NovelToon NovelToon
Milikku Selamanya

Milikku Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat / Aliansi Pernikahan / CEO Amnesia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: erma _roviko

Bukan pernikahan kontrak! Satu atap selama 3 tahun hidup bagai orang asing.

Ya, Aluna sepi dan hampa, mencoba melepaskan pernikahan itu. Tapi, ketika sidang cerai, tiba-tiba Erick kecelakaan dan mengalami amnesia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dinding tebal pemisah

“Ada yang ingin aku—.”

“Aku tidak pulang malam ini, jangan menungguku!”

‘Apa ini yang dinamakan pernikahan? Kemana hilangnya janji itu?’ batin Aluna menahan gejolak amarah yang menyesakkan dada, sering kali Erick membentengi diri.

Setelah Erick pergi, membawa serta kebekuan yang familiar, Aluna merasa ditarik oleh suatu dorongan yang melampaui rasa penasaran. Itu adalah kebutuhan putus asa untuk mencari kunci terakhir sebelum ia mengunci pintu pernikahannya selamanya.

Gravitasi itu membawanya menuju lantai dua, ke ruang kerja Erick.

Ruangan itu adalah ruang pribadi milik suaminya yang berhati dingin.

Pintunya terbuat dari kayu solid tebal, lantainya dilapisi karpet beludru abu-abu yang meredam setiap suara.

Aluna menyentuh kenop emas dingin, dan masuk. Ruangan itu mencerminkan Erick yang sekarang, teratur hingga tingkat obsesif, mahal, dan tanpa satu pun sentuhan kehangatan atau kekacauan manusiawi.

Dindingnya dicat abu-abu gelap, meja kerjanya terbuat dari kaca anti-pantul yang bersih sempurna.

Ia berdiri di sana, langkahnya terasa seperti pengkhianatan yang sunyi.

Erick telah menjadikan ruang ini benteng pertahanan terakhirnya.

Semua laci terkunci. Kunci digital pada kabinet arsip bersinar biru dingin.

Di tengah keheningan itu, Aluna merasakan udara yang dihirup Erick terasa berbeda, seperti udara yang disaring dan dibersihkan dari emosi.

Aluna mendekati meja kaca itu. Ia mengamati keyboard numerik pada kabinet arsip. Ia tahu, dengan pasti, Erick memiliki kebiasaan aneh, ia selalu menggunakan kode yang memiliki makna sentimental, namun ia selalu menutupinya dengan angka-angka bisnis yang terlihat acak.

“Aku tahu kau meninggalkannya, Erick,” bisik Aluna, monolog pada ruangan yang kosong. "

“Aku tahu kau meninggalkan kuncinya.”

Ia mencoba tiga kombinasi yang paling mungkin, tanggal pernikahan tapi gagal, tanggal ulang tahun Aluna gagal, dan tanggal kencan pertama mereka juga gagal. Erick telah menutup rapat-rapat semua jalan yang jelas menuju hatinya.

“Apa kodenya?” geram Aluna kembali mencoba.

Aluna beralih ke objek tunggal yang menghiasi meja kaca itu, sebuah bingkai foto perak kecil. Itu bukan foto mereka, melainkan foto sebuah bangunan arsitektur Eropa klasik.

Bangunan itu elegan, penuh sejarah, dan terlihat sangat tidak pada tempatnya di kantor modern ini, seperti hati masa lalu yang terperangkap di tubuh masa kini.

Ia ingat melihat gambar ini di sebuah buku yang dulu Erick sebut konyol.

Di sudut bingkai, ada angka yang ditulis sangat kecil dengan tinta permanen, 1103.

Aluna mendekat. 1103. Itu bukan angka bisnis. Ia memejamkan mata, memaksakan ingatannya kembali ke masa-masa di mana angka-angka itu berarti janji, bukan kekayaan.

Erick muda, bersemangat dengan ambisi, pernah bercerita bahwa ia ingin membangun rumah impian mereka di tanah warisan, dan ia sudah membuat sketsa arsitekturnya.

Bangunan itu adalah alamat lama sebuah bangunan bersejarah di Florence, Italia, tempat Erick pernah berkata ia menemukan inspirasi untuk rumah kebahagiaan sejati.

Aluna bergerak menuju keyboard, gemetar. Ia mengetikkan 1103.

Beep... Beep... Beep.

Kunci itu mengeluarkan suara penolakan yang dingin. Itu bukan kodenya.

Aluna merasakan kekecewaan yang menusuk. Erick sudah berubah terlalu jauh. Ia tidak lagi menyembunyikan rahasianya dengan kenangan lama. Tapi telah menutupinya dengan lapisan perlindungan yang jauh lebih tebal, membuktikan bahwa Erick yang ia cari sudah lama hilang, digantikan oleh entitas profesional yang dingin ini.

“Kau tidak lagi menyimpan memori kita di kuncimu,” bisik Aluna dengan nada kekalahan.

“Kau telah menghapus kodenya.”

Penolakan kunci itu memicu banjir memori, terutama tentang janji keterbukaan yang pernah mereka buat.

Kilasan Balik, lima tahun lalu.

Malam itu, mereka berada di puncak kebahagiaan. Erick baru saja mendapatkan proyek besar pertamanya. Ia ketakutan. Mereka merayakannya di apartemen lamanya, tempat yang sederhana dan hangat.

“Aku takut, Luna,” bisik Erick, memeluknya erat di balkon yang dingin, tempat mereka bisa melihat cahaya kota yang bergerak liar.

“Dunia bisnis ini kejam. Ayahku mengajari aku bahwa kelemahan adalah bencana. Aku harus memakai topeng baja. Aku harus menjadi sekeras baja.”

Air mata Aluna membasahi bahunya.

“Kenapa? Aku tidak mau kau berubah, Erick.”

“Aku tidak akan berubah untukmu,” janjinya, suaranya parau. Ia mencium kening Aluna lama sekali.

“Tapi aku takut suatu hari, topeng itu akan menyatu dengan wajahku. Aku takut aku akan menjadi ayahku yang sukses, tapi tanpa jiwa.”

Ia menatap Aluna, matanya penuh cinta dan ketakutan yang sama. “Jika suatu hari aku terlalu tenggelam, ingatkan aku siapa aku sebenarnya. Aku berjanji, aku akan selalu terbuka padamu. Kita tidak akan pernah memiliki rahasia. Kunci rahasia untuk membuka hatiku hanya ada di tanganmu. Selamanya.”

Erick muda, di dalam dirinya, adalah pria yang takut kehilangan kelemahannya.

Kembali ke masa ini. Aluna menjauh dari meja itu, rasa sakitnya nyata. Kuncinya sudah tidak berlaku. Janji itu telah mati. Erick tidak hanya menutup pintu, ia telah mengganti seluruh sistem keamanan, membuang kuncinya. Ia memilih untuk mengunci dirinya sendiri demi ambisi, dan Aluna telah menghabiskan tiga tahun mengetuk pintu yang tidak akan pernah terbuka.

Ia menyadari, mencari rahasia di ruangan itu sama sia-sianya dengan menunggu Erick di meja makan.

Rahasia terbesar Erick bukanlah kode di komputernya, rahasia terbesar Erick adalah keengganan nya untuk jujur pada dirinya sendiri dan pada Aluna. Ia membiarkan topeng baja itu menyatu dengan kulitnya.

Aluna kembali ke kamar tamu, menjauh dari benteng Erick. Ia duduk di tempat tidurnya yang dingin, memandangi ponselnya, merasakan gelombang rasa bersalah yang kuat. Mengajukan gugatan cerai terasa seperti mengakui kekalahan mutlak.

Rasa bersalah itu adalah rantai terakhir yang coba dipegang oleh Aluna. Ia tahu, rasa bersalah itu adalah produk dari tiga tahun meredam emosional di mana ia selalu merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kebekuan Erick.

Ia berdiri, berjalan ke jendela, dan memandangi langit kota yang mendung. Ia teringat wajahnya sendiri yang menangis di depan lilin yang padam.

“Tidak,” bisik Aluna, suaranya sekarang kuat dan jernih. “Aku tidak bertanggung jawab atas pilihanmu untuk menjadi dingin. Aku sudah memberikan segalanya. Rasa bersalah ini adalah rantai terakhir yang harus kuputuskan.”

Aluna menghabiskan sepuluh menit untuk memenangkan perdebatan itu, membiarkan kelegaan emosional memenuhi paru-parunya. Ia memilih untuk membebaskan dirinya dari peran yang ia ciptakan, penyelamat bagi pria yang tidak ingin diselamatkan.

Ia meraih ponselnya. Tidak ada keraguan, tidak ada getaran. Ia mencari nama kantor Hukum Aditama.

Ia menekan nomornya.

"Selamat siang. Saya Aluna," katanya, suaranya tenang, tegas, dan final.

“Saya ingin menjadwalkan pertemuan dengan bapak Hendrawan hari ini juga. Mengenai gugatan perceraian!”

Panggilan itu adalah titik balik yang sebenarnya. Ia telah memilih kebebasan. Besok, ia akan bertemu Hendrawan untuk meninjau surat cerai. Ia telah menutup pintu ke benteng Erick dan membuka pintu ke masa depannya sendiri.

1
kalea rizuky
lanjut donk
erma _roviko: Siap👍
total 1 replies
kalea rizuky
Aluna pura2 bahagia g enak mending jujur trs cerai biar aja erik gila sebel q liat laki. gt
Soraya
hadiah pertama dari q lanjut thor
erma _roviko: siap😍😍
total 1 replies
Soraya
mampir thor
erma _roviko: Makasih kak😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!