NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 33

Ya, hari ini adalah Malam Kreasi, atau yang akrab disebut Makres, sebuah puncak acara yang telah dipersiapkan dengan begitu matang. Dua hari sebelum Ujian semester, atmosfer di area kampus dipenuhi semangat dan antusiasme. Agung, sang koordinator utama, telah memastikan setiap detail kecil tertata sempurna. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Agung adalah seorang yang sangat perfeksionis; tidak boleh ada satu pun kekurangan, apalagi kesalahan, dalam setiap proyek yang ia tangani. Setiap sudut panggung dan area acara mencerminkan sentuhan telitinya. Seluruh peserta dan panitia berkreasi dengan penuh semangat, mewujudkan tema "Malam Kreasi" itu sendiri. Malam Minggu Sarah terasa tidak terlalu buruk rasanya karena adanya Makres ini, tidak seperti malam Minggu sebelumnya yang ia lalui dengan perasaan hampa dan kesepian. Malam ini, ia merasakan denyut kehidupan yang berbeda.

Sarah berjalan pelan, mendekati tempat Agung yang sedang sibuk memantau jalannya persiapan. "Agung, ada yang perlu aku bantu, tidak?" tanya Sarah dengan lembut, suaranya sedikit bergetar. Sebenarnya, tujuan Sarah bukanlah semata-mata ingin membantu, melainkan ia hanya ingin berbasa-basi, mencari alasan agar bisa berada lebih dekat dengan Agung, merasakan kehadirannya. Agung, tanpa mengalihkan pandangannya dari daftar ceklis di tangannya, menggelengkan kepalanya, menandakan semuanya aman dan tidak ada yang perlu dibantu. Namun, Sarah tidak menyerah. Dengan hati-hati, ia tetap duduk di sampingnya, di sebuah kursi lipat yang kebetulan kosong. Agung tetap fokus memantau setiap kegiatan hari ini, matanya menyapu seluruh area dengan ketelitian luar biasa, sementara Sarah diam-diam menikmati setiap detik di sampingnya. Jantungnya berdebar kencang, iramanya tak beraturan, seolah menari mengikuti irama detak jantungnya sendiri yang menggema di telinganya. Ada kehangatan yang menjalar, sekadar duduk di dekat pria yang ia kagumi.

Namun, momen intim itu tiba-tiba diganggu oleh Refan. Refan muncul dari kerumunan, langkahnya tegap, dan matanya langsung tertuju pada posisi Sarah di samping Agung. "Agung, kamu dicari Farel. Sana temui dia!" ujar Refan dengan nada yang terdengar mendesak, namun ada sedikit kilatan licik di matanya. Padahal, Farel tidak ada mengatakan hal itu sama sekali. Agung, dengan sifatnya yang patuh dan mudah percaya, segera bangkit, menuruti ucapan Refan tanpa curiga sedikit pun. Ia menoleh sebentar ke arah Sarah, memberikan senyum tipis sebelum bergegas pergi. Setelah Agung menjauh, Refan segera mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Farel.

"Farel, aku tadi berbohong kepada Agung. Aku bilang kamu memanggil dia. Maaf, ya, melibatkanmu. Aku kesal melihat Agung dekat dengan Sarah." Ya, kira-kira seperti itulah isi pesannya, singkat namun padat dengan kejengkelan. Jangan tanyakan bagaimana respons Farel saat melihat pesan dari adiknya itu. Mungkin, kalau Refan ada di sampingnya, Farel pasti sudah menonjoknya, melampiaskan kekesalan atas kelakuan usil adiknya yang tak ada habisnya.

"Hai, Sar," sapa Refan kepada Sarah, suaranya ceria, lalu dengan santainya ia duduk di sebelahnya, mengisi kursi yang baru saja ditinggalkan Agung. Rasanya Sarah sedikit risih dengan kehadiran Refan. Bagaimana tidak risih, coba? Pasalnya, dari kemarin Refan terus-menerus melakukan tindakan yang aneh dan mencurigakan. Mulai dari menatap Sarah diam-diam dari kejauhan dengan tatapan intens, lalu secara terang-terangan meminum minuman yang sengaja diberikan Agung kepadanya, kemudian menunggunya pulang hingga akhirnya mereka pulang bersama dalam keheningan yang canggung, sampai hari ini tiba-tiba saja Refan duduk di sebelahnya tanpa diminta. Sarah berdecih kesal, sebuah suara pelan keluar dari bibirnya yang menahan kejengkelan. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Refan sendirian. Sarah memilih mendekat ke Juan, selaku koordinator acara, mencari alasan untuk menjauh dari Refan.

“Juan, ada yang perlu dibantu?” Tanya Sarah lembut, berusaha terdengar profesional. Juan menggelengkan kepalanya, menandakan semuanya aman saja, setidaknya di sektornya.

“Kamu itu seharusnya bertanya ke anak konsumsi sana,” ujar Juan, suaranya tenang namun penuh arahan. “Kalau acara hanya ditangani anak-anak yang tampil, dan semuanya aman di belakang panggung. Tapi anak konsumsi sepertinya sedang sibuk, deh, kewalahan. Pasalnya anak dekorasi pada belum datang.” Juan memberikan ide, sebuah solusi yang mungkin bisa meringankan beban. Ya, anak dekorasi dan anak konsumsi memang punya tugas saling membantu. Saat anak malam dekorasi, anak konsumsi biasanya membantu. Seharusnya sekarang anak dekorasi membantu anak konsumsi, namun kelihatannya ada kendala. Sarah segera menuju koordinator konsumsi, dan ya, benar saja. Ketika ia sampai di sana, mereka tampak sangat kewalahan dengan tidak adanya anak dekorasi yang seharusnya membantu. Wajah-wajah panitia konsumsi terlihat lelah dan putus asa. Sarah segera menyadari urgensi situasi dan mulai memberitahukannya kepada Agung yang baru saja kembali dari mencari Farel.

Agung baru ingat! Sebuah kilasan penyesalan melintas di matanya. Dia lupa mengabari anak dekorasi lainnya tentang hal ini. Seharusnya, yang menyampaikan informasi penting ini adalah koordinator dekorasi, Silvi. Namun, Silvi tadi malam sakit, maka ia tidak bisa hadir. Agung merasa bersalah, sebuah perasaan yang jarang sekali ia alami. Baru kali ini dia tidak fokus akan tugasnya, sebuah kesalahan fatal bagi seorang perfeksionis sepertinya.

“Astaga, Agung, bagaimana sih, bodoh sekali kamu!” ujar Agung, menggerutu kepada dirinya sendiri, nada suaranya penuh kekecewaan. Ia memijat pelipisnya, merasa begitu ceroboh. Sarah yang menyadari hal itu segera mendekat, berusaha menenangkan Agung yang tampak sangat terpukul.

“Kamu hanya salah sedikit, Agung. Jangan sampai menyalahkan dirimu sebegitunya,” ujar Sarah lembut, sembari menepuk pundaknya pelan, mencoba memberikan kenyamanan. Sentuhannya hangat, menenangkan kegelisahan Agung.

“Iya, tapi seharusnya aku tidak melakukannya,” ujar Agung, nada suaranya penuh penyesalan, matanya menatap kosong ke lantai. Kekecewaan pada dirinya sendiri terasa begitu berat.

“Kamu sudah jauh lebih baik, bahkan lebih baik dari yang aku kerjakan, Agung,” ujar Sarah, berusaha meyakinkan, suaranya tulus. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Agung, seolah ingin berbagi kekuatan, dan dengan lembut mengelus-elus punggungnya. Gerakan itu penuh perhatian, mencoba meredakan beban di hati Agung.

Refan yang memperhatikan setiap pergerakan Sarah sedari tadi, mulai dari Sarah mendekat hingga sentuhan itu, tidak tahan lagi rasanya. Emosi cemburu dan marah memuncak dalam dirinya. Tanpa berpikir panjang, ia menarik pergelangan tangan Sarah dengan kuat, menyeretnya keluar ruangan itu. Sarah terkejut, matanya membulat sempurna karena tindakan Refan yang tiba-tiba dan kasar itu. Pergelangan tangannya terasa perih, namun rasa terkejut lebih mendominasi.

“Apa-apaan sih kamu, Refan?!” tanya Sarah kesal, nada suaranya meninggi, menatap pria yang menarik tangannya sampai keluar ruangan itu. Mereka kini berdiri di koridor yang sedikit sepi.

“Kenapa kamu tidak paham kalau aku suka padamu, Sar?!” ujar Refan, langsung pada intinya, suaranya penuh keputusasaan dan emosi yang meluap. Tanpa menunggu jawaban Sarah, Refan mendorong tubuh Sarah ke dinding di belakangnya. Tangan kanan Refan menempel kuat ke dinding di samping kepala Sarah, membuat pergerakan Sarah terkunci, terperangkap di antara tubuh Refan dan dinding yang dingin. Aroma parfum Refan tiba-tiba menyelimuti indra penciumannya.

“Kenapa kamu bisa suka padaku?” tanya Sarah bingung, mencoba memproses pernyataan Refan yang tiba-tiba itu di tengah situasi yang menekan. Matanya menatap Refan, mencoba mencari alasan di balik tatapan intens itu.

“Karena semua yang kamu miliki dan yang tidak kamu miliki,” ujar Refan, menggebu-gebu, matanya memancarkan gairah yang membakar. “Aku suka caramu tertawa, caramu peduli, caramu marah. Aku suka kelemahanmu, keraguanmu, bahkan kekuranganmu. Semua yang ada pada dirimu, yang terlihat maupun yang tersembunyi, semuanya membuatku jatuh cinta.”

“Tapi bisa orang lain, seperti Sil—” Belum sempat Sarah melanjutkan pembicaraannya, bibirnya malah dicium Refan. "Apa? Bibirnya?" Mata Sarah membulat sempurna, terkejut dan syok oleh serangan tiba-tiba itu. Ia merasakan kehangatan bibir Refan yang menempel padanya, menciumnya paksa. Sarah bisa mendengar deru napas laki-laki itu yang memburu, begitu dekat, begitu nyata. Rasa terkejut bercampur jijik memenuhi dirinya. Dengan cepat, Sarah mengerahkan seluruh tenaganya, mendorong Refan sampai terjatuh ke lantai, membebaskan diri dari ciuman yang tidak ia inginkan itu. Bibirnya terasa perih, namun yang lebih perih adalah hatinya.

1
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Petrichor_petc 🌧️🍃
aku suka💓
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Blue Angel
hadiiir kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍🥰
Elisabeth Ratna Susanti
like 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
seru part ini good job Thor ♥️
Avalee
Emang bodoh, lagian lu jadi cowok kasar bgt, tabok nih? 👊🏻
Avalee
Lucu bgt confess langsung dong 😍😍
Avalee
Awas, ntar falling in love nyahoo lu wkkkk
Avalee
Muak bgt ama ulerrr, tukang nikung lagi 🫵🏻😌
Blue Angel
hadiiir Kaka
Heldawati Sianipar
kisah sendiri ini ya?
Heldawati Sianipar
sangat bagus dan tidak bosan untuk membaca Bu ya
SONIYA SIANIPAR
luar biasa
SONIYA SIANIPAR
keren
Blue Angel
salam kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!