para orang tua dengan tatapan yang dingin namun tajam dan mengintimidasi mereka.

"Arvan, kamu mau bantu aku kan? Dia nuduh aku sembarangan Van" ujar Clarin yang memang menyukai Arvan sejak pertama kali melihat Arvan.

"sebelum nya, izinkan saya membantu anda untuk menyelesaikan masalah ini tuan Arzan" izin Arvan.

"dengan senang hati, silahkan tuan Arvan" ucap Arzan mempersilahkan.

"tuan Arzan tidak menuduhmu atau yang lain nya tapi kenyataan. Mau saya ungkapkan atau kalian sendiri yang mengungkapkan" tawar Arvan.

"gue gak melakukan hal menjijikkan itu, justru dia yang melakukan nya hingga punya anak haram itu" ucap Clarin berusaha menyangkal tuduhan Arvan.

"maaf tuan Arvan, jangan menuduh putri putri kami tanpa ada bukti" ucap papa Clarin.

"baiklah jika kalian meminta bukti" ucap Arvan dengan senyum menyeringai membuat siapa saja yang melihat nya merinding.

    Arvan pun mengotak atik ponsel nya kemudian mengarahkan ponsel nya ke arah tembok dan di sana muncullah sebuah video seperti berada di layar lebar.

   Video itu berisikan pergulatan Clarin dengan beberapa pria, dan video video berikut nya berisikan pergulatan Lauren dan Mauren, tak hanya itu saja Arvan juga menunjukkan rekaman cctv di rumah sakit yang berbeda dan di sana mereka memeriksakan diri ke dokter kandungan, pemeriksaan itu terjadi satu minggu yang lalu dan usia kandungan mereka pada saat itu sudah 3 minggu yang berarti saat ini sudah satu bulan usia kandungan mereka.

    Beruntung Sabrina dan sandrina mengalihkan pandangan mereka saat video yang di putar tentang pergulatan mereka, sedangkan Afzan telah tertidur kembali di gendongan Sabrina.

    Para orang tua mereka yang tadi nya angkuh dan sombong kini tertunduk malu karna perbuatan putri mereka sendiri.

"pada dasar nya kalian iri pada Sabrina yang terlihat lebih cantik dari kalian hingga membuat semua cowok tertarik pada nya termasuk orang yang kalian sukai dan kalian malah menurunkan harga diri kalian" ucap Sandrina.

"pak Jovan, semua keputusan ada pada anda sebagai kepala kampus" ucap Arzan.

"kalian bertiga saya keluarkan dari kampus dan mem blacklist kalian agar tidak bisa masuk kampus mana pun di negara ini, dan untuk para orang tua, kalian tidak di perkenankan lagi menjadi donatur di sini karna kampus kami tidak membutuhkan donatur seperti kalian" ucap Jovan.

"kerja sama kalian saya batalkan" ucap Arzan dan Arvan bersamaan.

"lihat saja kalian nanti, akan saya balas perbuatan kalian yang telah mempermalukan kami di sini" ucap papa Mauren penuh penekanan tidak terima.

   Kemudian mereka semua keluar kecuali Arzan,Arvan, Sandrina, Sabrina dan Jovan yang masih tinggal di sana.

"terima kasih tuan Arvan sudah membantu kami" ucap Arzan.

"sama sama tuan Arzan, kalo gitu saya pamit dulu, permisi" ucap Arvan.

   Arvan mendekati Sabrina kemudian mengecup kening Afzan dan lagi lagi mengusap kepala Sabrina sebelum akhir nya keluar dari ruangan kepala kampus.

"kalian gak mau peluk abang? Zeera sama Arsha gak kangen sama abang hm?" tanya Arzan seraya merentangkan kedua tangan nya.

   Sandrina pun langsung memeluk Arzan dengan erat sambil menangis saking rindu nya pada abang nya, sedangkan Sabrina hanya berdiri di tempat sambil menggendong Afzan dan menangis menatap abang dan kakak nya berpelukan.

   Arzan pun melepaskan pelukan nya pada Sandrina dan menghampiri Sabrina lalu memeluk nya dari samping karna adek nya itu sedang menggendong seorang bayi, kemudian Sandrina pun juga ikut bergabung dalam pelukan tersebut.

   Sedangkan kedua sahabat Arzan yang tak lain adalah Jovan dan Albi merasa terharu juga bahagia karna sahabat mereka telah bertemu kembali dengan adek kembar nya setelah sekian lama berpisah.

...****************...

Saat ini mereka telah sampai di sebuah mansion yang merupakan milik Arzan, kedua sahabat kembar S pun juga di ajak ke sana.

Syakira menaiki motor sport milik Sabrina sedangkan Albi menaiki motor milik Sandrina.

Mansion tersebut terdiri dari tiga lantai, halaman depan yang sangat luas di tumbuhi berbagai jenis bunga, di samping kiri mansion terdapat sebuah garasi yang sangat besar dan di samping kanan mansion juga ada sebuah halaman juga ada sebuah kolam renang.

Di halaman belakang juga tak kalah luas nya dengan halaman depan, di sana ada ayunan, sepetak pasir untuk bermain, paviliun untuk para maid dan bodyguard, dan dinding tinggi yang mengitari mansion tersebut.

"ayo masuk, ini mansion kalian juga sekarang" ajak Arzan.

Mereka bertujuh pun masuk kedalam mansion dan mereka di sambut oleh para maid di sana setelah sebelum nya mereka di sambut oleh para bodyguard saat baru saja memasuki gerbang mansion.

"dengar semua nya, mereka semua adalah nona muda di mansion ini jadi kalian harus menghormati dan bersikap baik pada mereka, mengerti" ucap Albi.

"mengerti tuan muda, selamat datang nona muda" sambut mereka.

"baiklah, silahkan kerjakan pekerjaan kalian masing masing kecuali bik Zanum dan Alma" ucap Albi membubarkan para maid tersebut.

"kalian berdua, perkenalkan diri kalian" titah Albi.

"nona muda perkenalkan, saya Zanum kepala maid di sini, jika butuh sesuatu silahkan panggil saya"

"saya Alma, baby sitter tuan kecil"

"bik, apa bibik sudah menemukan tiga orang untuk di jadikan pelayan pribadi ketiga nona muda?" tanya Albi datar.

"sudah tuan muda, tapi mereka belum datang, mungkin sebentar lagi" jawab bik Zanum.

"bang Neo, bolehkah Afzan tidur nya sama Zeera sampai dia bisa jalan?" tanya Sabrina.

"oke, boleh" jawab Arzan.

"terima kasih abang"

"sama sama, tapi sekarang kasihkan Afzan ke Alma dulu, kasian Afzan kalo terus kamu gendong"

"baiklah bang, ini mbak, saya titip putra saya ya, kalo ada apa apa panggil saya aja"

"baik nona muda"

"kamu, tolong bantu Alma bawa barang barang tuan kecil ke atas" tunjuk Albi pada maid yang mengantarkan minuman untuk mereka.

"baik tuan muda"

"tuan Arzan, boleh gak kalo saya sering sering main ke sini?" tanya Syakira.

"boleh, sesekali menginap juga boleh karna abang juga sudah menyiapkan kamar untukmu jika kamu menginap di sini" ucap Arzan.

"terima kasih tuan"

"panggil abang aja sama kayak mereka, kamu juga Lea boleh panggil saya abang karna memang saya sudah jadi abang angkat kamu"

"maksud abang?" tanya Lea tak mengerti begitu juga dengan ketiga sahabat nya.

"bubu sama papi mana bik?" tanya Arzan dengan wajah datar nya yang sedari tadi tak berubah kecuali jika berbicara dengan ketiga adek nya, Syakira dan orang tua angkat nya.

"nyonya sama tuan masih ada di kamar, mau saya panggilkan tuan muda?"

"tidak usah, biar saya panggil sendiri"

"siapa bubu sama papi bang?" tanya Sandrina.

"nanti kalian akan tau sendiri"

Arzan pun langsung berdiri dan meninggalkan ketiga adek nya beserta sahabat adek nya yang bingung dan mencerna pertanyaan Arzan tadi, sedangkan kedua sahabat Arzan yang memang sudah tau memilih untuk diam.

...----------------...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!