Cewek matre? Itu biasa! Lalu, bagaimana dengan cowok matre? Sangat luar biasa.
Itulah yang Delia rasakan, memiliki kekasih yang menjadikannya seperti ATM berjalan. Hingga pada akhirnya, putus cinta membawa Delia yang tanpa sengaja menghabiskan satu malam bersama dengan pria asing.
Bagaimana cerita Delia selanjutnya? Yuk simak!
So Stay Tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9 ONS
Malam hari.
"Ada apa?" tanya seorang wanita dewasa, berjalan mendekati Aryan yang sedang termenung di dalam ruang kerjanya. Bahkan segelas kopi pun tak mampu membuat pria itu tenang.
"Kau masih memikirkan tentang Jenny?"
"Bagaimana caranya agar aku bisa menolak dia, Kak? Saat aku berusaha mengancamnya tentang pembatalan perjodohan, dia selalu saja mengingatkan ku dengan kem*artian Kakaknya." ucap Aryan frustasi.
"Dia pasti sengaja melakukan itu, Aryan. Sejujurnya, aku kurang suka kalau kau harus menikah dengannya. Jangan tanya kenapa, karena aku juga tidak tahu. Firasat ku mengatakan kalau Jenny itu bukanlah gadis yang tepat untukmu."
"Aku harus bisa menguak misteri tentang ke*Matian Diana, Kak. Aku tidak Sudi dijadikan pion oleh Jenny."
"Bagus, Aryan! Aku akan selalu mendukungmu." Gabriella — Kakak Aryan, menyemangati sang adik. "Istirahatlah, begadang tidak baik untuk kesehatanmu." perintah Gaby, sambil mengelus punggung Aryan. Dia pun keluar dari ruang kerja itu.
"Aku pasti bisa mencari tahu kebenaran tentang pem*bunuhan Diana." Aryan berkata yakin.
____________
Pagi ini adalah hari pertama Delia masuk kerja, dia bersiap dengan penuh semangat. Dirinya memantau penampilan dari kaca, lalu matanya tertuju ke perut yang masih rata.
"Awalnya aku tidak ingin mempertahankanmu, tapi sekarang pikiranku sudah terbuka. Kita akan selalu bersama, apa pun yang terjadi. Cuma kamu yang Mama miliki, Sayang." ucap Delia, mengelus perut ratanya.
"Del! Udah selesai belum?" teriak Bella dari luar kamar.
"Lihatlah, Ontymu itu sangat tidak sabaran. Dia memang tidak pernah berubah," Delia bicara pada janin yang ada di dalam perutnya, dia pun tersenyum tipis.
"Nanti kau bisa terlambat, Delia! Ini hari pertamamu masuk kerja kan?" teriak Bella lagi.
"Iya, sebentar! Aku datang!" balas Delia, segera keluar dari kamarnya.
Saat Delia sudah berada di hadapan Bella, gadis itu terpukau. Seorang Delia yang biasanya selalu memakai pakaian terbuka, kini sudah berubah menjadi tertutup.
"Kau cantik sekali, terlihat sederhana tapi tetap elegan. Cantik dari lahir memang beda, ya. Pakai apa pun tetap terlihat wah!"
"Tolong jangan menipuku, Bella. Aku tau kalau perkataanmu itu hanya untuk menenangkanku saja." Delia memainkan jemarinya, menandakan dia sedang gugup saat ini.
"Kau grogi?"
"Selama ini aku sebagai seorang desainer, dan sekarang aku harus memulai pekerjaan baru, menjadi seorang sekretaris di sebuah perusahaan. Dan aku tidak punya pengalaman untuk itu. Tentu saja aku gugup."
Perkataan Delia barusan mampu membuat Bella tertawa keras, bahkan dia sampai memegangi perutnya.
"Oh My God, Delia! Come on, Baby. Tenang saja, rileks. Kau pasti akan terbiasa nanti. Lagipula, bos mu itu kan teman kita, tidak perlu terlalu gugup. Hm?" Bella menyenggol lengan Delia sambil tersenyum lucu.
"Sudah-sudah! Ayo berangkat sekarang, bisa terlambat aku nanti. Belum juga mulai kerja, udah dapat SP satu." Delia berjalan mendahului Bella yang malah tertawa. Sahabatnya itu sangatlah receh, pikir Bella. Bagi yang tidak mengenal Delia, mungkin mereka akan berpikir Delia itu orang yang sombong. Padahal sebenarnya dia itu sangat baik dan humoris.
"Bel! Ayo! Malah melamun." teriak Delia yang hendak masuk ke dalam mobil. Bella pun berlari menuju mobilnya, tak lupa dia mengunci pintu sebelum pergi.
Setelah sampai di kantor, Delia bingung harus memulai pekerjaannya dari mana. Dia pun memutuskan untuk bertanya pada HRD, tetapi, baru juga melangkahkan kaki, HRD yang menghampirinya terlebih dahulu.
"Selamat pagi, Delia." sapa HRD yang usianya sekitar lima puluh tahunan itu.
"Selamat pagi, Pak." balas Delia menyapa.
"Begini, lima menit lagi kita ada meeting. Bos besar ingin memperkenalkanmu pada semua karyawan, sekaligus memberitahumu mengenai struktur organisasi perusahaan, posisi, dan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabmu. Biasanya aku yang memberitahu karyawan baru tentang pekerjaan mereka, tapi kali ini, Bos yang memintanya sendiri untuk menjelaskan padamu secara langsung."
"Baiklah, terima kasih atas informasinya." sahut Delia dengan senyum ramah.
******
Bersambung
kaya kaca mbke /CoolGuy//CoolGuy/
biar della aja yg tunjukin bukti ke aryan biar dramatis dan usai