NovelToon NovelToon
Pusaka Penguasa Dunia

Pusaka Penguasa Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hendrowidodo_Palembang

"Tidak heran ini disebut Jurang Neraka, aku sudah jatuh selama beberapa waktu tapi masih belum menyentuh dasar..." Evindro bergumam pelan, dia tidak mengingat sudah berapa lama dia terjatuh tetapi semua kilas balik yang dia lakukan memakan waktu cukup lama.

Evindro berpikir lebih baik dia menghembuskan nafas terakhir sebelum menghantam dasar jurang agar tidak perlu merasa sakit yang lainnya, tetapi andaikan itu terjadi mungkin dia tetap tidak merasakan apa-apa karena sekarang pun dia sudah tidak merasakan sakit yang sebelumnya dia rasakan dari luka yang disebabkan Seruni.

Evindro akhirnya merelakan semuanya, tidak lagi peduli dengan apapun yang akan terjadi padanya.

Yang pertama kali Evindro temukan saat kembali bisa melihat adalah jalan setapak yang mengeluarkan cahaya putih terang, dia menoleh ke kanan dan kiri serta belakang namun hanya menemukan kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendrowidodo_Palembang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Siluman Tikus Listrik

Tulang Naga Langit adalah tulang terbaik yang bisa dimiliki oleh manusia ketika lahir seperti yang dialami oleh Aurora, sementara Tulang Dewa Naga hanya bisa didapatkan dengan mempelajari Kitab Kaisar Naga.

Setelah merasakannya sendiri, Evindro baru menyadari betapa mengerikan pukulan Aurora jika gadis kecil itu bisa mengendalikan kekuatannya.

Evindro sebenarnya ingin mencoba kekuatannya sendiri tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia memilih beristirahat sejenak sebelum melanjutkan latihannya.

Evindro mengumpulkan tenaga dalam berjumlah besar dan berniat melakukan penempaan tulang. Dia mengatur nafasnya dan mempersiapkan diri.

Tenaga dalam Evindro mulai menyelimuti seluruh tulang yang dimilikinya. Perlahan-lahan terdengar suara tulang yang retak dari seluruh tubuh Evindro.

"Ini..." Nafas Evindro tertahan, sensasi yang dirasakan olehnya begitu berbeda dengan yang pernah dialaminya pada kehidupan pertama, "Rasa sakit penempaan tulang tergantung dari kualitas tulang yang dimiliki?"

Darah segar mulai mengalir dari tepi bibir Evindro, rasa sakit yang dirasakannya sekarang bisa digambarkan seperti tertusuk oleh seratus pedang sekaligus di seluruh tubuhnya. Semua organ-organ tubuhnya seolah ditusuk-tusuk dengan belati.

Semakin lama semakin banyak darah yang keluar dari mulut Evindro, pandangannya menjadi buram.

Proses penempaan tulang sebenarnya tidak berlangsung lama, sekitar sepuluh menit saja, sebab itulah proses ini seringkali yang pertama dilakukan diantara empat pondasi Pendekar Raja.

Selama seseorang memiliki tenaga dalam yang cukup untuk menempa tulang maka mereka akan melakukannya.

Sepuluh menit itu terasa seperti satu tahun bagi Evindro, bahkan pada menit-menit terakhir darah tidak hanya keluar dari mulutnya melainkan dari mata, hidung dan telinganya.

Suara tulang retak baru berhenti setelah sepuluh menit tetapi rasa sakitnya tidak langsung menghilang. Evindro kehilangan kesadaran tepat setelah penempaan tulangnya selesai dilakukan.

"Evindro, kau sudah sadar?"

Wajah cantik Nacha yang pertama kali terlihat ketika Evindro membuka matanya. Evindro sudah tidak merasakan sakit sebaliknya tubuhnya kini dipenuhi tenaga yang luar biasa sampai tidak terasa seperti tubuhnya sendiri. 

Di sisi lain kelelahan mental Evindro belum pulih, butuh waktu beberapa saat sebelum dia bisa mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk bersila.

"Senior, Berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

"Aku tidak yakin, saat aku kembali, kau sudah tidak sadarkan diri. Kurang lebih dua belas jam sudah berlalu sejak itu."

Evindro menggerakkan tubuhnya, dengan menyelesaikan penempaan tulang, dia resmi memasuki tingkat Pendekar Raja. Biarpun baru menginjak tingkat tersebut namun dirinya yakin hanya ada beberapa Pendekar Raja yang mampu mengimbanginya sekarang.

Kekuatan yang dimilikinya sekarang jauh berbeda dengan saat Evindro menjadi Pendekar Raja pada kehidupan pertamanya.

Evindro masih membiasakan diri serta mengukur kekuatan barunya ketika Nacha tiba-tiba mengayunkan tangannya dan melukai lengan Evindro.

"Senior! Apa yang kau lakukan?!" Evindro bergerak mundur beberapa langkah, dia melihat lengan kanannya yang kini terdapat luka lebar sampai terlihat tulangnya, luka tersebut seolah dibuat oleh pedang yang sangat tajam dan potongan yang rapi membuat luka itu tidak mengalirkan darah.

Di sisi lain Evindro terkejut ketika melihat tulang yang dimilikinya berubah menjadi seperti kristal, lebih tepatnya berlian. 

"Ini... Bagaimana..." Evindro baru menyadari lukanya tidak terasa sakit dan lukanya pulih dalam kecepatan yang kasat mata.

"Evindro, sesuai harapanku, kau berhasil membentuk tulang khusus." Nacha tertawa kecil, "Dengan ini, kau akan bisa bertahan hidup dari latihan khusus yang aku rencanakan." 

"Latihan khusus?" Evindro masih merasa takjub dengan lukanya yang kini telah menutup rapat dan tidak meninggalkan bekas, dia masih tidak mengerti cara Nacha melakukannya.

Nacha menjelaskan, beberapa hari terakhir dia tidak berada di kediamannya demi mencari sesuatu. Nacha mengajak Evindro ke sebuah kandang yang dibuat dengan kasar.

Kandang itu berisi seekor tikus berukuran seperti anak anjing yang memiliki mata kuning, seluruh bulu tikus itu berdiri dan mengalirkan listrik. 

"Siluman tikus listrik ini tidaklah kuat tetapi gerakan mereka sangat gesit, dia adalah kunci penting dalam latihan yang bisa membantumu menemukan semua meridian kecil." Nacha menunjuk siluman tikus yang menembakan listrik ke arahnya.

Evindro menelan ludahnya, dia bisa melihat tikus listrik meskipun tidak berukuran besar tetapi memiliki kekuatan yang besar. Tikus yang berada dalam kurungan tersebut setidaknya merupakan siluman 500 tahun yang setara pendekar raja, mendengar Nacha mengatakan tikus tersebut makhluk lemah membuat Evindro sedikit frustasi.

Nacha kemudian mengangkat tubuh Evindro seperti biasanya.

"Senior, Kenapa?" Evindro memandang Nacha dengan heran.

"Kita akan mengikuti tikus ini untuk menemukan sarang mereka, aku akan jelaskan lebih jauh setelah kita di sana." Nacha menghancurkan kandang di hadapannya, seketika tikus listrik bergerak begitu cepat meninggalkan kurungannya.

Mata Evindro melebar, gerakan tikus tersebut amat cepat sampai dia hampir tidak bisa mengikutinya. Sepengetahuan Evindro, Pendekar Suci sekalipun sulit bergerak secepat itu.

Nacha mengikuti tikus listrik dari belakang, tikus tersebut berusaha meninggalkan Nacha tetapi dengan mudah Nacha mengimbangi kecepatan tersebut.

Di sisi lain, Evindro mengalami sedikit krisis dalam dirinya. Dia sudah mencapai tingkat Pendekar Raja namun masih belum bisa terbiasa dengan kecepatan gerak Nacha. 

Untungnya Evindro masih bisa mempertahankan kesadaran dirinya meskipun kejar-kejaran antara Nacha dan tikus listrik terjadi selama beberapa jam.

Nacha tiba-tiba menghentikan langkahnya, Evindro kembali bisa bernafas lega namun tikus listrik itu menghilang dari pandangan mereka.

"Senior, kenapa kita berhenti?"

"Kita sudah menemukan lokasi yang kita cari." Nacha menunjuk ke satu arah.

Evindro menelan ludahnya, di hadapannya ada sebuah fenomena yang belum pernah disaksikan olehnya sebelumnya. Terlihat sekelompok awan hitam berkumpul di atas satu wilayah dan terus menyambar kan halilintar.

"Senior... Kau tidak berpikir..."

"Evindro, tempat itu dikenal sebagai Lembah Halilintar dan menjadi sarang tikus listrik, kau akan berlatih di sana."

Nacha menjelaskan bahwa ketika tubuh manusia tersambar oleh halilintar yang turun dari langit maka seluruh meridian kecilnya akan terbuka selama satu atau dua detik. Hal ini akan memudahkan seseorang untuk menemukan meridian kecil dalam tubuhnya.

"Senior Arjun..." Evindro menatap Nacha dengan pandangan tidak percaya, "Halilintar alami memiliki kekuatan yang lebih hebat daripada yang bisa diciptakan pendekar menggunakan perubahan jenis, aku bisa mati!"

"Evindro, perkataanmu benar tetapi dengan kualitas tulang yang kau miliki maka kau bisa bertahan hidup bahkan selain menemukan meridian kecil, petir akan membantumu dalam beberapa hal."

Nacha menambahkan halilintar dapat membantu Evindro memperkuat tulang dan ototnya karena halilintar merupakan elemen yang dipenuhi energi yang luar biasa.

"Halilintar memiliki energi kehidupan yang lebih hebat dari elemen lainnya sekaligus sangat mematikan, Apakah halilintar menjadi kehidupan atau kematian, semua ada di tanganmu."

Evindro menatap Nacha sebelum mengalihkan pandangannya menuju wilayah yang terus mendapatkan sambaran halilintar.

1
Aman 2016
mantul Thor 💪💪💪
Aman 2016
jooooz pooolll
Aman 2016
mantab Thor lanjut terus updatenya
Aman 2016
top markotop Thor lanjut
Aman 2016
top top markotop lanjut terus Thor
Aman 2016
jooooz pooolll Thor lanjut
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!