Arshaina & Alzeera

Arshaina & Alzeera

rindu

   Matahari sudah condong ke barat pertanda akan terbenam seraya memancarkan cahaya senja, namun tak membuat seorang gadis untuk beranjak dari tempat nya yang sudah dua jam lama nya berada di cafe depan kampus nya.

    Dia adalah Alzeera Sabrina Akira, ia selalu datang ke cafe tersebut dan seakan menunggu seseorang yang selama ini ia rindukan dan berharap ia bisa melihat nya sebelum ia pulang ke rumah kontrakan nya, namun itu hanya angan angan nya saja.

(kak Arsha, lo di mana? Gue gak tau harus nyari lo ke mana lagi. Bang Neo, Zeera rindu) batin Sabrina seraya melihat kendaraan yang berlalu lalang.

   Tak lama terdengar suara notif masuk ke ponsel nya yang ternyata dari sahabat nya yang sejak kecil telah bersama nya karna sahabat nya itulah yang menolong nya saat ia terduduk di taman karna kelelahan berlari saat pembantaian keluarga nya terjadi 14 tahun yang lalu.

#Syakira

Syakira:^mama minta lo untuk makan malam di mansion^

Sabrina:^oke^

     Sabrina pun menimpan ponsel nya dan ia pun beranjak dari tempat nya tak lupa meletakkan uang di bawah cangkir untuk membayar minuman nya, setelah itu ia keluar bertepatan dengan seorang gadis yang masuk ke cafe tersebut.

   Ia langsung menaiki motor sport nya dan pergi menuju ke mansion sahabat nya dengan kecepatan sedang.

    Sesampai nya di mansion sahabat nya, ia langsung di sambut oleh sahabat nya yang sudah menganggap nya sebagai saudara nya karna sahabat nya anak tunggal.

"selamat datang my bestie" sambut Syakira.

"terima kasih, tante sama om mana?" tanya Sabrina.

"mama masak di dapur, kalo papa di kamar soal nya baru pulang dari kantor" jawab Syakira.

"oh, kalo gitu gue ke kamar dulu ya, gerah mau mandi"

"oke, nanti kalo udah waktu nya makan malam gue panggil"

"hm"

    Sabrina pun naik ke lantai dua di mana kamar nya berada karna ia dulu pernah menumpang hidup di mansion sahabat nya itu sampai lulus smp.

    Ia masuk ke kamar nya yang tak berubah sama seperti saat ia tinggalkan dulu dan kamar nya juga bersih karna setiap hari mama sahabat nya meminta salah satu maid nya untuk membersihkan kamar nya.

    Ia pun segera mandi dan berganti pakaian, kemudian beristirahat sejenak sambil menunggu waktu makan malam tiba.

"Brina, ayo turun, waktu nya makan malam" panggil Syakira.

"iya" sahut Sabrina.

   Ia pun keluar kamar dan turun beraama sahabat nya yang ternyata menunggu di depan kamar nya.

"selamat malam om tante/ mama papa" sapa Sabrina dan Syakira bersamaan.

"selamat malam sayang" balas kedua orang tua Syakira yang bernama Naudy dan Mario.

    Mereka pun makan malam bersama tanpa ada yang bersuara kecuali dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan.

   Meskipun Sabrina tidak selera makan, ia tetap memaksakan untuk makan hingga tak terasa makanan mereka yang ada di piring mereka telah berpindah ke perut mereka.

    Selesai makan malam, Sabrina langsung berpamitan untuk pergi ke kamar nya karna tak ingin mengganggu keluarga tersebut meskipun diri nya telah di anggap anak dan saudara oleh mereka.

"mama sama Syakira temani Sabrina saja ya, papa masih ada sedikit kerjaan nanti papa nyusul" ucap Mario.

"baik pa, papa semangat ya kerja nya" ucap Syakira.

"terima kasih dear" ucap Mario.

"ayo ma, kita ke kamar nya Sabrina" ajak Syakira pada Naudy mama nya.

"ayo"

     Sabrina saat ini berada di balkon kamar nya, ia menatap langit malam yang bertabur bintang dan bulan sebagai penerang nya.

"bang kak, kalian di mana? Zeera rindu" monolog Sabrina.

"hiks hiks gue harus cari ke mana lagi? Gue di sini bang kak, sudah lama Zeera nahan rindu ini hiks hiks hiks" tangis Sabrina pecah.

    Tanpa ia sadari bahwa Syakira dan mama nya telah berada di kamar nya dan mendengar ucapan Sabrina yang sangat merindukan abang dan kakak kembar nya.

     Naudy perlahan mendekati Sabrina, "sayang"

"eh tante Syakira, maaf, Sabrina gak tau kalo kalian ke kamar Sabrina" ucap Sabrina seraya mengusap air mata nya.

"tidak apa apa sayang. Sabrina rindu sama abang dan kakak ya"

"iya tante"

"tenang aja Sabrina, gue yakin mereka juga nyariin lo kok dan pasti mereka juga rindu sama lo apalagi lo sama kakak lo kan kembar pasti kalian punya ikatan batin yang sangat kuat dan itu membuat kalian cepat bertemu" hibur Syakira.

"betul itu yang di katakan Syakira jadi kamu jangan bersedih lagi ya pasti kalian akan cepat bertemu" timpal Naudy membenarkan ucapan putri nya.

"terima kasih tante Syakira, udah hibur Sabrina"

"kita kan keluarga jadi sudah sepatut nya kita saling menghibur satu sama lain"

"betul itu, apa perlu papa bantu untuk mencari mereka?" tanya Mario yang baru datang.

"tidak perlu om, Sabrina akan berusaha lebih keras lagi untuk mencari mereka" tolak Sabrina secara halus karna ia tak ingin merepotkan keluarga sahabat nya lagi.

"ya sudah, kalo butuh bantuan papa bilang aja ke papa, papa pasti bantu"

"baik om, terima kasih"

     Sebenar nya Naudy sudah meminta Sabrina untuk memanggil diri nya dan suami nya dengan sebutan mama papa seperti putri nya, namun Sabrina sudah terbiasa memanggil nya dengan sebutan om tante jadi ia tak memaksa Sabrina untuk menuruti permintaan nya

"kalo gitu Sabrina pamit pulang dulu ya om tante Syakira"

"kenapa tidak menginap di sini saja? Lagian ini sudah malam" ujar Naudy.

"gak papa tante, Sabrina ngerjain tugas buat besok di rumah karna buku nya ada di rumah"

"ya sudah kalo begitu, tapi kapan kapan kamu nginap di sini ya"

"baik tante. Sabrina pulang dulu, terima kasih untuk semua nya"

"iya, hati hati di jalan"

    Mereka pun mengantar Sabrina sampai ke depan mansion dan masuk kembali setelah Sabrina tidak terlihat lagi.

    Sabrina sebenar nya hanya membuat alasan agar bisa pulang karna ia tak mungkin terus menampung hidup pada keluarga sahabat nya, ia juga bekerja paruh waktu di sebuah restoran yang tak jauh dari rumah kontrakan nya tanpa sepengetahuan mereka.

    Saat ini Sabrina berada di supermarket untuk membeli bahan masakan dan dapur karna bahan nya sudah habis tak lupa ia juga membeli beberapa cemilan dan buah, setelah selesai ia pun membayar nya dan saat akan keluar lagi lagi ia berpapasan dengan seseorang yang akan masuk ke supermarket tersebut.

(apa dia kembaran gue? Mungkin hanya halusinasi gue aja karna saking rindu nya sama kakak) batin Sabrina seraya menatap punggung orang yang berpapasan dengan nya tadi.

...****************...

pagi hari nya, Sabrina telah bersiap untuk berangkat ke kampus, ia pun sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

Selesai sarapan, ia membawa bekal roti dengan selai blueberry kesukaan nya tak lupa ia juga membereskan bekas makan nya tadi dan mencuci nya setelah itu ia berangkat ke kampus nya menggunakan motor sport kesayangan nya.

Sesampai nya di kampus, ia membuka helm full face nya kemudian ia turun dari motor nya dengan wajah datar dan dingin nya seperti biasa.

"Sabrina, tungguin gue!!!" teriak sahabat nya siapa lagi kalo bukan Syakira.

"gak usah teriak Syakira Ardella, gue gak budek" tegur Sabrina datar.

"maaf hehehe...."

"hm, yuk ke kelas" ajak Sabrina.

Mereka berdua pun pergi ke kelas mereka yang berada di lantai tiga, mereka berjalan santai tanpa menghiraukan tatapan para mahasiswa pada mereka, ada yang memuji kecantikan mereka, ada yang ingin menjadikan mereka pacar, ada yang iri dan masih banyak lagi.

...----------------...

Terima kasih telah membaca karya author, semoga suka ya dan jangan lupa like, komen, subcribe dan vote terima kasih.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!